Tulisan ini disampaikan pada Rapat Konven Pendeta HKI 2009 sebagai Ceramah Tema.
Oleh: Pdt. Firman Sibarani,M.Th
Pendahuluan
Adalah fakta bahwa mayoritas warga HKI hidup dalam kemiskinan materi. Banyak warga yang sakit tidak mendapat pengobatan yang layak karena tidak mempunyai uang yang cukup. Banyak warga yang terpenjara tidak mendapat pembebasan. Banyak warga yang tertindas tidak mendapat pembelaan dan keadilan. Mereka membutuhkan rahmat yang membebaskan. Mereka memerlukan diakonia gereja.
Pada hal pemikiran mengenai diakonia merupakan bagian yang diabaikan oleh HKI selama ini, sekalipun ada kekecualian. Syukur di tahun-tahun belakangan ini khususnya tahun 2009 HKI memberi perhatian pada diakonia dengan mencanangkan tahun ini sebagai "Tahun Diakonia ".
Tetapi apakah sesungguhnya tahun diakonia itu? Bagaimana tahun diakonia itu dapat dilaksanakan dengan benar,baik dan tepat? Untuk apa tahun diakonia itu dilaksanakan? Ketiga pertanyaan ini menjadi pembahasan dalam ceramah ini dengan berdasar pada pencanangan "Tahun Rahmat Tuhan " oleh Yesus dalam Lukas 4:1819.
Berpangkal Pada Diakonia Yesus.
Sebagaimana HKI bukan dari dunia melainkan dari Yesus (bd.Yohannes 15:19;TD HKI, BabII Ps.5) maka diakonia HKI tidak berpangkal pada diakonia dunia melainkan pada diakonia Yesus. Alkitab menggambarkan dengan jelas tentang diakonia Yesus. Di Yesaya 61:1-2 telah dinubuatkan seorang figur eskatologis yang akan melaksanakan Tahun Rahmat Tuhan. Figur itu disebut "yang diurapi Roh Tuhan Allah ". Figur itu bukan semata pahlawan keselamatan melainkan pembawa keselamatan. Figur itu adalah Yesus. Hal ini jelas diberitahukan ketika la membaca nats tersebut pada suatu hari Sabat di rumah ibadat di Nazaret (Lukas 4:16-19). Waktu Tahun Rahmat Tuhan telah digenapi dengan pemberitaan Yesus "pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya " (Lukas 4:210) Diakonia Yesus memiliki arti temporal dan kekal. Pemberitaan Tahun Rahmat Tuhan oleh Yesus di Nazaret adalah gambaran bentuk di kemudian dari diakonia gereja sekaligus merupakan basis historisnya Pertanyaan sekarang adalah mengapa HKI menghadirkan Tahun Rahmat Tuhan melalui tahun diakonia ? Jawabannya ialah "Yesus menghendaki " . Karena Yesus menghendaki maka Yesus memanggil HKI menghadirkannya (bd.Yoh.9:4; Mat. 25:40,45; 28:19-20).
Gerakan Diakonia HKI untuk menghadirkan Tahun Rahmat Tuhan harus berpusat pada Yesus, Yesus adalah inspirasi diakonia itu. Artinya menghayati, mengalami, merasakan bahwa Yesus hidup dalam diri HKI dan mengalir dari HKI dalam bentuk Diakonia (bd.Yoh.7:38).
Bertahun Diakonia Untuk Menghadirkan Tahun Rahmat Tuhan
Bertahun diakonia bagi HKI adalah untuk menghadirkan Tahun Rahmat Tuhan bagi Manusia. Artinya tahun diakonia HKI adalah pelaksanaan dari tahun rahmat Tuhan . Untuk itu kita akan melihat lebih dahulu apa dan bagaimana tahun rahmat Tuhan itu .
Sebagaimana tahun Yobel, tahun rahmat Tuhan punya konteks asal shalom Alkitab, yang berarti kesejahteraan jasmani, kesejahteraan ekonomis, dan kesejahteraan social.
Tahun Yobel dalam tradisi alkitabiah Yahudi berarti tahun kelimapuluh setelah berakhir siklus tujuh kali tujuh tahun (49 tahun ). Ditandai dengan bunyi Yovel, yaitu terompet yang terbuat dari tanduk domba jantan. Pada tahun yobel itu tanah harus dikembalikan kepada ahli waris semula, budak-budak harus dibebaskan dan hutanghutang harus dihapuskan (Im.25).Tetapi tahun yobel telah menjadi program utopis dan tak pernah dilaksanakan.
