Bina Warga HKI adalah Majalah Dwi Bulanan yg diterbitkan oleh Kantor Pusat Huria Kristen Indonesia (HKI) yg berkedudukan di P. Siantar-INDONESIA. Bina Warga HKI berdiri dan edar cetak sejak Juni 1981. Majalah ini merupakan bagian dari program PWG yang setiap edisi Cetaknya berisikan Bahan Khotbah & Epistel, berita kegiatan, wawasan, IPTEK, & Ruang Teologia.
Tuesday, August 12, 2008
Editorial, MBW Edisi Agustus-September 2008
Pemanasan Global
Pemanasan Global hangat dibicarakan belakangan ini. Mengapa ? Karena masalah ini merupakan masalah yang mendunia, bukan hanya masalah orang-orang di negeri seberang; di Eropa atau Amerika, tetapi menjadi masalah semua penghuni bumi yang kita tempati ini. Hal ini merupakan sesuatu yang tak terbantahkan lagi dan dapat menimbulkan dampak sangat mengerikan. Demikian salah satu pernyataan dalam laporan terakhir Panel PBB untuk Perubahan Iklim atau United Nations Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) yang diumumkan di Valencia, Sabtu (19/11/07).
Sekretaris Jendral PBB Ban Ki Moon menantang pemerintah negara-negara di seluruh dunia untuk melakukan aksi nyata mengatasi ancaman tersebut. Ia mengajak para pengambil kebijakan untuk merespon temuan ini dalam konferensi perubahan iklim di Bali yang digelar awal Desember 2007. Sungguh menggenaskan bahwa negara-negara miskin yang akan merasakan dampak sangat buruk, perubahan iklim juga melanda negara maju. Pada 2020, 75 juta hingga 250 juta penduduk Afrika akan kekurangan sumber air, penduduk kota-kota besar di Asia akan berisiko terlanda banjir. Di Eropa, kepunahan spesies akan ekstensif. Sementara di Amerika Utara, gelombang panas makin lama dan menyengat sehingga perebutan sumber air akan semakin tinggi.
Menurut Deputi Menteri Lingkungan Hidup bidang Konservasi SDA dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan, Masnerliyati Hilman: Akibat pemanasan global, permukaan laut Indonesia naik 0,8 cm per tahun dan berdampak pada tenggelamnya pulau-pulau nusantara hampir satu meter dalam 15 tahun ke depan. "Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi pihak yang sangat merasakan dampak pemanasan global ini perlahan tetapi pasti jika tak diatasi sejak sekarang,".
Kondisi cuaca ektrim akan menjadi peristiwa rutin. Badai tropis akan lebih sering terjadi dan semakin besar intensitasnya. Gelombang panas dan hujan lebat akan melanda area yang lebih luas. Risiko terjadinya kebakaran hutan dan penyebaran penyakit meningkat. Sementara itu, kekeringan akan menurunkan produktivitas lahan dan kualitas air. Kenaikan muka air laut akan memicu banjir lebih luas, mengasinkan air tawar, dan menggerus kawasan pesisir. Dampak lain dari pemanasan global adalah terjadinya pergeseran iklim dari yang seharusnya Juni 2006 sudah musim kemarau, Kalimantan dan Sumatra malah masih mengalami banjir besar dan bulan September yang seharusnya sudah dimulai musim hujan bergeser mulai November.
Sebagai warga negara Indonesia dan sebagai umat Tuhan yang percaya bahwa Allah yang menciptakan dunia dan isinya, yang melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik., tetapi sekarang telah rusak; oleh perbuatan manusia sendiri, akan tetap berpangku tangan dan berfikir: “yang terjadi terjadilah” ? Sebagai orang percaya yang bertanggungjawab, kita harus berperan serta menjaga, memelihara dan memperbaiki bumi yang disediakan Allah untuk kita diami ini. Mari, semua kita saling memberi peran; bahkan peran yang sangat kecilpun sangat berguna. (Red.)
Pemanasan Global hangat dibicarakan belakangan ini. Mengapa ? Karena masalah ini merupakan masalah yang mendunia, bukan hanya masalah orang-orang di negeri seberang; di Eropa atau Amerika, tetapi menjadi masalah semua penghuni bumi yang kita tempati ini. Hal ini merupakan sesuatu yang tak terbantahkan lagi dan dapat menimbulkan dampak sangat mengerikan. Demikian salah satu pernyataan dalam laporan terakhir Panel PBB untuk Perubahan Iklim atau United Nations Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) yang diumumkan di Valencia, Sabtu (19/11/07).
Sekretaris Jendral PBB Ban Ki Moon menantang pemerintah negara-negara di seluruh dunia untuk melakukan aksi nyata mengatasi ancaman tersebut. Ia mengajak para pengambil kebijakan untuk merespon temuan ini dalam konferensi perubahan iklim di Bali yang digelar awal Desember 2007. Sungguh menggenaskan bahwa negara-negara miskin yang akan merasakan dampak sangat buruk, perubahan iklim juga melanda negara maju. Pada 2020, 75 juta hingga 250 juta penduduk Afrika akan kekurangan sumber air, penduduk kota-kota besar di Asia akan berisiko terlanda banjir. Di Eropa, kepunahan spesies akan ekstensif. Sementara di Amerika Utara, gelombang panas makin lama dan menyengat sehingga perebutan sumber air akan semakin tinggi.
Menurut Deputi Menteri Lingkungan Hidup bidang Konservasi SDA dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan, Masnerliyati Hilman: Akibat pemanasan global, permukaan laut Indonesia naik 0,8 cm per tahun dan berdampak pada tenggelamnya pulau-pulau nusantara hampir satu meter dalam 15 tahun ke depan. "Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi pihak yang sangat merasakan dampak pemanasan global ini perlahan tetapi pasti jika tak diatasi sejak sekarang,".
Kondisi cuaca ektrim akan menjadi peristiwa rutin. Badai tropis akan lebih sering terjadi dan semakin besar intensitasnya. Gelombang panas dan hujan lebat akan melanda area yang lebih luas. Risiko terjadinya kebakaran hutan dan penyebaran penyakit meningkat. Sementara itu, kekeringan akan menurunkan produktivitas lahan dan kualitas air. Kenaikan muka air laut akan memicu banjir lebih luas, mengasinkan air tawar, dan menggerus kawasan pesisir. Dampak lain dari pemanasan global adalah terjadinya pergeseran iklim dari yang seharusnya Juni 2006 sudah musim kemarau, Kalimantan dan Sumatra malah masih mengalami banjir besar dan bulan September yang seharusnya sudah dimulai musim hujan bergeser mulai November.
Sebagai warga negara Indonesia dan sebagai umat Tuhan yang percaya bahwa Allah yang menciptakan dunia dan isinya, yang melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik., tetapi sekarang telah rusak; oleh perbuatan manusia sendiri, akan tetap berpangku tangan dan berfikir: “yang terjadi terjadilah” ? Sebagai orang percaya yang bertanggungjawab, kita harus berperan serta menjaga, memelihara dan memperbaiki bumi yang disediakan Allah untuk kita diami ini. Mari, semua kita saling memberi peran; bahkan peran yang sangat kecilpun sangat berguna. (Red.)
Monday, August 11, 2008
Bahan Jamita Bina Warga Bulan Agustus 2008
Tgl. 03 Agustus 2008
Nats : Poda 30 : 10 - 19
Oleh : Pdt. Rinto Nainggolan, S.Th
HKI Resort Pekan Baru
Oleh : Pdt. Rinto Nainggolan, S.Th
HKI Resort Pekan Baru
Mangaradoti Poda Dalan tu Hangoluan
I. Patujolo
Hombar tu goarna i do ianggo isi ni buku PODA on. Poda i ma angka hata sipaingot na ringkot sipeopon laho mandalani ariari ni ngolu si ganup ari. Tung mansai denggan do dipatolhas angka impola ni poda i marrumanghon angka hata na uli. Sipata geok do panghilalaan molo jinaha, manang nilapatan angka hatana. Ise ma na so mengkel manjaha tudostudosanna taringot tu angka inaina parbada ? "...songon panirisan ni udan nene do badabada ni ina." (19: 13) Manang pandohanna taringot tu parompuan na so toman didok: "Songon harihir sere di bagasan igung ni babi..." (11: 22). Nang pe pir hata i alai geok panghilalaan manjaha.
Di panjahaion na asing muse olo do parpoda on pasahathon nanimaksud ni rohana dohot dalan paadopadop dua pangalaho na mimbar. Isarana di bindu 17: 22 didok, "Roha na hilas manumpak hahisaron, alai anggo tondi na gondok pamalas holiholi". Sandok pintor tangkup do tu roha nang pingkiran pandohanna i. Mansai malo ma antong parpoda on mangaletek angka hata ni poda i gabe poda na pir jala bernas laos mura ingoton. Laos i do tutu natinuju ni roha ni parpoda, i ma asa sai ingoton angka poda i dingolu siapari.
Hombar tu goarna i do ianggo isi ni buku PODA on. Poda i ma angka hata sipaingot na ringkot sipeopon laho mandalani ariari ni ngolu si ganup ari. Tung mansai denggan do dipatolhas angka impola ni poda i marrumanghon angka hata na uli. Sipata geok do panghilalaan molo jinaha, manang nilapatan angka hatana. Ise ma na so mengkel manjaha tudostudosanna taringot tu angka inaina parbada ? "...songon panirisan ni udan nene do badabada ni ina." (19: 13) Manang pandohanna taringot tu parompuan na so toman didok: "Songon harihir sere di bagasan igung ni babi..." (11: 22). Nang pe pir hata i alai geok panghilalaan manjaha.
Di panjahaion na asing muse olo do parpoda on pasahathon nanimaksud ni rohana dohot dalan paadopadop dua pangalaho na mimbar. Isarana di bindu 17: 22 didok, "Roha na hilas manumpak hahisaron, alai anggo tondi na gondok pamalas holiholi". Sandok pintor tangkup do tu roha nang pingkiran pandohanna i. Mansai malo ma antong parpoda on mangaletek angka hata ni poda i gabe poda na pir jala bernas laos mura ingoton. Laos i do tutu natinuju ni roha ni parpoda, i ma asa sai ingoton angka poda i dingolu siapari.
II. Hatorangan ni Turpuk
Ayat 10 : Beha do sasintongna rumang ni pangalaho na pantas maradophon angka dongan jolma ? Di hasiangan on tubu do angka ruhutruhut ni parngoluon hombar tu suhisuhi ni paradaton manang sosial. Hatoban maradophon tuanna, angka partogi ni sada bangso maradophon angka naginomgomanna, pimpinan maradophon bawahan, dohot lan angka na asing. Na so jadi ma patubitubion angka i. Ai gabe tubu do angka hagaoron hinorhon ni pangalaho na patubitubihon. Molo masa hagaoron manginona ma bura.
Ayat 11 – 14 : Sai diparrohahon parpoda on do angka na masa sian sundut tu sundut. Opat ragam ni sundut na nimatamatahonna dipatolhas dison. Na parjolo, sundut ni angka anak maradophon amana dohot inana. Ndang dipasangap angka sundut na mangihut be angka natuatuana, i ma sundut na manjoloani sundutna, baliksa diburai do tahe. Na paduahon i ma sundut na marsipalensem. Sai hira na ias mamolin hadirionna, pita dirajumi rohana, hape gok haramunon angka naniulana. Na patoluhon, sundut ni angka si ginjang roha. Sai menek do rohana mida angka na gumale sian ibana. Na paopathon, i ma sundut angka pandobo, na sai mangalisati angka na dangol na so margogo. "Tudoshon podang do ngingina, jala tudoshon piso ia ngadolna". Ndang parduli tu humaliangna, holan dirina do dipingkiri rohana.
Ayat 15 – 16 : Linta i ma horong ni binatang na mangonsop mudar. Di hata Heber didok ‘aluqa’. Alai mangihuthon angka pande bisuk taringot hata Heber hira marhahonaan do hata on tu hata Arab ‘aluq’. I ma sada begu boruboru na sai olo manobur mudar ni jolma mangihuthon haporseaon nasida. Ndang olo mahap di mudar lintah / begu na nidokna dison. Taparrohahon ma boruna na dua i pe dipanggoarhon do ‘Nia tuson’. Laos so adong do goarna na asing, ala sai tongtong nasida mangana mudar sionsoponna.
Diuduti do muse pangalaho na so ra mahap i tu opat gombaran,. Parbeguan, ai sae jaloon ni parbeguan do hamatean. Bortian na hol, sai tongtong do manganahon sorang ni dakdanak. Tano na so olo mahap di aek pe sai hurangan do i, nang sadia godang dituhaphon aek di atasna. Api, dang hea api mandok sae di parjimburna, sai tongtong do mosohanna sude saleleng mangolu ibana.
Diuduti do muse pangalaho na so ra mahap i tu opat gombaran,. Parbeguan, ai sae jaloon ni parbeguan do hamatean. Bortian na hol, sai tongtong do manganahon sorang ni dakdanak. Tano na so olo mahap di aek pe sai hurangan do i, nang sadia godang dituhaphon aek di atasna. Api, dang hea api mandok sae di parjimburna, sai tongtong do mosohanna sude saleleng mangolu ibana.
Ayat 17 : Mata do siboan hadirion ni sahalak jolma. Molo sai diida mata laos boi do na ni ida i gabe tinuju ni roha. Isarani dakdanak na sai mamereng partigatiga mamolus sian jolo ni alaman ni jabuna do i. Molo sai di paidaida sigadis balon mamolus, laos olo do sai ngotngot rohana mangido asa dituhor natorasna nian balon i. Beha ma molo sai ni elak mata sian ama ni iba. Tontu ndang pinaingotingot be, laos so tangihononhon be hata ni i. Dos do i dohot halak na malluk rohana mangoloi tona ni dainang. Lapatanna lam pinadao roha i sian angka tona ni dainang, tontu ndang ingoton be angka dia do na denggan nanipandok ni dainang i.
Aha do panghorhon ni pangalaho sisongon i ? Pulsikhonon ni pidong sigak, mata ni angka na padaohon (mangelak) matana sian amana. Molo didok parsurageon anak ni lali, sada tudosan do i taringot tu paruhuman tu angka jolma na so olo manangihon tona ni natorasna. Anak sisongon i ndang diboto aturan, gabe dihangoluhon ma ngolu na so mananda aturan. Di hata Indonesia didok liar. Jadi mangolu iba di lingkungan liar. Tontu na mangana hosa ni iba pe angka binatang di tombak ma (binatang liar).
Ayat 18 : Dipatorang parpoda do tolu bagian na palonganghon rohana. Dalan ni pidong rajawali di aoangaoang. Ise na boi marnida i ? Dalan ni ulok di atas ni dolok batu. On pe ndang boi idaon bogasna, ai so tarida bongkas ni panginsiranna i. Dalan ni parau di tongatonga ni laut. Dalan ni parau pe ndang habogasan. Dang boi dohononta sian on do ibana mardalan i pe, ai ndi on dope bogasna. Na tolu on mambahen parpoda longang huhut ndang dapot rohana. Angkup ni sada nari, i ma dalan ni baoa di bagasan boruboru namarbaju. Ndang hasigatan hita na masa di roha ni baoa dohot boruboru na mardongan. Holan nasida nadua do na manghilalahon laos mangantusi partording ni rohana.
