Liputan Sinode HKI yang ke 58
Sinode ke 58 HKI berlangsung Sukses dan Menghasilkan Keputusan Strategis
Sinode adalah rapat tertinggi yang diadakan HKI sebagai tempat musyawarah mencapai mufakat dalam mengambil keputusan yang akan dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua anggota HKI dan para pelayannya, dan Sinode Kerja adalah sinode yang diadakan sekali dalam pertengahan periode 5 (lima) tahun (dua setengah tahun setelah sinode periode – PRT HKI BAB X, PASAL 35).
Pada tanggal 22-25 Juli 2008, bertempat di Mikie Holiday Hotel-Berastagi, Huria Kristen Indonesia (HKI) telah melaksanakan Sinode ke 58 (Sinode Kerja) dengan mengambil Tema : Dibawa kedalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah (Rom 8 : 21) dan Sub Tema : Bersama-sama Seluruh Komponen Bangsa, HKI Berusaha Menghadirkan Kasih, Keadilan, Damai Sejahtera dan Keutuhan Ciptaan.
Acara Pembukaan Sinode
Sinode di awali Ibadah Pembukaan pada hari Selasa (22/7-08). Acara pembukaan Sinode ke 58 HKI berlangsung meriah, disemarakkan lagu-lagu pujian diiringi musik dan tortor Karo. Ephorus Huria Kristen Indonesia (HKI) Pdt Dr Burju Purba dalam khotbah pada acara pembukaan Sinode Kerja ke-58, menyoroti berbagai hal antara lain ketidakpastian hukum, ekonomi dan kerusuhan-kerusuhan, yang menjadi tantangan pelayanan bagi Gereja-Gereja di Indonesia secara khusus HKI. Ephorus juga menegaskan, mulai pembukaan Sinode, sampai sinode berakhir, mata dan telinga, serta hati mereka yang mengutus seluruh Sinodestan ke sinode ini, tertuju kepada sidang dan hasil Sinode ini. Mereka mengharapkan agar para sinodestan mendengar suara mereka yang membutuhkan pendampingan gereja dalam kehidupan mereka yang serba sulit, mendengarkan jeritan mereka yang mencari keadilan, mendambakan hidup layak, mendambakan kebebasan beribadah di seluruh persada nusantara ini serta mendengar jeritan alam ciptaan Tuhan yang telah berada dalam kondisi yang sangat kritis. Untuk menghadapi semua itu, Ephorus berkata, HKI terpanggil menghadirkan realitas Pengharapannya di dunia ini. Gereja harus berusaha dengan setia kepada panggilannya untuk menyatakan iman dan pengharapannya dengan cara menghadirkan realitas surgawi di dunia ini, yaitu realitas "kemerdekaan dan kemuliaan" anak-anak Allah di bumi ini.
Selesai kebaktian, diadakan acara nasional dan Sambutan. Ketua Umum Panitia Ir Marasal Hutasoit dalam kata sambutannya menjelaskan, sinode ini diadakan di suatu hotel berbintang 4, agar para peserta merasa nyaman mengikuti sinode dan demi efesiensi. St. Ir. Marasal Hutasoit kemudian mengharapkan, agar sinode bisa diikuti dengan pikiran yang jernih dan tulus ikhlas agar dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang baik. Materi yang dibahas pada Sinode Kerja HKI ke-58 sangat dalam dan luas. Menyoroti kondisi intern HKI, masalah nasional, bahkan masalah internasional. Melalui Sinode kali ini HKI dituntut untuk meningkatkan peran sertanya dalam menata kehidupan nasional dan internasional, sehingga nantinya dihiasi dengan penuh kasih, adil, damai sejahtera, dan bersatu – sesuai dengan Sub Thema Sinode: "Bersama-sama seluruh komponen bangsa, HKI berusaha menghadirkan kasih, keadilan, damai sejahtera dan keutuhan ciptaan". Sinode ke-58 menuntut seluruh jajaran HKI untuk meningkatkan peran sertanya dalam memberikan solusi terbaik dalam upaya pemecahan masalah bangsa dan dunia. Untuk itu, seluruh warga HKI yang saat ini mencapai 350 ribu jiwa dan tersebar di seluruh pelosok tanah air harus menampilkan cara hidup yang layak dijadikan teladan bagi
orang lain, dan menggarami dan menerangi disetiap aktifitasnya.