Tradisi Yobel dicerminkan dalam Yesaya.61:1-2. Disini disebutkan bahwa tahun yobel adalah tahun rahmat Tuhan dan Yobel digunakan sebagai lambang keselamatan.
Yesus amat paham dengan tradisi Yobel, yaitu ketika Ia menafsirkan tradisi itu kembali sebagai perwujudan konkrit kerajaan Allah yang sedang datang. Dengan mengutip Yesaya 61:1-2,Yesus dalam khotbahNya di Nazaret memaklumkan kebebasan bagi orang-orang yang di pandang sebagai orang-orang yang tersisih dan tak dapat diterima,dan dengan demikian menyatakan pemenuhan tahun rahmat Tuhan (Luk. 4:18-19). Didalam nas ini Yesus menuntut implementasi dari tahun Yobel sebagai wujud dari tahun rahmat Tuhan. Yesus memberitakan pembebasan secara fisik atau materi sekalipun hal itu juga menghunjuk pembebasan secara rohani. Tahun rahmat Tuhan bagi orang-orang miskin ialah pembebasan dari kemiskinan ekonomi. Bagi orang-orang tawanan adalah pembebasan dari perampokan, penjarahan, penjara (bd. Yes.42:22; 49:9; 51:14).Bagi orang-orang buta adalah memberi penglihatan. Ini juga menghunjuk pada penyembuhan berbagai penyakit (bd. Luk. 7:21,22; 14:13; 18:35). Bagi orang-orang yang tertindas adalah pembelaan dan pemberian keadilan.
Pencanangan tahun diakonia adalah jawaban, upaya dan cara HKI melaksanakan panggilan menghadirkan tahun rahmat Tuhan ditengah kehidupan manusia di zaman ini. Artinya HKI mengusahakan pembebasan manusia dari kemiskinan ekonomi, dari penyakit, dari penjara dan dari penindasan. Pembebasan itu sendiri dapat dilakukan baik dengan tindakan preventif maupun tindakan kuratif yang sungguh-sungguh dan tepat.
Dimulai Dengan Roh Tuhan
Roh Tuhan bukan hanya ada dan hanya perlu dalam tugas koinonia dan marturia gereja, tetapi juga dalam tugas diakonia. Yesus memulai tahun rahmat Tuhan dengan mengatakan "Roh Tuhan ada pada-Ku " (Luk 4:18) . Yesus menunjuk ke pembaptisanNya,dimana turunlah Roh Kudus dalam rupa burung Merpati ke atasNya (Luk 3:21-22). Yesus memulai pelayanan dengan pengurapan Roh Tuhan . Pengurapan itu adalah pelantikanNya sebagai Raja dan Hamba sekaligus pengutusan mendatangkan tahun rahmat Tuhan. Dengan pengurapan itu ada pemenuhan Wibawa, kemampuan , kuasa untuk menghadirkan tahun rahmat tersebut (bd. Yoh. 14:25-26).
Roh Tuhan perlu untuk membuka hati dan tangan kita. Roh Tuhan yang membangun jembatan yang menghubungkan kita dengan Kristus dan sesama. Pada Waktu Roh Tuhan (Roh Kudus) diturunkan, terciptalah ruang untuk Tuhan Yesus. Tigaribu orang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat (Kis:2:41). Kemudian gerakan diakonia sebagai karya Roh Kudus sangat nyata dalam jemaat mula-mula dimana selalu ada yang membagi-bagikan hartanya kepada orang lain serta memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir (Kis. 2:44-46).Dimana Roh Kudus membuka hati dan tangan, kita tidak akan memberi dengan rasa enggan dan kikir,tetapi memberi berkelimpahan sebagai benih yang ditaburkan (2 kor.9:8-10). Kelimpahan rahmat Allah menyembur,lehiasa dari diakonia. Orang yang telah dijamah kuasa Roh Kudus dan menyerahkan diri kepada jamahan itu, ia akan membagikan "jamahan" itu kepada orang lain.
Gereja HKI melaksanakan tahun diakonia bukan ikutikutan atau semata demi melaksanakan program bersama gereja-gereja tingkat nasional, regional maupun internasional.Gereja HKI melaksanakan diakonia adalah karena jamahan Roh Tuhan guna melaksanakan panggilan HKI maupun panggilan bersama tersebut. Tahun diakonia HKI dimulai dengan jamahan kuasa Roh Kudus yaitu HKI memiliki "Roh diakonia Yesus".