Sandok ndang tarantusan hita sude na masa di hasiangan on. Unang ma tahangoluhon hira naung taantusi sude na masa di sisik ni hasiangan on. Ai holan Debata do na tuk marbinoto laos mangantusi ganup na masa.
Aha do panghorhon ni pangalaho sisongon i ? Pulsikhonon ni pidong sigak, mata ni angka na padaohon (mangelak) matana sian amana. Molo didok parsurageon anak ni lali, sada tudosan do i taringot tu paruhuman tu angka jolma na so olo manangihon tona ni natorasna. Anak sisongon i ndang diboto aturan, gabe dihangoluhon ma ngolu na so mananda aturan. Di hata Indonesia didok liar. Jadi mangolu iba di lingkungan liar. Tontu na mangana hosa ni iba pe angka binatang di tombak ma (binatang liar).
Ayat 18 : Dipatorang parpoda do tolu bagian na palonganghon rohana. Dalan ni pidong rajawali di aoangaoang. Ise na boi marnida i ? Dalan ni ulok di atas ni dolok batu. On pe ndang boi idaon bogasna, ai so tarida bongkas ni panginsiranna i. Dalan ni parau di tongatonga ni laut. Dalan ni parau pe ndang habogasan. Dang boi dohononta sian on do ibana mardalan i pe, ai ndi on dope bogasna. Na tolu on mambahen parpoda longang huhut ndang dapot rohana. Angkup ni sada nari, i ma dalan ni baoa di bagasan boruboru namarbaju. Ndang hasigatan hita na masa di roha ni baoa dohot boruboru na mardongan. Holan nasida nadua do na manghilalahon laos mangantusi partording ni rohana.
Sandok ndang tarantusan hita sude na masa di hasiangan on. Unang ma tahangoluhon hira naung taantusi sude na masa di sisik ni hasiangan on. Ai holan Debata do na tuk marbinoto laos mangantusi ganup na masa.
III. Sipahusorhusoron
Tung mansai ringkot do patanakhon jamita ni Poda tu angka jolma di partingkian si saonari on. Poda marisihon angka ruhut ni parngoluon na patut sidalanan, jala na ringkot sipasidingon. Molo didok lam susa parngoluon ni jolma sisaonari on (tarlumobi di negaranta), sude i hinorhon ni pangalahonta naung lam mandao sian poda. Nunga godang jolma nuaeng naung mangarajumi dirina ummalo, umpistar, umbisuk sian saluhut nasa na adong di hasiangan on. Gariada umbisuk dihilala ibana sian Debata. Gabe ndang marbatas be pangalahona.
Tondi sisongon i tarida do i sian angka pangalaho siapari na so olo be pasangaphon natorasna. Ndang olo be manarihon angka sundut natumua. Gari manarihon angka sundut na di ginjangna ndang dimatamatahon be, beha muse ma manarihon sundut na naeng ro ?
Gabe marlomolomo tu humaliangna. Didok rohana tarantusanna sude angka na masa on. Didok rohana holan ngolu naniadopanna sisaonari do ngolu. Ndang adong ari marsogot. Gabe dipansuasaehon saluhut nasa na adong si saonari. I do ra umbahen lomolomonta nuaeng manegai angka humaliangta (lingkungan). Isarana manabai angka hau ditombak sahat tu na suda angka hau i. Ndang manahan be tano on, gabe tubu ma angka hamaolon. Masa aek bolon (banjir), haleon potir hinorhon ni logo ni ari, dohot lan angka na asing.
Di ombas on ma dipangkulingi jamita on hita, asa tapaadi nian angka pangalaho sisongon i. Maraturan nian parangenta. Tapasangap angka natuatua, tasarihon angka naumposo (generasi yang akan datang). Tahabiari Debata !!! Amen.
Tgl. 10 Agustus 2008
Nats : Habakuk 2 : 6 - 14
Pdt. Edwin Manullang, S.Th
Parhobas di Kantor Pusat
Pdt. Edwin Manullang, S.Th
Parhobas di Kantor Pusat
Hukum Allah Atas Kefasikan
I. Pendahuluan
Kitab Habakuk ditulis oleh Habakuk pada tahun + 606 SM. Penulis kitab ini memperkenalkan dirinya sebagai "nabi Habakuk" (Hab 1:1; Hab 3:1). Selain itu ia tidak menceritakan latar belakang pribadi atau keluarganya, dan namanya (arti: merangkul/rangkulan) juga tidak muncul dalam bagian lain di Alkitab. Acuan Habakuk kepada "pemimpin biduan" (Hab. 3:19) memberi kesan bahwa dia mungkin juga dari suku Lewi dan pemusik di Yerusalem.
Berbeda dengan nabi Perjanjian Lama lainnya, Habakuk tidak menetapkan tanggal nubuatnya dengan mengacu kepada raja-raja yang sezaman dengannya. Akan tetapi, kenyataan bahwa dia bingung bahwa Allah akan memakai Babel sebagai alat pelaksanaan hukuman-Nya terhadap Yehuda menunjukkan suatu saat ketika Babel sudah menjadi negeri adi-kuasa dan penyerbuan mereka ke Yehuda sudah dekat (+ 608-598 SM). Nebukadnezar mengalahkan pasukan Mesir pada pertempuran di Karkemis (605 SM), negara kuat terakhir yang menentang perluasan bangsa Babel. Jikalau gambaran tentang pasukan Babel dalam Hab 1:6-11 mengacu kepada pasukan itu yang sedang berbaris menuju Karkemis, sebagaimana ditafsirkan banyak orang, maka tanggal nubuat Habakuk ialah + 606-605 SM, semasa awal pemerintahan Raja Yoyakim dari Yehuda.
Akibat-akibat berkembangnya Babel menjadi negara adikuasa berarti kehancuran bagi Yehuda yang murtad (lih. 2 Raj 24-25:30). Ketika Nebukadnezar kembali dari Mesir, ia menyerang Yehuda dan membawa sejumlah orang tawanan ke Babel, di antaranya Daniel dan ketiga sahabatnya (605 SM). Pada tahun 597, pasukan Babel kembali menyerang Yerusalem, menjarah Bait Suci dan menyeret 10.000 orang tawanan kembali ke Babel, di antara mereka ada nabi Yehezkiel. Ketika Raja Zedekia berusaha membebaskan Yehuda dari kekuasaan Babel 11 tahun kemudian (586 SM), Nebukadnezar dengan marah mengepung Yerusalem, membakar Bait Suci, dan membinasakan seluruh kota serta membawa kembali ke Babel sebagai tawanan perang sebagian besar penduduknya yang masih hidup. Habakuk mungkin hidup sepanjang sebagian besar atau seluruh masa hukuman Yehuda.
Adapun tujuan kitab Habakuk adalah berbeda dengan Yeremia rekan sezamannya, Habakuk tidak bernubuat kepada Yehuda yang sudah murtad. Ia malah menulis untuk menolong kaum sisa yang saleh di Yehuda memahami cara-cara Allah dalam hubungan dengan bangsa mereka yang berdosa dan hukumannya yang menjelang. Karena dia sendiri telah bergumul dengan persoalan yang amat menggelisahkan, yaitu bagaimana Allah dapat memakai suatu bangsa yang begitu jahat seperti Babel untuk menghabiskan umat-Nya sebagai hukuman (Hab 1:6-13), Habakuk meyakinkan sesama orang percaya bahwa Allah akan bertindak melawan semua kefasikan pada saat-Nya. Sementara itu, "orang benar akan hidup oleh percayanya" (Hab 2:4) dan bukan oleh pengertiannya, dan akan "bersorak-sorak di dalam Tuhan" Allah Juruselamat mereka (Hab 3:18).
Kitab Habakuk ditulis oleh Habakuk pada tahun + 606 SM. Penulis kitab ini memperkenalkan dirinya sebagai "nabi Habakuk" (Hab 1:1; Hab 3:1). Selain itu ia tidak menceritakan latar belakang pribadi atau keluarganya, dan namanya (arti: merangkul/rangkulan) juga tidak muncul dalam bagian lain di Alkitab. Acuan Habakuk kepada "pemimpin biduan" (Hab. 3:19) memberi kesan bahwa dia mungkin juga dari suku Lewi dan pemusik di Yerusalem.
Berbeda dengan nabi Perjanjian Lama lainnya, Habakuk tidak menetapkan tanggal nubuatnya dengan mengacu kepada raja-raja yang sezaman dengannya. Akan tetapi, kenyataan bahwa dia bingung bahwa Allah akan memakai Babel sebagai alat pelaksanaan hukuman-Nya terhadap Yehuda menunjukkan suatu saat ketika Babel sudah menjadi negeri adi-kuasa dan penyerbuan mereka ke Yehuda sudah dekat (+ 608-598 SM). Nebukadnezar mengalahkan pasukan Mesir pada pertempuran di Karkemis (605 SM), negara kuat terakhir yang menentang perluasan bangsa Babel. Jikalau gambaran tentang pasukan Babel dalam Hab 1:6-11 mengacu kepada pasukan itu yang sedang berbaris menuju Karkemis, sebagaimana ditafsirkan banyak orang, maka tanggal nubuat Habakuk ialah + 606-605 SM, semasa awal pemerintahan Raja Yoyakim dari Yehuda.
Akibat-akibat berkembangnya Babel menjadi negara adikuasa berarti kehancuran bagi Yehuda yang murtad (lih. 2 Raj 24-25:30). Ketika Nebukadnezar kembali dari Mesir, ia menyerang Yehuda dan membawa sejumlah orang tawanan ke Babel, di antaranya Daniel dan ketiga sahabatnya (605 SM). Pada tahun 597, pasukan Babel kembali menyerang Yerusalem, menjarah Bait Suci dan menyeret 10.000 orang tawanan kembali ke Babel, di antara mereka ada nabi Yehezkiel. Ketika Raja Zedekia berusaha membebaskan Yehuda dari kekuasaan Babel 11 tahun kemudian (586 SM), Nebukadnezar dengan marah mengepung Yerusalem, membakar Bait Suci, dan membinasakan seluruh kota serta membawa kembali ke Babel sebagai tawanan perang sebagian besar penduduknya yang masih hidup. Habakuk mungkin hidup sepanjang sebagian besar atau seluruh masa hukuman Yehuda.
Adapun tujuan kitab Habakuk adalah berbeda dengan Yeremia rekan sezamannya, Habakuk tidak bernubuat kepada Yehuda yang sudah murtad. Ia malah menulis untuk menolong kaum sisa yang saleh di Yehuda memahami cara-cara Allah dalam hubungan dengan bangsa mereka yang berdosa dan hukumannya yang menjelang. Karena dia sendiri telah bergumul dengan persoalan yang amat menggelisahkan, yaitu bagaimana Allah dapat memakai suatu bangsa yang begitu jahat seperti Babel untuk menghabiskan umat-Nya sebagai hukuman (Hab 1:6-13), Habakuk meyakinkan sesama orang percaya bahwa Allah akan bertindak melawan semua kefasikan pada saat-Nya. Sementara itu, "orang benar akan hidup oleh percayanya" (Hab 2:4) dan bukan oleh pengertiannya, dan akan "bersorak-sorak di dalam Tuhan" Allah Juruselamat mereka (Hab 3:18).
II. Penjelasan Nats
Kitab Habakuk juga mengungkapkan perjuangan rohani secara mati-matian melawan kejahatan, dan dari suatu pemerintahan dunia yang dipegang oleh kekuasaan yang tidak adil dan bobrok’ Dalam hal itu, maka nabi melakukan dialog" dengan Tuhan. Nabi menyampaiakan keluhan dan pertanyaan atas kondisi yang dialami oleh umat Israel. (Hab. 1: 2-4); dan jawaban Tuhan dalam Habakuk 1: 5-11 menegaskan bahwa yang membangkitkan orang Kasdim(Babel). Tetapi setelah Habakuk menyaksikan kekejaman bangsa Babel, maka ia kembali mengeluh dan mempertanyakan mengapa Tuhan berdiam ketika orang fasik menelan, menindas orang benar (Hab. 1: 12-17) ? Jawaban Tuhan diungkapkan dalam pasal 2: 1-5 yang menyalahkan bahwa orang benar akan diselamatkan oleh iman, tetapi sebaliknya orang fasik akan binasa. Setelah dialog dengan Tuhan, dan nabi memahami kehendak Allah, maka Habakuk memberi dua pernyataan/nubuat yakni :a. Nubuat ‘celaka’ terhadap orang yang berbuat kejahatan (Hab. 2: 6-20) dan b. Mazmur pengharapan akan kehadiran Tuhan dari Sion menyatakan anugerah bagi orang yang berharap kepada-Nya (Hab. 3: 1-19). Perikop nats kotbah kita ini termasuk dalam bagian yang pertama yaitu Nubuat ‘celaka’/hukuman terhadap orang yang berbuat kejahatan (Hab. 2: 6-14).
Ayat 6-8 : Hukuman Atas Keserakahan
Nabi Habakuk tidak hanya memberitahukan tentang keruntuhan dari suatu raja perang yang sudah lalu, yaitu: raja Yehuda, raja Yoyakim, raja Asyur dan raja Babel dan bangsa-bangsa yang melakukan agresi terhadap umatnya sendiri maupun bangsa lain. Tetapi tentang penguasa yang berkelakuan serakah. Tepatlah ungkapan: "serakah tidak berkah" . Dimana saat itu, setiap penjarah akan menggunakan hukum "survival of the fittest". Siapa yang kuat, dia berkuasa; yang lemah akan mati menjadi budak. Hukum ini diberlakukan oleh penguasa sebagai hukum yang sah. Tetapi ini akan menimbulkan kehancuran mereka sendiri, sebab hukum yang dibenarkan manusia, tidak dibenarkan oleh Allah. Habakuk memakai suatu gambaran dari seorang penguasa yang tidak mengenal belas kasihan, yang membuat korban-korbannya berseru dalam keputusasaan akan kelepasan yang ditunggu-tunggu: Berapa lama lagi ? sementara itu penguasa terus-menerus menggaruk lebih banyak lagi dari harta milik mereka, sebagai gadai terhadap uang yang dipinjamkannya (ay. 6) dan terus menerus membuat mereka semakin miskin. Keserakahan adalah sifat yang tidak pernah puas dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kepuasan yang tidak pernah terpuaskan. Keserakahan harus berakhir dan dipuaskan oleh kematian. Itulah sifat yang mengerikan dari keserakahan. Keserakahan itu pulalah yang menghancurkan Babel(Kasdim) dan menghancurkan setiap orang yang serakah. Pembalasan yang setimpal akan menjadi nasibnya.(ay.7-8). Ini jelas nampak ketika para penguasa tidak pandai menggunakan kekuatannya lagi dan lemah, maka orang-orang lemah dan miskin akan maju melawan didorong oleh solidaritas dan kemarahan yang tinggi.
