Tuesday, September 16, 2008

Bina Anak : Edisi Oktober 2008

BAHAN BINA ANAK
Minggu, 5 Oktober 2008
Nats: Ulangan 7: 1 – 6
Pendahuluan.
Judul kitab “ulangan” sering disebut “misne hattora” (salinan hukum) atau sering disingkat menjadi “misneh”. Kitab ini disebut ulangan karena merupakan ikhtisar dari perundang-undangan yang ada dalam kitab keluaran, bagian-bagian dari kitab imamat dan kitab bilangan. Walaupun demikian, pola perjanjian atau pola khasnya tetap ada, kitab ulangan merupakan pemberitahuan atau pengumuman kepada jemaah Israel. Kitab ulangan berisi pidato-pidato Musa ketika orang Israel di dataran Moab. Dataran Moab terdiri dari tempat banyak air, subur di sepanjang sungai Yordan. Isi pidato Musa disampaikn dengan teliti. Pada saat inilah Musa yang telah memberitahukan kematiannya. Dalam pidatonya Musa mengingatkan bangsa tersebut akan perbuatan-perbuatan Allah yang maha Kuasa yang telah diperbuat demi kepentingan mereka.
Kitab Ulangan adalah kitab peralihan. Peralihan itu dinyatakan dengan 4 cara yaitu: 1. Peralihan dari generasi tua kesuatu generasi baru yang mana generasi tua keluar dari Mesir sampai ke gunung Sinai yaitu terhitung Kaleb, Yosua dan Musa yang masih ada, sedangkan generasi baru orang-orang yang dilahirkan selama dalam perjalanan pengembaraan dipadang gurun. 2. Peralihan dari pengembaraan di padang gurun ke pada kependudukan Kanaan. 3. Peralihan dari kemah kepada rumah yaitu kehidupan yang menetap. 4. Peralihan ke suatu penyataan Tuhan sampai pada penyataan kasihNya.

01. Untuk Balita/anak kecil.
a. Thema: Kesetiaan
b. Uraian Thema:

Adek-adek…Siapa yang ingin sakit atau menderita..?. Siapa yang ingin tenang…?. Kalau kita ingin senang, kita harus mendekatkan diri pada Allah. Sebab apabila kita jatuh kedalam penderitaan, maka Allah akan menolong kita. Allah tidak pernah membiarkan umatNya tetap jatuh kedalam penderitaan. Kalau ada musuh-musuh kita maka Allah akan berperang melawannya. Sehingga anak-anak Tuhan akan tetap di dalam suka cita. Kasih setia Tuhan kepada umatNya tidak bisa dihambat dan dibatasi oleh keadaan dan tempat. Walaupun umatNya sering jatuh kedalam penderitaan dan peperangan.
Adek-adek…Kesetiaan Tuhan pada umatNya dilakukan bukan karena ada sesuatu yang diharapkan dari manusia. Itu dilakukan hanya berdasarkan kasih dan anuhgerah yang ada padaNya.Ia menyelamatkan umatNya dengan tanganNya yang kuat. Umat Allah keluar dari perbudakan dan sampai ketanah Kanaan bukan karena kekuatan bangsa Israel tersebut akan tetapi semata-mata kekuatan dan kuasa Allah itu sendiri. Kemurahan Allah ini harus di respon umatNya melalui kesetiaan mengingat dan melakukan apa yang berkenan kepadaNya sesuai dengan firmanNya. Firman Tuhan atau ketetapan dan peraturan Tuhan adalah pedoman dalam hidup.

c. Methode : Cerita
d. Alat Peraga : Gambar-gambar perjalanan orang Israel di padang gurun
e. Nyanyian Thema :
- Setia, setialah
- Kerja Buat Tuhan
f. Ayat hafalan : Keluaran 33: 14

02. Untuk Anak Tanggung
a. Thema: Kesetianku
b. Uraian Thema:

Adek-adek siapa yang pernah ke dukun.? Siapa yang pernah melihat orang tua memberikan sesajen kekuburan?? Apabila ada orang yang pergi kedukun dan memberikan sesajen kepada orang meninggal perbuatan itu adalah perbuatan salah. Kenapa? Karena orang-orang yang berbuat demikian sudah menduakan Allah. Pada hal Allah sangat membenci orang-orang yang jatuh kedalam penyembahan berhala. Pada hal Allah sebagai pencipta manusia setia unuk menuntun hidup umatNya.
Kesetiaan Tuhan menjadi dasar kesetiaan UmatNya. Artinya apapun dan bagaimanapun situasi, waktunya Allah tetap menyertai umatNya. Benda-benda berhala tidaklah boleh memenangkan manusia dalam peperangan. Tidak boleh melepaskan manusia dari perbudakan. Benda-benda berhala senantiasa menjadi malapetaka bagi umat manusia. Allah tetap mengasihi umatNya maka sebagai anak-anak sekolah minggu kita harus tetap mempunyai kesetiaan mengikut Dia.
c. Methode : Cerita, Dialog
d. Alat peraga : ---
e. Nyanyian Thema :
- KasihNya seperti sungai
- Ku Tahu Tuhan Pasti Buka Jalan
f. Ayat Hafalan : Keluaran 19:5

Ditulis Oleh:
Pdt. Eben Hutasoit

MINGGU, 12 OKTOBER 2008
BAHAN ALKITAB: ESTER 5:1-8

I. Pendahuluan

Kesopanan adalah sikap anak-anak yang menunjukkan bagaimana anak-anak meresponi kehadiran seseorang, dan bagaimana ia terkesan dengan sambutan yang anda tunjukkan kepadanya, dalam menyambutnya, keramahannya, cara bicaranya, dan sikapnya. Semua kesan yang manusia berikan kepada anda yang menyentuh lima panca indra anda ketika anda berjumpa dan melihatnya. Kata sopan itu mengacu kepada sikap yang baik dan ramah sama seperti anak-anak melihat dan rasakan sambutan seseorang ketika anak-anak berjumpa dengan mereka, seperti kata-kata yang baik, kata-kata yang menyenangkan, kata-kata yang indah dan cantik. Dalam ibadah atau kebaktian, di dalam organisasi, di dalam pelayanan, dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari semua hendaknya dilakukan dengan teratur dan sopan.
Dimanakah anak-anak dapat menemukan jemaat yang sopan itu? Tuhan menempatkan Jemaat yang sopan itu di sini, di bumi ini. Mungkin anak-anak berpikir bahwa anak-anak hanya akan menemukan jemaat seperti itu di sorga. Itu adalah dimana ada anak-anak yang teratur , tertib dan sopan yang memberikan kesan persekutuan yang begitu indah dan disana anak-anak akan menemukan kemuliaan Tuhan. Dalam perikop ini, kita mau memberikan sikap-sikap yang sopan yang telah diperbuat oleh Ester kepada Raja Ahasyweros.

II. Penjelasan nats dan Uraian Menurut Umur
2.1. Balita/Anak Kecil
Thema : Sopan Santun

Anak yang sopan adalah anak yang mengucapkan kata-kata yang indah saat berbicara dengan orang yang datang kepada kita dan juga kepada orang yang kita jumpai di dalam kehidupan sehari-hari. Sikap kita adalah sikap ramah-tamah sewaktu menyambut, mendatangi, menjumpai seseorang. Sehingga orang yang kita sapa merasakan kebahagiaan. Sama seperti Ester yang menjumpai raja Ahasyweros. Ketika itu Ester sudah menjadi seorang ratu yang diangkat oleh raja Ahasyeweros. Dia berbicara kepada raja dengan kata-kata yang sopan, “Jikalau baik pada pemandangan raja, datanglah kiranya raja dengan Haman pada hari ini ke perjamuan yang diadakan oleh hamba bagi raja”. Sehingga dengan permintaan ratu Ester yang sopan dan indah, maka raja secara langsung mangabulkan permintaan itu. Maka titah raja: “suruhlah Haman datang dengan segera, supaya kami memenuhi permintaan Ester”. Dari sikap Ester ini dapat kita melihat bahwa Ester selalu sopan sewaktu berbicara dengan raja, dengan semua yang ada dalam istana tersebut. Jadi kalau kita memakai kata-kata yang sopan, kata-kata yang menyenangkan dalam berbicara, maka kita akan disenangi orang dan apaun yang kita minta dari orang terebut akan dikabulkannya.
Ayat Hafalan: Amsal 16:13
Metode : Cerita
JAWABAN YANG LEMAH LEMBUT
“Keluar dari sini!” kata Yesi pada adiknya Ira, “kamu sapi tua”. “Memang benar,” kata Ira: “Moouw…..Moouw! dia menirukan suara sapi. Yesi tertawa,dan pertengkaran berhenti. Sekalipun masih kecil, tapi Ira perhatikan kalau seorang sedang marah dan mengucapkan kata-kata yang kasar, tidak baik untuk membalasnya kembali. Biasanya bila mulai bertengkar, ira cuma tersenyum dan membalas dengan kata-kata yang lucu dan manis. “Jawaban yang lemah lembut akan meredakan masalah”. Kalau kita berkata dengan sopan santun kepada orang lain, maka orang merasakan kesenangan di dalam jiwanya.
Nyanyian :
1. Hati-hati Gunakan Mulutmu
2. Kidung Jemaat No. 455 “Mintalah”
2.2. Anak Tanggung
Thema : Sopan Santun
Anak yang sopan adalah anak yang mengucapkan kata-kata yang indah saat berbicara dengan orang yang datang kepada kita dan juga kepada orang yang kita jumpai di dalam kehidupan sehari-hari. Sikap kita adalah sikap ramah-tamah sewaktu menyambut, mendatangi, menjumpai seseorang. Kita karus memakai etika berbicara artinya kalau kita berbicara dengan orang lain, baik itu tua, muda, lebih besar dari kita atau lebih kecil daripada kita harus sopan dan rendah hati. Sehingga orang yang kita sapa merasakan kebahagiaan. Kalau kita mengatakan kata-kata sopan dan teratur maka kita akan melihat begitu indah dan menyenangkan, secara khusus di gereja, kita harus beribadah secara sopan dan teratur. Kesan yang diberikan haruslah menjadi kesan yang angat indah, kesan akan kehadiran Allah.
Sama seperti Ester yang menjumpai raja Ahasyweros. Ketika itu Ester sudah menjadi seorang ratu yang diangkat oleh raja Ahasyeweros. Dia meminta sesuatu kepada raja Ahasyweros dengan mengatakan kata-kata yang sopan, “Jikalau baik pada pemandangan raja, datanglah kiranya raja dengan Haman pada hari ini ke perjamuan yang diadakan oleh hamba bagi raja”. Sehingga dengan permintaan ratu Ester yang sopan dan indah, maka raja secara langsung mangabulkan permintaan itu. Maka titah raja: “Suruhlah Haman datang dengan segera, supaya kami memenuhi permintaan Ester”. Dari sikap Ester ini dapat kita melihat bahwa kalau kita memakai kata-kata yang sopan, kata-kata yang menyenangkan dalam berbicara, maka kita akan disenangi orang dan apaun yang kita minta dari orang tersebut akan dikabulkannya.
Ayat Hafalan: Amsal 16:13
Metode : Demonstrasi (mempertunjukkan)
Guru Sekolah Minggu memperagakan bagaimana bersikap yang sopan, misalnya sewaktu di jalan kita berjumpa dengan orang yang kita kenal, maka kita akan menyapa dengan berkata “Selamat siang Bu, Selamat sore kak, kakak mau kemana dan mau mengerjakn apa?, dan lain-lain.
Nyanyian :
1. Kidung Jemaat No. 424 “Yesus Menginginkan Daku”
2. Kidung Jemaat No. 427 “Ku Suka Menuturkan”


Minggu 19 Oktober
Yohanes 2: 1-11

I. Pendahuluan.
Mau membantu orang lain yang sangat membutuhkannya adalah disenangi oleh Tuhan. Dan kalau Tuhan telah menyenangi aits, tentu berkatNyaajugs akan turun dengan melimpah. Setiap manusia butuh berkat Tuhan. Karena itu banyaklah membantu orang lain, agar Tuhan sudi melimpahkan berkat-berkatNya.
Membantu dengan mengharapkan upah, pujian atau imbalan adalah biasa. Namun, orang yang demikian tidaklah tulus dan iklas dalam memberikan bantuan tersebut. Dan orang yang sudah menerima upahnya dari orang yang dibantunya, berarti upahnya cukup sampai di situ. Dan itu tidak lagi sepenuhnya disebut dengan membantu, tetapi sudah menjual jasa. Jadi siapakah yang membantu dengan sepenuhnya dan yang akan menerima berkat Tuhan? mereka yang rela membantu tanpa mengharapkan imbalan.