Bila Roh Tuhan ada dalam HKI (tentu juga pelaksana diakonia HKI) akan ada antusiasme. Secara etimologis istilah antusiasme mengacu pada "memiliki Allah didalam"(en-theo-mos). Antusiasme dari Roh Tuhan terhadap diakonia adalah kegembiraan hidup yang terwujud dalam keputusan untuk berdiakonia . Pribadi pelaksana diakonia menjadi entheos yaitu seseorang yang didiami Roh Tuhan untuk berdiakonia. Tak akan ada diakonia yang sungguh-sungguh dan benar-benar kreatif tercapai tanpa pengaruh kuat dari antusiasme yang dilahirkan dan dikembangkan oleh Roh Tuhan.
Bercinta Kasih Untuk Kesejahteraan Manusia
Berdiakonia adalah bercinta kasih untuk kesejahteraan manusia (orang lain). Dalam berdiakonia harus ada kesadaran apakah pusat pelayanan adalah diri sendiri. Apakah berkata bersedia melayani orang lain, temyata yang dilayani adalah diri sendiri. Mungkin tanpa disadari, yang menjadi tujuan adalah kehormatan , jabatan nama bailk dan bahkan keuntungan dan kesuksesan diri sendiri.
Berdiakonia adalah bercinta kasih tanpa bersyarat.Paus Yohannes Paulus II almarhum mengatakan: "jangan cinta menjadi bersyarat cinta yang sejati memperhatikan orang lain, bukan untuk memanfaatkannya,tetapi untuk melayaninya". HKI berdiakonia - janganlah karena ada Badan donor dan bukan demi mendapatkan dana dari orang lain melainkan memberi untuk kesejahteraan orang lain.
Berdiakonia adalah jiwa dan raga yang berkorban untuk mendatangkan kesejahteraan bagi orang lain, yang tentu terutama mendatangkan kesejahteraan bagi warga HKI (bd Gal. 6:10). Berkorban adalah syarat mutlak untuk mendatangkan kesejahteraan bagi orang lain. Harus kita camkan apa Sabda Yesus dalam Yohanes12:24-26, yang juga syair sebuah lagu rohani ( KJ No 341): "Jika biji tidak mati, ia tetap tinggal biji. Namun bila ia musnah, berbuah berlimpah-limpah".
Hubungan Diakonia Dengan Misi
Kita harus jelas mengetahui hubungan diakonia dengan misi (pemberitaan Injil Kerajaan Allah) agar kegiatan tahun rahmat Tuhan dilaksanakan dengan benar baik dan tepat serta tujuan penyelamatan manusia seutuhnya (jasmani dan rohani) dapat dicapai.
Misi tidak terlepas dari diakonia Diakonia adalah misi itu sendiri. Misi memperhatikan penderitaan manusia secara menyeluruh bukan hanya penderitaan rohaninya, yaitu penderitaan karena keadaan terasing dari Allah, tetapi juga penderitaan sosial dan fisiknya. Misi adalah karya yang menyelamatkan manusia. Kata "menyelamattkan" (soteria) dalam Alkitab memiliki pengertian ganda yaitu membebaskan dari dosa dan kesalahan, dan penyembuhan fisik.
Ada salah pengertian antara hubungan diakonia dengan misi. Salah pengertian yang pertama , adanya sikap malu-malu terhadap panggilan misi dalam arti spesifik. Maksudnya sikap malu-malu atau enggan, segan melaksanakan misi dengan cara ber diakonia. Terutama dewasa ini, sikap malu-malu itu berhubungan dengan kegiatan dialog kerukunan antar agama-agama dan faktor bahwa orang kristen merupakan minoritas dalam kehidupan masyarakat yang pluralistis. Salah pengertian yang kedua, kegiatan diakonia menggeser kegiatan pemberitaan Firman Tuhan . Diakonia disebut "pantomim keselamatan ". Diakonia itu sendiri dianggap sebagai pemberitaan Firman Tuhan Dengan kata lain, kegiatan diakonia berlangsung tanpa pemberitaan Firman Tuhan. Salah pengertian yang ketiga, ada pemikiran bahwa diakonia adalah "jaring"atau "umpan" pada kail misi agar orang menjadi Kristen. Dengan demikian diakonia ditelan oleh perberitaan Firman Tuhan .