Beberapa tokoh pimpinan Gereja dan perwakilan Pemerintah juga memberi kata sambutan pada acara pembukaan Sinode ke-58 HKI tersebut. Antara lain Ephorus GKPS Pendeta B Purba Dasuha, Pdt Dr MSE Simorangkir (Bishop GKPI, sekaligus mewakili UEM Regional Asia), Sekum PGI Pusat, Pdt Dr Richard Daulay ; perwakilan : Pemrovsu, Pemkab Tanah Karo, Pemko Pematang Siantar ; perwakilan Gereja tetangga dan undangan lainnya, secara khusus hadir tokoh masyarakat DR GM Panggabean dan isteri.
Agenda dan Pembahasan Sinode ke 58 HKI (Sinode Kerja)
Pada rollcall Sinode disampaikan Sekretaris Umum Panitia, St. Meman Marpaung, MSIE, Sinode dihadiri 318 dari 340 Peserta yang di tentukan. Sinode kemudian dibuka secara resmi oleh Ephorus HKI, Pdt. Dr. B. Purba. Terpilih sebagai Majelis Ketua Persidangan yaitu : St.Ir.Marasal Hutasoit, Pdt.Jasper siburian, STh, Pdt. Remika Br.Hombing, STh.
Secara Garis Besar Materi Sinode ke 58 HKI antara lain :
1. Laporan Umum (Ephorus)
2. Laporan Keuangan (Sekretaris Jenderal)
3. Laporan Badan Pemeriksa Keuangan Pusat (BPKP)
4. Tanggapan Umum
5. Sidang Kelompok
6. Pleno
7. Ceramah, antara lain :
· Sosialisasi Hemat Listrik Oleh: Ir. Manerep Pasaribu (GM PT.PLN. Persero wil. II SUMUT)
· Pembahasan sub tema sinode disampaikan Ketua STT HKBP : Pdt DR Darwin L Tobing.
· Membangun ekonomi pedesaan berbasis pertanian disampaikan penceramah Dekan Fakultas Ekonomi UNITA : Dr Drs Agusni Pasaribu, Ak, MBA.
Penutupan Sinbode ke 58 HKI ditandai dengan penyerahan hasil keputusan Sinode HKI ke-58 dan Palu Sidang oleh Majelis Ketua Persidangan St Ir Marasal Hutasoit, Pdt Jasper Siburian STh dan Pdt Remika br Sihombing STh kepada Ephorus, sekaligus penutupan sinode. Dalam kata sambutannya saat menutup sinode kerja, Ephorus HKI Pdt Dr Burju Purba menyatakan bahwa sinode HKI ke-58 telah menghasilkan berbagai keputusan terbaik, sebagai hasil sidang kelompok maupun pleno. Namun ditambahkan, jika keputusan itu hanya di atas kertas, maka sinode ini tidak akan berarti apa-apa. Untuk itu, Pucuk Pimpinan mengharapkan kerjasama yang baik dengan Majelis Pusat, Badan Pemeriksa Keuangan, para Praeses dan Pendeta Resort, serta seluruh komponen HKI bertekad untuk melaksanakan keputusan sinode tersebut secara maksimal dalam rangka memajukan HKI demi kemuliaan nama-Nya.
Selanjutnya untuk membina persaudaraan yang erat dan semangat melayani bagi seluruh pelayan HKI yang menjadi peserta sinode, Sinode HKI ke-58 diakhiri dengan perjamuan kudus yang dilayani oleh Ephorus HKI, Pdt. Dr. B. Purba dan Sekjend HKI Pdt R Simanjuntak, BD.
Dalam khotbahnya disampaikan Ephorus HKI Pdt Dr Burju Purba mengutip Firman Tuhan dari Philipi 2 : 2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan. Dikatakan, jemaat HKI harus bersatu dan tidak boleh bercerai-berai. "Apabila Jemaat bercerai berai itu artinya menolak kehadiran Yesus Kristus sebagai Juru Selamat.
Demikian berita Pelaksanaan Sinode ke 58 Huria Kristen Indonesia (HKI) disampaikan. Bagi Jemaat yang berminat memiliki Keputusan Sinode ke 58, Materi Ceramah, dapat menghubungi Pimpinan Daerah/Praeses di masing-masing Daerah atau Pendeta dimasing-masing Resort. Tuhan Yesus memberkati. Syalom. (hp/red )
Women Celebration 2008 HKI District VI
Preceding to this presentation, there were speeches delivered by Rev. Tony Hutagalung, MSc the head of Koinonia Department of HKI, and also by the Superintendent Rev. K. Simorangkir, STh and St. Risna Pasaribu, the chair person of Women Fellowship of HKI. The meaning of celebration was deepened by the sermon which delivered by Rev. Noderia Manalu, STh a first women pastor in HKI.