II. Penjelasan Nats.
Ada banyak anak yang jika disuruh harus diberikan upahnya (uang tips), kalau tidak dia tidak akan mau disuruh. Pada hal tidak semua orang bersedia memberikan upah pada setiap orang yang disuruhnya. Inilah yang kadang kala menjadi sumber sungut-sungut. Jika dari sejak kecil sudah dibiasakan menerima upah atas sesuatu yang dikerjakan, maka sesudah besar yang bersangkutan akan menjadi materialistis. Sementara tidak semua pekerjaan harus dibarengi dengan upah/uang. Sebab apa yang tidak terbeli oleh uang, dapat diberikan secara cuma-cuma oleh Allah. Misalnya, kedamaian, kebahagiaan, keharmonisan, rasa aman, persahabatan, dll. Oleh karena itu jangan biasakan menerima tip untuk setiap bantuan yang anda tawarkan.
Kita juga dapat mengkaitkannya dengan berperilaku terhadap orangtua kita sendiri. Sejak dikandungan, ibu sudah membawa-bawa kita kemana saja dengan penuh susah payah serta tanggung jawab. Kemudian sewaktu melahirkan, ibu menumpahkan darahnya demi keselamatan kita. Berarti dia sudah taruhan nyawa demi kita. Lalu sesudah dilahirkan, kita dirawat, dibesarkan, dipenuhi segala kebutuhan baik sandang maupun pangan, direlakan waktunya untuk mengasihi dan memperhatikan kita, disekolahkan, dll. Nah, coba bayangkan betapa banyaknya pengorbanan mereka. Apakah kamu masih tega menerima uang tips setiap disuruh orangtua? Apakah harus diberi dulu uang jajan supaya kamu mau mencuci piring, membersihkan rumah, menjaga adik-adik, membeli rokok bapak ke warung? Bahkan sudah banyak anak yang kurang ajar, karena demi keperluannya sendiri pun dia harus disogok. Misalnya, supaya mau sekolah, bergereja harus disogok dulu.
Seharusnya anak berterima kasih karena orangtua masih mau menyekolahkan, membutuhi segala keperluannya. Nah, sebaiknya kamu harus patuh pada kedua pada kedua orangtua. Pandai-pandailah mengambil hatinya supaya kamu dijinjing, disekolahkan hingga ke tingkat yang paling tinggi. Berilah bapak/ibu air minum ketika sudah haus sepulang dari ladang atau dimanapun mereka bekerja. Kerjakanlah segala pekerjaan yang dapat kamu kerjakan sebelum diperintah/disuruh. Bergegaslah berangkat jika disuruh orangtua mengambil atau membelikan sesuatu. Jadi jangan menuntut upah atau uang tips supaya hidupmu penuh dengan berkat.
Demikianlah sikap Yesus terhadap ibunya dalam perikop ini. Ketika Ibunya melapor/minta bantuan bahwa anggur di pesta Kana itu sudah habis, Yesus tidak banyak alasan, namun Dia langsung bergegas bertindak. Sikap inilah yang hendak kita teladani. Yesus tidak mau mempermalukan, tetapi dia patuh dan taat pada ibunya. Oleh karena itu, kehadirannya menjadi berkat bagi semua orang yang hadir pada pesta tersebut. Kita pun hendaknya menjadi berkat bagi sekeliling kita. Oleh karen itu, jadilah berkat bagi semua orang terutama dalam lingkungan keluargamu.

III. Penerapan Menurut Umur;
1. Anak kecil
a. Tema : MAU MENOLONG IBU
Menolong ibu akan mendapat berkat dari Tuhan. Berkat Tuhan akan membuat kita senang, sehat, tumbuh dengan bijaksana. Dalam memberi pertolongan hendaknya tulus dan iklas dan jangan mengharapkan balasan. Orangtua adalah wakil Allah. Karena itu, memberi pada orangtua berarti memberi pada Allah juga. Nah, kalau orangtua merupakan wakil Allah, dan Allah adalah sumber berkat, maka bertekadlah untuk selalu menolong ibumu.

b. Metode: Cerita
Upah yang tersembunyi
Seorang ibu memiliki 2 anak perempuan yang saling berbeda karakter. Anak yang lebih tua bertipe malas dan serampangan, sedangkan yang bungsu bertipe rajin, patuh dan telaten. Suatu saat si ibu memberi perintah pada ke dua anaknya demikian, “Anak-anak, ibu memberi tugas membersihkan rumah pada kalian dua. Siapa yang mampu menjalankan tugas dengan sempurna, maka ibu akin memberi sejumlah uang”.
Kedua anak itu mulai bekerja. Anak sulung menyapu lantai dengan cepat dan serampangan, dengan harapan agar cepat mendapat upah. Sedangkan si bungsu mengerjakan dengan hati-hati. Tiba-tiba si sulung datang menghadap ibunya seraya berkata, “Ibu, saya sudah selesai menjalankan tugas. Mana upahnya? Hasil kerjaanku pasti lebih sempurna” kata si sulung dengan yakin. Tunggu dululah adikmu, dia belum menyelesaikan pekerjaannya. Setelah beberapa waktu, sibungsu pun menemui ibunya dan berkata, “ibu aku sudah selesai”. Lalu apa yang kau bawa ibu, tanya sang ibu lagi? Aku menemukan beberapa lembar uang di sudut-sudut ruangan. Aku juga menemukan uang ini di balik keset, di bawah pot bunga dan di balik figura foto, jawab si bungsu. Lalu siibu menjawab kembali demikian. Nah, itulah upahmu. Kamu mendapatkan uang itu karena sudah menjalankan tugas dengan baik. Ibu sengaja meletakkannya di situ.
Adik-adik, apa yang mau kita lihat melalui cerita ini adalah bahwa siapa yang rajin, patuh dan telaten maka dia akan mendapat berkat. Dan siapa yang serampangan serta tidak beres bekerja, maka dia tidak mendapat apa-apa kecuali kena marah.

c. Alat Peraga : Gambar dua orang anak yang telaten dan serampangan.
d. Nyanyian :
• Tolong aku Tuhan (Kidung Ceria No. 300)
• Oh Betapa Indahnya
e. Ayat Hafalan : Keluaran 20: 12


2. Anak Tanggung
a. Tema: PATUH KEPADA IBU

Tidak mau melawan kalau disuruh ibu mengerjakan sesuatu pekerjaan adalah sikap yang patuh. Untuk dapat menjadi penurut/patuh, maka anak harus rnengetahui bahwa ibu itu tidak pernah menyuruh anaknya ke jalan yang sesat, melainkan selalu untuk kebaikan. Patuh terhadap ibu termasuk sikap yang menyenangkan ibu. Dan kalau ibu selalu kita buat senang berarti Tuhan akan memberikan umur yang panjang baginya dan bagi kita sendiri. Itulah sebabnya Titah ke 5 berisikan, hormatilah orangtuamu, supaya panjang umur!. Karena itu, bertekadlah untuk selalu menyenangkan hati ibu melalui sikap patuh terhadapnya.

b. Metode : Dialog dan Tanya jawab
• Apa arti patuh?
• Bagaimana membuat patuh?
• Apa yang Tuhan harapkan dari kita? Dan supaya bagaimana kalau kita patuh?

c. Nyanyian :
- Maukah senang (Kidung Ceria No. 94)
- Ku takkan seperti dulu lagi (Kidung Ceria No. 87)
d. Ayat Hafalan : Keluaran20: 12
Minggu, 26 Oktober 2008
Bahan alkitab: Yakobus 1: 19-21

I. Pendahuluan.
Tuhan menciptakan dua telinga agar kita semakin jelas mendengar. Untuk itu gunakanlah telingamu untuk mendengar. Telinga dapat mendengar seluruh suara yang berdengung. Dan banyak suara sumbang yang tidak membangun, dan yang tidak perlu kita dengar. Karena itu kita perlu memakai otak untuk menyaring mana suara yang perlu kita renungkan dan mana yang harus kits buang begitu saja.

II. Penjelasan Nats.
Orang dapat mengetahui sesuatu karena diberitahu. Salah satu cara mengetahui adalah dengan mendengar. Semakin banyak didengar, maka semakin banyak diketahui. Dan jika kita sudah tahu banyak, maka banyak yang bisa kita kerjakan dengan mudah. Pengetahuan dan pendengaran yang baik dapat mempengaruhi jiwa kita ke arah yang baik.
Pentingnya mendengar nampak dari alat pendengaran yang Tuhan ciptakan dalam panca indera kita. Untuk mendengar kita memiliki dua telinga. Tuhan tidak ingin suara yang kita dengar berlalu begitu saja. Meskipun suara itu datang dari sebelah kiri atau kanan tetap bisa kita dengar.
Mendengarkan suara orangtua, firman Tuhan, pengajaran guru adalah sangat penting. Karena suara itu dapat membawa kits ke arah yang lebih baik dan juga menjauhkan kita dari malapetaka. Suara yang berasal dari orangtua kadang berbentuk perintah, informasi, nasehat, amarah, dan lain-lain. Namun perlu kita ketahui bahwa semua suara itu pasti membawa kita ke arah yang lebih baik. Sebab tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya menjadi sampah masyarakat, namun pasti mendambakan jadi orang berguna dan sukses. Untuk itu, janganlah membangkang, merajuk, marah kalau dimarahi, dinasehati, diperintah orangtua. Dengarkanlah semuanya itu dengan kerendahan hati.
Sikap mau mendengar adalah punya keuntungan yang sangat besar. Pernyataan ini berlaku bagi suara siapapun yang kita dengar, baik orangtua, guru sekolah dan sekolah minggu, Firman Tuhan ataupun orang lain yang berbicara dengan kita. Dengan mau mendengar maka dapat membuat kita menjadi anak kesukaan atau kesayangan orang lain: Dan siapa yang sudah disenangi/disukai banyak orang maka dia akan lebih beruntung dalam segala hal.
Demikianlah yang dimaksud dalam perikop ini, dimana orang yang cepat mendengar dan lambat berkata-kata akan dapat menjauhkan amarah. Sebab orang yang demikian adalah orang yang berpikir dua kali sebelum satu kali berbicara. Dan hasilnya pasti dua kali lebih baik dari biasanya, makanya dapat menahan amarah. Orang yang dapat menahan diri/amarah termasuk orang yang sudah beruntung.
IIL Penerapan Menurut Umur;
1. Anak kecil
a. Tema : MENDENGAR

Mendengar berarti memfungsikan telinga. Ada banyak orang sampai berbicara dengan keras-keras di sampingnya tetapi toh tidak tahu apa yang telah diungkap orang tadi. Kenapa demikian? Karena tidak diperhatikan walaupun didengar. Inilah yang perlu kita usahakan agar anak dapat mendengar walaupun hanya diungkapkan dengan bisikan/sangat pelan. Jadi orang yang mendengar/menyimak tidak harus tergantung keras lembutnya suara, tetapi tergantung pada pemungsian telinga secara sempurna dan dibarengi dengan perhatian yang sungguh-sungguh.

b. Metode : Drama
• Coba praktekkan bagaimana cara mendengar yang baik.
• Coba dengarkan apa yang saya bisikkan. (ujilah apakah benar mereka dapat mengetahui apa isi bisikan anda, jika benar berarti mereka sudah mendengar dengan baik)
c. Nyanyian :
- Hati-hati gunakan kupingmu.
- Dengar dia panggil nama saya.
d. Ayat Hafalan : Mateus 13: 9


2. Anak Tanggung
a. Tema: MENDENGARKAN DENGAN BAIK
Tuhan sengaja menciptakan telinga agar kita dapat mendengar. Jadi pergunakanlah telingamu sesuai dengan fungsi yang sudah ditentukan. Jangan seperti belanga yang memiliki dua kuping, tetapi tidak mendengar. Tetapi sebaiknya anda memakai telinga itu untuk mendengar dengan baik.

b. Metode : Diskusi/ tanya jawab
- Jelaskan arti mendengarkan dengan baik.
- Apa manfaat jika mendengar dengan baik.
c. Nyanyian :
- Hati-hati gunakan kupingmu.
- Dengar dia panggil nama saya.
d. Ayat Hafalan : Mateus 13: 9

Cln. Pdt. Manamba Pasaribu, STh

Bina Anak : Edisi Nopember 2008

Minggu Tgl 02 November 2008
Teks : Amsal 17: 4 - 8
Untuk Balita/Anak Kecil
a. Thema : Kata baik
Anak-anak Tuhan adalah anak baik. Mereka suka berteman, suka berkumpul, suka bernyanyi. Anak-anak juga mau diberi, mereka suka menerima yang baik. Kalau tidak baik tidak usah diterima. Kalau tidak baik tentu kurang berguna. Sebaliknya, jika baik tentu kita mau mengumpulkannya.
Kumpulkanlah yang baik, ucapkanlah kata-kata baik karena kamu adalah anak yang baik. Jangan asal mengeluarkan kata. Kata-kata baik berguna bagi kamu dan juga bagi teman. Orang tua juga akan senang bila anak-anaknya sering mengeluarkan kata baik. Tuhan Yesus sayang kepada anak-anak. Mereka dikumpulkannya dan diajari untuk dapat mengucapkan kata-kata baik. Orang yang ingin menjadi sahabat Yesus tentulah suka mendengar kata baik agar kelak mereka juga dapat mengucapkan kata-kata baik.

b. Metode:
· Tuliskanlah beberapa kata yang baik di beberapa potongan kertas. Agar lebih menggugah pilihlah kertas warna warni. Lalu tempellah di papan tulis atau di dingding
· Ajaklah anak-anak mengeja dan membacanya berulang-ulang hingga mereka dapat mengingat kata-kata tersebut
· Pilihlah kata-kata yang akrab dengan anak-anak: Misalnya: bermain bersama, sayang papa-mama-adik-kakak, terimakasih, syaloom, dll.
c. Alat Peraga:
- Kertas warna-warni dan spidol

d. Nyanyian Thema : Kumpulan Kidung S.Minggu HKI No. 113
e. Ayat hafalan : ditentukan oleh Guru SM