Diakonia dan pemberitaan Firman Tuhan adalah bagaikan dua sisi sebuah pedang, satu kesatuan yang tidak terpisahkan Keduanya "berjalan sama" dan "sama-sama berjalan" dalam menghadirkan tahun Rahmat Tuhan. Dimana ada pemberitaan Firman Tuhan disitu ada diakonia, sebaiknya dimana ada diakonia disitu ada pemberitaan Firman Tuhan.
Bila diakonia cukup dengan proyek-proyek kegiatan perbaikan struktur bantuan untuk pengembangan manusia secara fisik dan hidup kemasyarakatan, di sana gereja melepaskan inti dari pemberitaan keselamatan kristen. Bila diakonia menggeser pemberitaan Firman Tuhan bahkan mendiamkan nya terhadap agama kepercayaan lain demi kerukunan dan uang disana gereja menjual secara barter inti keselamatan kristen dengan kerukunan dan uang.
Keselamatan lebih dari sekedar memanusiakan. Keselamatan adalah perdamaian prinsipil dengan Allah karena percaya kepada Yesus Kristus. Itulah sebabnya Diakonia sebagai pernyataan kasih Kristus selalu kembali pada kesaksian tentang Firman dan kasihNya yang menyelamatkan.
Kesaksian tanpa perbuatan adalah kosong, diakonia tanpa kesaksian adalah bisu. Apa yang sejatinya adalah: Bersaksi dengan berdiakonia, berdiakonia untuk bersaksi.
KESIMPULAN
- Karena tergerak hatinya oleh belaskasihan melihat manusia terutama warganya yang hidup dalam kemiskinan materi dan dalam berbagai penderitaan lainnya maka HKI terpanggil untuk mengikuti Yesus menghadirkan "Tahun Rahmat Tuhan" bagi mereka agar bebas dari kemiskinan, sembuh dari penyakit, bebas dari tahanan dan ketertindasan menuju kesejahteraan hidup. Oleh karena itulah HKI mencanangkan tahun 2009 menjadi "Tahun Diakonia".
- Karena diakonia HKI bukanlah diakonia dunia melainkan diakonia Allah , maka ia harus berpangkal pada Yesus. Diakonia HKI adalah lanjutan dan pengembangan dari diakoniaYesus
- Kegiatan diakonia yang berurusan dengan kemanusiaan, yang materi, yang fisik dapat terlaksana dengan baik hanya bila dimulai dengan Roh Tuhan . Didalam HKI dan pekerja diakonianya harus ada Roh Tuhan yang mewujud dalam "Roh Diakonia".
- Kegiatan diakonia tidak boleh terlepas dari pemberitaan Firman Tuhan. Diakonia berdampingan dengan pemberitaan Firman Tuhan demi kesejahteraan manusia seutuhnya (jasmani dan Rohani).
KEPUSTAKAAN
1. Banawiratma,S J., Kemiskinan dan pembebasan, Kanisius , Yogyakarta. 1987
2. _______ Aspek-aspek Teologi Sosial,Kanisius Yogyakarta ,1988
3. Conzelmann , H., Theology OfST.Luke, Fortress Press, Philadelphia,1982
4. Ferdinandus.U A.,(penyunting), Paus Yohanes Paulus II Memory and Identity, Buana Ilmu Populer, Jakarta, 2005.
5. Jhon Stott, Isu-Isu global, YKBK /OMF, Jakarta -1994
6. Karel Ph.Erari, Supaya Engkau Membuka Belenggu Kemiskinan , BPK -GM, Jakarta, 1999.
7. Leonardo Boff, Jeritan Bumi, Jeritan penderitaan, BMP, Medan, 2008.
8. Marthinus TH. M., Teologi Kemerdekaan, BPK-GM, Jakarta, 2004
9. Martin Soerhartono, SJ., Yubileum 2000 atau Armagedon 2000, Kanisius, Yogyakarta, 2000.
10. Nadeak Wilson, Dari Nazaret ke Golgota , Gloria Graffa, Yogyakarta, 2007
11. Nolland J ., World Biblical Commentary, Vol.35 A, Luke 1-9:20, TNP, Nashville, 1989.
12. Noordegraaf A., Orientasi Diakonia Gereja, BPK-GM, Jakarta, 2004.
13. Plummer A., The gospel According To ST. Luke , ICC , Edinburg ,1969.