Prior to the program, there were meeting, discussion, seminar and health ministry in each parishes of HKI District VI. All the women of HKI from each parishes with happily supported the program. As a part of in-culturation for the ministry in HKI, there was a Batak traditional dance (tortor). Each groups took participated in dancing. They carry out their offering in a big basin to express their appreciation. With humble and hospitality the committee who lead by Biblevrouw Lamria Simanungkalit and also the hosting church HKI Teladan Medan which represented by the Parish Pastor, Rev. Lamsihar Simamora, MTh welcomed the participants and prepared the program in tremendous excellent.
At the end of program, the participants go back to their place with joyful-heart. Luckily, some of the participants carry-home some gifts after won the door-prize which prepared by the committee. (th/hp-red)
HKI KOLANG MARSAULIHON BIBEL SUMBANGAN SIAN PANGARANTO
CONSULTATION ON RELIGIOUS FREEDOM
July 27th-August 1st, 2008-Medan
The consultation was held at PPPPTK Medan, North Sumatra, Indonesia with 18 participants representing the members of UEM Indonesia, Sri Lanka and the Philippines. This consultation is felt important at this point of time due to the situations faced by the churches at present. It is realized that in Asia notwithstanding in Indonesia and Sri Lanka not only minorities with regard to religion but also other groups face difficulties by and from the majority groups around them. It is learned that although the constitution of the countries where UEM members exist guarantees religious freedom, there are laws, regulations and policies and treatments that have essentially violated religious freedom.
This consultation is held with the goal of (a) making known and discussing the present situation of our churches with regard to this topic, (b) finding a new paradigm of thinking and work for the same; (c) building new paradigm and finding solutions for the struggle of the minority rights.
In order to reach this goal the following topics are discussed during the consultation.
1. The church and religious freedom
2. The pastoral, legal and non-legal tools for religious freedom advocacy.
3. The right of the minorities within the church and community
This is achieved through having a keynote presentation that by Romo Benny Susetyo Pr, a Catholic leading figure experienced in the campaign for and defend of the rights including the rights to faith. He speaks about the fact that the churches need to transform their theological perspectives with regard to the present reality of pluralism in the society. This is then tested by giving opportunity to us to share the situations our people face in their ministries today related to religious freedom in our countries and localities.
As defined by Febi Yonesta, religious freedom is the freedom to appreciate one’s own religious beliefs and practices, and to own and meet together for worship and share one’s religion and the freedom to change one’s religious as per one’s conscience. The freedom to teach one’s children the religious beliefs and practices of the parents is also included in religious freedom. The workshops plans a concrete programs that the churches of UEM in Asia shall have to do to ensure that religious freedom will not only be upheld but grow well in Asia for the sake of life and peace for all. In addition, we discuss and plan concrete programs that our churches must do to eliminate discrimination against minorities within the church.
From the whole process of the consultation and the workshop, we commit ourselves and ask our churches to carry out the programs that are described in the attached. We are made aware that although religious freedom is God given and the constitution of our countries guarantee it, there are laws that do not adhere to it, there are members of faith communities and government officials as well as lawmakers that do not respect it in real life situations.
We are deeply concerned about the violation of religious freedom in our countries. Similarly, we are made aware of the acts of discrimination committed by our churches against ‘minorities’ within the church. The programs described attached are also meant to help the churches eliminate any discrimination within the churches. We realize that the situations in the countries in Asia where UEM members live and work are not completely similar. But all of us feel that religious freedom is something to be defended for the sake of all, and the rights of minorities within the church should be respected for the glory of God and the dignity of all.
We trust that we can and shall channel our concerns for religious freedom through our country’s legal and political mechanism. But due to the magnitude of the problem and the limitation of our countries mechanism and the lack political will of our governments (especially in Indonesia), we appeal to international human right mechanism to advocate for the defence of our religious freedom by demanding Indonesian government’s obligation to protect and respect the religious freedom of its citizen, and harmonize the laws adhering to international conventions on religious freedom. (th/hp-red).
Kehadiran HKI secara khusus dapat dirasakan masyarakat Kolang sekitarnya sejak tanggal 15 September 1937 yang dulunya bernama (HChB), yang Ibadah pertama kali diadakan di rumah Alm. Raja Tulus Lumbantobing (gelar Raja Sigoringgoring).
Semakin hari persekutuan tersebut semakin kental dan berkembang, akhirnya mereka mendirikan gedung Gereja yang sederhana, berdindingkan tepas. Setiap tahunnya selalu diadakan pembangunan hingga bangunan gedung gereja sekarang sudah permanen.