2. Untuk Anak Tanggung
a. Thema : Perkataan yang Baik

Anak kesayangan Tuhan adalah anak-anak baik. Banyak cara mengenal seseorang itu disebut baik: caranya berjalan, cara duduk, cara makan, dan cara bergaul. Satu lagi cara mengenali anak baik adalah dengan mendengar dari dia keluar: kata baik.Untuk dapat berkata baik maka perlu mengulangi kata-kata yang baik. Kita akan mengingat kata-kata yang manis didengar sehingga kita juga dapat mengatakannya kepada orang lain. Semakin banyak kata baik kita ucapkan semakin banyak teman. Sebaliknya, teman akan menjauh bila kita mengeluarkan kata-kata yang kotor.
Kata-kata yang baik sulit dilupakan. Maka anak-anak Tuhan perlu menghafal apa-apa saja kata baik yang mesti kita ucapkan. Semakin banyak kita tahu kata yang baik semakin banyak yang baik kita ucapkan. Dan di Sekolah Minggu, kita akan mendengar kata-kata baik. Yesus sahabat anak-anak selalu berkata baik sehingga banyak teman.

b. Metode:
· Anak-anak diajak untuk menyebutkan beberapa kata. Pada mulanya biarkan mereka bebas mengatakannya. Kemudian cobalah memilih beberapa kata yang mudah diingat dan yang disenangi anak-anak lalu mintakan pendapat mereka jika hal itu dihafal dan dibiasakan.
· Cobalah sugesti anak-anak kecil itu menyebut beberapa kata yang tidak mereka senangi dan selidikilah melalui pertanyaan siapa saja yang sering mengucapkannya. Lalu tanyakan pendapat mereka apakah mengingini kata-kata seperti itu?
c. Alat Peraga:
· Suruhlah anak-anak itu berhadap-hadapan. Kemudian bagikan kertas kecil yang berisi kata yang baik kepada satu barisan. Selanjutnya, ajaklah anak yang disebelah untuk membacanya kuat-kuat. Kemudian gantilah peran sehingga kedua baris tersebut mendapat giliran.

d. Nyanyian Thema : Kumpulan Kidung S.M. HKI No 113
e. Ayat hafalan : 1 Kor 13: 11.a.
Disusun Oleh : Cln. Pdt. Manamba Pasaribu, STh


Minggu Tgl 9 Nopember 2008
Teks : Kejadian 6: 14 – 16
Untuk Anak Balita/Anak Kecil
Thema : Menuruti Petunjuk

Tuhan sayang kepada manusia. Dia tidak ingin manusia mati tenggelam karena banjir. Orang-orang yang baik diperhatikan Tuhan. Ketika akan terjadi banjir besar Tuhan menjumpai satu keluarga dengan tiga anak. Ayahnya bernama Nuh, sedangkan ketiga anaknya bernama: Sem, Ham dan Yafet. Mereka sekeluarga adalah keluarga yang rajin kebaktian.
Tuhan memberitahukan kepada Nuh akan terjadi banjir besar. Lalu supaya mereka selamat maka mereka harus membuat sebuah kapal. Karena banjirnya besar dan akan lama surutnya Tuhan memberi petunjuk. Kapal itu harus terbuat dari kayu keras dan kuat yang bernama gofir. Ukurannya juga tidak sembarangan: panjang 150 meter, lebar 25 meter dan tingginya 15 meter.
Nuh mematuhi perintah Tuhan. Memang Nuh amat capek tetapi dia bekerja keras untuk menyelesaikan. Perintah Tuhan dipatuhinya dengan baik sehingga kapal besar itu selesai dan terbentuk seperti perintah Tuhan. Ketika air bah datang, kapal dapat terapung dan mereka sekeluarga dapat selamat.
Seadainya kapal itu kecil mungkin akan tenggelam. Tetapi karena sesuai dengan petunjuk Tuhan kapal dapat bertahan. Kita akan berhasil bila kita menuruti petunjuk. Maka sebelum mengerjakan sesuatu hendaklah kita patuh pada petunjuk orang tua, petunjuk abang – kakak.
Metode :
Bercerita: ceritakan secara lugas dan sederhana perintah Tuhan kepada Nuh. Terangkan juga bagian dan ukuran kapal. Gambarkan betapa besarnya kapal tersebut sehingga anak-anak dapat membayangkannya. Tekankan secara berulang-ulang kepatuhan Nuh mengikuti petunjuk Tuhan. Tuhan yang mengetahui apa yang akan terjadi sehingga pekerjaan kita dapat sesuai.
Gunakan illustrasi yang menggambarkan satu benda yang tidak sesuai bila tidak menuruti petunjuk. Umpamanya jika sayap kapal-kapalan terbalik: sayap sebelah kiri menjadi di sebelah kanan, atau sebaliknya.
Alat Peraga
· Kapal laut di tengah-tengah samudra yang dalam dan luas
· Gambar Kapal Terbang yang bagian sayapnya masih belum dilengketkan (menggambar sesuai dengan ukuran/petunjuk).
Nyanyian Thema: Kumpulan Kidung S.M. HKI no. 166
Ayat hafalan: Mazmur 119: 35.a

Untuk Anak Tanggung
Thema : Menuruti Petunjuk
(Penjelasan sama dengan penjelasan kepada anak kecil)
Metode:
  • Cerita: ceritakan sebuah contoh dimana seorang anak hampir tenggelam karena tidak memakai pelampung padahal dia belum tahu berenang. Akibat ketidakpatuhannya, dia menjadi celaka. Ceritakan pula contoh dimana seorang anak mendapat hadiah dan pujian karena patuh kepada orang tua.
  • Memasangkan mur dengan baut
Alat Peraga
· Teka-teki silang
· Beberapa baut dan mur yang berbeda ukuran dimana masing-masing pasangan masih dalam keadaan terpisah.
Ayat Hafalan : Mzm 119: 35.a.
Disusun Oleh : Cln. Pdt. Manamba Pasaribu, STh


Minggu Tgl 16 Nopember 2008
Teks : Lukas 15: 11 – 20
1. Untuk Anak Balita/Anak Kecil

Thema: Bangkit dan Kembali
Ada dua orang anak dari seorang bapa. Keluarga itu dikampungnya termasuk orang kaya namun mereka termasuk keluarga yang baik. Salah seorang dari keduanya, si bungsu ingin merantau. Pikirnya mernatau itu enak apalagi membawa banyak uang. Lalu dia minta banyak uang kepada bapaknya, kemudian dia pergi.
Di perantauan si bungsu ini bukannya cari kerja atau sekolah. Dia malah menghabiskan uang yang dibawanya. Siang malam dia berpoya-poya. Makan sana, makan sini, beli ini – itu. Keluyuran tak tentu ke mana yang penting bersenang-senang hingga uangnya habis dan dia pun menjadi melarat.Untuk mencari makan, dia bekerja menjaga babi. Sulitnya makanan didapatnya membuat dia seringkali harus makan ampas babi. Dia yang hidup tenang bersama orangtuanya, kini harus menderita. Dia seperti anak terlantar yang tidak ada memperhatikan.
Karena tidak tahan setiap hari lapar, suatu waktu dia teringat akan kebaikan orang tuanya. Dibayangkannya waktu dulu ketika orangtuanya membeli makanan enak, membeli baju. Diingatnya pula teman-temannya bermain dekat rumahnya, kemudian dia ingin pulang.
Akhirnya dia pulang ke rumah bapaknya. Dia memang takut kena marah, takut diusir karena sudah menghabiskan banyak uang. Beruntung bapaknya orang baik, anak itu disambut dengan pesta. Lalu si anak pun berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Ayahnya bergembira karena anaknya mau kembali.

Metode
  • Menceritakan kembali sikap anak yang menuntut ayahnya untuk pergi jauh. Dengan membandingkan susana di rumah sendiri yang begitu mesra, anak-anak dapat tekun menjalani masa kecilnya bersama orangtua.
  • Dialog + penugasan

Alat Peraga : Gambar – gambar anak (anak yang rajin dan anak yang malas)
Nyanyian Thema : Kumpulan Kidung S.M. HKI No. 115

2. Untuk Anak Tanggung
a. Thema : Menyesal lalu bertobat
Suasana di rumahnya sangat ramai. Mereka memiliki banyak kebun. Makanan dan minuman hampir tidak pernah kekurangan. Namun salah seorang anaknya, yang bungsu berkeras untuk pergi dari rumah itu. Dia meminta kepada bapaknya untuk diberangkatkan dengan jumlah uang yang amat besar. Dan karena terus didesak, si ayah terpaksa memberangkatkan. Ayahnya sedih karena takut anaknya sesat atau dibodoh-bodohi orang jahat.
Untuk beberapa lama, si bungsu dapat bersenang-senang menikmati bekal uang yang dibawa. Hampir tiap hari dia menghabiskan banyak uang tanpa bekerja. Akhirnya perbekalan habis juga. Dia bingung tidak tau pergi ke mana. Bekerja tidak tau, untuk kembali dia malu. Akhirnya dia mendapat pekerjaan sebagai penjaga babi. Jika makanan tidak ada, dia terpaksa makan ampas babi.
Beberapa lama dia masih bertahan, namun akhirnya menyerah juga. Dia mulai sadar mengingat kebaikan bapaknya. Dia ingat semua yang indah di rumah mereka. Lalu dia putuskan untuk kembali. Memang dibayangkannya juga sikap ayahnya yang kemungkinan akan marah. Namun karena dia mengenal kebaikan bapaknya, dia putuskan untuk pulang. Suasana di rumahnya jauh lebih indah dibanding susana diperbudakan.
Ternyata ayahnya menyambut gembira. Bahkan suatu jamuan pesta diadakan. Bapaknya sangat mencintai anaknya meskipun anaknya seringkali lupa dan hanya menuntut. Kasih orang tua tidak mengingat sikap anaknya yang kadangkala memaksa dan tidak patuh. Demikian juga kasih Allah Bapa yang selalu menyambut setiap orang yang mau ke,mbali kepadaNya. Setiap orang yang mau meninggalkan kelakukannya yang buruk; yang mau kembali kepada Allah, dia akan disambut. Dan orang yang berada bersama dengan Tuhan tidak akan menderita dan kekurangan kebutuhan yang diperlukan.
b. Methode :
· Cerita
· Roll –play (main peran)

c. Alat Peraga :
Ulat dan kupu-kupu (gambarnya atau bendanya)
d. Nyanyian Thema : Kumpulan Kidung S.M. HKI. No. 115
Disusun Oleh : Cln. Pdt. Manamba Pasaribu, STh

Minggu, 23 November 2008
Bahan Alkitab / Nats : Keluaran 16 : 1 - 5

I. Pendahuluan

Sebagai pengantar, Guru Sekolah Minggu ( GSM ) untuk memfokuskan perhatian murid SM, GSM dapat bertanya : apakah anak-anak SM pernah lapar ? Apakah enak dalam keadaan lapar ? apa akibatnya jika kita terus kelaparan ? kalau lapar biasanya apa yang diinginkan ? Sudah barang tentu makanan.
Kemudian tanyakan : darimanakah sumber segala sumber makanan yang ada didunia ini ? darimanakah Nasi, Daging, sayuran yang sehari-hari dimakan oleh manusia ? Itu bukan tercipta dengan sendirinya ? kalau anak SM ingat kisah Penciptaan di Kejadian 1, maka semua diciptakan oleh TUHAN Allah. Tuhan kita baik, Tuhan tidak mau kita kelaparan, atau membiarkan manusia bersedih, kesakitan hingga meninggal karena kelaparan, akan tetapi Tuhan menciptakan tumbuhan dan binatang yang bisa diolah untuk di konsumsi manusia agar manusia bertumbuh dan sehat. Jadi kepada Tuhan kita wajib berterimakasih bukan ?. Nah hari ini kita akan mempelajari bagaimana mengucap syukur dan menikmati makanan yang di ciptakan Tuhan kepada kita ? bagaimana artinya mencukupkan diri atas makanan tersebut, sehingga tidak berlebihan dan dapat menimbulkan penyakit karna berlebihan atau kekurangan. Kita masuki pembagian kelas.