Nabi Habakuk tidak hanya memberitahukan tentang keruntuhan dari suatu raja perang yang sudah lalu, yaitu: raja Yehuda, raja Yoyakim, raja Asyur dan raja Babel dan bangsa-bangsa yang melakukan agresi terhadap umatnya sendiri maupun bangsa lain. Tetapi tentang penguasa yang berkelakuan serakah. Tepatlah ungkapan: "serakah tidak berkah" . Dimana saat itu, setiap penjarah akan menggunakan hukum "survival of the fittest". Siapa yang kuat, dia berkuasa; yang lemah akan mati menjadi budak. Hukum ini diberlakukan oleh penguasa sebagai hukum yang sah. Tetapi ini akan menimbulkan kehancuran mereka sendiri, sebab hukum yang dibenarkan manusia, tidak dibenarkan oleh Allah. Habakuk memakai suatu gambaran dari seorang penguasa yang tidak mengenal belas kasihan, yang membuat korban-korbannya berseru dalam keputusasaan akan kelepasan yang ditunggu-tunggu: Berapa lama lagi ? sementara itu penguasa terus-menerus menggaruk lebih banyak lagi dari harta milik mereka, sebagai gadai terhadap uang yang dipinjamkannya (ay. 6) dan terus menerus membuat mereka semakin miskin. Keserakahan adalah sifat yang tidak pernah puas dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kepuasan yang tidak pernah terpuaskan. Keserakahan harus berakhir dan dipuaskan oleh kematian. Itulah sifat yang mengerikan dari keserakahan. Keserakahan itu pulalah yang menghancurkan Babel(Kasdim) dan menghancurkan setiap orang yang serakah. Pembalasan yang setimpal akan menjadi nasibnya.(ay.7-8). Ini jelas nampak ketika para penguasa tidak pandai menggunakan kekuatannya lagi dan lemah, maka orang-orang lemah dan miskin akan maju melawan didorong oleh solidaritas dan kemarahan yang tinggi.
Ayat 9-11 Hukuman Atas Kesombongan
Kesombongan dengan mengambil laba yang tidak halal dan Menempatkan sarangnya ke tempat yang tinggi (ay. 9). Seperti burung-burung membuat sarangnya di puncak-puncak pohon, begitulah dia hendak menempatkan dirinya di suatu tempat yang tidak dapat dijangkau orang. Raja Yoyakim terlibat dalam proyek-proyek pembangunan tetapi orang Asyur yang gagah dan percaya diri itulah yang dimaksudkannya (bdn. Yes. 36:18) sebagai penjahat yang memakai harta-nya, yang asalnya tak halal itu untuk ‘menghiasi sarangnya’. Tetapi rumahnya dibangun dengan kecelaan dan bangunannya itu sendiri pada akhirnya akan bersaksi melawan mereka(ay. 10-11) (bdn. Am. 3:10). Allah menciptakan segala sesuatu adalah baik dan sempurna adanya. Jadi tidak ada alasan manusia untuk memegahkan diri atas hal itu. Kesombongan adalah dosa yang sangat dibenci oleh Tuhan. Inti dan motivasi dari kesombongan adalah sama dengan inti dan motivasi dasar dosa itu sendiri, yaitu menggantikan Allah. Perikop kita menegaskan bahwa kesombongan akan diganjar dengan kejatuhan orang yang sombong. Sehingga orang dapat melihat bahwa kesombongan tidak mendapat tempat yang langgeng di dunia ini. Dengan kata lain, kesombongan akan menjadi penghancur bagi pelakunya sendiri.
Kesombongan dengan mengambil laba yang tidak halal dan Menempatkan sarangnya ke tempat yang tinggi (ay. 9). Seperti burung-burung membuat sarangnya di puncak-puncak pohon, begitulah dia hendak menempatkan dirinya di suatu tempat yang tidak dapat dijangkau orang. Raja Yoyakim terlibat dalam proyek-proyek pembangunan tetapi orang Asyur yang gagah dan percaya diri itulah yang dimaksudkannya (bdn. Yes. 36:18) sebagai penjahat yang memakai harta-nya, yang asalnya tak halal itu untuk ‘menghiasi sarangnya’. Tetapi rumahnya dibangun dengan kecelaan dan bangunannya itu sendiri pada akhirnya akan bersaksi melawan mereka(ay. 10-11) (bdn. Am. 3:10). Allah menciptakan segala sesuatu adalah baik dan sempurna adanya. Jadi tidak ada alasan manusia untuk memegahkan diri atas hal itu. Kesombongan adalah dosa yang sangat dibenci oleh Tuhan. Inti dan motivasi dari kesombongan adalah sama dengan inti dan motivasi dasar dosa itu sendiri, yaitu menggantikan Allah. Perikop kita menegaskan bahwa kesombongan akan diganjar dengan kejatuhan orang yang sombong. Sehingga orang dapat melihat bahwa kesombongan tidak mendapat tempat yang langgeng di dunia ini. Dengan kata lain, kesombongan akan menjadi penghancur bagi pelakunya sendiri.
Ayat 12-14 Hukuman Atas Ketidakadilan
Habakuk mengutip ayat 12 dari Mika 3:10 yaitu: "mendirikan Sion (kota) dengan darah dan Yerusalem dengan kelaliman". Artinya ‘karena Allah saja yang mendirikan suatu kota). Pemazmur juga menyatakan : "Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, maka sia-sialah orang yang membangunnya…(Mzm. 127:1). Apapun yang manusia kerjakan dan tindakan yang jahat, pastilah akan berakhir; termasuk harta. materi, pangkat, jabatan dan lain sebagainya, tidak ada yang kekal selamanya. Semua usaha manusia ke jurusan itu, betapapun hebatnya, pasti akan mengalami kegagalan. Semuanya itu hanyalah akan menjadi makanan ‘api’ ! Dalam nats juga dikatakan, bahwa orang Israel maupun orang Kasdim (Babel) telah menegakkan diri mereka di atas ketidakadilan. Ha ini juga berlaku bagi orang yang tidak percaya adanya Allah. Ketika mau menegakkan sesuatu, selalu mereka akan menegakkan "keadilan" (subjektifitas) nya sendiri Sedangkan ayat 14 termasuk kutipan bebas dari Yesaya 2:9, yang berbicara tentang Eskatologis (akhir zaman) dan artinya ialah, bahwa masa mendatang adalah di tangan Allah bukan suatu usaha kerja keras manusia. Dalam eskatologis, manusia yang sombong akan ditundukkan, dan orang yang angkuh akan direndahkan; hanya Tuhan sajalah yang maha tingi pada hari itu(Yes. 2: 17). Maka demi penciptaan dan kemuliaan Allah, keadilan itu pasti ditegakkan dan semua ketidakadilan manusia akan dihukum oleh Allah pada akhir zaman. Disanalah para penindas/penjahat dan orang tidak percaya akan merasakan sakitnya hukuman Tuhan dan sebaliknya, orang percaya dan beriman kepada Tuhan akan bersukacita dan bersorak-sorai memuji dan memuliakan nama Tuhan..
Habakuk mengutip ayat 12 dari Mika 3:10 yaitu: "mendirikan Sion (kota) dengan darah dan Yerusalem dengan kelaliman". Artinya ‘karena Allah saja yang mendirikan suatu kota). Pemazmur juga menyatakan : "Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, maka sia-sialah orang yang membangunnya…(Mzm. 127:1). Apapun yang manusia kerjakan dan tindakan yang jahat, pastilah akan berakhir; termasuk harta. materi, pangkat, jabatan dan lain sebagainya, tidak ada yang kekal selamanya. Semua usaha manusia ke jurusan itu, betapapun hebatnya, pasti akan mengalami kegagalan. Semuanya itu hanyalah akan menjadi makanan ‘api’ ! Dalam nats juga dikatakan, bahwa orang Israel maupun orang Kasdim (Babel) telah menegakkan diri mereka di atas ketidakadilan. Ha ini juga berlaku bagi orang yang tidak percaya adanya Allah. Ketika mau menegakkan sesuatu, selalu mereka akan menegakkan "keadilan" (subjektifitas) nya sendiri Sedangkan ayat 14 termasuk kutipan bebas dari Yesaya 2:9, yang berbicara tentang Eskatologis (akhir zaman) dan artinya ialah, bahwa masa mendatang adalah di tangan Allah bukan suatu usaha kerja keras manusia. Dalam eskatologis, manusia yang sombong akan ditundukkan, dan orang yang angkuh akan direndahkan; hanya Tuhan sajalah yang maha tingi pada hari itu(Yes. 2: 17). Maka demi penciptaan dan kemuliaan Allah, keadilan itu pasti ditegakkan dan semua ketidakadilan manusia akan dihukum oleh Allah pada akhir zaman. Disanalah para penindas/penjahat dan orang tidak percaya akan merasakan sakitnya hukuman Tuhan dan sebaliknya, orang percaya dan beriman kepada Tuhan akan bersukacita dan bersorak-sorai memuji dan memuliakan nama Tuhan..
III. Penutup
Dalam minggu ke-12 setelah Trinitatis, dengan tema minggu: kekerasan dalam pekerjaan. Kita diajak dan diingatkan firman Tuhan agar setiap orang Kristen/percaya tidak melakukan kekerasan di dalam rumah tangga, gereja dan masyarakat, maupun dalam lingkungan pekerjaan kita. Kekerasan itu dapat diakibatkan karena Keserakahan (harta, pangkat, jabatan, materi), Kesombongan (mementingkan diri sendiri tidak perduli dengan orang lain) dan Ketidakadilan (pembagian hak yang tidak seimbang).
Satu hal yang harus kita ingat, bahwa dalam setiap kesulitan, penderitaan kita harus mempunyai pengharapan. Jangan terus lemah, stress, depresi bahkan mengambil jalan pintas/tidak halal maupun takut tidak hidup berkecukupan. Semuanya itu pasti berakhir, dan yang tidak berakhir adalah kuasa, kasih dan penyertaan Tuhan.Tuhan tidak akan membiarkan orang percaya mengalami penderitaan dalam hari-hari yang telah dia berikan kepadanya. Tetapi kita juga harus lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan merendahkan diri serta takut akan Dia. Karena kita tau bahwa Allah selalu memberikan rancangan damai sejahtera bagi kita dan bukan kecelakaan/hukuman dan memberikan hari depan yang penuh pengharapan (Yer. 29:11). Oleh karena itu, apapun yang kita lakukan di dalam sikap dan tindakan kita hendaklah berkenan dihadapan Tuhan dan memuliakan nama Tuhan saja. Dengan menjauhkan kita dari hal, Kerakusan, Kesombongan dan ketidakadilan di dunia ini. Tuhan Memberkati, Amin.
Dalam minggu ke-12 setelah Trinitatis, dengan tema minggu: kekerasan dalam pekerjaan. Kita diajak dan diingatkan firman Tuhan agar setiap orang Kristen/percaya tidak melakukan kekerasan di dalam rumah tangga, gereja dan masyarakat, maupun dalam lingkungan pekerjaan kita. Kekerasan itu dapat diakibatkan karena Keserakahan (harta, pangkat, jabatan, materi), Kesombongan (mementingkan diri sendiri tidak perduli dengan orang lain) dan Ketidakadilan (pembagian hak yang tidak seimbang).
Satu hal yang harus kita ingat, bahwa dalam setiap kesulitan, penderitaan kita harus mempunyai pengharapan. Jangan terus lemah, stress, depresi bahkan mengambil jalan pintas/tidak halal maupun takut tidak hidup berkecukupan. Semuanya itu pasti berakhir, dan yang tidak berakhir adalah kuasa, kasih dan penyertaan Tuhan.Tuhan tidak akan membiarkan orang percaya mengalami penderitaan dalam hari-hari yang telah dia berikan kepadanya. Tetapi kita juga harus lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan merendahkan diri serta takut akan Dia. Karena kita tau bahwa Allah selalu memberikan rancangan damai sejahtera bagi kita dan bukan kecelakaan/hukuman dan memberikan hari depan yang penuh pengharapan (Yer. 29:11). Oleh karena itu, apapun yang kita lakukan di dalam sikap dan tindakan kita hendaklah berkenan dihadapan Tuhan dan memuliakan nama Tuhan saja. Dengan menjauhkan kita dari hal, Kerakusan, Kesombongan dan ketidakadilan di dunia ini. Tuhan Memberkati, Amin.
Tgl. 17 Agustus 2008
Nats : JEREMIA 34 : 8 - 10
Pdt.Joman Siregar, S.Th
HKI Resort Pasir Putih
Pdt.Joman Siregar, S.Th
HKI Resort Pasir Putih
Unang Adong Marhatobanhon Donganna
Patujolo
Andorang so tarangrangi dope turpuk on, adong do dengganna jumolo jahaonta ayat namanjoloisa ima ayat 1 - 7, dungkon ni muse tauduti ma manjaha ayat 11 - 22. Alana molo holan ayat 8 - 10 do tajaha ndang dapot apala natangkas sirangranganta na gabe penekanan si jamitahononhon. Ingkon secara keseluruhan do pasal 34 : 1 - 22 jahaonta baru boi ma dapot beberapa hal na gabe penekanan di jamita: 1 . Ndang di halomohon Debata masa parhatobanan di tongatonga ni parngoluon ni jolma. 2. Hinorhon ni dosa do gabe tubu roha marhatobanhon dongan.
Nadua bagian ondo na gabe penekanan ni pasal 34: 1 - 22 on, laos na dua bagian on do sirangrangan na gabe penekanan tu jamita.
Andorang so tarangrangi dope turpuk on, adong do dengganna jumolo jahaonta ayat namanjoloisa ima ayat 1 - 7, dungkon ni muse tauduti ma manjaha ayat 11 - 22. Alana molo holan ayat 8 - 10 do tajaha ndang dapot apala natangkas sirangranganta na gabe penekanan si jamitahononhon. Ingkon secara keseluruhan do pasal 34 : 1 - 22 jahaonta baru boi ma dapot beberapa hal na gabe penekanan di jamita: 1 . Ndang di halomohon Debata masa parhatobanan di tongatonga ni parngoluon ni jolma. 2. Hinorhon ni dosa do gabe tubu roha marhatobanhon dongan.
Nadua bagian ondo na gabe penekanan ni pasal 34: 1 - 22 on, laos na dua bagian on do sirangrangan na gabe penekanan tu jamita.
Hatorangan ni Turpuk
1. Ndang di halomohon Debata masa parhatobanan di tongatonga ni parngoluon ni jolma.
Molo lao rohanta satongkin mamereng sian segi panompaon ni Debata di jolmai " Saderajat = saharkat, samartabat" do jolmai ditompa Debata bawa dohot boru-boru. Ndang adong anak dohot boru ni raja, ndang adong anak dohot boru ni hatoban. Bawa dohot boru-boru sarupa do "tiruan dohot tudosan ni Debata"(I Musa 1:16 - 17). Nang pe naung madabu tu dosa jolmai tong do sarupa saharkat samartabat alana sama-sama madabu do tu dosai (1 Musa 3 : 6). Arga do jolmai dibaen Debata (Psalmen 8 : 5 - 6). Haargaon i tarida doi sian kedudukan nanilehon ni Debata na gabe pangarajai dohot pemelihara sude jadijadian ni Debata (1 Musa 1 : 28). Sian ayat on jelas do ndang adong dibahen Debata hak dohot kewajiban ni jolmai mempunyai tingkatan naboi gabe mengklaim diri tumimbo sian dongan. Hata mangarajai dohot memelihara patudu hubungan ni jolmai dohot sude jadijadian ni Debata naso adong disi terkesan adong hak laho marhatobanhonsa.