Gedung gereja HKI Kolang dibangun diatas tanah Raja Tulus Lumbantobing/Raja Sigoringgoring yang diberikan secara hibah tanpa memakai surat penyerahan secara tertulis. Di Kompleks Gereja tersebut juga didirikan Yayasan Pendidikan HKI yakni SD HKI Bersubsidi (tamatan/lulusan dari SD HKI Bersubsidi tersebut sudah banyak yang berhasil). Tetapi Yayasan tersebut tidak mampu bertahan lama dan sekarang ini hanya tinggal puing-puing bangunan lama.
Kita patut syukuri, bahwa Pomparan Alm. Raja Lumbantobing mengukuhkan kembali penyerahan hibah pertapakan gereja tersebut secara resmi yang ditandatangani diatas surat bermeterai dengan ukuran tanah 160 x 119 Meter. Penyerahan surat tersebut dilaksanakan dihadapan jemaat pada Kebaktian minggu tanggal 22 Juni 2008, oleh Bapak St. Mangosta Lumbantobing (Pensiunan Sintua HKI Pasar Merah – Medan) dan Bapak Rajoasa Lumbantobing (keduanya putra Alm. Raja Tulus Lumbantobing).
Atas penyerahan itu, dalam perasaan haru Op.Andesko Hutagalung dan St.Bisker Sihombing (mewakili anggota jemaat dan parhalado HKI Kolang) mengucapkan terimakasih serta mengulosi bapak St. Mangosta Lumbantobing dan Bapak Rajoasa Lumbantobing. Pemberian ulos diwakili oleh : Ny. D.S.Panjaitan, STh/E.br.Gultom, Ny.Vic.Pdt.Likson F.Simanjuntak/S.br.manalu, Ibu Op.Preddy br.Hutabarat, Ibu S.K.br.Hombing (Op.Cika). Usai Ibadah minggu, jemaat menjamu keturunan Alm, Raja Tulus Lumbantobing, di rumah dinas HKI Resort Kolang. Tampak pada pertemuan tersebut rasa kekeluargaan antara keluarga Lumbantobing dengan warga Jemaat HKI Kolang.
(berita kiriman: CaPen. Likson F.Simanjuntak, STh)
REATRET PERSATUAN WANITA (PW) HKI RESORT SIANTAR IV
Acara reatret diisi dengan beberapa kegiatan, yakni : 1). Lomba Vocal Group (V.Group Terbaik I diraih oleh PW HKI Pantoan; Terbaik II oleh PW HKI Semangat Baris, Terbaik III diraih oleh PW HKI Marihat Baris serta Terbaik IV diraih oleh PW HKI Perumnas Bt. VI); 2). Lomba Memasukkan Benang dalam Jarum (Terbaik I diraih oleh PW HKI Pantoan dan Terbaik II oleh PW HKI Semangat Baris, Terbaik III diraih oleh PW HKI Marihat Baris serta Terbaik IV diraih oleh PW HKI Perumnas Bt. VI); 3). Lomba Makan Kerupuk (Terbaik I diraih oleh PW HKI Marihat Baris dan Terbaik II oleh PW HKI Pantoan, Terbaik III diraih oleh PW HKI Semangat Baris serta Terbaik IV diraih oleh PW HKI Perumnas Bt. VI); 4. Lomba Renang (Terbaik I diraih oleh PW HKI Pantoan dan Terbaik II oleh PW HKI Semangat Baris, Terbaik III diraih oleh PW HKI Marihat Baris serta Terbaik IV diraih oleh PW HKI Perumnas Bt. VI). Walaupun anggota PW rata-rata perempuan paruh baya, namun acara ini berlangsung dengan penuh semangat dan penuh keceriaan. Hadiah langsung diserahkan oleh Pendeta Resort, Ketua PW HKI Daerah I, Majelis Resort dan Pengurus PW HKI Resort Siantar IV.
Anggota PW menyarankan supaya kegiatan seperti ini menjadi program tetap di PW HKI Resort Siantar IV karena selain dapat menikmati keindahan alam untuk melepaskan kepenatan akibat kesibukan sehari-hari, reatret ini menyegarkan jiwa dan menyegarkan iman/rohani serta lebih memupuk kebersamaan dalam persekutuan di tengah-tengah PW HKI Resort Siantar IV. Sebelum berangkat pulang seluruh anggota PW mengucapkan terima kasih kepada Pengelola Pantai Kasih – SIPOLHA (Kel. S.F Damanik/St. H. br. Lumbantobing – anggota jemaat HKI Perumnas Batu VI) dan kepada Dewan Juri.