II. Pengajaran berdasarkan Pembagian Kelas
1. Anak Kecil
a. Thema : Cukup
b. Tujuan :
Supaya anak kecil dapat :
- Menyebut kata cukup
- Mampu menjelaskan arti cukup
- Menyebut jumlah makanan yang dimakan
- Membedakan orang yang makan cukup dengan yang kurang makan melalui gambar
c. Metode : Cerita Gambar
d. Pengajaran

Sebagai pengantar, GSM dapat memajangkan dua buah gambar yang menunjukkan gambar orang yang sehat/yang cukup makan dan gambar orang yang kurus/tidak cukup makan. Tanyakan kepada anak-anak manakah gambar manusia yang cukup makan ¿ Apa yang menyebabkan manusia yang satu lagi tampak kurus dan tidak sehat ¿ Jawabnya adalah makanan yang cukup dan bergizi.
Kemudian ajak murid SM mengucapkan kata ”cukup”. Kalau bisa tunjuk beberapa orang untuk mengucapkannya. Tanyakan, apakah ada anak SM yang tahu apa arti kata cukup ? Cukup artinya tidak berkekurangan, tidak berlebihan, pas, sesuai takaran/yang dibutuhkan. Manusia membutuhkan makanan yang cukup. Jikalau manusia kekurangan makanan maka dia akan kelihatan kurus, tidak bertenaga, lemas, tidak bergairah, mudah ngantuk. Apakah ada disini yang mengalami demikian ?
Kami rasa tidak. Semua anak-anak Tuhan disini sehat bukan ? Itu artinya cukup makan.
Lalu ajak anak kelas kecil ini mengekspresikan gerak sebagai orang sehat.
Lantas, apakah makan makanan berlebihan, terlalu banyak juga sehat ? Tentu tidak. Sesuatu yang berlebihan itu salah dan tidak sehat. Kalau ada yang kegemukan, biasanya mudah keletihan bukan, mudah ngantuk, dan bisa terserang penyakit gula, jantung dan lain-lain. Karena itu makan banyak harus disertai olahraga juga bukan?.
Akan tetapi memakan makanan yang cukup juga harus diimbangi dengan keteraturan. Kalau makan hari ni cukup tapi besok tidak, itu artinya kita juga bisa sakit, lemas, mudah ngantuk, badan kita bisa kurang sehat. Nah, mulai hari ini apakah semua murid kelas kecil mau hidup sehat ? Jika demikian, apakah adik-adik SM mau memakan makanan yang bergizi secara cukup dan teratur ?.
Demikian juga dengan menjaga kesehatan rohani. Jika dalam ilmu kesehatan, supaya sehat dianjurkan agar makan makanan bergizi yang cukup, menjaga kebersihan pribadi. Dimana kita juga dianjurkan mencuci tangan sebelum makan, dianjurkan agar mandi, mengganti pakaian agar kuman-kuman penyakit tidak masuk dalam tubuh kita. Maka dalam menjaga kesehatan rohani, kita juga dianjurkan memakan makanan rohani yang cukup ? apa itu makanan rohani ? Makanan rohani adalah berdoa, dan bagi adik-adik yang sudah pintar membaca, makanan rohani juga adalah membaca Alkitab. Ini semua membuat kita akan terjaga dan mampu menhindari kuman-kuman dosa. Sehingga kita juga dapat sehat rohani dan jasmani.
e. Nyanyian : Aku Anak Sehat
f. Evaluasi : Menjelaskan makanan yang cukup dan teratur

Anak Tanggung
a. Thema : Cukup
b. Tujuan : Supaya anak dapat :
- Menyebutkan arti makan punya takaran
- Menyebutkan bahaya makan makanan berlebihan
- Menjelaskan pepatah ”makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.
c. Alat Peraga : Cerita Gambar
d. Pembahasan dan Penerapan Nats

Sebagai pengantar, sama seperti dikelas kecil, GSM dapat memajangkan dua buah gambar yang menunjukkan gambar orang yang sehat/yang cukup makan dan gambar orang yang kurus/tidak cukup makan. Tanyakan kepada murid SM, manakah gambar manusia yang cukup makan¿ Apa yang menyebabkan manusia yang satu lagi tampak kurus dan tidak sehat?
Jawabnya adalah makanan yang cukup dan bergizi. Kemudian GSM dapat kembali bertanya, siapa yang pernah kelaparan, kurang makan apalagi kurang makanan bergizi ?
Apakah senang berada dalam keadaan lapar ? Tentu tidak bukan? Manusia tidak menginginkan berada dalam keadaan lapar, karena memang tubuh kita membutuhkan makanan sebagai sumber tenaga dan energi.
Hal kelaparan bukan hanya pernah kita rasakan, pernah suatu kali ribuan orang yaitu bangsa Israel sekaligus bersamaan kelaparan. Luar biasa bukan. Nah lebih parahnya lagi, pada waktu itu mereka sedang dalam perjalanan di gurun pasir yang panas terik, pada saat mereka keluar dari tanah Mesir menuju suatu tempat bernama Kanaan. Siapa yang tahu keadaan di Padang Gurun pasir ? Ya, disana sangat sulit mencari air bersih untuk diminum, sangat sulit mencari makanan seperti sayuran dan daging, apalagi untuk ribuan orang banyaknya. Pada waktu itu, bangsa Israel mulai bersungut-sungut dan mengeluh ( ay.2 ) kepada Musa dan Harun. Mereka mulai memperbandingkan keadaan di gurun dengan di Mesir dikatakan diayat 3 "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan." Mereka mulai mempersalahkan Musa dan Harun.
Akan tetapi, Tuhan Yesus adalah TUHAN Allah yang Maha Penyayang dan Pemberi. Dia tidak pernah membiarkan umat yang dikasihiNya menderita. Dikatakan diayat 16:4-5 : Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari."
TUHAN menyadari manusia sangat membutuhkan makanan jasmani untuk dapat hidup, mempunyai tenaga, berpikir, dll. Karena itu Tuhan memberikan makanan. Tuhan sangat baik bukan?. Kebaikan Tuhan adalah untuk semua orang. Tuhan juga sampai saat ini memberikan makanan dan minuman kepada kita, anak-anak Tuhan di Gereja ini. Tuhan menginginkan anak SM tumbuh sehat dan kuat. Karena itu dibutuhkan makanan yang cukup dan bergizi.
Kemudian ajak murid SM mengerti arti makanan yang cukup. Makan Makanan yang cukup berarti yang sesuai takaran, tidak berlebihan. Makan makanan yang memenuhi pola 4 sehat 5 sempurna. Lantas, apakah makan makanan berlebihan, terlalu banyak juga sehat ? Tentu tidak. Sesuatu yang berlebihan itu salah dan tidak sehat. Kalau ada yang kegemukan, biasanya mudah keletihan bukan, mudah ngantuk, dan bisa terserang penyakit gula, jantung dan lain-lain. Karena itu makan banyak harus disertai olahraga juga bukan?.
Akan tetapi memakan makanan yang cukup juga harus diimbangi dengan keteraturan. Kalau makan hari ni cukup tapi besok tidak, itu artinya kita juga bisa sakit, lemas, mudah ngantuk, badan kita bisa kurang sehat.
Demikian juga dengan menjaga kesehatan rohani. Jika dalam ilmu kesehatan, supaya sehat dianjurkan agar makan makanan bergizi yang cukup, menjaga kebersihan pribadi. Dimana kita juga dianjurkan mencuci tangan sebelum makan, dianjurkan agar mandi, mengganti pakaian agar kuman-kuman penyakit tidak masuk dalam tubuh kita. Maka dalam menjaga kesehatan rohani, kita juga dianjurkan memakan makanan rohani yang cukup ? apa itu makanan rohani ? Makanan rohani adalah berdoa, dan bagi adik-adik yang sudah pintar membaca, makanan rohani juga adalah membaca Alkitab. Ini semua membuat kita akan terjaga dan mampu menhindari kuman-kuman dosa. Sehingga kita juga dapat sehat rohani dan jasmani.

e. Ayat hapalan : Matius 6 : 11
f. Nyanyian : ( Ditentukan oleh GSM )
g. Evaluasi : Diskusi ( Diskusikan apa yang harus dilakukan untuk menjaga pola makan
yang cukup dan bergizi serta teratur ).

h. Metode menguji ayat hapalan Minggu Lalu
Aturkan murid duduk/ berdiri dalam posisi lingkaran. Mulailah dengan menghunjuk seorang murid dalam kelompok itu. Ia harus mengucapkan kata pertama dari ayat hapalan dan segera menghunjuk pada murid lain. Murid itu harus mengucapkan kata kedua. Lakukanlah hal ini terus sampai seluruh ayat hapalan diucapkan. Dan menambahkan variasi metode, doronglah murid-murid supaya melakukannya bertambah cepat. Tujuan dari metode adalah disambing memberikan variasi metode penyampaian pengajaran, juga melatih murid dalam mendengar dan mengawasi.
Disusun Oleh : Pdt. Happy Pakpahan - Kantor Pusat HKI


Minggu, 30 November 2008
Bahan Alkitab / Nats : Daniel 1 : 3 - 8

I. Pendahuluan
Sebagai Pengantar Pengajaran : Terangkan bahwa sekarang kita memasuki masa Minggu Advent. Apa itu minggu Advent ? Minggu Advent adalah Minggu Penantian ( Adventus ). Minggu Advent bertujuan agar menjelang peringatan Kelahiran Tuhan Yesus ke dunia ( 25 Desember – Hari Natal ) umat Kristen mempersiapkan hati, jiwa dan roh menyambut kedatangan TUHAN Yesus, baik untuk jangka pendek yaitu untuk menyambut hari Natal yg akan diperingati di Desember ini, maupun untuk menyambut TUHAN Yesus pada hari kedatangannya kedua kalinya kelak.

II. Pengajaran Berdasarkan Kategorial Usia
1. Kelas Anak Kecil
a. Thema : Makanan Sehat
b. Tujuan : Supaya anak dapat
:
- Menyebutkan kata makanan ( untuk balita )
- Menyebutkan nama sayuran
- Menyebutkan jenis-jenis makanan
- Membedakan makanan sehat dan tidak sehat dengan peragaan
- Menjelaskan arti makanan sehat.

c. Metode : Cerita dan alat peraga
d. Alat Peraga : Makanan Instant ( contoh buruk )

e. Pengajaran – Penerapan Nats

Mengawali pengajaran, silahkan Guru memajangkan alat peraga, bisa berupa gambar dengan kriteria :
Gambar makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, susu, telur dll.
Gambar makanan tidak sehat seperti mie instand, dan makanan berpengawet lainnya.
Kemudian tanyakan kepada anak kecil : siapa yang tahu ini apa ? sambil menghunjuk satu persatu gambar yang dipajang. Untuk melibatkan murid, silahkan rangsang mereka untuk menjawab secara bersamaan atau dihunjuk beberapa orang untuk menjawab gambar apa saja yang dipasang.
Pengajaran kali ini tentang makanan sehat. Apakah semua itu jenis makanan ? Ya, itu semua bisa dimakan. Tapi pertanyaan berikut adalah yang manakah jenis makanan sehat ? Siapa yang tahu defenisi makanan sehat ? Tanya kan murid SM. Kemudian terangkan arti makanan sehat. Makanan sehat adalah makanan yang memiliki kandungan/atau zat yang dibutuhkan di tubuh kita. Seperti protein, karbonhidrat, zat besi, vitamin, dll. Tidak semua makanan memiliki unsur seperti itu. Bahkan ada makanan yang justru mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh kita. Seperti makanan yang mengandung pengawet, pewarna, pemanis. Bahkan di Televisi sering diberitakan ada manakan yang mengandung formalin. Apa itu formalin? Formalin adalah bahan pengawet mayat. Dan ini bisa berbahaya bagi tubuh kita, bahkan meracuni tubuh kita. Wah ngeri bukan? Bayangkan di permen yang kita makan ada zat pengawet yang seharusnya untuk mayat. Karena itu harus dihindari. Dan anak-anak SM tidak boleh memakan makanan apalagi jajanan sembarangan. Kita harus menjaga kesehatan kita. Sebab jika kita makan makanan secara sembarangan, kita bisa sakit perut, pusing-pusing, bahkan bisa keracunan dan masuk rumah sakit. Tidak ada yang mau sakit bukan ?
Nah apa dampaknya jika kita memakan makanan sehat ? Tentu badan kita segar, bertenaga, tidak mudah ngantuk, pintar, dll. Dan apa pula dampaknya jika kita tidak memakan makanan yang sehat ¿ Tanyakan kepada murid SM.
Berikut ada gambar-gambar makanan. Sekarang mari kita membedakan makanan mana yang sehat dan makanan mana yang tidak sehat. Kemudian GSM menghunjuk beberapa gambar dan tanyakan apakah makanan itu termasuk makanan sehat atau bukan ?. Kemudian ajak kembali murid SM menyebutkan jenis-jenis makanan sehat yang mereka ketahui. Jika ada gambar-gambar sayuran, silahkan dipajangkan dan tanyakan kepada mereka jenis sayuran apa itu – dan jenis sayuran apalagi yang mereka ketahui.

f. Nyanyian : ( Ditentukan oleh GSM )

g. Evaluasi : Menuliskan tekad untuk memakan makanan sehat dan menuliskan jenis-jenis makanan sehat.

2. Kelas Anak Tanggung
a. Thema : Menu Makanan
b. Tujuan : Supaya anak dapat :

- Menyebutkan arti thema
- Menjelaskan arti makanan sehat bagi tubuh
- Menyebutkan alasan perlunya menu makanan
- Menyatakan tekad tidak membeli makanan sembarangan melalui slogan
- Menjelaskan arti Vegetarian