Untuk lebih menyadarkan jolmai porlu dope pinatorang Debata "ndang hea marparhatobanton jolma na tinompaNai". Molo tung adong pe hata ni Debata mandok "Ndang jadi pangan mu sian parbue ni hau" oraora ni Debata na di 1 Musa 2 : 16 - 17 ndang na memperhamba Debata disi. Penekanan na disi soal keselamatan ni jolmai do. Molo setia jolmai tu hata ni Debata mangolu ma ibana, molo ndang tu hamatean do jadina. Dalam hal i bebas do jolmai di baen Debata. Tegasna Debata dalam hal oraorai na patuduhon ia Debata ndang na holan manompa jolma dohot do sebagai pelindungna, asa unang tu hamagoan. Jala porlu dipahami oraorai ndang naporlu di Debata i, porlu di jolmai do i asa mangolu ibana.
2. Hinorhon ni Dosa do gabe tubu roha marhatobanhon dongan.
Dung madabu jolma naparjoloi tu dosa (Adam dan Hawa) gabe sega ma tiruan dohot tudosan ni jolmai sian Debata. Hata sega ndang namandok na gabe mago. Sega nanidok disi gabe tarjadi pergeseran nilai-nilai hajolmaon nasasintongna. Gabe tunduk tu soara ni rohana jolmai, naeng gabe sarupa dohot Debata (1 Musa 3 : 5- 6). Holong tu Debata gabe sega, gabe manghorhon hasesega holong tu dongan na jolma. Sian i boi ma dohonon hadengganon holong tu Debata do mamampuhon jolmai manghaholongi donganna dohot denggan. Hinorhon ni holong naso denggan i tubu ma pangalaho patimbo diri sian dongan (merasa diri anak dohot boru ni raja, naasing dianggap anak dohot boru hatoban). Istilah keren sisaonarion didok ma ndang salevel. Halak napatimbo diri do naolo marhatobanton donganna. Nanidok marhatobanton
dongan : "bila terjadi perampasan kebebasan hidup seseorang dan memperlakukannya menjadi kepentingan sandiri". Situasi dohot kondisi nasongoni do namasa diparngoluon ni jolma dipartingkian on, tarmasuk ditongatonga ni ngolu ni ha-Kristenon i. Disituasi dohot kondisi nasongoni songon dia do Debata Turpuk jamita on mamaritahon Debata ndang tutup mata. Debata selalu berbuat dan bertindak paluahon, songon na pinatupaNa di tongatonga ni bangso Juda dohot Jerusalem di tingki ni harajaon ni raja Sedekia. Ala ndang dihalomohon Debata i; dipaingot ma raja Sedekia dohot bangsona marhite sekutu-sekutu sian Mesir naro marporang dompak nasida. Dung diujung ni marabahaya nasida baru tarsadar ma raja Sedekia naro uhum sian Debata ala ni parhatobanan napinamasa ni bangsona.
Martinting ma raja Sedekia asa ganup sian nasida paluahon nasa napinarhatobanna. Harap do roha ni raja Sedekia molo dipatupa nasongoni mombun rimas ni Debata gabe dipasohot parmusuon i sian nasida. Dioloi bangsoi do tinting ni rajai, gabe saut ma mansohot hamusuon i (ayat 8 -10). Ndang sadia leleng dope namasai nunga pintor mose muse rohani bangsoi, mulak mambuat bawa dohot boru-boru napatut dirohana parhatobannonna. Pangose ni bangsoi di padan naung ni oloanna i mambahen ramun goar ni Debata. Mardomu tusi ma didok Debata marhite Panurirang Jeremia " ala ndang ditangihon bangsoon be hatangKu : Ida ma Ahu ma maningtinghon haluaon tu hamu.
Cara ni Debata paluahon sian parhatobanan i marhite napasahat bangsoi tu tangan ni bangso naasing marhite podang, begu antuk haraparon (ayat 11 - 22). Sian sikap dohot tindakan ni Debata tu bangso Juda dohot Jerusalem diparhatobanan napinatupa nasida. Huria ni TUHAN tung pe dipartingkianon porlu ma belajar sian kejadian i. Unang ma nian jolo tartuktuk songon bangso Juda dohot Jerusalem i (dung tarsosak nasida gabe tarsadar dipangalahona naso denggan tu donganna). Alana songon na tadok i disude tingkatan kehidupan ni jolmai dohot disude lapangan kehidupan nuga menggejala pangalaho nasongoni "sonang rohana marhatobanhon donganna". Taingot, i ndang dihalomohon Debata. Debata pasti berbuat dan bertindak yang sama songon na tu bangso Juda dohot Jerusalem i, mungkin dalam persi yang berbeda.
Renungan tu Jamita
1. Sarupa do jolma diadopan ni Debata "Sederajat = seharkat dan semartabat". Sarupa "Tiruan dohot tudosan ni Debata". Ndang adong napatut patimbo dirina. Porlu do di ingot hata ni Endenta no.187 3 "Dialo Ho sude najungkat roha. Natimbo i dipatutoru Ho. Alai sude naserepi marroha; Ido di asihi Ho. Parhata nagogo ditanoon dihagigihon Ho sude, Nadangol i di tatap Ho hape, Naeng urupanMu angka i tongtong.
1. Sarupa do jolma diadopan ni Debata "Sederajat = seharkat dan semartabat". Sarupa "Tiruan dohot tudosan ni Debata". Ndang adong napatut patimbo dirina. Porlu do di ingot hata ni Endenta no.187 3 "Dialo Ho sude najungkat roha. Natimbo i dipatutoru Ho. Alai sude naserepi marroha; Ido di asihi Ho. Parhata nagogo ditanoon dihagigihon Ho sude, Nadangol i di tatap Ho hape, Naeng urupanMu angka i tongtong.
2. Dosa do patubu roha marhatobanton dongan. Didok di hata ni Debata di Rom 3 : 9 "...Rap naginonggoman ni dosa do saluhutna". Berarti adong kemungkinan boi jolmai diparhatoban, dohot marparhatobanhon. Alani i padao dirim sian ragam ni hadosaon i.
3. Lam tamba taon, lam maju jaman, semakin menggejala do parhatobanan i mamasuhi sude sendi-sendi kehidupan i. Goar do naung merdeka hape sasintongna masih terjajah. Goar do naung dimerdekakan Kristus, hape menjajah do di paulaula. Di sude tingkat kehidupan sering tarjadi. Diparumatanggaon pe tong adong dapot tarjadi. Amanta menjajah inanta, inanta menjajah amanta. Dingolu bermasyarakat umum pe tong adong dapot nasongoni. Nasangat disayangkan diparhuriaon pe tong merajalela.
4. Dapot uhum do nasa jolma namarhatobathon donganna jolma.Uhum hamagoan namarhaujungan tu hamatean, molo naeng malua ho hargai ma donganmi songon Debata na menghargai ibana.
Pangarimpunan
Ndang di halomohon Debata masa parhatobanan di tongatongani ngolu ni jolmai. Andar doi boi tarboto sian panompaonNa di jolmai. Jolma namerdeka do jolmai ditompa Debata. Debata sandiri namanompa ndang diparhatoban na tinompaNa. Molo Debata ndang olo marhatobanhon natinompana, jolmai pe ndang patut marhatobanhon dongan na, ai samasama namerdeka do nasida dibaen Debata. Didia adong parhatobanan disi do Debata berbuat dan bertindak paluahon. Laho patupahon i jotjot jolmai dipangke Debata. Molo di Perjanjian Lama dipangke Debata angka panurirangNa. Molo di Perjanjian Baru dipangke Debata angka halak Kristen (1 Petrus 2 : 9) paluahonsa marhite namamaritahon barita nauli marhite hata, tindakan dohot namarpambahenan.
Molo di Perjanjian Lama dibaritahon haluaon sian parhatobanan tanoon, naumbalga sian i di Perjanjian Baru dibaritahon nunga di patupa Debata haluaon di jolmai sian parhatobanan ni dosa namamboan jolmai tu hamatean; marhitehite Jesus Kristus gabe dapotan hangoluan. Manang ise naporsea di Jesus dapotan haluaon ala nunga dipalua sian parhatobanan ni dosa i marhite mudarNa nabadiai (band. Ende no.415:1). Dibagasan Jesus nunga di merdekahon jolmai (halak Kristen). Halak naung merdeka ima halak naung bebas naso terikat tu aturan-aturan ni portibion napinatupa ni jolmai. Alai naterikat tu aturan-aturan hasintongan ni Debata (band.Rom 13 1-7). Naporlu di ingot : Dijou do nasa napinaluai (halak Kristen) di bagasan Jesus Kristus paluahon donganna sian sude nasa bentuk ni parhatobanan di tanoon. Amin
Tgl. 24 Agustus 2008
Nats : 4 Musa 12 : 1 - 16
Pdt .Gomgom Tampubolon, S.Th
Pdt. HKI Resort Siantar IV
Pdt .Gomgom Tampubolon, S.Th
Pdt. HKI Resort Siantar IV
Ngolu Namarhabadiaon
Patujolo
Di Alkitab digoari do buku 4 Musa on, Kitab Bilangan. Digoari Kitab Bilangan ala godang bindu (pasal) ni kitab on manaringoti sensus di halak Israel na haruar sian tano parhatobanon Misir. Alai adong do na manggoari buku on, ima buku parungutunguton sada bangso ala di buku on godang dipatuduhon ungutungut ni halak Israel dohot angka uluanna dung haruar sian tano Misir andorang so sahat tu tano Kanaan (pat. 4 Ms 11, 14, 16 dna). Songon na masa di turpuk on, marungutungut si Miryan dohot si Aron ala dibuat si Musa sahalak parompuan Kus bahen jolmana. Parungutunguton ni si Miryam dohot si Aron on masa diantara Sinai dohot Kadesy, dung borhat nasida sian daerah dolok Sinai, dung dijalo nasida 10 (sampulu) patik ni Debata di dolok Sinai marhite si Musa. Parungutunguton ni halak Israel i dohot angka uluan nasida pataridahon hahurangporseaon nasida tu Debata. I do umbahen, ndang sude angka pomparan ni Israel na haruar sian tano Misir boi sahat tu tano Kanaan i.
Di Alkitab digoari do buku 4 Musa on, Kitab Bilangan. Digoari Kitab Bilangan ala godang bindu (pasal) ni kitab on manaringoti sensus di halak Israel na haruar sian tano parhatobanon Misir. Alai adong do na manggoari buku on, ima buku parungutunguton sada bangso ala di buku on godang dipatuduhon ungutungut ni halak Israel dohot angka uluanna dung haruar sian tano Misir andorang so sahat tu tano Kanaan (pat. 4 Ms 11, 14, 16 dna). Songon na masa di turpuk on, marungutungut si Miryan dohot si Aron ala dibuat si Musa sahalak parompuan Kus bahen jolmana. Parungutunguton ni si Miryam dohot si Aron on masa diantara Sinai dohot Kadesy, dung borhat nasida sian daerah dolok Sinai, dung dijalo nasida 10 (sampulu) patik ni Debata di dolok Sinai marhite si Musa. Parungutunguton ni halak Israel i dohot angka uluan nasida pataridahon hahurangporseaon nasida tu Debata. I do umbahen, ndang sude angka pomparan ni Israel na haruar sian tano Misir boi sahat tu tano Kanaan i.
Hatorangan:
1. Ayat 1 – 3 : Ndang tangkas dipabotohon di turpuk on manang di angka bindu/pasal na asing, aha do umbahen dibuat si Musa sahalak parompuan Kus bahen jolmana jala ndang tangkas taringot tu si Zipora, soripada ni si Musa, boru ni si Yitro, atik naung marujung ngolu do. Alai na pasti marmungutmungut do si Aron dohot si Miryam dompak si Musa ala dibuat si Musa boru sian Kus bahen jolmana. Ndang apala taboto ise do parompuan sian Kus on alai na pasti ibana parompuan sileban, ndang sian halak Israel. Isu on ma na dipangke si Aron dohot si Miryam ala mangiburu nasida dompak si Musa. Sasintongna ndang maralasan pangiburuon (kecemburuan) nasida i dompak si Musa. Ai dipillit Debata do nasida na tolu gabe ulaulaNa marmahani (memimpin) Israel. Ia si Miryam targoar panurirang do jala manguluhon parendeon di Israel, ia si Aron sahalak malim (bd. 2 Ms 15:20; Mik 6:4). Marmungutmungut nasida ala mangiburu di hasolhotan ni si Musa tu Jahowa. Mangiburu nasida ala holan si Musa dijou Debata donganNa manghatai, ala holan tu si Musa dipatuduhon Jahowa bohiNa. Ala mangoli si Musa tu parompuan sian Kus, on ma di bahen nasida alasan laho mendiskreditkan kepemimpinan ni si Musa dohot na mendikte Debata. Umbege kritikan, intimidasi, provokasi na mendiskredithon dirina i, sabar do si Musa. Boi do ragam cara dipatupa si Musa laho mamintori dirina. Adong do alasan ni si Musa tarrimas ala parungutunguton nasida i jala boi do dibaloshon si Musa i. Alai karakter pemimpin na luar biasa do dipatuduhon di turpuk on sian si Musa. Ia si Musa sahalak na sederhana dohot na lambok (ayat 3) jala naserep marroha do si Musa mangulahon ulaon na pinasahat ni Debata tu ibana dibagasan hasetiaon dohot haunduhon tu Debata. Ndang dilului ibana ragam alasan laho mamintori diri dohot mamaloshon na binahen ni si Aron dohot si Miryam i tu dirina.
1. Ayat 1 – 3 : Ndang tangkas dipabotohon di turpuk on manang di angka bindu/pasal na asing, aha do umbahen dibuat si Musa sahalak parompuan Kus bahen jolmana jala ndang tangkas taringot tu si Zipora, soripada ni si Musa, boru ni si Yitro, atik naung marujung ngolu do. Alai na pasti marmungutmungut do si Aron dohot si Miryam dompak si Musa ala dibuat si Musa boru sian Kus bahen jolmana. Ndang apala taboto ise do parompuan sian Kus on alai na pasti ibana parompuan sileban, ndang sian halak Israel. Isu on ma na dipangke si Aron dohot si Miryam ala mangiburu nasida dompak si Musa. Sasintongna ndang maralasan pangiburuon (kecemburuan) nasida i dompak si Musa. Ai dipillit Debata do nasida na tolu gabe ulaulaNa marmahani (memimpin) Israel. Ia si Miryam targoar panurirang do jala manguluhon parendeon di Israel, ia si Aron sahalak malim (bd. 2 Ms 15:20; Mik 6:4). Marmungutmungut nasida ala mangiburu di hasolhotan ni si Musa tu Jahowa. Mangiburu nasida ala holan si Musa dijou Debata donganNa manghatai, ala holan tu si Musa dipatuduhon Jahowa bohiNa. Ala mangoli si Musa tu parompuan sian Kus, on ma di bahen nasida alasan laho mendiskreditkan kepemimpinan ni si Musa dohot na mendikte Debata. Umbege kritikan, intimidasi, provokasi na mendiskredithon dirina i, sabar do si Musa. Boi do ragam cara dipatupa si Musa laho mamintori dirina. Adong do alasan ni si Musa tarrimas ala parungutunguton nasida i jala boi do dibaloshon si Musa i. Alai karakter pemimpin na luar biasa do dipatuduhon di turpuk on sian si Musa. Ia si Musa sahalak na sederhana dohot na lambok (ayat 3) jala naserep marroha do si Musa mangulahon ulaon na pinasahat ni Debata tu ibana dibagasan hasetiaon dohot haunduhon tu Debata. Ndang dilului ibana ragam alasan laho mamintori diri dohot mamaloshon na binahen ni si Aron dohot si Miryam i tu dirina.