KUNJUNGAN SEKOLAH MINGGU HKI HUTABARAT KE PANTI ASUHAN ZARFAT
Sebelum bertemu dengan anak-anak panti asuhan rombongan lebih dahulu mengikuti ibadah minggu di HKI Bah Sampuran yang terletak berdampingan Kompleks Panti Asuhan.
Anak-anak merasa gembira atas kunjungan tersebut sebab di Zarfat mereka dapat bertemu, bernyanyi bersama dengan anak-anak panti. Pada perkunjungan ini, Anak sekolah minggu HKI Hutabarat menyerahkan oleh-oleh yang telah mereka kumpulkan sebelumnya, berupa beras sebanyak 5,5 kaleng dan Supermi. Biarlah Tuhan yang dimuliakan melalui kunjungan ini. (Pdt.T.Hasibuan.).
KELULUSAN SD HKI, TERTINGGI UNTUK TINGKAT SD/MI SWASTA SEKOTA BATAM
Secara umum keberadaan SD HKI masih sangat sederhana dari segi fasilitas gedung dan peralatan, namun berkat kerja keras guru-guru, Kepala sekolah yang membina anak murid dan ketekunan dari siswa SD kelas VI tersebut maka tercapailah hasil yang terbaik.
Sebagaimana dilansir oleh Harian Batam Pos, 19 Juni/Metropolis/Page 21 dan 27, Hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) tingkat Sekolah Dasar (SD) telah diserahkan kepada tiap kepala sekolah dan standar kelulusan bagi SD ditetapkan oleh sekolah masing-masing yang mengacu kepada standar nasional, demikian dikatakan Muslim Bidin, Kepala Disdik Kota Batam. Adapun standar kelulusan tersebut adalah hasil dari lulus UASBN, lulus UAS yang mana jumlah rata-rata mata pelajaran UAS adalah 6,00 yang meliputi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Agama dan Muatan lokal. Sementara UASBN meliputi mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Berdasarkan data Disdik Kota Batam, jumlah peserta UASBN sebanyak 9.126 siswa, yang terdiri dari 6.254 siswa SD Negeri dan 2.872 siswa SD Swasta. Jumlah tersebut tersebar di 195 sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta yang ada di Batam.
Batam sendiri meraih peringkat I se-Kepulauan Riau untuk jenjang SD/MI tahun ajaran 2007/2008. Dan peringkat I SD Swasta se-Batam diraih oleh SD swasta Yayasan Huria Kristen Indonesia, Bengkong-Batam, dengan total nilai UASBN 23,45. Dan untuk SD Negeri terbaik di Batam diraih oleh SDN 001 Batam Kota dengan total nilai 23,68.
Adapun siswa SD yayasan HKI yang lulus pada tahun ajaran 2007/2008 ini sebanyak 12 orang dari 12 orang jumlah keseluruhan murid (lulus 100 %).
Satu hal yang membanggakan bagi HKI secara umum dan bagi Jemaat HKI Bengkong Indah khususnya, bahwa pada kelulusan pertama ini, anak murid SD Yayasan HKI mampu menoreh keberhasilan dengan nilai terbaik I (Pertama) secara keseluruhan nilai untuk tingkat SD swasta se kota Batam. Secara perseorangan, anak didik SD Yayasan HKI juga menorehkan nilai terbaik sekota Batam, dimana pada mata pelajaran Matematika mampu menjadi yang pertama dengan nilai 9,56 yang diperoleh oleh Chandra Manurung dan Nilai tertinggi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diperoleh oleh Agus Nababan dengan Nilai 9,65.
Semoga kualitas pendidikan SD Yayasan HKI semakin jaya dan kita mendoakan semoga semakin banyak jumlah murid yang mau belajar di Yayasan Pendidikan HKI.
Pengurus Yayasan HKI Bengkong Indah - Batam:
- Ketua: TP. Siahaan, BA.
- Sekretaris: St. G. Panjaitan,
- Bendahara : Ir. Roslina Sitorus.
- Kepala Sekolah SD : Tirayun Siahaan.
Nama Siswa kelas VI SD HKI tahun ajaran 2007/2008: Agus Nababan, Romario Sormin, Chandra Manurung, Adi Rukun Pahotan Manurung, Haryanto Sitanggang, Randy Rajagukguk, Monika Catharina Sihombing, Asima Lewi Nainggolan, Merry Natalia, Lesdiana Sinaga, Ernauli Silitonga, Jhon Rejeki Nababan.