c. Metode : Cerita
d. Alat Peraga : Gambar Makanan Sehat – Tidak Sehat
e. Penjelasan – Penerapan Nats
Sebagai pengantar, perlihatkan gambar beberapa menu makanan. Ada menu makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, susu, telur dll, dan ada gambar menu makanan tidak sehat seperti mie instand, jajanan dll. Tanyakan gambar maknan apa saja itu ? dan kemudian tanyakan perbedaan gambar tersebut kepada murid SM. Jelaskan perbedaannya adalah ada menu makanan yang sehat dan ada menu makanan yang tidak sehat.
Siapa yang tahu defenisi makanan sehat ? Tanya kan murid SM. Kemudian terangkan arti makanan sehat. Makanan sehat adalah makanan yang memiliki kandungan/atau zat yang dibutuhkan di tubuh kita. Seperti protein, karbonhidrat, zat besi, vitamin, dll. Tidak semua makanan memiliki unsur seperti itu. Bahkan ada makanan yang justru mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh kita. Seperti makanan yang mengandung pengawet, pewarna, pemanis. Bahkan di Televisi sering diberitakan ada manakan yang mengandung formalin. Apa itu formalin? Formalin adalah bahan pengawet mayat. Dan ini bisa berbahaya bagi tubuh kita, bahkan meracuni tubuh kita. Wah ngeri bukan? Bayangkan di permen yang kita makan ada zat pengawet makanan. Karena itu harus dihindari. Dan anak-anak SM tidak boleh memakan makanan apalagi jajanan sembarangan. Kita harus menjaga kesehatan kita. Sebab jika kita makan makanan secara sembarangan, kita bisa sakit perut, pusing-pusing, bahkan bisa keracunan dan masuk rumah sakit. Tidak ada yang mau sakit bukan ?
Nah apa dampaknya jika kita memakan makanan sehat ? Tentu badan kita segar, bertenaga, tidak mudah ngantuk, pintar, dll. Dan apa pula dampaknya jika kita tidak memakan makanan yang sehat ¿ Tanyakan kepada murid SM dan catatkan di papan tulis atau di selembar karton.
Setiap manusia tentu senang memiliki tubuh yang sehat. Bahkan ada suatu kisah di Alkitab yang menceritakan bahwa ada seorang Raja yang memerintahkan kepada kepala istananya bernama Aspenas, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim. (ay.3-4).
Raja bermaksud mengumpulkan orang-orang pilihan ini utnuk bekerja padanya. Dan disamping bahwa mereka akan dididik, mereka juga harus memakan makanan yang sehat dan bergizi. Raja tersebut menyadari, bahwa makanan sehat akan membuat manusia semakin pintar, bertenang dan bersemangat – tidak mudah sakit.
Dan ada beberapa orang yang percaya dan taat pada TUHAN Allah yaitu Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego yang tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja. Karena santapan raja adalah santapan yang terlebih dahulu di jadikan sajian kepada dewa-dewa. Mereka tidak mau memakan makanan yang didoakan kepada dewa, tetapi mereka mau makanan yang sederhana dan didoakan kepada TUHAN Allah yang mereka sembah yaitu Tuhan kita. Dan mereka juga tidak minum anggur karena angggur dapat memabukkan. Mereka tidak menuruti selera makanan berdasarkan mahalnya, hanya kelihatan sedap semata tetapi mereka lebih memilih makanan berdasarkan kegunaan dan gizinya. Makanan dan minuman yang bertentangan dengan kehendak Tuhan tidak mereka makan/minum seperti anggur. Dan mereka bisa menahan selera. Apa yang bisa kita pelajari dari cerita ini ? Adik-adik untuk menjadi anak-anak Tuhan maka kita harus bisa menahan diri. Tidak semua yang ada disekitar kita bisa ditiru. Kita harus bisa mengendalikan diri. Kita harus bisa mengendalikan diri dari makanan yang tidak sehat, mengendalikan diri untuk jangan terbawa arus perbuatan-perbuatan jahat seperti berjudi, mempercayai agama lain dll.

f. Permainan : Silang Kata
Berikut kita akan mengadakan permaianan anak sehat. Anak yang berpikir kreatif dan pintar. Caranya, buatlah gambar kota berukuran 25x20 cm pada kertas HVS. Gambarlah juga kotak-kotak kecil ukuran 1x1 cm di dalam kota besar itu, kemudian perbanyaklah.
Buatlah peserta berpasang-pasangan, kemudian bagikan kertas yg bergambar kotak itu dan dua spidol dengan warna yg berbeda kepada tiap pasangan. Tugas setiap pasangan adalah menuliskan nama tokoh dalam Alkitab. Peserta mengisi secara horizontal, sedangkan peserta disebelah kanan mengisi secara vertikal. Syarat yg harus dipenuhi adalah nama yg diisikan harus bersilangan dengan salah satu haruf yg telah diisikan pasangannya.
Pemenangnya adalah yg bisa membuat lawannya menyerah karena tidak sanggup mengisi lagi. Nama Tokoh dalam Alkitab dapat diganti degan nama kota, binantang, sungai dll, begiu seterusnya sampai terhenti.

g. Ayat Hapalan : 1 Kor 10 : 13
h. Metode pengujian ayat hapalan minggu sebelumnya :

Buatlah sebuah mahkota. Nyanyikanlah lagu sambil mengedarkan mahkota tersebut dari satu anak ke anak lain ( setiap orang harus memakaikan mahkota tsb kepada teman di sampingnya dengan baik dan sopan ). Pada akhir lagu, siapa yg mendapatkan mahkota tsb harus maju dan mambaca satu ayat hapalan.

i. Nyanyian : ( Ditentukan oleh GSM )
j. Evaluasi :

- Memilih contoh makanan yang sehat
- Tugas menyusun menu makanan

Disusun Oleh : Pdt. Happy Pakpahan - Kantor Pusat HKI

Bina Wanita : Edisi Nopember 2008



Minggu, XXIV Dung Trinitatis
JAGA MA HAMU
Markus, 13:14 – 23


1. Marende : BE. No. 238 : 1 + 3
2. Tangiang Pamuhai
3. Manjaha dohot manangkasi Turpuk.


Torop do sian halak Jahudi na manghaporseai, ia Jesus ima sahalak panurirang (Bdn. Mat. 21:11; Luk 7:16; Joh. 9:17). Dipatangkas pangulaon ni Jesus do Ibana songon sada panurirang. Di suriranghon Ibana do taringot tuhalelengse ni huta Jerusalem dohot ari ni hasiangan on. Masa ma haporsuhon godang jala lam torop angka panurirang pargapgap laho mangaliluhon haporseaon ni torop jolma i. . Lam tubu ma na so so uhum, jala lam holang ma jolma i sian holong ni roha Sada jaminan didok do: jolma na jaga, jala namanahan ro di ujungna do paluaonNa. Dibahen Jesus do gombaran ni hataridaan hinajorbut ni na naneng masa songon patujolo ni ajal ni hasiangan on. Na masa ma hinajorbut ni na so uhum tu inganan na badia i, na mampangkorhon tu ngolu ni hajolmaon, mangaliluhon roha ni jolma i dao sian Debata. Alai Jesus mangalumbahon molo tung masa pe hinagaor ni na jorbut i asa sude jolma i jaga jala dungo.

Tung tangkas do di paingot turpuk on hita, asa hita maporus tu dolok batu na togu ima napinatupa ni Debata (Bdn. Pslm 30:8), alana molo masa hasusaan, parungkilon holan Debata do na gabe haporusan ni hita naporsea manang na boha pe jurbut ni i. Alani angka jolma naung porsea di Debata unang olo be di ihoti, dilohoti arta na diportibion. Jotjot do masa diportibion , molo masa hagunturon jala mangihut ma muse masa hagogoon mangalului pangomoan di dirina sambing. Alani do didok umpama ni halak batak: mandurung di nalitok na marlapatan do i mamangke kesempatan dalam kesempitan. Donganna susa, marsitaonon alai ianggo ibana mangalului pangomoan sian na masa didonganna do. Mamangke tingki mambuat, manangko arta ni dongan molo ro hasuaan sarupa do i na parsidohot do hita disi mangaori jala manusai nasida. Alani do didok: “Na di bilut parginjang ni jabuna, unang ma dialap angka ugasan na di jabui, di na mijur i ibana” (Ay.15).

Somanal hita jolma ndang hea marnasae ianggo arta na dihasiangan on do. Sarupa do i songon na manginum aek ni laut, lam godang ta inum lam mauas. Alani do pola didok: Na di ladang unang ma pola humusor mambuat ulos na di tingki na bahaya situtu. Unang adong istilah paima jo satongkin, sanga dope i, alai bissan adong tingkim malua, palua dirim. Ndang porlu marulos dua manang na bagak, ndang dapot haluaon di Jesus. Alani do hita ingkon mangulahon partangiangon. Martangiang i ma sada jantung ni jolma manjalo sian Debata mambahen mangolu jala margogo di ngoluna. Ai masa ma di partaonan ngali na porsuk dohot halojaon so adong gogo apalagi di partaonan ngali na mangkorhon borat sundat jala borat mangalangka. Manang di ari sabbat mardalan dao, molo ditaringoti muse angka na gabegabean jala panarusan, sudena i manggombarhon adong penghalang, adong na mandokdok i gabe sungkot mangalangka, manang mandapothon Tuhan Jesus.

Refleksi/Meditasi.
Jaga ma hamu, sada kalimat parenta na maralasan jala pasti. Asa ndada holan dipardangingon marungkil di panosak ni hagagaor i alai dohot do nang marungkil di haporseaon. Tubu angka kristus pargapgap, nang angka panurirang pargaggap na manogu roha tu haliluon na mandok, disan, dison do kristus i, i ma na ro sian sibolis (2 Tes. 2:9). Haroro ni Kristus i patar do, ai songon hilap na mullop di habinsaran marnalanala ro di hasundutan. Ingkon sude marnida Kristus i di haroroNa i ndang marsibuni, alai patar do diida saluhut.
Pahot ma haporseaonmu di Tuhan i unang mungilungil, dungo ma unang tarpodom ai nunga di palumba hian i tu hita marhitehite hataNa. Haporseai ma hata i ai do haluaon, haposi Tuhan Jesus i, mudarNa i ma golom. Alani i ulahon partangiangon mangido gogo sian Debata asa adong hasanggupanmu mangalangka, asa adong kemampuanmu humusor molo tung borat parungkilonmu. Alani jaga ma ho, ulahon ma partangiangon asa songop tu ho asi ni roha, asa malua ho sian angka na jorbut i, ai bangso na pinillit do hita.

4. Diskusi.
  1. Mansai godang do di ngolunta on na gabe pangambati hita boi marsaor tu Debata. Boha do bahenonta mangalo angka pangambati i, asa boi hita marsaor tu Debata?
  2. Di ari na parpudion mansai godang angka ajaran boi mambahen hita tersesat. Boha do bahenonta mangalo angka ajaran, parpoda haliluon i?
  3. Molo ro pangunjunan tu ise do hita marsihohot? Boasa?

5 Tangiang pangondianon/Syafaat
6. Marende : BE. No. 230: 2-3 (Papungu Pelean)
7 Tangiang Panutup.

Pdt. Eben Hutasoit, STh (HKI Resort Panei Tonga)


Minggu, XXV Dung Trinitatis
DUNGO MA HAMU
Amos 6: 1 – 7

1. Marende: BE. No. 202: 2-3
2. Tangiang Pamuhai
3. Manjaha dohot Manangkasi Turpuk


Marhite turpuk on ditogihon do hita asa di sude ngolunta naeng jumolo manungkun lomo ni roha ni Debata, jala tatangihon hataNa. Tapangke ma ngolunta on gabe inganan partangiangan mandapothon Debata. Unang adong di partingkianta, hita mencoba mandapot mamang aha pe songon na binahen ni halak na so marugamo laho mandapot manang aha pe. Ala boi masa do ndang manpangkorhon patangiangon tu praktek ngolu siapari, di bahen i do mansai tajom dialo, di kritik si Amos nasa bentuk ibadah na munafik. Na di halomohon Debata masa di tongah-tongah ni bangso i ima: hatigoran dohot hasintongan songon parbue ni partangiangon ni nasida. Alana holan alani hasintongan dohot hatigoran umbahen na di palua Debata jolma i sian angka ragam ni parmaraan dohot hagogoton. Sintuhuna, si Amos mangalo praktek “Kesalehan” ni halak na ringgas tu partangiangan, hape realitas, praktek ni ngoluna siganup ari dao manang dipasiding do Debata nang uhumNa. Mansai torop do bangsoi songon na tingkos berengon ulaon na hape laho manegai, dohot patubu parbolatbolahan do di tongah-tongah na humaliang na.

Boi do di sada partingkian masa pahosing uhum ala ndang marlakku uhum i. Molo masa pe na sisongoni, ndang pasombuon ni Debata kondisi i mardalan torus mardalan. Unang ma hita gabe songon bindorang (Bunglon), na sai manolopi angka na hurang denggan di bagasan ngolunta on. Sai songon siboan dame berengon hape na jat do diualahon. Alai talehon ma dirinta gabe alat ni Debata pasauthon keadilan i marhitehite na tamulai sian dirinta be pataridahon hatigoran dohot hasintonganNa. Molo di hasogohon halak pe nuaengon halak sipamodai, alai halak Kristen ingkon do manghatahon, mangulahon hasintongan i. Molo pe so ditangihon i nuaeng, anggo di tingkina parhatutuonna do na sintongi. Taingot ma, di tingki na nang pe sada bangso disurirangi si Amos, holan sahalak na do manghatahon hatigoran i, alai mampu do ibana merubah keadaan lam tu denggan na. Alani marroha na dungo ma hita laho patupahon hasintongan, hatigoran nang uhum na sian Debata.Unang ma ngolunta on ngolu na bersandiwara, alai ingkon na tongtong do marojahan tu hata nang uhum ni Debata. Ipe ingkon saut do hasintongan i marhitehite hita di lingkungan, gereja, rumah tangga nang tu saluhut bangso na di portibion. Ingkon sian hita do mamungkamangulahon hatigoran, sian i ma olo Debata pahothon hatigoran tu hita, molo so olo hita mangulahon hatigoran tontu sahali ngolunta on gok dohot hapalsuon. Ai marhite na taulahon do hatigoran gabe dapot hita ma tua nang las ni roha sian Debata. Alani marroha na dungo ma hita, mangihuthon Debata, unang lilian binaen ni panagit ni portibion
.
Refleksi/ Meditasi
Mansai ragam do dilului jolma di portibi on asa sonang mangolu nian. Molo ro sitaonon, sahit dohot angka na asing sai dilului do dalan asa malua sian i. Alai marhite turpuk on, tung tangkas do disoarahon: lului hamu ma hasintongan dohot hatigoran, uhum ni Jahowa asa mangolu hamu. Asa ngolu ni jolmai unang ngolu na gok sipalensem, na songon simarememe sai songon na uli berengon hape ndang hasea. Unang ma dirajumi rohanta, portibion silehon hangoluan, ndada hamoloon ni jolma i, tung mangasahon Jahowa do. Alani so tung olo hita lilu gabe manulahon hajahaton holan mangalului hangoluan sian portibion. Baliksa di soarahon do asa hita “Marroha na dungo” laho mangului jala mangulahon hasintongan, hatigoran na sian Debata dungi dapotan tua dohot haluaon ma hita.
Disoarahon do tu ganup ngolunta ganup marsada-sada:”hagigihon hamu ma na jat i, jala haholongi hamu na denggan, jala hajojonghon hamu uhum di ganup tingki”. Debata do hagogoonta, Debata ma pangalualuanta. Molo tung ingkon marsitaonon pe hita alani haporseaonta, alai gabe parjambar do hita di hangoluan sisalelengna. Sangkap hatuaon do disangkapi Debata tu angka na mian jala na olo dungo mangulahon hasintonganNa. Alani dokma di bagasan ngolum:”Ale Debata, hasintongan do lomo ni rohaM, jala dihasogohon Ho do hajahaton, jala sai Ho do ihuthonon nami. Sai paimbaru jala padungo ma rohanami asa tau hami manimbangi lomo ni rohaM, asa huboto hami mamolati na denggan sian na roa”.