2. Ayat 4-12. Marnida situasi i, manghatai ma Debata tu nasida asa ruar mandapothon undungundung parluhutan i jala Debata tuat ma dibagasan ombun na marsijongjong (ayat 4-5). Ndang mamintori diri si Musa di angka hata na ro tu ibana alai Debata do na mamintori naposoNa i (ayat 6-8). Pemberontakan tu Debata do parungutunguton ni si Aron dohot si Miryam i, ai Debata do na mamillit si Musa gabe naposoNa, bebas do Debata mamillit dohot manghatai dohot paadop bohi tu naposoNa i. Parungutunguton ni si Aron dohot si Miryam i manghorhon tu pembunuhan tu karakter si Musa jala marpanghorhon tu parsaoran ni Israel, tarlumobi mendiskreditkan Debata di panjouon dohot pamillitonNa nang di sangkapNa. Ido umbehen tarrimas Jahowa. Masigorgor rimas ni Jahowa tu si Aron dohot si Miryam gabe puruon si Miryam. Ndang dohot si Aron gabe puruon alai holan si Miryam do, ala si Miryam do ra na parjolo sahali marungutungut manang sibingkasi parungutunguton i. Jadi idaonta ma i sian, "yang menyesatkan dan yang disesatkan". Marbingkas sian na masa tu si Miryam on do ra umbahen digoari Jahudi na marsahit hulit/puruon, (Heber: "sara’ath"), lapatanna na hona bura ni Debata, na hona uhum ni Debata (patudos namasa tu si Gehazi di 2 Raja 5; pat. Muse tu 3 Ms 14:2-3).
3. Ayat 13-16 : Holong do roha ni si Musa tu si Miryam, alani do mangangguhi ibana mangelek Jahowa asa dipamalum (ayat 13). Ndang las rohana puruon si Miryam. Dison ma muse hataridaan halambohon dohot serep ni roha ni si Musa, ndang las rohana puruon si Miryam, gariada asi do rohana. Ido umbahen tumatangis ibana jala mangangguhi dompak Debata, asa dipamalum Jahowa si Miryam sian parsahitonna i. Jahowa pe mombun do rimasna, dioloi do pangidoan ni si Musa i, dipabali si Miryam sian parsaoran ni bangso i 7 (pitu) ari lelengna, dungi pe asa dipamalum. Jolo dipabali do ibana asa dipaias sian hulit i, asa sadar si Miryam di dosana na marungutungut.
4. Uluan na lambok malilung (lemah lembut) dohot na serep marroha (rendah hati) do karakter
kepemimpinan ni si Musa. Asi ni roha dohot silehon-lehon ni Debata do pamilliton dohot panjouon ni Debata tu dirina, hasetiaonna mangulahon ulaon na pinasahat ni Debata tu dirina manguluhon Israel haruar sian tano Misir, dohot haporseaonna tu Debata i do umbahen ndang olo si Musa mangalusi manang mangalului pamintorion di ungutungut ni si Miryam i. Ai Debata do na mamillit jala manjou ibana marmahani /manguluhon Israel, ndang sian roharohana sandiri. Biasanya kelembutan hati itu akan pupus bila diri dan hati kita terancam atau disakiti. Tetapi Musa menyerahkan semuanya itu kepada Tuhan karena dia percaya bahwa Tuhan lah yang bertindak untuk membenarkan dan meneguhkan, menghakimi dan menghukum. "Pemimpin sejati" mesti punya sikap mental seorang pelayan dan harus punya motivasi seorang abdi, bersikap dan bertindak seperti seorang hamba. Ia adalah pemimpin yang menghamba, sekaligus, hamba yang memimpin ( pat.Johannes 13 : 1 ff; Mrk. 10:43-44; I Ptr 5:6 ). Pemimpin Kristen berbeda dengan pemimpin alamiah (sekuler/umum) dalam beberapa hal. Pemimpin rohani mengenal Allah, mencari kehendak Allah, menaati kehendak Allah, bergantung pada Allah, mengasihi Allah dan manusia, dan akhirnya memuliakan Allah. Sedangkan pemimpin alamiah hanya mengenal manusia, membuat keputusan sendiri atau organisasi, berusaha mencapai sasaran pribadi atau organisasi, bersandar pada cara-cara sendiri, bergantung pada kuasa dan ketrampilan diri sendiri, mengutamakan hasil kerja dan cenderung mengabaikan manusia. Kepemimpinan dalam Kristen menempatkan posisinya di bawah kontrol Kristus, sebab seorang pemimpin Kristen bukan menjadi orang nomor satu dalam gereja; Kristuslah Kepala Gereja. Ia memimpin namun juga dipimpin oleh Pemimpin Agung, Tuhan Yesus (Yoh. 13:13). Yesus mengajarkan bahwa ciri khas dan kebesaran pemimpin spiritual terletak bukan pada posisi dan kuasanya, melainkan pada pengorbanannya. Hanya melalui melayani, seseorang menjadi besar (Mrk. 10:43-44).
5. Kusta atau Lepra, kuman penyebab kusta pertama kali baru ditemukan pada tahun 1873 oleh Armauer Hansen di Norwegia. Karena itu penyakit ini juga sering disebut penyakit Hansen.atau disebut juga Penyakit Morbus Hansen. Penyakit Hansen adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar. Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata. Konon, kusta telah menyerang manusia sejak 300 SM, dan telah dikenal oleh peradaban Tiongkok kuna, Mesir kuna, dan India. Penyakit kusta atau lepra menjadi salah satu penyakit tertua yang hingga kini awet bertahan di dunia. Serangan kuman yang berbentuk batang ini biasanya pada kulit, saraf, mata, selaput lendir hidung, otot, tulang, dan buah zakar. Ada 2 jenis penyakit ini yakni : a). Tipe Basah. Tipe ini dapat menular kepada orang lain. Tanda-tanda: Bercak keputihan atau kemerahan tersebar merata di seluruh badan. Dengan atau tanpa penebalan pada bercak Pada permukaan bercak, sering masih ada rasa bila disentuh dengan kapas. Tanda-tanda permulaan sering berupa penebalan kulit kemerahan pada cuping telinga dan muka. Pengobatan: 12-18 bulan.; b). Tipe Kering.Tipe ini tidak menular tetapi dapat menimbulkan cacat bila tidak segera diobati. Tanda-tanda: Bercak putih seperti panu yang mati rasa. Bila bercak disentuh dengan kapas tidak terasa atau kurang terasa.
Panimpuli
Na jolo di halak Batak, sahit na jorbut do dirajumi sahit hulit bali tu na asing, ala bau hulit naung busuk, jala maol malum. Dao do sian huta di bahen inganan ni na huliton jala molo mate ndang boi boluson kuburanna. Ninna barita, di deba inganan na jolo di tano Batak, pulut do rohana manurbu soposopo dohot na huliton i, ai dirajumi do i tihas. Dipasiding halak Batak do na jolo na sahit huliton ala di rajumi nasida ramun dohot ala mura bali sahit i tu na asing. Songoni do nang na di halak Jahudi, ramun do di nasida na huliton i. Ala dirajumi na huliton hona bura ni Debata alani ndang boi na hipas marsaor dohot nasida. Ndang boi jonok na hipas tu na marsahit hulit. Dibalian ni huta do di bahen inganan ni na huliton jala molo mamolus nasida di dalan balobung ingkon huphuphonna bohina huhut jouonna, "ramun, ramun". Ai halak na marsahit huliton dianggap ramun do i jala di anggap lea do di masyarakat Yahudi. (pat. 3 Ms 14:2-3). Sada na naeng dohonon ni jamita on, haramunon i (hosom, late, elat, pangiburuon, dna) do na paholang jolma sian Debata. Halak na porsea ingkon badia. Hata "badia" disalin sian hata qadosy dihata Heber, lapatanna, tandi, asing, manang tampil beda. Ingkon asing, tandi ngolu ni na mangihuthon Tuhan i sian ngolu ni na so porsea i. Dipaholang dirina sian haramunon manang dosa. Ingkon badia do jolma i dijolo ni Debata, marhite na paiashon rohana sian haramunon, parungutungut, hosom, late dohot elat. Ingkon janghonon jala apulan do angka dongan na marsahit (marragam do sahit i : sahit pamatang, psikologis, dna), ndang gabe pasidingon manang pabalion nasida jala leaan. Ndang dipasiding manang dipabali Tuhan Jesus angka na dimarjinalhon di masyarakat alai dipamalum Ibana do na marsahit jala ditogutogu , dna. Saluhutna i laho papatarhon Harajaon ni Debata. Taingot ma Hata ni Tuhan Jesus na mandok, "Situtu do na hudok on tu hamu; Nasa na binahenmuna tu sada sian anggingKu angka na metmet on, na tu Ahu do i dibahen hamu!" (Mat 25:40). A m e n. (Catatan : kritik dan saran atau komentar terhadap tulisan ini dipersilahkan untuk mengunjungi : http\\: gomtampubolon.blogspot.com.)
Nats : Parjamita 5 : 17-19
Oleh : Pdt. Hotman Hutasoit, STh
HKI Resort Depok
Hasabamhon Parsaulian Nasian Tuhan i
“Alai marhuaso do Debata, mangusehon saluhut asi-asi tu hamu, asa sandok tuk situtu di hamu jala marlobi-lobi hamu, laho patupahon saluhut ulaon na denggan” (2 Korintus 9: 8)
1. Panurat buku on patandahon dirina margoar "Qohelet" (di hata aslina) na marlapatan "parjamita" sipata diterjemahon "guru" alai di buku na Badia i (Bibel) di pangke do "parjamita". Mangihut muse didok, ibana anak ni si Daud, raja di Jerusalem, alai ala ndang haru tegas didok goarna si Salomo. Mangihuthon angka na malo, gabe sada tanda do i pabotohon, paboa ndang apala si Salomo sandiri na manurat buku on. Namun dibahen pe songon i, ndang sala i, ala di ombas i, nunga gabe hasomalan, molo adong tulisan nanigurithon ni sasahalak, sai dibahen do goar ni jolma na tarbarita (tokoh terkenal) tu buku na ginurithonna i. (nian ndang apala panurat ni buku on na umporlu, alai asa unang sai gabe parsualan na so marimpola i di hita di partingkian on ido umbahen na ginurithon na di ginjang i. laos boi do patudosonta tu angka na masa di tingki parpudi on, jotjot manang sai adong do panurat na mangido angka tokoh mambahen pengantar di angka buku na ginurithonna).
2. Marhite buku on, tarida do pangalaho ni jolma di ombas i, na sai holan mamingkiri dohot mangalului angka na di portibion, bahkan nunga gabe songon sada paham i di tingki i (sekularisme). Di buku on dipaingot (dikritisi) Si Qohelet do, asa ganup jolma mamangke parnidaanna dohot parbinegeanna laho marguru taringot tu angka na pinamasa ni Debata laos di paombuk tu angka pangalaho ni jolma dohot dirina sandiri. Sada sian angka sipaingot i, ima taringot tu "Arta".Sahat ro di tingki on, godang jala marragam do pangalaho manang pandapot taringot tu arta. Adong do jolma na mandok ndang ringkot arta i, ai ido mula ni dosa i, pandohan on di paombuk nasida tu pangajaran ni Jesus taringot tu doli-doli na mora (Mateus 19: 16 – 26 dohot paralelna); dohot pandohan ni si Paulus na tu si Timoteus na mandok: "ai urat ni nasa hajahaton do roha na holongan di hepeng" (1 Tim 6: 10.a). Boha do tutu, molo so mararta hita, madabu do ulaning malua sian dosa, manang sabalikna, molo mararta hita tagamon do pe ulaning gabe madabu tu dosa ? ima na jumpang marhite turpuk jamita on.
3. Sabam di na adong / Menerima Pemberian TuhanMamungka sian singkola dasar (SD) nunga diajarhon paboa, ganup jolma adong do na ringkot di ngoluna (kebutuhan), na dipaimbar gabe dua, ima: kebutuhan primer (narumingkot) isarana pahean (sandang), sipanganon (pangan) dohot bagas (papan), ia kebutuhan sekunder (napaduahon) ima hiburan, mobiler, alat transportasi dohot na asing. Abraham Harold Maslow sahalak ahli psikologi mandok adong do 5 tangga (tingkatan) ni kebutuhan ni jolma ima: parjolo, kebutuhan fisiologis (isarana: oksigen, air, protein, garam, gula, kalsium, mineral dohot vitamin); paduahon, kebutuhan rasa aman (isarana: aman, stabil dohot terlindung); patoluhon, kebutuhan cinta dan rindu (isarana: teman, kekasih, anak); paopathon, kebutuhan harga diri (isarana: dihargai, status, kemuliaan, kehormatan, perhatian, reputasi, apresiasi dohot dominasi); napalimahon, kebutuhan aktualisasi diri (isarana: hasrat mewujudkan potensi diri, keinginan menjadi apa yang anda bisa). Saluhutna on pataridahon paboa, saluhut jolma mangharingkothon ragam ni sinta-sinta (patudos: ende ni si Nahum: "marragam-ragam"). Alani i, ndang targabusan hita dirinta di angka sinta-sinta (kebutuhan), bahkan sipata sai songon na minum aek ni laut jolma di arta i, lam godang diinum sai lam tu uasna. Kondisi on mambahen torop jolma mambahen fokus ni ngoluna tu arta. (taida di TV, di pengadilan, molo disungkun panangko / perampok boasa manangko manang mangarampok ibana, alasan na klasik do tongtong alusna mandok: kebutuhan ni dirina, keluargana, anakna dna. Sabalikna, sipata ndang ala na so adong diibana umbahen diula hajahaton, alai justru molo adong kesempatan, pintor dipangke do kesempatan i, mangula hajahaton i, isarana korupsi). On ma dipaingot si Qohelet asa unang mangolu jolma i di ngolu na sekularis, alai dipasonang rohana, molo dung dapot ibana sipanganon dohot siinumon sian na niulana be. Namun si Qohelet ndang na mandok na so ringkot panangkokhon pansarian, alai unang gabe madabu tu dosa hinorhon ni usaha peningkatan ni pansarian. Tutu ndang na mura manghangoluhon na songon i, molo taingot do teori ni si Maslow i, paboa di ganup jolma i, nunga adong kebutuhan i na masihol asa tung dapot digohi. Alai songon bangso ni Debata, dipaingot do asa adong pangoromon taringot tu arta i, marhite na manghangoluhon hasabamon. Ido disoarahon Tuhan Jesus tu doli-doli na mangalului harajaon ni Tuhan I (Mateus 19: 16 -26), laos diuduti si Paulus do huhut dipaingot tu angka huria i, asa mangolu dibagasan hasabamon ni roha, di nanidokna, Alai molo adong di hita sipanganon dohot parabiton, tahasabamhon ma i (1 Tim 6: 8).