Berita kiriman : Cal. Pdt. Donald Silaban, S.Th
HKI Sinampang Sihorbo Membangun
Pada hari Minggu 27 Juli 2008, bertempat di HKI Sinampang Sihorbo, dilaksanakan Kegiatan Pesta Pembangunan Rumah Dinas Pendeta dan Kantor Resort serta Festival Koor Gabungan. Kegiatan diawali Ibadah - Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kantor Resort, kemudian dilanjutkan Festival Koor dan Acara pengumpulan dana. Secara khusus Bpk. Maruahal Silalahi (Anggota DPR RI) yang hadir dalam Acara dengan sukacita menyumbangkan seluruh batu padas untuk fundasi-pasir-semen-bata-kerangka besi; yang diperlukan untuk pembangunan Rumah dan kantor Dinas HKI Sinampang Sihorbo. Dan tak ketinggalan, Bpk. Mardongan Sigalingging menyampaikan sumbangan berupa segala keperluan Cat yang diperlukan untuk Rumah Dinas-Kantor Resort yang akan dibangun.
Hadir dalam Acara, Pdt. R. Simanjuntak, BD (Sekretaris Jenderal HKI) beserta Ibu, Pdt. MAE Samosir, MTh (Praeses HKI Daerah IV Dairi-Tanah karo-Tanah Alas), Pdt. Jonly Pasaribu (HKI Resort Sumbul), Pdt. Tumbur Siahaan, STh (HKI Resort Sirata), Pdt. Sehat Panjaitan, STh (HKI Resort Sumbul Berampu), Pdt. Hendry Sihotang, STh (HKI Resort Tapian Nauli), Pdt. Santer Sipahutar,STh (HKI Sinampang Sihorbo), Bpk. Maruahal Silalahi (DPR RI), Bpk. Mardongan Sigalingging, jemaat HKI se-Resort Sinampang Sihorbo, Anak Rantau yang berasal dari Sinampang Sihorbo, dan para Undangan lainnya. (hp-/Red)
Pesta Peresmian dan Jubileum 76 tahun HKI Resort Khusus Sidikalang
Dengan mengucapkan Puji dan Syukur Kepada Allah Bapa dan atas kasih karunia Tuhan Yesus Kristus sang Kepala gereja, yang senantiasa membimbing dan meneguhkan gerejanya, Panitia Pesta Peresmian dan Jubileum 76 tahun HKI Resort Khusus Sidikalang Daerah IV DAKOTA (Dairi, Karo dan Tanag Alas) telah berhasil mengadakan Pesta dengan Sukses dan meriah. Terlaksananya pesta tersebut tidak telepas dari antusias dan kerjasama anggota Jemaat, mulai dari awal pembentukan Panitia Pesta hingga terlaksananya Pesta pada tanggal 10 Agustus 2008.
Acara kebaktian Minggu dipimpin langsung oleh Pucuk Pimpinan HKI, Pdt. Dr. B. Purba (Ephorus HKI) sebagai Pengkhotbah dan Pdt. MAE. Samosir, MTh (Praeses Daerah IV DAKOTA) sebagai Liturgis, Pdt. H. Harianja, SH, M.Min sebagai pembawa doa syafaat. Turut hadir dalam kebaktian Pdt. Edwin. JP. Simanullang, STh (Staff Pucuk Pimpinan HKI) dan Pdt. Drs. J. Pasaribu, STh (Pendeta Resort Sumbul Pegagan). Lewat Khotbah dari nats Habakuk 2: 6 - 14, Ephorus menekankan betapa pentingnya kita sebagai pembawa Syalom (Damai Sejahtera) kepada diri kita sendiri dan sesama kita manusia, untuk tidak berbuat yang jahat di mata Tuhan dan kepada sesama kita manusia. Janganlah ada orang Kristen yang menjadi penindas bagi saudaranya, dengan mengambil keuntungan yang bukan dari jalan yang benar (dengan menipu, korupsi atau mementingkan diri sendiri).
Pesta Peresmian kali ini agak unik karena dirangkai sekaligus dengan Perayaan Ulang Tahun (Jubileum) 76 tahun HKI Sidikalang Kota. Acara kebaktian minggu dihadiri sekitar 600 orang yang terdiri dari Jemaat HKI Sidikalang Kota, PW HKI Amborgang, PW HKI Sigalingging, dan utusan dari gereja-gereja se DAKOTA dan Undangan lainnya. Setelah acara Ibadah selesai, dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ketua I Panitia Pesta bapak S. Simanullang ( mantan KACAB BRI Sidikalang), dan mewakili undangan didaulat bapak TOM Sianturi beserta ibu Remita br Sembiring (calon Bupati dan wakil Bupati Dairi ). Kemudian sejarah gereja HKI Sidikalang dibacakan oleh bapak St. H. Lumbanbatu. Dalam acara ini Ephorus dan ibu memotong kue Ulang tahun 76 HKI Sidikalang (Jubileum)dan memberikan kepada para Pendeta dan Jemaat HKI Sidikalang kota, yang menerima dengan sukacita. Juga dilakukan pemberian Piagam penghargaan kepada para Pendeta, Guru Jemaat dan para Sintua yang pernah melayani di HKI Sidikalang kota yang langsung diberikan oleh bapak Ephorus HKI.