4. Diskusi:

  1. Songon sada ina hamu jotjot do di bereng hamu pangalaho ni donganmu, ndang gabe tiruan, alai gabe sisurahan/sihasogohonon. Boha do sikap muna tu angka ina sisongoni?
  2. Godang do ngolu ni angka jolma saonari on ngolu na marsipalensem (Pura-pura) jala mangolu ndang di bagasan hasintongan. Boha do baenonta manogu nasida asa olo marhamubaon?
  3. Boha do bahenonta asa dungo hita mangulahon hasintongan dohot hatigoran nasian Debata?

5. Tangiang Pangondianon/Syafaat
6. Marende : BE. No. 171: 1+3 (Papungu Pelean)
7. Tangiang Panutup.

Pdt. Eben Hutasoit, STh (HKI Resort Panei Tonga)


Minggu XXVI Dung Trinitatis
ARGA BAEN BARITA NA ULI I
Nats : 1 Tessalonik 5: 12-22

1. Marende: BE. No. 140: 3-4
2. Tangiang Pamuhai
3. Manjaha dohot manangkasi turpuk


Rap do hita umbotosa, nasa parbarita nauli na mamaritahon barita nauli i ndang mamboan sinjata, manang bohal ni pardagingonna. Molo ditulak jolma i barita nauli i borhat do ibana tu inganan na asing. Godang do insak-insak, reherehe tu parbarita nauli; pola do deba sian halak Kristen i adong do na barani mambadai, paroaroahon parbarita nauli i. Somalna molo masa hatiha nasongoni tung tangiang na do dipasahat tu adopan ni Debata siala sude na nialamanna i. Dipangido do tu Debata asa muba roha ni jolma i, di uba jala dipaimbaru Debata. Pangalaho ni Tuhan Jesus do na pinatuduna disi. Alana molo marbarita nauli jamitana do ngoluna, ngoluna do gabe jamitana. Lapatanna: Parbarita nauli i gabe sorminan tu ganup na humaliang.
Sude do halak Kristen tarjou gabe parbarita nauli (Bdn. Mat28:19-20) mamaritahon barita haluaon i marhitehite pangalaho na denggan, panghataion na lambok jala marimpola. I do ulaon ni Tuhan Jesus umbahen na ro Ibana tu portibion. Manaluhon hajahaton marhite ulaon na denggan, manaluhon riting manang muruk ni roha marhitehite halambohon dohot na olo patoruhon raha . Sandok, ulaon ni halak Kristen ingkon maniru pambahenan ni Tuhan Jesus do di nalaho marbarita nauli. Alai anggo barita na uli i ma hagogoon ni Debata laho paluahon, na tuk mangaramoti angka na hot jongjong di bagasan haporseaon di Jesus Kristus. Alani i, hak dohot kewajipan ni halak Kristen do manjalo barita na uli i, jala tanggung jawab na do laho mamaritahon i tu halak na asing na olo manjalosa. Naeng ganup halak mangantusi dohot mamboto, ia nasa ngoluna manang dibasan las ni roha manang arsak ni roha pe ingkon tongtong mian hata ni Debata. Alana holan asi ni roha ni Debata sambing do imana boi hita sanga mangolu sahat tu tingkion. Jala di situasi hangholuantai sai tongtong do adong angka perubahan-perubahan tu na lam mambahen na denggan dohot las ni rohanta. Ndada na gabe hurangan hita molo laho hita marbarita nauli, alai sebalikna sai gok hasonangan, pasu-pasu do hadirion ni jolma naolo mambarita nauli.
Tanda ni halak naung mian di Tuhan i do molo olo ibana manghamauliatehon hangoluanna. Jala halak angka na songoni i ndang olo be i gintalan ni angka hagiothagiot ni rohana laho mangangkali, manangko na di donganna. Alai jolma naung manghangoluhon barita nauli itongtong do sabam rohana di nasa tumpal dohot pasupasu naung diturpukhon tu ibana huhut tongtong mandok mauliate saluhut ngoluna tu Debata di nasa pandonganion na binahen ni Debata di bagasan ngoluna. Ai marhite na sai tongtong marsaringar hata mauliate i di ngolu ni jolma disi ma tandana naung mian jala mangolu hata ni Debata.

Refleksi/Meditasi
Na manghuling do hata on tu hita nueng huhut paingothon hadirionta. So tung do holom rohanta di panjouon ni Tuhan di ulaonta laho marbarita nauli huhut patupahon na denggan i. Marguru tu roha na hombar mangihuthon panjouon ni Tuhan i taulahon angka barita nauli i, asa boi hita gabe sorminan tu ganup na humaling hita. Ingkon olo do hita pasiathon hata ni debata di bagasan ngolunta. Pasiathon hataNa berarti mangalehon sandok ngolunta diantoi jala diasi i Ibana. Ai haposan do hata i manogunogu hita sahat tu ujung ni ngolunta. Hata ni debata mangungkap rohanta laho mangargahon barita nauli i, jala huhut i do na papitahon haporseaonta.Hinorhon ni haporseaonta gabe togu, pita ma hita mangulahon huhut paboahon barita nauli i. Pos ma roham, laos boha pe sangkap ni portibion laho mangambat ho marbarita nauli sai na dongan ni Debata do ho. Alani ihuthon ma bagasNa i, ai hamonagan dohot haluaon do jaloonmu.

4. Diskusi.

  1. Songon sada ina hamu, boha do cara muna laho marbarita nauli?
  2. Mansai godang do jolma na mangambati hararat ni barita nauli i. Boha do sikapta mandompakhon jolma sisongoni?
  3. Songon jolma naung mian hita di hata ni Debata (barita nauli), molo pangunjunan di bagasan ngolum hea do di hamauliatehon hamu i? Boasa?


6. Tangiang pangondianon/Syafaat
7. Marende : BE. No. 361: 1-2 (Papungu Pelean)
8. Tangiang Panutup.

Pdt. Eben Hutasoit, STh (HKI Resort Panei Tonga)


Ujung Taon Huria, Minggu IV Nopember 2007
NA MONANG I DO SOGOT MANEAN HARAJAON NI DEBATA
Turpuk : Pagungkapon 21: 1 – 7

1. Marende : B.E. No. 344: 1 + 8
2. Tangiang Pamuhai
3. Manjaha dohot manangkasi turpuk

Di balik ni na tarida on adong dope inganan na dumenggan. Ndang tarpatudos gombaran ni na di banuaginjang sogot dohot naummuli di tano on. Sai marhusorhusor jala mubauba do las ni roha nang sitaonon di tano on. Tung so adong do na hot. Alai di Banuaginjang i: ndang adong be iluilu, hamatean, arsak, anggukangguk dohot na hansit.
Diparade Debata do hasonangan na somartudosan. Diarahon do asa ganup jolma olo mangeahi jala masuk manginganhon. Dalan laho mamongoti ndada marhite huaso, hagogoon, habongaton manang marhite angkal bisuk ni hajolmaon. Ndang boi tuhoron marhite godang ni hepeng, manang dipahundul alani huaso na marhagogoon. Jala tung so boi do i jaloon mangasahon hahurangan manang marhite halosohon dohot halembaon. Sandok ndang boi masuk tu si halak na so marsitutu, na marlembalemba, na losok, na jais jala na raus.
Ala Harajaon ni Tuhan i do na tumimbo, na umbalga, na dumenggan, na sumonang jala na sohatudosan ingkon marsitutu jala lam margogo do hita mangeahi. Ndang jadi hita tondan manang lalap di tano on. Nang pe godang hasonangan dohot na uli di tano on, holan sangombas jala sambolus do i. Molo tung adong pe hasangapon dohot parsaulian di tano on, pesan do saluhutna i. Martingki do saluhut na adong di tano on, alai na hot ro disalelenglelengna do na naeng ro sogot.
Diarahon do hita manghamonangkon losok, manghamonangkon biar, manghamonangkon hagiot, manghamonangkon roha na holongan di hepeng. Uju rongom sitaonon boi do papeol sieahan, uju dileai halak hita, naeng do hita tarela laho mamaloshon. Nang pe taboto sala olo do gabe taulahon binahen ni sitaonon. Olo do tarela hita maninggalhon hasintongan manggohi hasonangan parsatongkinan.
Hata ni Debata do panungkoli asa unang talupahon sieahan na dumenggan. Sotung tondan hita pasolhot diri tu hasonangan na manongtong binahen ni hasonangan parsatongkinan. Sotung talu hita binahen ni hajahaton ala ndang margogo haporseaon. Sotung putor pardalanan na tigor holan ala manghabit gogo dohot sinadongan. Ndang jadi sundat masuk tu hangoluan na manongtong binahen ni dai hataboon na pamogaphon.

4. Siauhonon
Godang do sipatinda rupa pangalalapi diportibi on. Dipaullophon portibi on do haulion sumansuman pasambarhon haporseaon. Marhite ragam ni tontonan (hiburan), ulaon dohot pangomoan, nunga godang halak manggadehon haporseaonna. Nunga lam torop na paonjaphon haporseaonna jumpa manjalo huaso dohot pangomoan. Olo do sundat halak marsaor dohot Debata ala ni adat, ala ni bisnis, alani kepanitiaan.
Jotjot do ndang margurasa haporseaon i mangadopi sitaonon. Sitaononta i gabe bonsir mandao sian Debata. Molo so gabe na niula mandele jala mandao sian punguan. Molo masa bala isara ni sahit tu pinahan, laos torop do nampunasa lilu mangantusi. Olo ma gabe mulak tu hasipelebeguon: manungkun datu manang mamangke ulaon haholomon asa malum sahit, asa sinur na pinahan, asa tamba pangomoan. Hape diigil turpuk on do hita asa tahamonangkon angka parungkilon i mangasahon Yesus Siparmonang i. Mangasahon Hata ni Yesus manahan ma hita mangadopi pangela ni portibi on. Botoonta ma: “umagon do marhansit di dalan hasonangan sian marsonangsonang manopot dalan hamagoan”.

5. Bahan Diskusi
1. Angka dia ma na mangguga haporseaon ni halak Kristen di tingki na parpudi on?
2. Aha do sibonsiri umbahen olo halak paonjaphon haporseaonna?

6. Tangiang Pangondianon
7. Marende: B. Ende No. 348: 1 + 4
8. Tangiang Panimpuli

Pdt. Jansen Simanjuntak, STh (HKI Resort Siantar I)


Bina Wanita Minggu Advent I Tgl. 30 November 2008

1. Marende : B.E.

2. Tangiang Pahumai Turpuk : Maleaki 3 : 1-4
3. Manjaha dohot Manangkasi Turpuk

“NA ROMA TUHAN I”

Di ganup bulan Maret ta taringoti do “Doa Sedunia” dohot ari ‘Wanita Internasional”. Na dua namasa on diuluhon manang dipimpin sahalak parompuan do (Ina). Disiala on, gabe sada semangat do on di angka Ibana/parompuan laho patuduhon bahwa nasida selain ibu rumah tangga, berperan do nasida di segala bidang. Perikop on patorangkon tu hita, ima haororo ni sahalak pinarbaga-baga ni Debata, na gabe sahalak ‘Suruan” na ta paimaima laho paluahon angka keterikatan di ganup hak-hak ganup pribadi. Perikop on ditujuhon do on tu sude jolma, alai ditingko on godang do halak sala persepsi, seolah-olah holan tu ama manang baoa. Dibahen i, keberadaan ni boru-boru disandok inganan, dimasyarakat, di pemerintahan, tarlumobidi gareja peranan ni boru-boru gabe hurang tarida manang hampir di tiadahon. Aha do ulaning umbahen terjadi na songon i :

  1. Susunan masyarakat na paternalistik (Ama) sangat mempengaruhi bidang mitra kerja boru-boru.
  2. Persepsi naung gabe tradisi, bahwa boru-boru lobi berperan mangurusi rumahtangga.
  3. Memang boru-boru sandiri namambahen keberadaan na hurang berpengaruh di setiap inganan.
  4. Gareja ndang mampu mangalehon kedudukan tu angka boru-boru.
Di tingki on, nunga berusaha masyarakat manang pamarenta suang songon i nang gareja laho pamajuhon pihak parompun songon na pinarbaga ni ganup boru-boru. Alai nyata tabereng antara masyarakat dohot gareja sangat jauh bedana kedudukan ni boru-boru. Di masyarakat/pamarenta nunga torop na gabe uluan, bahkan Presiden nunga adong boru-boru, alai di gareja hampir so adong na gabe sahalak uluan.
Hatorangan
Ayat 1,
Dison dipatorang perikop on tu hita ima sahalak pinaorbaga ni Debata, pataridahon sada hubungan ni Debata tu jolma. Didok dison “Suruangku” ima sahalak suruan na manatas angka dalan, padaohon angka abat-abat di haroroni Debata.
Ayat 2-4,
Ari harorona (Hari Tuhan), on ma ari na tung mansai holom situtu, alai tujuanna ndang na laho menghancurhon alai napaiashon, pataridahon, dia do na ias. Jadi hundul ma Ibana songon sipangalala dohot sipapita perak. Diharoro na i ma tangkas tarida ise do na ias manang nadaong. Jala ro Ibana laho manangkasi angka naung so ias, jala dung masa songon i haruar ma marhilong-hillong. Di haroro-Nai, masa ma angka panguhumi on di angka naung tarida (na so ias). Panguhumon masa ma tu angka Malim na di Bagas ni Debata, jala paiasonna ma nasida laho mangula ulaon na pinasahat ni Debata tu nasida.