4. Marsaulihon na nilehon ni Debata / Menikmati Pemberian Tuhan.Adong do hubege hami barita taringot tu keunikan ni ngolu ni halak Batak na mansai hontot manarihon ari marsogot, ima: sahalak ina na marsahit, dungi didok donganna ina, asa marubat tu dokter, alai ndang olo. Didok "ndang pola dia i, malum do i, sian dia hepeng tusi" hape diboto angka donganna ina do na godang puntalanna, jala godang mas simpananna, alani i didok tu inanta i. Tudia bahenonmu napinuntal-puntalanmi, molo mate ho sogot, mangoli muse amantam gabe na mangganti ho nama marsaulihon arta mi. Pandohan on mambahen tarsadar inanta i, gabe olo marubat tu dokter. Sintong manang ndang barita on, ganup ma hita managkasi dirinta.Marragam do na masa di ngolu ni jolma, ndang sai dos na niadopan ni nasada tu na asing, bahkan sahalak jolma pe, olo do marragam ngolu diadopi. Alai songon dia sasahalak mangadopi ngoluna i marpanghorhon do i tu sandok ngoluna nang pangalahona. Pandita Andar Ismail mambilang-bilangi ngolu i, mandok marguna sude ngolu i molo sintong dipaombuk ngoluna i, didok songon on: Jika hidup adalah tantangan - hadapilah, jika keindahan – kagumilah, jika tragedi – tangisilah, jika tugas – tekunilah, jika misteri – takjubilah, jika impian, wujudkanlah, jika perlombaan – menangkanlah, jika janji – penuhilah, jika teka-teki – jawablah, jika perjalanan – tempuhlah, jika anugerah – syukurilah, jika kenyataan – telanlah, jika kegembiraan – bagilah, jika petualangan – lakonilah, jika kesempatan – manfaatkanlah, jika pemberian – hargailah, jika cinta – terima dan berilah, jika perjuangan tuntaskanlah, jika penderitaan – tanggunglah, jika dambaan – raihlah…..dst. Sian rumusan on, pataridahon godang ni ragam ni ngolu, alai boi do marguna ngolu i, ido didok si Qohelet paboa saluhut ngolu i, na tonggi manang na paet pe, ringkot diparsaulihon songon silehonlehon ni Debata. Taargahon ma nanilehon dohot pinamasa ni Debata, tahamauliatehon ma saluhut na masa i, ai molo diloas Debata do pe hita mangadopi saluhutna i, dongananNa jala pargogoanNa do hita disi.
5. Jempek do ari-ari ni ngolunta / hari hidup kita adalah singkat.Pemanasan global (global warming), gabe sada parsualan na niadopan ni sandok bangso di portibi on. Saluhut negara pados tahi laho mamingkiri dalan asa unang lam humatop masa hamamasa dohot panghorhon ni pemanasan global on. Ragam do dipaingothon, apala na diondolhon asa ganup negara patupahon penghematan dohot pemeliharaan alam dohot angka energi na di bagasanna. Sasintongna, ulaon manjaga dohot mangaramoti portibi on, ndada ulaon na dipasahat tu jolma di tingki parpudi on, ai mamungka sian si Adam nunga dipasahat Debata ulaon i tu jolma na parjolo i. (1 Musa 2: 15). Alai di tingki parpudi on, saluhut bangso di paingot muse di ulaon i.Marhite turpuk on, Si Qohelet paingothon paboa, jempek do ngolunta. Pandohan on pataridahon di ngolu na jempek i, asa diparhaseangbe laho manjaga, mamangke dohot parhaseang saluhut na nilehon ni Debata, laos unang sampe songon mabuk hinorhon ni angka haulion na jumpang dingoluna. Alai naeng ingot rohana paboa adong do tanggungjawabna be laho manadinghon angka na uli di angka gomparanna muse. Secara khusus di tingki parpudi on, dipaingot pamarentanta do hita asa hemat di nasa energi alam, listrik, aek, miak dohot na asing. Di Jakarta ganup taon lam turun do permukaan ni tano hinorhon ni sumur bor na so terkendali. Listrik jotjot do mate hinorhon ni na so adong bahan bakar ni pembangkit listrik. Jotjot do banjir bandang ala ni na so terpelihara hau di dolok dohot angka na asing. Dohot hata na asing, molo olo do hita hidup hemat, adong ma angka nauli na denggan tadinghononta di angka gomparanta muse.
6. Panimpuli
Marhuaso do Debata mangusehon saluhut asi-asi tu hita, saluhut jolma do di asi i Tuhan i, tuk do gogo ni Tuhan i, mambahen hita marlobi-lobi, alai ndang dihalomohon Tuhan i, angka asi-asiNa gabe hasesega di jolma, alai sabalikna ingkon gabe manumpak tu na denggan. Antong ita hasabamhon ma angka parsaulian na sian Tuhan i. Amen.
Bahan Jamita Bina Warga Bulan September 2008
Tgl. 07 September 2008
Nats : 2 Tesalonika 3 : 10 - 13
Nats : 2 Tesalonika 3 : 10 - 13
Pdt .Togap S. Gultom, S.Th
HKI Resort Jakarta VI
HKI Resort Jakarta VI
Padot Jala Maringgas ma Mula Ulaon
Patujolo.
Adong do tolu (3) bagian isi ni surat na paduahon sian apostel Paulus tu Huria Tessalonik on, ima:.(1) taringot tu pamujina di haporseaon ni huria, (2) haroro ni Kritus dohot patujolona, dohot (3) angka sipaingot tu huria. Mamungka sian 2 Tes 1:1-12 nunga dipatolhas taringot tu haroro ni Tuhan Jesus, alai dijoloani angka tanda manang keadaan na buruk, manang haporsuhon, atik pe diujungna Jesus do na manghamonanghonsa. Ala ni i di sosoi do tu huria i asa marroha mauliate huhut marningot pamilliton na tu nasida songon angka na porsea. Sadalan tu si, lumobi na tarida di turpuk on, dipaingot do nasida, ala adong muncul panatapan na sala di tongtonga ni huria i taringot tu Parusia na bolas mambahen guga roha ni ruas i, ai adong na mandok: "Nunga dapot ari Tuhan i ". Marpangontak do poda na songon on tu sikap dohot pangulaon ni deba ruas ni huria ai didok molo na ro nama Tuhan i ndang pola be mula ulaon alai dumenggan ma holan managam sadihari ma haroro ni Tuhan i. Ala ni sikap dohot pangantusion na songon i, adong ma deba ruas ni huria i na so mangharingkothon mangula ulaonna, na deba madabu tu angka pangalaho na so gabeak huhut marhalosohon. Marhite turpuk on diuji apostel Paulus do paingothon nasida songon dia ma sikap na tangkas di halak na porsea na maimaimahon haroro ni Kristus marpardomuan tu ulaonna siganup ari.
Adong do tolu (3) bagian isi ni surat na paduahon sian apostel Paulus tu Huria Tessalonik on, ima:.(1) taringot tu pamujina di haporseaon ni huria, (2) haroro ni Kritus dohot patujolona, dohot (3) angka sipaingot tu huria. Mamungka sian 2 Tes 1:1-12 nunga dipatolhas taringot tu haroro ni Tuhan Jesus, alai dijoloani angka tanda manang keadaan na buruk, manang haporsuhon, atik pe diujungna Jesus do na manghamonanghonsa. Ala ni i di sosoi do tu huria i asa marroha mauliate huhut marningot pamilliton na tu nasida songon angka na porsea. Sadalan tu si, lumobi na tarida di turpuk on, dipaingot do nasida, ala adong muncul panatapan na sala di tongtonga ni huria i taringot tu Parusia na bolas mambahen guga roha ni ruas i, ai adong na mandok: "Nunga dapot ari Tuhan i ". Marpangontak do poda na songon on tu sikap dohot pangulaon ni deba ruas ni huria ai didok molo na ro nama Tuhan i ndang pola be mula ulaon alai dumenggan ma holan managam sadihari ma haroro ni Tuhan i. Ala ni sikap dohot pangantusion na songon i, adong ma deba ruas ni huria i na so mangharingkothon mangula ulaonna, na deba madabu tu angka pangalaho na so gabeak huhut marhalosohon. Marhite turpuk on diuji apostel Paulus do paingothon nasida songon dia ma sikap na tangkas di halak na porsea na maimaimahon haroro ni Kristus marpardomuan tu ulaonna siganup ari.
Pabagashon turpuk.
Turpuk on boi dohononta songon pandangan etis ni apostel Paulus taringot tu ulaon dohot hubunganna tu haporseaon. Adong dua bagian na gabe unok ni turpuk sihangoluhononta di ngolu hakristenon di siganup tingki, dia ma i :
1. Bulusma mula ulaon. Dipaandar do taringot tu habuluson mula-ulaon dohot tu na manghangoluhon na ni omo. Di ngolu hakristenon ta-antusi do pasupasu do na mula ulaon. Molo tapamanat pandohan on mansai ampit do tu poda ni Raja Salomo na manosohon asa marsiajar tu porhis (Poda 6:6-11). Dipatudos Paulus do angka na so mula ulaon jala na manjama na so siulaon songon angka na so maradat (Ind: orang yang tidak tertib hidupnya). Ndang apala dipatangkas rumang ni pangalaho marhite pandohan na manjama na so siulaon, alai sosososo asa manghangoluhon na niomo martudutudu tu sikap na spekulatif jala na so taratur. Dohononta ma ra i dipangalaho saonari isara ni pangotootoion/penipuan, panangkoon, juji, korupsi. Ndang adong ketenangan ni halak na losok na so ra mula ulaon, jala godang do angka akibat na tubu siala halosohon, isara ni sahit ni pingkiran, pagalehon tondi jala manegai pardagingon. Sabalikna, marhite ulaon, kesempatan na arga doi dilehon Debata tu jolma asa boi melayani Debata dohot donganna jolma, jadi ndang holan sisi ekonomis manang psikologis jumpang uli di angka na mula ulaon.
Turpuk on boi dohononta songon pandangan etis ni apostel Paulus taringot tu ulaon dohot hubunganna tu haporseaon. Adong dua bagian na gabe unok ni turpuk sihangoluhononta di ngolu hakristenon di siganup tingki, dia ma i :
1. Bulusma mula ulaon. Dipaandar do taringot tu habuluson mula-ulaon dohot tu na manghangoluhon na ni omo. Di ngolu hakristenon ta-antusi do pasupasu do na mula ulaon. Molo tapamanat pandohan on mansai ampit do tu poda ni Raja Salomo na manosohon asa marsiajar tu porhis (Poda 6:6-11). Dipatudos Paulus do angka na so mula ulaon jala na manjama na so siulaon songon angka na so maradat (Ind: orang yang tidak tertib hidupnya). Ndang apala dipatangkas rumang ni pangalaho marhite pandohan na manjama na so siulaon, alai sosososo asa manghangoluhon na niomo martudutudu tu sikap na spekulatif jala na so taratur. Dohononta ma ra i dipangalaho saonari isara ni pangotootoion/penipuan, panangkoon, juji, korupsi. Ndang adong ketenangan ni halak na losok na so ra mula ulaon, jala godang do angka akibat na tubu siala halosohon, isara ni sahit ni pingkiran, pagalehon tondi jala manegai pardagingon. Sabalikna, marhite ulaon, kesempatan na arga doi dilehon Debata tu jolma asa boi melayani Debata dohot donganna jolma, jadi ndang holan sisi ekonomis manang psikologis jumpang uli di angka na mula ulaon.
2. Unang marnaloja mambahen na denggan: Disosohon Paulus do asa unang marnaloja mambahen na denggan. Sada sikap do on laho mangadopi angka kemungkinan tantangan na ro sian angka na ginoaran na so maradat. Dijamothon do asa unang tarboan boan manang terpengaruh mangihuthon halak na so denggan parulaonna. Naeng ma unang marnaloja mambahen na denggan molo tung pe sai adong deba sian tongatonga ni huria angka na manimbil sian pangajarion na sintong. Ulaon na denggan ima parange na tau tiruan dohot haradeon tongtong manosohon na ture. Unang marnaloja, ima ulaon na taronjar sian habuluson na manghilala i songon bagian ni tanggungjawab. Tanggungjawab laho mangarahon nasida tu angka pangalaho dohot ulaon na tama andar ma i jaloonnasida marhite angka ulaon na denggan. Ndada holan dihata be manosoi halak asa mula ulaon. Ingkon gabe tiruan ma angka na porsea i di parange dohot angka ulaon na denggan. Kepribadian na tangkas di na porsea, ima haradeonna mambahen denggan.
Renungan tu Jamita.
1. Godang do na mangarajumi jala mangantusi na mula ulaon i holan hinaporlu ni ngolu pardagingon sambing. Alai mangihuthon ama ni huria reformasi, songon Martin Luther dohot Johannes Calvin, mandok na so holan haporluon di ngolu pardagingon sambing na mula ulaon, alai panjouon ni Debata do tu jolma asa gabe mula ulaon. Ala ni i gabe dalan patuduhon pangoloion dohot haunduhon ni jolma pardosa do molo olo jala ringgas ibana mula ulaon. Tutu ianggo di mulana i, dung madabu jolma na parjolo i tu dosa, uhum ni Debata do na mula ulaon (1 Musa 3:17-19). Alai dung mate Kristus Jesus ndang lohot be uhum i tu jolma (Rom 5:18) gariada tahe malua ma sian uhum. Nang joujou na mula ulaon pe gabe pasupasu do di angka siihuthon Kristus. I do umbahen na disosohon Paulus asa ganup na porsea naeng ma padot jala ringgas mulaulaon.
Nuaeng on tung mansai maol do di na deba dapotan ulaon. Ia adong na dapotan, dirajumi doi silehonlehon ni Debata. Sabalikna molo so dapot manang na diparade sian ulaonna, dirajumi do i songon parungkilon bolon di ngoluna. Alai anggo apala na nidokna asa mula ulaon ndada holan asa gabe parkarejo dikantor manang di pabrik. Ndada holan asa gabe siallang gaji lapatanna. Dilului ma karejona, diula ma siulaonna, manang marhua pe taho asal ma unang maralo tu lomo ni roha ni Debata. Na mula ulaon i ma na mangalului pandaraman ni ngoluna, bohal ni ngoluna dohot na ringkot di ibana. Asa dapotan dohot haringgason na mangula ulaon do apala na niigilna.
Tongon diombas na managam haroro ni Tuhan i do partingkianta saonari, ditongatonga ni zaman na maju jala na mamboan perobahan na mansai doras jala marpangontak tu saluhutna. Taboto do ditantang hamajuon i do hita boi mangadopi i marhite na tongtong mula ulaon asa unang tartading. Alai sadalan tu si, naeng ma saluhut ulaonta tongtong marojahan tu hata ni Debata, asa saluhut ulaonta i mamboan hita nang angka donganta tu hadengganon ni ngolu nang parsaoran pe. Taeahi ma angka ulaon na tau mamboan haulion, na mambahen denggan.