Acara lelang diselangselingi juga dengan pembagian hadiah atau lucky draw buat semua undangan yang hadir. Sukacita semakin bertambah ketika bapak Ephorus dan ibu beserta para pendeta dan istrinya (yaitu Pdt. MAE Samosir, MTh, Pdt. L. J. Hasibuan, STh dan istri Cal. Pdt. C. br Nababan, STh, Pdt. Drs. J. Pasaribu, STh, Pdt. Edwin JP. Simanullang, STh. Pdt. S. W. Panjaitan, STh dan istri, dan Pdt. Henry Sihotang, STh) didaulat untuk manortor. Selanjutnya para undangan dari gereja tetangga ikut manortor dan sekalaigus menyumbang serta melelang. Lucky draw berhadiahkan 6 Alkitab dan Kidung Jemaat yang berlogokan HKI buat semua jemaat yang hadir. Dan terakhir Lembaga Koor seperti PNB, PW, dan PA dan jemaat manortor dengan penuh sukacita. (Berita Kiriman Pdt. Lamhot Hasibuan, STh-Pendeta HKI Resort Khusus Sidikalang).
Pelatihan Peternakan Babi Organik di HKI Sigalingging
Ketergantungnya pemakaian zat kimia pada peternakan dan pertanian warga, saat ini semakin dirasakan dampaknya. Disamping biayanya yang semakin mahal, dan berkurangnya kualitas hasil peternakan dan pertanian, juga berimbas kepada perusakan alam (tanah dan air) akibat pemakaian zat kimia yang telah bertahun-tahun.
Untuk mengatasi ini, Departemen Diakonia HKI, sejak 5 tahun giat melatih dan membudidayakan peternakan dan pertanian secara organik. Beberapa keuntungan pola ini adalah disamping biaya yang relatif murah (karena menggunakan SDA yg ada), juga hasil ternak dan pertanian yang lebih sehat dan terjamin kualitasnya.
Pada tanggal 11-12 Agustus 2008, bertempat di Gereja HKI Sigalingging – Resort Sigalingging, Daerah IV Dairi-Tanah Karo-Tanah Alas, telah berlangsung Pelatihan Peternakan Babi Secara Organik. Pelatihan yang dihadiri 110 orang peserta, yaitu anggota jemaat HKI Daerah IV, anggota jemaat HKBP, GKPI dan R. Katholik ini, diselenggarakan atas kerjasama Departemen Diakonia HKI dan JPIC UEM. Acara diawali kebaktian dan Pembukaan oleh Pdt. R. Simanjuntak, BD (Sekretaris Jenderal). Sesi berikut dilanjutkan dengan Ceramah oleh Ir. Eliakim Sitorus, MSi (Konsultan JPIC Sekber UEM) dan Teori Peternakan Secara Organik oleh Pdt. Tigor Sihombing (Ka. Dep. Diakonia). Kemudian para peserta dibina dan dilatih melalui praktek lapangan bagaimana cara membuat kandang dan memelihara babi secara oragnik. Tentu saja, tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan taraf hidup/ekonomi masyarakat.
Hadir dalam pelatihan tersebut a.l: Pdt. R. Simanjuntak, BD (Sekretaris Jenderal HKI), Ir. Eliakim Sitorus (Konsultan JPIC Sekber UEM), Pdt. M.A.E Samosir, MTh (Praeses Daerah IV), Pdt. Tigor Sihombing (Ka.Dep. Diakonia/Pelatih), Pdt. Poltak Pakpahan (Pendeta Resort Sigalingging), Pdt. Drs. Jonly Pasaribu, STh (Pendeta Resort Sumbul), Pdt. Lamhot Hasibuan, STh (Pendeta Resort Khusus Sidikalang Kota), Pdt. Harianto Harianja, SH, M.Min ((Pendeta Resort Amborgang), Pdt. Adventus Nadapdap, STh (Pendeta Resort Tiga Lingga), Pdt. Santer Sipahutar, STh (Pendeta Resort Sinampang Sihorbo) dan Pdt. Hendri D.P Sihotang, STh (Pendeta Resort Tapian Nauli), peserta dari HKI Daerah IV, warga jemaat HKBP, GKPI, dan R. Katholik. (hp/red)
Departemen Diakonia HKI Menyelenggarakan Pelatihan di Bahal Batu Siborongborong
Pada tanggal 30-31 Mei 2008, Kepala Departemen Diakonia HKI, Pdt. Tigor Sihombing memberikan pelatihan beternak secara organik di Training Center Soripada yang terletak di Bahal Batu Siborongborong. Peserta pelatihan adalah : Linda Sihombing (Pimpinan LSM Soripada) dan Staff LSM Soripada, serta masyarakat dampingan LSM tersebut. Seluruh peserta berjumlah 35 orang. Pelatihan meliputi : penyulingan kayu, pembuatan arang, Fermentasi nenas, Fermentasi pepaya, Fermentasi Jipang, Fermentasi Kangkung dan Fermentasi Andor.