APLIKASI
Torop do halak nuaeng paima-ima na jinanjihon ni Debata, ima suruan na naeng ro laho paiashon manang mamisahon na ias sian na so ias. Apalagi dibagasan tingki on hita manomunomu hatutubu ni Jesus. Nunga songon dia haradeonta manjangkon partingkion i. Manang asal ma marpesta. Adong do ta rasahon haroro ni Jesus di rohanta?. Turpukkon patorangkon, ima haroroni na pinarbaga-baga ni Debata, suruon nama sahalak sitastas dalan laho padaohon angka abat-abat. Beha do ulaning haradeonta, tarlumobi di angka boru-boru naung patar tabereng di tano on hadirionna na sai dianggap nomor pribadi. Torop do halak beranggapan bahwa molo ro hata mandok jolma, selalu husus baoa.
Jadi boru-boru hurang difungsihon. Sialani dipatorang do tu hita marhitehite turuk on. Ima pinarbaga bagani Debata laho mansoadahon manang manastas pandangan ni jolma taringot tu boru-boru, bahkan perlakuan ni jolma maradophon boru-boru naung mangkorhon tu diskriminasi. Jadi marhite turpuk on, asa unang be angka persepsi na beranggapan bahwa parompuan ima pengurus Rumah Tangga. Gabe patar ma hata ni Debata. “Manusia dalh perempuan dan laki-laki”. Adong baoa dohot boru-boru na pataridahon kesempurnaan ni jolma do i di sude dalan di rencana ni Debata. Ai molo taida sian segi panompaan, na parpudi ditompa Debata do na tumimbo derajat na, tontu boru-boru do na tumimbo derajat-na sian baoa, siala boru-boru di parpudi sian baoa di tompa Debata. Jadi ndang adong istilah direndahkan manang di junjung-junjung. Di bahen boru-boru ndang sian taplakni pat ni baoa, asa didege-dege, jala ndang sian simajujung na laho jujungon/sombaon na. Alai sian holi-holi parsitongaan, asa gabe sadalan udur mangula siulaon.
Dizaman on nunga tapaihut-ihut perkembangan ni angka boru-boru. Digoari ma i “Emansipasi-Emansipare = paluahon: hasadaron na tubu, bahwa boru-boru adong do hak pribadi selain songon isteri/ibu harus tetap pada tempatnya, asa gabe unang sipanegai hasadaron i. Jadi perikop on, ditujuhon tu sude jolma, borua dohot baoa. Rap rade ma baoa dohot boru-boru manjangkon haroroni ‘Suruan” na jinanjihon ni Debata. Ta parade ma sandok ngolunta di haroroni Ibana laho paluahon hita na so boi pataridahon hadirionta nasailaon di portibi on. Taulahonma nasa na boi ulaonta sahat ro diujung ni partingkian on. Hehe ma hamu angka boru-boru sian podomanmuna laho papatarhon hadirionmuna songon na didok ni Kristus tu hamu na.
4. Diskusi:
- Patorang hamu ma jolo na niantusanmuna taringot tu Kesetaraan Genden (Jaka Jender) ?!
5. Tangiang Pangondian (Doa Syafaat)
6. Marende : B.E. No.
7. Tangiang Panimpuli.
Pdt. Jansen Simanjuntak, STh (HKI Resort Siantar I)

Bina Wanita : Edisi Oktober 2008

5 Oktober 2008 (Minggu XX Dung Trinitatis)
Nats : Jeremia 15: 10-16

Thema :
Halomohon Hata ni Debata asa Malua ho (Terimalah Firman Allah agar engkau selamat)
Tujuan :
  • Lam mangantusi di hamaolon mangulahon tohonan na adong di ngoluna be.
  • Pangoloion sian nasa roha di joujou ni Debata
  • Ndang tarpangasahon holan pikkiran sambing laho mangantusi pambahenan ni Debata di ngolu ni hajolmaon.
Marende : Buku Ende No. 174: 1+4 (Torop dope na siat)
Hatorangan :
Ndang sai sude ulaon (tugas) na dipasahat tu hita hombar tu silomo ni rohanta. Tarlumobi ma molo ulaoni mamboan godang resiko, apalagi nunga taboto keterbatasan ni kemampuanta laho mangulahonsa. Dungi muse, dung taulahon, ndang pintor tarida parbuena, ima lam mambahen hita olo naeng sumurut manang mandele. Loja pamatang jala olo susa pikiran laho mambahen asa tulus nian na niula i. Suang songon na masa diadopi panurirang Jeremia na sinuru ni Debata ibana paingothon bangso Israel ala naung marhaposan tu angka hata sipaotooto, manangko, mamunu, mangalangkup, manolon na tutu, manutung daupa tu Baal, mangihuthon debata sileban, diramuni nasida bagas joro ni Debata (bindu 7: 8-10), angka dakdanak papungu soban, mangopan api amaama, mandogili na niudi angka inaina laho mambahen juada di langit (persembahan bagi ratu sorga) jala diusehon tuak tangkasan di angka debata sileban (7: 18).
Si Jeremia sahalak na bajar dope hatiha i manghilala hinadokdok ni ulaonna. Pola do ro angka baoa sian huta Anatot mamburu hosana asa unang be nian ibana manurirangi marhitehite goar ni Jahowa. Dihilala si Jeremia do na so adong hagogoonna maralohon angka jolma na so manghalomohon dirina. Didok ibana : Tudoshon birubiru dihilala dirina na tinogu tu pamotongan. Ndang mamoto rohana na ibana do hape tinuntunnasida i mandok : Tole itaago ma hau i rap dohot parbuena, jala itasiaphon ibana sian tano ni angka na mangolu, asa unang be ditaringoti halak goarna (11: 19). Nunga tung tarrimas situtu Debata mida hajahaton ni Israel pola do ndang sumuang be rohaNa so ingkon holan na paro uhum nama tu nasida. Didok Debata tu si Jeremia: “Tung sura pe jongjong si Musa dohot si Samauel di jolongku, laos so tagamon marpangulahi rohangku tu bangso on” (15: 1).
Mangihuthon pikkiran ni hajolmaon, dihilala si Jeremia do borat ni uhum na naeng masa tu pangisi ni Jerusalem: Mandate ma parompuan naung maranak pitu, tos ma hosana; nunga sundut mata ni ari tagan arian dope, angka na teba sian nasida pasahataonna tu podang di jolo ni musunasida (ay. 9). Lungun rohana ai gabe mamboan bura do dihilala rohana harorona tu bangsona sandiri. Alani i, disolsoli ibana inana naung manubuhon ibana tu hasiangan on, ai gabe baoa sibadaan dohot sironuan di sandok tano i ibana; so manang mangurang manang paurangkonsa, hape luhut nasida mamburai si Jeremia. Alai nang pe songon i diramoti Jahowa do hosana ai na mangulahon parsuruon ni Jahowa do Si Jeremia. Porsea situtu do ibana jala diparhatopot do hata ni Jahowa na mandok: “Sai na paluaonKu do ho asa sonang” (ay. 11). Bosi (ay. 12) ima gombaran ni jogal ni roha ni bangso i laho mangoloi hata ni Jahowa. Alai i pe, ndang sumurut rohana manogunogu bangso i.
Pangaleleon na tu si Jeremia laho mambuat hosana tung borat dihilala ibana alai nang pe songon i ndang mangalualu ibana tu angka na gogo di hasiangan on, holan tu Jahowa do ibana joujou, ai ala na mangulahon tona ni Jahowa do ibana manaon insakinsak (ay. 15). Sada pengakuan na ro sian Jeremia dung dihilala ibana holong dohot pambahenan ni Debata di ngoluna mandok : “Dung jumpang ahu hatamu, gabe husohali do i, jala hatamu do lomo ni rohangku ala naung targoar ahu tu goarmu, ale Jahowa Zebaot” (ay. 16).

Panimpuli
Nang pe masa hamaolon di ngolu ni si Jeremia di tingki mengemban tugas na sian Debata ibana, ndada na ditadingkon Jahowa si Jeremia. Setia do Debata mandongani huhut mangurupi angka naposona na setia mangulahon parenta na tu ibana. Nang sipata pe masa hamaolon i, dalan ni Debata do i patuduhon huaso dohot holong ni rohana, jala asa tung sian nasa roha jolma i marsigantung tu Ibana. Si Jeremia na setia mangasahon goar ni Debata di ngoluna, monang do di paraloan i. Molo maporus jala marhaposan hita di HataNa jala joujou hita tu Ibana, sai na tangihononna do soaranta jala paluaonna hita sian hagogotan.

Sungkun-sungkun Diskusi :

  1. Marragam ulaon dipasahat Debata tu jolma i, hombar tu tingki dohot talenta na adong di ganup jolma i marguru tu lomo ni rohaNa. Antong, sebagai Ina di tongatonga ni huria nang di rumah tangga, aha tugas parsuruon na di pasahat tu hamuna?
  2. Godang do jolma di tikki otik dope umurna, maol manjalo tohonan haparhaladoon di huria. Mangihuthon pandapotmuna, boasa maol jolma i manjalo ulaon i, hape ia dung mulai suda gogona, adong do na sai girgir rohana gabe pangula ni huria.
  3. Sebagai Ina, aha ma poda na boi dapotmuna sian turpukta on?
5. Tangiang Pangondiano/ Syafaat
6. Marende : (Papungu Pelean)
7. Tangiang Panimpuli.

Pdt. Tony Hutagalung, MSc (Kantor Pusat HKI)


Minggu, XXI Dung Trinitatis
JAHOWA DO PANGALUALUANTA
Psalmen 86 : 1 – 7

1. Marende : BE. No. 228: 1-2
2. Tangiang Pamuhai
3. Manjaha dohot Manangkasi turpuk.

Pardalanan ni ngolu ni jolma i boi do sarupahononta songon sada solu na metmet na mardalan di tongatongah ni laut na bidang jala na bagas. Dison boi berengonta mansai godang ancaman na boi mangharomhon solu i. Ima sian galumbang na balga jala gogo dohot alago na mansai gogo situtu. Na di setiap tingki boi ro jala mangauphon solu dohot pangisina. Pardalanan ni jolma i pe suang songoni do, bahat jala godang do do angka na masa siboluson di na laho mandalani ari-ari ngolunta. Mansai godang masa jala songgop parungkilon dohot hasusaan dibagasan ngolunta on. Alai molo tung songgop pe tu hita parungkilon i ndada dalan ni Debata i laho manguhumi, pamatehon jolma i. Alai boi do parhatopotonta dalan ni Debata laho patoguhon hporseaonta. Ndada molo ro haporsuhon, sitaonon i gabe mandate, maheu pangkilalaanta, alai merhitehite sitaonon i gabe lam pita mata ni haporseaonta jala lam solhot hita tu adopan ni Debata. Kita tidak ingin pulang karena ada gelombang yang besar, akan tetapi mamfaatkanlah gelombang tersebut untuk mencapai tujuan. Marhitehite na masa tu hadirionta hagogotan i, boi do i mambaen sada semangat asa lam margogo hita mangula angka na denggan jala jou-jou hita tu Debata asa ro pangurupionNa.
Di ragam ni parsorion i do si Daud lam tumangkas manindangi tringot di Tuhan i. Sai lam arga do panindangion na bulus sian ibana disoarahon tu Debata.Didok ibana do: “Pardenggan basa jala marpamuati roham, jala godang situtu do asi ni roham di sude angka na manjou Ho”. Lapatanna,dison ndang longkang mananh holang ibana marpasaoran dohot Debata tung manang aha pe diadopi ibana na masa i. Sai tu Jahowa do dialualuhon sude anggka hinaponjot, hagogoton na masa tu dirina. Diangkuhon si Daud do holan jahowa do na tuk boi mangurupi ibana diangka hasusaan i. Ai ndang dipaloas tondi i hita madabu binahen ni pangalaho na roa manang na jahat.Apostel paulus mandok: “Alai dipapatar Debata do tu hami marhite sian tondi i. Ai sude do didodo tondi i, ro di angka hasimoon ni Debata” (1 Kor 2:10). Marhitete tangiang ni si Daud tu adopan ni Debata, gabe tondi ni Debata do na tutu margogoihon si Daud di ragam ni parsorionna. Tondi ni Debata do na pasabam rohana manaon na hansit i. Sada pangalaho sitiruon na bagas sian si Daud mangurupi partondionta di tingki on i ma dihatindanghon ibana do: “ Asini roha dohot hasintongan do sude dalan ni Jahowa di angka na mangaradoti padanNa dohot angka panindangionNa” (Psalm 25:10). Dibahen i, songon halak Kristen na mangolu hita, ingkon rajumanta do, luhut pardalanan ni ngolu na tabolus di hasiangan on, asi ni roha do i dipasahat Debata na lam pahombarhon hita di dalanNa. Alani do dinasa ragam ni na masa di ngoluntaon ingkon alualuhononta do i tu Debata, asa di urupi jala di pargogoi hita di na mamolus ragam ni hasusaan i. Ingkon Jahowa do na manumpahi ragam ni ulaonta, asa dao hita sian hagogotan.