2. Taadopi do pergeseran ni nilai-nilai na mansai tompu, tung godang do donganta na tarboan-boan tu angka nilai-nilai na so denggan, tugasta do pateanhon angka ruhut na denggan tu angka nasida tarlumobi ma tu angka sundut na umposo, ima sipritual na membangun partondionna jala panandaonna tu Debata, nilai nilai moral na mambohali nasida tau mamolati na denggan sian na roa dohot hatauon ni emosionalna na patauhon nasida patupa na denggan di angka parsaoranna nang ulaonna pe huhut mangargahon hajolmaon. Dihangham ulaon na denggan do nang sikap manghaholongi nasa na tinompa songon bagian na so tarsirang sian hangoluan. Sikapta mangadopi angka halak na so maradat, naung manimbil sian nilai-nilai ni partondion, na (1) parjolo unang Laos sarombang dipangalaho manang terpengaruh mangulahonsa, na (2) paduahon, ndang denggan pintor reaktif hita mangadopi angka i songon musu. Gariada disosohon do asa dipaingot songon dongan. Porlu sikap na persuasife, jala i do dietong cara na efektif mambahen hamubaon Asa diharoro ni Tuhan i rimpas ma angka na porsea i dapotan haluaon. Amen
Tgl. 14 September 2008
Nats : Jesaya 1 : 21 - 26
Nats : Jesaya 1 : 21 - 26
Oleh : REDAKSI
Debata Papitahon
Debata Papitahon
Patujolo:
Goar Jesaya sian hata Yeshayahu (YYÅ¡a‘ãyâhû) namarlapatan "Penyelamatan Yahwe". Jotjot do digoari buku Jesaya on "Injil Perjanjian Lama", ala barita nauli do nagabe ciri khas ni baritana. Masa panghobasionna uju masa panggomgomion ni raja Ahas, Yotam dan Hizkia (pat. 1:1, 2 Kronika 26:22; 32:20-23), ditatap Jesaya do mara nanaeng ro sian Asyur dohot Babel songon bagian sangkap ni Debata laho manguhum bangso Jehuda alani pangalaosion nasida tu habadiaon ni Debata. Diboto Jesaya do matua masa ma panguhuman ni Debata, uhum hatigoran ala dosa i. Alai, uhuman i ndada laho mangago bangso i, ala gok holong do ianggo Debata. Uhuman i martujuan tu hamubaon asa papitahon; jala hapitaon i marpardomuan tu haluaon bahen di Jehuda dohot tu sude bangso di portibion.
Hatorangan:
1. Songon umpama ni halak Batak "ni rimpu parhunihan hape pargadongan, nirimpu parsaulian hape hamagoan". Sada pandohan napaboahon kekecewaan mamereng sada namasa naung dihalojahon laho mangalehon las ni roha, hape baliksa – alona do na ro. Kekecewaan songon i do masa di Debata mamereng bangso napinillitNa bahen di Ibana; naung sai dipadimundimun, di didangdidang jala diparmudumudu, jala tung use holong nirohanaNa. Dihirim Debata do huta Juda (Jerusalem) parmianan ni bangsoNa i, na ginoaran huta ni Debata; gabe sada huta naburju - napapatarhon hadameon, hademahon; na disi pangisina manghangoluhon hatigoran, habadiaon songon Debata natigor jala nabadia i. Hape, tung jut roha ni Debata marnidasa, pola gabe di patudos huta i songon pangalaho ni "sibabijalang" (sundal). Marningot hata i na tung mansai koras "sibabijalang" tontuma hinorhon ni kekecewaan natung mansai bagas. Dia ma huroha mambahen i ?
1. Songon umpama ni halak Batak "ni rimpu parhunihan hape pargadongan, nirimpu parsaulian hape hamagoan". Sada pandohan napaboahon kekecewaan mamereng sada namasa naung dihalojahon laho mangalehon las ni roha, hape baliksa – alona do na ro. Kekecewaan songon i do masa di Debata mamereng bangso napinillitNa bahen di Ibana; naung sai dipadimundimun, di didangdidang jala diparmudumudu, jala tung use holong nirohanaNa. Dihirim Debata do huta Juda (Jerusalem) parmianan ni bangsoNa i, na ginoaran huta ni Debata; gabe sada huta naburju - napapatarhon hadameon, hademahon; na disi pangisina manghangoluhon hatigoran, habadiaon songon Debata natigor jala nabadia i. Hape, tung jut roha ni Debata marnidasa, pola gabe di patudos huta i songon pangalaho ni "sibabijalang" (sundal). Marningot hata i na tung mansai koras "sibabijalang" tontuma hinorhon ni kekecewaan natung mansai bagas. Dia ma huroha mambahen i ?
a. angka partigor hian – gabe angka partodos (pembunuh).
Mangihuthon pandebisuk ni Bibel, masa panggomgomion ni raja Ahas (740-736) masa do kemerosotan akhlak yang merajalela di Israel (Utara) hinorhon ni kemakmuran materil.
Nian sada sihalashononhon do molo masa hademahon. Alai matua sai adong do panghorhon na roa sian hademahon (kemakmuran) molo so boi mangorom diri. Tarida do i tangkas songon masa dingolunta sinuaeng on. Lam martamba hamajuon, godang/ marragam angka naimbaru ditompa nabisuk laos diela do jolma gabe mura bosan/manghasabamhon na adong; songon pandohan "songon namanginum aek laut do hamoraon, sai tongtong mauas". Isarana, nunga tung las roha molo adong dalan di huta boluson ni kendaraan umum ai nunga ummura be boi sahat tu jabu. Alai lam nangkok ma muse, asa ummura naeng ma adong kendaraan pribadi - dungi muse naeng ma kendaraan i sian roda dua gae roda empat, dungi muse naeng ma na mar A.C dohot lan na asing muse. Lam tamba angka naimbaru, lam tar ela do naeng mambuat i. Songon i ma nang hamoraon (arta), jotjotan do sai sinangkapan asa lam martambatamba. Boha carana ?
b. perakna ndang ias be, jala anggurna marsampur aek.
Lapatan ni hata i; gok pargabuson/ penipuan. Molo nunga sahat tu hisap gabe ndang pola maol be mangulahon pargabuson, mangarupa, dohot manghaliangi arta ni halak; sadihari adong kesempatan. Jala jotjot do gabe marlaok hatigoran, hasangapon dohot dosa; asal ma dapot pangomoan sian i, ndang pola dihabiari Debata. Taida do angka godang pangalaho sipaula naburju hape gok pangotooto i; isara molo partigatiga mandok: sintong do borat ni timbangan na, hape ndang tutu; didok modal dasarna nama i, hape nunga godang pangomoanna sian arga dasar na ni dokna i.
Lapatan ni hata i; gok pargabuson/ penipuan. Molo nunga sahat tu hisap gabe ndang pola maol be mangulahon pargabuson, mangarupa, dohot manghaliangi arta ni halak; sadihari adong kesempatan. Jala jotjot do gabe marlaok hatigoran, hasangapon dohot dosa; asal ma dapot pangomoan sian i, ndang pola dihabiari Debata. Taida do angka godang pangalaho sipaula naburju hape gok pangotooto i; isara molo partigatiga mandok: sintong do borat ni timbangan na, hape ndang tutu; didok modal dasarna nama i, hape nunga godang pangomoanna sian arga dasar na ni dokna i.
c. angka sintuana (pemimpin) dongan ni angka panangko, mangapian di sisip jala dilului angka silehonlehon; jala ndang dipajongjong uhum hatigoran tu angka nasopot somarama dohot tu angka namabalu. Adong do tongtong sindiran: SUMUT = Semua Urusan Mesti Uang Tunai, KUHP = Kasih Uang Habis Perkara. Pola adong pandohan diangka parpudi on masa krisis kepercayaan tu angka sude panggomgomi dohot penegak hukum.
Tangkas do taida masa nasongon i ditingkinta saonari. Marragam do dibahen kebijakan laho manggotapi pangalaho nasongon i, didok: ndang jadi angka pejabat manjalo parcel (silehonlehon) uju jumpa ari natal/lebaran dohot taon baru. Mardalan do nuaeng KPK mamareso arta ni angka pejabat, jala nunga godang na tartangkup. Sude i mandok, tutu do nang angka pemimpin nunga tarela laho manjalo sisip dohot korupsi. Ndada holan pemimpin (pejabat) marpangalahohon sisongon i, dohot do nang tu sude nampuna kesempatan. Harimason ni Debata i, ndang holan tu namanjalo sisip manang korupsi alai dohot do muse tu angka napapeolhon uhum naso pajongjong hatigoran tu angka nasopot somarama/somarina nang tu angka namabalu.
Panimpuli:
Marsaringar do muse sipaingot ni Debata marhite panurirang Jesaya nuaeng tu parngoluonta nuaeng on paingothon hita saluhutna diparange ni parngoluan na dos songon nahinangoluhon ni bangso i najolo.
1. Debata naeng papitahon.
Dia do hatandion (perbedaan) pangalaho parngoluan ni angka naporsea dohot na so porsea di Jesus Kristus? Ingkon marasing do, nang di cara mambuat pangomoan. D idok hata ni Debata "Jala unang gabe sarombang hamu dohot portibi on; alai gabe imbaru ma hamu, dung muba pingkiranmuna, asa tau hamu manimbangi lomo ni roha ni Debata, i ma na uli, na hinalashonna dohot na sun denggan." (Roma 12:2). Ala naung pinillit ni Debata hita gabe bangsoNa; ingkon papitaonNa do bangsoNa i (Jesaya1:25). Ise do na jadi nangkok tu dolok ni Jahowa? Jala ise do na hum jongjong sogot di hajongjongan ni habadiaonna i? Halak partangan na lidang dohot na ias roha, parroha na so paihuthon na so hasea, jala na so olo margana laho mangansi. (Psalm 24:3-4). Ndang marsombu Debata dipangalaho nasongon i, tarlumoi ma diangka napinillitNa i. Matua mardalan do uhum ni Debata laho papitahon; songon pande bosi namambolonghon angka tasik na lohot laho manopa sada ulaula; marhite namanutung bosi i asa pita. Dipalumba panurirang Jesaya do haroro ni panguhuman sian Debata. Alai iango panguhumon i ima bagian sian sangkap haluaon nanaeng patupaonNa, laho papitahon muse ngolu naung marlaok dosa; asa mulak muse ngolu na gok holong, hatigoran, hasintongan (25-27). Alani i molo hona hita di uhum ni Debata ala naung madabu tubagasan dosa, tajalo ma uhum i laho papitahon, unang ma papir roham.
Marsaringar do muse sipaingot ni Debata marhite panurirang Jesaya nuaeng tu parngoluonta nuaeng on paingothon hita saluhutna diparange ni parngoluan na dos songon nahinangoluhon ni bangso i najolo.
1. Debata naeng papitahon.
Dia do hatandion (perbedaan) pangalaho parngoluan ni angka naporsea dohot na so porsea di Jesus Kristus? Ingkon marasing do, nang di cara mambuat pangomoan. D idok hata ni Debata "Jala unang gabe sarombang hamu dohot portibi on; alai gabe imbaru ma hamu, dung muba pingkiranmuna, asa tau hamu manimbangi lomo ni roha ni Debata, i ma na uli, na hinalashonna dohot na sun denggan." (Roma 12:2). Ala naung pinillit ni Debata hita gabe bangsoNa; ingkon papitaonNa do bangsoNa i (Jesaya1:25). Ise do na jadi nangkok tu dolok ni Jahowa? Jala ise do na hum jongjong sogot di hajongjongan ni habadiaonna i? Halak partangan na lidang dohot na ias roha, parroha na so paihuthon na so hasea, jala na so olo margana laho mangansi. (Psalm 24:3-4). Ndang marsombu Debata dipangalaho nasongon i, tarlumoi ma diangka napinillitNa i. Matua mardalan do uhum ni Debata laho papitahon; songon pande bosi namambolonghon angka tasik na lohot laho manopa sada ulaula; marhite namanutung bosi i asa pita. Dipalumba panurirang Jesaya do haroro ni panguhuman sian Debata. Alai iango panguhumon i ima bagian sian sangkap haluaon nanaeng patupaonNa, laho papitahon muse ngolu naung marlaok dosa; asa mulak muse ngolu na gok holong, hatigoran, hasintongan (25-27). Alani i molo hona hita di uhum ni Debata ala naung madabu tubagasan dosa, tajalo ma uhum i laho papitahon, unang ma papir roham.
2. Disangkapi Debata do hutaNa, pangisi ni huta na gabe huta hatigoran, luat nabonar. Alani i, naeng ma taparhatopot angka pangalaosionta naung sanga taula, sian nasa roha jala muba hita mangulahon dohot manghangoluhon hatigoran i sotung sanga madabu harimason ni Debata. Amen
Tgl. 21 September 2008
Nats : Lukas 16 : 1 - 9
Nats : Lukas 16 : 1 - 9
Oleh : Pdt. Happy Pakpahan/REDAKSI
Mamon Yang Berasal dari Kejahatan
Pengantar:
Injil Lukas mengemukakan bahwa Yesus sebagai Juru Selamat yang dijanjikan Allah untuk Israel dan seluruh umat manusia. Dalam Kitabnya ini, Lukas menulis bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang turun ke dunia untuk menyiarkan Kabar Baik kepada seluruh manusia secara khusus memperhatikan orang miskin dan masyarakat terpinggirkan. Nampak nada sukacita dalam buku Lukas ini, terutama pada pasal-pasal pertama mengenai kedatangan Yesus, kemudian pada bagian penutupnya mengenai terangkatnya Yesus naik ke Surga. Kehadiran Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat diiringi dengan ajaran yang membawa manusia kepada Keselamatan. Pola pengajaran Tuhan Yesus salah satunya memakai metode perumpamaan seperti yang menjadi teks Minggu ini.
Pembahasan Nats dan Relevansi.
1. Sekilas, perumpamaan ini merupakan jenis perumpamaan yang sulit dimengerti. "Mamon yang tidak jujur" : ‘tou mamôna tês adikias’ yang secara harfiah berarti : „mamon yang berasal/bersumber dari kejahatan". Coba kita bandingkan apa yang tertulis di Lukas 16 : 9 dengan Matius 6 : 24. Lukas 16 : 9 berkata : Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.
Bandingkan dengan : Matius 6:24 : Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Jadi secara kasat mata ada disharmoni antara 2 Firman ini, dalam Matius 6:24, mamon merupakan ‘lawan’ dari Allah (demikian pula dalam Lukas 16:13). Sedangkan dalam Lukas 16:9 dengan Matius 6:24 (dan Lukas 16:13) justru kita diminta mengikat persahabatan dengan Mamon; kedua ayat ini agaknya sulit dimengerti.
Namun jika ditelaah lebih dalam, Perumpamaan Tuhan Yesus dalam Lukas pasal 16 ini memberikan pengajaran yang istimewa, meskipun mungkin ‘sulit’ dimengerti. Yesus Kristus mengetahui kuasa kejahatan ada di dalam mamon (uang), tetapi para pelayan Tuhan dapat memanfaatkannya untuk pekerjaan Tuhan. Penjelasannya demikian.
Dari semua perumpamaan yang diajarkan Yesus, "Perumpamaan tentang Bendahara yang tidak jujur" adalah yang paling banyak menimbulkan teka-teki. Tuhan Yesus menyampaikan suatu cerita, yang benar-benar dapat terjadi. Lazim seorang kaya mempunyai seorang bendahara untuk mengurus keuangan usahanya. Suatu ketika orang-kaya itu curiga bahwa bendahara itu menghambur-hamburkan miliknya, orang kaya itu memanggil bendaharanya untuk meng-audit pembukuannya. Bendahara itu tahu, bahwa tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepadanya adalah benar, bahwa ia telah melakukan kesalahan dan sekarang ia kebingungan, khawatir tidak bisa mempertanggung-jawabkan harta tuannya tersebut. Maka untuk menyelamatkan diri, dia membuat suatu siasat.