Para peserta yang sangat antusias mengikuti pelatihan kemudian semakin menyadari bahwa peternakan secara organik/selaras alam ini sangat bermanfaat pada pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Kemudian Pelatihan akan dilanjutkan pada tanggal 7 Juni 2008 di TC Soripada. Wasalam. (hp,-)
Ada beberapa keistimewaan Peternakan dan Pertanian Organik, antara lain :
1. Menghasilkan daging atau hasil tanaman yang lebih sehat.
2. Pertumbuhan tanaman dan ternak yang cepat.
3. Biaya yang jauh lebih murah (karena memakai sumber daya alam yang ada)
4. Efektif melestarikan alam karena menghindari pemakaian zat-zat kimia yang merusak tanah, udara dan air
5. Menghasilkan pupuk organik yang baik dan multi guna.
Untuk itulah beberapa tahun terakhir ini Departemen Diakonia HKI, melalui Pdt. Tigor Sihombing (Ka.Dep. Diakonia) giat mensosialisasikan dan melatih masyarakat membudidayakan peternakan dan pertanian secara organik. Pada setiap Pelatihan diajar dan latihkan a.l
1. Pengenalan dasar Peternakan dan Pertanian Organik.
2. Pemanfaatan Indegenous Microorganism (IMO)
3. Fermentasi Kangkung Juice (FKJ)
4. Fermentasi Pepaya Juice (FPJ)
5. Fermentasi Pisang Juice (FPsJ), Fermentasi ini berguna sebagai vitamin yang menunjang pertumbuhan dan produktifitas ternak
6. Pembuatan Kandang Ternak Organik.
Pada tanggal 23-24 Juni 2008, Departemen Diakonia HKI bekerjasama dengan Biro Diakonia Kantor Pusat Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA), melaksanakan pelatihan peternakan organik bagi jemaat GKPA Madina. Kegiatan diikuti dengan antusias oleh puluhan anggota jemaat yang sehari-hari berprofesi sebagai petani.
Kemudian pada tanggal 14 Juli 2008, Departemen Diakonia HKI memberikan pelatihan peternakan Babi Organik bagi Panti Asuhan Elim HKBP. Kegiatan diikuti oleh Kepala PA Elim HKBP, Pdt. Bakara, MTh, para staff pengasuh dan anak-anak PA Elim HKBP.
Bagi jemaat, Dinas/Instansi Pemerintah, LSM atau pihak yang berminat mendapatkan informasi dan mengadakan pelatihan cara peternakan secara organik ( Babi, Ikan, Unggas, dll ) dapat menghubungi Departemen Diakonia HKI di Kantor Pusat HKI, melalui email : dep.diaconia@hki-online.or.id atau langsung menghubungi Kepala Departemen Diakonia HKI, Pdt. Tigor Sihombing, STh di Kantor Pusat HKI, Jl. Melanthon Siregar No. 111 KP. 21128, P. Siantar.
Departemen Diakonia juga mengajak kepada seluruh warga HKI menjadi pelopor beternak dan bercocok tanam selaras lingkungan. (hp/red )
JEMAAT HKI AGAVE LUMBAN RAU MENGADAKAN IBADAH PERDANA
Sementara ini Jemaat tersebut masih mengadakan kebaktian di rumah-rumah, dan sedang merencanakan Pembangunan Gedung Gereja. Untuk merealisasikan Pembangunan Gereja tersebut, sangat diharapkan bantuan materi, moral dan doa dari seluruh anggota jemaat HKI, maupun dari berbagai pihak. Sementara ini, untuk menampung bantuan berbentuk Uang dari kita semua; dapat mengirimkannya ke rekening BRI Kanca Balige, Unit Silaen dengan nomor: 33-21-9284, an. PDT. SAIDON AMBARITA, STH. Bantuan dan Sumbangan kita sangat di tunggu. (Pdt. Saidon Ambarita, S.Th)