Refeleksi/Meditasi.
Sude do jolma manghasiholi adong haluaon di bagasan ngoluna, baik haluaon secara kelompok, keluarga, pribadi dohot na asing. Diramoti jala dipaeleng Debata do pinggolNa tu sude halak angka na ropasahathon alualuna, arsakna. Dipasahat si Daud do sude tu Debata ala dihaporseai ibana do Debata marhuaso paluahon ibana marhitehite hatigoran dohot holongNa. On pe, songon halak Kristen hita, ingkon do rajumanta bagas, ia parungkilon na masa di hita asing ni na sian sibolis adong do i marharoroan sian Debata dalanna laho maangkasi huhut patorashon haporseaonta asa lam benget hita disi. Holan on, di sude angka sipangarsahi roha i dohot parungkilon i naeng usungonta i tu Tuhanta i asa Ibana dongan jala margogoihon hita manuhuk huhut manaluhonsa. Ta dokma tu Ibana: Ale Tuhan sai tangihon ma joujounghu jala urupi ahu manaluhon ragam ni parungkilon on. Alani naeng ma bulus rohanta pasahathon nasa parungkilonta tu Tuhan i huhut asa porsea hita tu Tuhan i, paboa na marhuaso do Ibana hita sian nasa parungkilonta i.

4. Diskusi.

  1. Diari na parpudi on tung godang do hita na mengalami ragam ni hagogoton dohot angka parungkilon. Tu ise do hita mangido haluaon ia masa tu hita angka hamaolon di pardalanan ni ngolunta?
  2. Jotjot do tabege hata na mandok: pos roham di Tuhan i. Songon dia do rumang ni pos ni rohanta nueang tu Tuhan i?
  3. Dia do tanda na paboa namarsihohot hita di Tuhan i?

5. Tangiang Pangondianon/Syafaat
6. Marende : BE. No. 273: 3-4 (Papungu Pelean)
7. Tangiang Panimpuli.

Pdt. Eben Hutasoit, STh (HKI Resort Panei Tonga)



Minggu, XXII Dung Trinitatis
MARSIPASANGAPAN MA HAMU
Kolose 3: 18 – 23

1. Marende : BE. No. 108: 1 + 3 HG
2. Tangiang Pamuhai
3. Manjaha dohot manangkasi Turpuk


Surat ni apostel Paulus na tu huria Kolose on di surat ibana tongon dibagasan hurungan do ibana tingki i. Tung di haringkothon apostel Paulus do manongos surat on, ala dibege ibana adong parpoda haliluaon na masuk tu huria i. Didok nasida, sisombaon do surusuruan ala “pengantara” ni jolma tu Debata surusuruan i. Ajaran ni nasida naasing mandok angka ruhutruhut ni hajahudion ingkon tongtong do dipadalan asa malua jolma sian dosa. Angka ajaran sesat on ma nanaeng paandaron, pabotohonon ni apostel Paulus tu huria i. Asa tongtong nasida mangolu jala marsada hhut mian dibagasan Jesus Kristus.

Dikesibukan ni keluarga di tingki parpudion laho mangalului ragam ni haporluan di tongatonga ni keluarga nunga maol situtu. Alani nunga hira so jumpang pe dialog (marsirarion), manang parsaoran di tongatonga ni keluarga. Disisi na asing nunga masibahen dohot masiboan dalanna be dohot lomona be anggota ni keluarga i. Nunga jarang be keluarga rap mangan, rap martangiang, rap marsirarion, rap mamingkirhon sadasada sipingkiran. Boi nama di tingkion, sada ama manang sada ina ndang pajumpang be dohot sada ianakhonna, ala tingki modom dope gellengna i, nunga borhat tu ulaon na, jala molo dung mulak muse, nunga sanga modom muse gelleng na i. Akibat ni na songoni tung godang do pangkorhonna tu na hurang denggan perkembangan ni dakdanak manang sunduk na umposo i.

Molo tung masa hajugulon dohot hajahaton dohot angka pangalaho na melanggar uhum, isarani: mabuk, marjuji, ganjaon dohot narkobaon ra godangan i na hurang do komunikasi ni natoras tu ianakkon na. Disisi na asing natoras pakarashu mangajari ianakhonna jala hurang di pasangap natoras ianakhon nai ujungna gabe madabu tu ragam ni hajahaton. Molo tapamanat do godangan do na toras holan mambahen parenta manang oraora maradophon ianakhonna. Godang natoras, ndang gabe sorminan tu ianakhon, jala hurang penghargaan ni natoras maradophon aha na di ulahon ianakhon i. Contoh: Godang na ama holan naminum tuak ulaonna sampe mabuk, marhata na rorang alani gabe ndang marsangap ina dohot ianakhon nang pe naung anak boru gellengna i. Ndada holan maradophon ianakhon songoni tabereng, alai jojot do holan hata ni ama i si tagihonon di tongatonga ni keluarga . Alai sebalikna angka ina na karejo jala gumodang na sinarina sian ama gabe ndang di tangihon aha na didok ni sadasada ama. Hape i ma napinarsangap do ama i umbahen sangap ama manang keluarga i. Alani do di tongatonga ni keluarga ni halak Kristen ingkon tubu do roha na marsipasangapan antara ni ama tu ina, na toras tu ianakhon. Asa dapot na marsipasangapan porlu di tongatonga sifat na terbuka, jala olo manjalo pandapot ni ama, ina nang ianakhon. Unang maila na toras molo di paingot ianakhonna molo tung adong hahurangan ni na toras i. Ale ingkon rade do hita manjalo i, alana laho manjaga na toras i do i asa unang sanga madabu tu na humurang manang hailaoon.

4. Refeleksi/Meditasi
Porlu do natoras di sadasada tingki managihon angka hata dohot pandohan ni iankahon jala asa rap di hatai, asa jumpang hasadaon nang roha namarsipasangapan. Porlu do renunghonta adat ni hita Batak, na tardok sada arah sian na tuatua tu na umposo. Jotjotan do di hita halak Batak jumpang anggapan, ia anggka ina, sundut na umposo simemeon do jala ingkon sioloi ajar, ndang pola sitangihonon dope nasida. Ujungna angka ina i dohot naumposoi molo manghatai hurang sangap di ida angka ama. Hape ingkon sangap do baenon nasida songon dongan panean diharajaon ni Debata.
Didok tu angka ama asa unang jungkin tu ina, unang di gintali roha ni ianakhon alai ingkon holong roha jala sangap nasida baenon. Sebalikna, angka ina ingkon sangap bahenonna amanta, ala amantai do ulu ni rumah tanggai songon Kristus ulu ni huria i. Molo pe gumodang pansarian ina sian ama, unang masa antong istilah namadok DKI manang di bawah ketiak istri, alai ingkon pangoloi do hita di nasida songon dalan pasangaphon nang hita pe asa marsangap. Nunga tingkina be ra hita mapingkir lebih maju, asa unang ma angka ianakhon i gabe sioloi ajar na pinaksahon, alai na marrumanghon parbue ni paniroion jala ala ni panghataion na denggan ma antara ni natoras dohot ianakhon i.

5. Diskusi.

  1. Molo adong taboto sada ama holan na mabuk ulaonna, jungking maradophon ripena. Songon sada ina hita boha do baenonta pasangaphon i? jala boha do bahenonta manogunogu jolma sisongoni?
  2. Molo marsala ma ianakhonta mardophon natorasna, boha do baenonta paingothon nasida?
  3. Songon sada ina hamu, boha do sikap muna marodophon ama dohot ianakhon muna? Sangap do di bahen hamu nasida?

6. Tangiang pangondianon/Syafaat
7. Marende : BE. No. 103: 1 – 2 HG (Huhut Papungu Pelean)
8. Tangiang Panimpuli.

Pdt. Eben Hutasoit, STh (HKI Resort Panei Tonga)


Minggu, XXIII Dung Trinitatis
NDANG TARRAMPAS HAMATEAN ANGKA NA MANGHAPORSEAI DEBATA
Nats : Daniel 6: 19 – 24

1. Marende : BE. No. 218: 1-2
2. Tangiang Pamuhai.
3. Manjaha dohot manangkasi Turpuk.

Sar do barita do barita ni si Daniel di tongatongah ni harjaon ni Nebukadnesar dohot raja Darius, alani habisuhonna mambahen alus tu angka nipi. Lomobi ma tahe alani parsitutuon ni si Daniel na sai marhaposan jala marhaporusan maniop gomos Tuhan Debata. Ndang dipalua ibana Debata manang dia pe huaso manang jabatan na adong di ibana. Ndang mabiar ibana mago manang malua hahuasoon manang jabatan, holan pahothon rohana mida Debata. Sai tongtong do di bagasan serep ni roha si Daniel, jala Debata do tongtong di pasangap ibana. Nang pe dibagasan serep ni roha si Daniel sai godang do na mangiburu maradophon ibana, jala mangalului sindir asa susa ibana, alai ndang adong jumpang nasida manang hajahaton sada, ai haposan do ibana.
Dung dipasahat angka na mangiburu jala na manjorat si Daniel, jala dialuhon tu raja, marsurak do raja alani i, ala holong do rohana di si Daniel. Alai nunga tarihot raja di bahen aturan na binahenna atik pe so sintong i dihilala rohana. Boi do jojot keadaan na songonon tu hita, molo na dilehon halak tu hita usul pasangap hita, pahot wibawanta boi do lupa hita pangkorhonna tu na pajongjong hasintongan dohot haporseaon. Alai ia si Daniel ndang adong taida sada hata na manolsoli pambahnenanna, alai hohom do ibana pasahat dirina tu Debata na hinaporseaonna i. Diasupi musunai do si Daniel, asa haru didanggurhon tu bagasan godung parbabiatan. Dirimpu angka musuna i do naung marujung ngolu si Daniel, suda dagingna allangon ni angka singa i, hape jolma marsangkap dalanna, alai Debata do na pasauthon .Ndang di hahua singa i si Daniel ala disuru Debata do surusuruanNa manghuntam baba ni singai, asa unang di hahua ibana. Alai sebalikna musuna i do di parsurage angka babiat i.
Disi ma taida: ndang tarampas ni jolma hamatean ni angka na manghaporseai Debata. Laos boha pe carana, malona dohot gogona laho marlatelate pamatehon donganna jolma, molo sai tongtong do di haposi Debata sai na mangolu do i rodi salelenglelengna. On pe, unang ma sai tarimpu hohom Debata so mangula tu angka na tigor roha tu Ibana. So tung taparlomo-lomo mambahen na so uhum tu angka naposo ni Debata. So tung neang rohanta mida angka jolma namarhaposan tu Jahowa. Parangenta nang ngolunta gabe parsombaon ma i tu Debata di bagasan Kristus, i ma taparangehon, unang mabiar hita disi, Debata do donganta ganup ari nang ganup tingki pe. Ndang tarhahua ni hamateani hita molo pos rohanta mardonganhon Debata. Alani do di dok di Epesus 3: 20 “Alai tarpatupa Ibana do andul lumobi sian na tapangido manang tapingkiri, hombar tu hagogoon na mangkorhon di bagasan hita”. Alani molo Debata donganta, ise margogo mangalo hita?

Refeleksi/Meditasi
Didok di 1 Korintus 10: 13b. “……Haposan do Debata, ndang loasonna hamu unjunan lobi sian gogo muna”. Namarlapatan do pandohonan on ia ngoluni jolma i ima ngolu na gok parungkilon dohot pangunjunan. Alai laos boha pe borat, bernit ni pangunjunan, sitaonon i molo mardongan Debata do hita ndada gabe mangkorhon hasesega manang hamatean i di bagasan ngolunta. Alai sebalikna lam papitahon, patoguhon haporseaonta do i maradophon Debata na tongtong manrgogoihon huhut mangondihon hita di sude ragam ni sitaonon i.
On pe, songon halak Kristen hita, ingkon do rajumanta bagas, ia parungkilon na masa di hita asing ni na sian sibolis, adong do i na marharoroan sian Debata dalanna laho manangkasi huhut patorashon haporseaonta asa lam benget hita disi. Holan on, di sude angka sipangarsahi roha i dohot parungkiloni naeng usungonta i tu Tuhanta i asa Ibana dongan jala margogoihon hita manuhuk huhut manaluhonsa. Ndada boi sirangon ni portibion hita sian Debata. Ndada boi tarsangkapan ni portibion laho pamatehon, menegai hita molo ndang di paloas Debata. Alani do didok di Andung 3:24 “Jahowa do parjambaranku, ninna tondingku, di bahen i marhaposan tu Ibana ma ahu”. Alani tadok ma tu Ibana: torang baen roha nami, togu haporseaon jala pasarep rohangku. Dongani au Tuhan, sondangi rohangki.

5. Diskusi.
1. Aha do jumolo di lului jolma i di bagasan ngoluna?
2. Beha do ringkot ni roha ni jolma mangalului Debata?
3. Diari parpudi on mansai godang taalami angka ragam ni parungkilon. Boha pandongion ni Debata di bagasan ngolum laho manuluhon hasusaan i?

6. Tangiang Pangondianon/Syafaat
7. Marende : BE. No. 273 : 3 – 4 (Huhut Papungu Pelean)
9. Tangiang Panimpuli.

Pdt. Eben Hutasoit, STh (HKI Resort Panei Tonga)