Bendahara itu memanggil para debitur yang berhutang kepada tuannya :
1. Sekilas, perumpamaan ini merupakan jenis perumpamaan yang sulit dimengerti. "Mamon yang tidak jujur" : ‘tou mamôna tês adikias’ yang secara harfiah berarti : „mamon yang berasal/bersumber dari kejahatan". Coba kita bandingkan apa yang tertulis di Lukas 16 : 9 dengan Matius 6 : 24. Lukas 16 : 9 berkata : Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.
Bandingkan dengan : Matius 6:24 : Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Jadi secara kasat mata ada disharmoni antara 2 Firman ini, dalam Matius 6:24, mamon merupakan ‘lawan’ dari Allah (demikian pula dalam Lukas 16:13). Sedangkan dalam Lukas 16:9 dengan Matius 6:24 (dan Lukas 16:13) justru kita diminta mengikat persahabatan dengan Mamon; kedua ayat ini agaknya sulit dimengerti.
Namun jika ditelaah lebih dalam, Perumpamaan Tuhan Yesus dalam Lukas pasal 16 ini memberikan pengajaran yang istimewa, meskipun mungkin ‘sulit’ dimengerti. Yesus Kristus mengetahui kuasa kejahatan ada di dalam mamon (uang), tetapi para pelayan Tuhan dapat memanfaatkannya untuk pekerjaan Tuhan. Penjelasannya demikian.
Dari semua perumpamaan yang diajarkan Yesus, "Perumpamaan tentang Bendahara yang tidak jujur" adalah yang paling banyak menimbulkan teka-teki. Tuhan Yesus menyampaikan suatu cerita, yang benar-benar dapat terjadi. Lazim seorang kaya mempunyai seorang bendahara untuk mengurus keuangan usahanya. Suatu ketika orang-kaya itu curiga bahwa bendahara itu menghambur-hamburkan miliknya, orang kaya itu memanggil bendaharanya untuk meng-audit pembukuannya. Bendahara itu tahu, bahwa tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepadanya adalah benar, bahwa ia telah melakukan kesalahan dan sekarang ia kebingungan, khawatir tidak bisa mempertanggung-jawabkan harta tuannya tersebut. Maka untuk menyelamatkan diri, dia membuat suatu siasat.
Bendahara itu memanggil para debitur yang berhutang kepada tuannya :
Pertama, Kepada seorang debitur yang berhutang 100 tempayan minyak, hutangnya di kurangi (discount) 50%!. Dengan syarat debitur itu membuat surat hutang yang lain yang jumlahnya menjadi 50 tempayan minyak saja. Nah disatu pihak tuannya dirugikan (tetapi tuannya tidak tahu), di lain pihak debitur tentu dengan senang hati membuat surat hutang baru, karena dengan demikian dia diuntungkan karena hutangnya di-discount 50%. Ukuran tempayan, (measures KJV, atau bath dalam terjemahan lain, batos, Yunani) : 1 tempayan kira-kira setara dengan 868 galon Maka, jumlah 100 tempayan minyak itu merupakan jumlah yang sangat besar, yang kira-kira berjumlah 868 galon atau setara dengan 3,946 liter. Coba bandingkan bahwa 1 pohon Zaitun menghasilkan 120 kilogram buah yang bisa dijadikan 25 liter minyak zaitun. Bisa dibayangkan bahwa debitur itu berhutang hasil dari kira-kira 150 lebih pohon zaitun. Atas ‘kemurahan hati’ bendahara ini, debitur itu tentu saja berhutang budi kepadanya. Hal ini sama sekali tidak merugikan sang-bendahara, sebab yang dia perlukan adalah surat bukti hutangnya, yang nantinya akan dilaporkan kepada tuannya.
Kedua, Kepada seorang debitur yang berhutang 100 pikul gandum. hutangnya discount 20%!. Dengan syarat debitur itu membuat surat hutang yang lain yang jumlahnya menjadi 80 pikul saja. Nah disatu pihak tuannya dirugikan (tetapi tuannya tidak tahu), di lain pihak debitur ini diuntungkan karena hutangnya di-discount 20%. Ukuran pikul (bushels, NIV, koros, Yunani) : Jumlah 100 pikul gandum setara dengan 35 ton gandum, yang sama dengan hasil tanah seluas 100 hektar tanah pada waktu itu. Sama dengan dll.
Debitur yang pertama, si-bendahara ini hanya memerlukan ‘bukti surat hutang’ saja, sementara di pihak debitur, akan dengan senang hati membuat surat hutang baru yang sudah dikurangi/discount atas ‘kemurahan’ bendahara ini.
Dengan kedua tindakan tersebut, Bendahara itu memerlukan ‘bukti’ untuk mendukung catatan keuangan yang harus ia berikan kepada Tuannya (yang notabene pembukuannya sudah dirubah/ sudah direkayasa). Pelajaran yang dapat diambil dari perumpamaan itu : Harta yang dibebaskan kepada para debitur oleh si-bendahara itu bukanlah miliknya, tetapi milik tuannya. Maka bendahara itu ‘tidak merasa rugi’ atau ‘dirugikan’ apabila ia memberikan kemurahan kepada para debitur, toh itu bukan uangnya kok. Sebaliknya, bendahara itu merasa aman dengan caranya memberikan discount kepada para debitur, pembukuannya untuk dilaporkan juga aman. Ini penting bagi kedudukannya di masa depan, sehingga dia tidak dipecat atau malah dipermasalahkan di pengadilan.
Kedua, Kepada seorang debitur yang berhutang 100 pikul gandum. hutangnya discount 20%!. Dengan syarat debitur itu membuat surat hutang yang lain yang jumlahnya menjadi 80 pikul saja. Nah disatu pihak tuannya dirugikan (tetapi tuannya tidak tahu), di lain pihak debitur ini diuntungkan karena hutangnya di-discount 20%. Ukuran pikul (bushels, NIV, koros, Yunani) : Jumlah 100 pikul gandum setara dengan 35 ton gandum, yang sama dengan hasil tanah seluas 100 hektar tanah pada waktu itu. Sama dengan dll.
Debitur yang pertama, si-bendahara ini hanya memerlukan ‘bukti surat hutang’ saja, sementara di pihak debitur, akan dengan senang hati membuat surat hutang baru yang sudah dikurangi/discount atas ‘kemurahan’ bendahara ini.
Dengan kedua tindakan tersebut, Bendahara itu memerlukan ‘bukti’ untuk mendukung catatan keuangan yang harus ia berikan kepada Tuannya (yang notabene pembukuannya sudah dirubah/ sudah direkayasa). Pelajaran yang dapat diambil dari perumpamaan itu : Harta yang dibebaskan kepada para debitur oleh si-bendahara itu bukanlah miliknya, tetapi milik tuannya. Maka bendahara itu ‘tidak merasa rugi’ atau ‘dirugikan’ apabila ia memberikan kemurahan kepada para debitur, toh itu bukan uangnya kok. Sebaliknya, bendahara itu merasa aman dengan caranya memberikan discount kepada para debitur, pembukuannya untuk dilaporkan juga aman. Ini penting bagi kedudukannya di masa depan, sehingga dia tidak dipecat atau malah dipermasalahkan di pengadilan.
2. Dengan menggunakan perumpamaan "bendahara yang tidak jujur", Yesus menasehati murid-muridNya, untuk bijak memamfaatkan harta milik dan potensi hidupnya. Seperti memberikan uang/harta kepada mereka yang membutuhkan, sehingga mereka disambut untuk hidup didalam rumahNya selalu (ayat 9). Harta benda dan apa yang dimiliki manusia adalah Milik Allah (yang diilustrasikan sebagai tuan). Karena itu, umat Tuhan seharusnya tidak mengikatkan hatinya pada harta duniawi, akan tetapi melekatkan hidupnya kepada sang Pemilik yaitu Allah. Umat Tuhan seharusnya dapat memberi dengan murah-hati terhadap sesuatu yang bukan miliknya, tetapi milik Allah. Secara tidak langsung Yesus berkata : Bendahara yang tidak jujur itu mengurangi jumlah hutang debitur tuannya, dalam rangka penyelamatan diri di masa depannya; umat Allah seharusnya membagikan harta yang dia kuasai yang merupakan milik Allah untuk dibagikan kepada orang lain. Umat Allah harus menggunakan milik duniawi mereka sebagai investasi rohani, ‘sama’ seperti orang-orang duniawi menggunakan uang mereka untuk mendapatkan keuntungan material. Waktunya akan tiba di mana uang atau harta akan berlalu. Ketika kematian tiba, roh manusia kembali kepada Allah dan yang memberi segala sesuatu selagi dia hidup (Pengkotbah 12:7), Allah menyambut semua umatNya yang tidak mengikat hatinya kepada kekayaan duniawi tetapi mengumpulkan harta di Sorga, dan bijak mempergunakannya bagi orang lain juga.
Ketika kita menyumbangkan uang kepada orang yang memang membutuhkan, kita sedang mendistribusikan kekayaan Allah yang dipercayakan Allah kepada kita. Dalam hal ini, Tuhan Yesus meletakkan kebenaran yang sama dengan Nats : "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi;..... Tetapi kumpulkanlah harta di Sorga" (Matius 6:19,20). Dan apa yang diajarkan Yesus ini selaras pula dengan Perjanjian Lama, yaitu doa Daud dihadapan umat Allah : 1 Tawarikh 29:14 Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu. Tapi ini bukan berarti kita menganut konsep pahala sebagai inventasi surga. Perbuatan baik, mambagi apa yang kita miliki adalah buah dari keselamatan yang telah diberikan Allah kepada manusia, bukan agar dapat keselamatan (pola jasa/investasi).
Ketika kita menyumbangkan uang kepada orang yang memang membutuhkan, kita sedang mendistribusikan kekayaan Allah yang dipercayakan Allah kepada kita. Dalam hal ini, Tuhan Yesus meletakkan kebenaran yang sama dengan Nats : "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi;..... Tetapi kumpulkanlah harta di Sorga" (Matius 6:19,20). Dan apa yang diajarkan Yesus ini selaras pula dengan Perjanjian Lama, yaitu doa Daud dihadapan umat Allah : 1 Tawarikh 29:14 Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu. Tapi ini bukan berarti kita menganut konsep pahala sebagai inventasi surga. Perbuatan baik, mambagi apa yang kita miliki adalah buah dari keselamatan yang telah diberikan Allah kepada manusia, bukan agar dapat keselamatan (pola jasa/investasi).
3. Tuhan Yesus menyampaikan suatu paradoks : kalau orang dunia saja tahu bagaimana cara menghindari bahaya penghukuman dengan ‘kecerdikannya’, apalagi anak-anak Kerajaan Surga harus lebih cerdik memamfaatkan potensi, peluang dan kesempatan untuk kemuliaan Tuhan. Mengapa anak-anak Tuhan ‘pelit’, mendekap mammon itu dalam genggamannya, dan tidak mau membagikan bagi orang yang membutuhkannya (untuk perbuatan sosial)? Seharusnya kita juga bisa menaruh sikap yang sama, untuk memperoleh harta di Sorga, seharusnya kita tidak pernah merasa rugi ketika kita mendistribusikan berkat Allah yang dipercayakan kepada kita. Dengan cara demikian maka perumpamaan itu mungkin memberikan nasehat kepada murid-murid atau kepada orang Farisi bahwa ketamakan mereka terhadap mamon akan mengucilkan mereka dari persahabatan dengan Allah.
4. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Kekayaan adalah dari Allah, orang diluar Kristen-pun tahu bahwa harta itu hanya titipan Tuhan. Harta yang kita punya, bukan milik kita, tetapi milik Allah, maka selayaknya berkat itu juga dibagikan untuk saudara2 yang membutuhkan, maka kita akan diterimaNya dengan Kasih di RumahNya yang kekal. (Bnk : Filipi. 4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Amsal 11:24 Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Amsal 10:22 Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. Ulangan 8:17 Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.)
5. - Penutup - Lantas muncul pertanyaan, bagaimana dengan para koruptor? Banyak para koruptor membagikan atau mendonasikan uangnya kepada orang yang membutuhkan, pembangunan Gereja, pemberian fasilitas Gereja dan pelayan, panti-panti asuhan, panti jompo, dana-dana sosial seperti bantuan pada korban Tsunami, pemberian mobil untuk operasional Gereja.
Di satu sisi, mereka memperoleh uang dengan cara tidak layak, di sisi lain dia berderma kepada orang lain. Apakah para koruptor itu dibenarkan oleh Tuhan?
Untuk menjawab hal ini, kita hendaknya jangan menyalah artikan perumpamaan ini, Tuhan Yesus hanya menggunakan perumpamaan mengenai kebiasaan orang-orang dunia, dan sama sekali bukan menghalalkan KORUPSI. Seperti halnya pengajaran dari kisah Perempuan yang berbuat zinah yang tidak dihukum rajam oleh Yesus, bukan berarti Yesus menghalalkan/toleransi terhadap perzinahan. Mengenai KORUPSI, bagaimanapun hal tersebut tidak dibenarkan oleh Allah. Keluaran 20:15 dituliskan : "Jangan mencuri", Firman yang sangat singkat ini cukup menjelaskan bahwa Korupsi itu juga termasuk mencuri. Barang siapa setia dalam perkara yang kecil dia akan mendapat perkara yang besar. Perkara kecil itu adalah soal uang, soal harta dunia, soal mamon. Kalau dalam hal harta saja kita gagal, apalagi untuk perkara yang besar. Amin.
Di satu sisi, mereka memperoleh uang dengan cara tidak layak, di sisi lain dia berderma kepada orang lain. Apakah para koruptor itu dibenarkan oleh Tuhan?
Untuk menjawab hal ini, kita hendaknya jangan menyalah artikan perumpamaan ini, Tuhan Yesus hanya menggunakan perumpamaan mengenai kebiasaan orang-orang dunia, dan sama sekali bukan menghalalkan KORUPSI. Seperti halnya pengajaran dari kisah Perempuan yang berbuat zinah yang tidak dihukum rajam oleh Yesus, bukan berarti Yesus menghalalkan/toleransi terhadap perzinahan. Mengenai KORUPSI, bagaimanapun hal tersebut tidak dibenarkan oleh Allah. Keluaran 20:15 dituliskan : "Jangan mencuri", Firman yang sangat singkat ini cukup menjelaskan bahwa Korupsi itu juga termasuk mencuri. Barang siapa setia dalam perkara yang kecil dia akan mendapat perkara yang besar. Perkara kecil itu adalah soal uang, soal harta dunia, soal mamon. Kalau dalam hal harta saja kita gagal, apalagi untuk perkara yang besar. Amin.
Tgl. 28 September 2008
Nats 1 Johannes 3 : 11 - 15
Oleh : Pdt. Toljun Lumbantobing, S.Th
HKI Resort Sibolga
Manghaholongi Dongan ima Tanda Ngolu naimbaru di Halak Kristen
1. "Holong ni roha", tanda ni halak Kristen naung pinasupasu ni Debata marhite holong ni rohaNa na balgai dibagasan Jesus Kristus; na ingkon patuduhonon ni saluhut halak Kristen di ngolu siapari di portibion. Ingkon "Masihaholongan" ima ngolu ni halak Kristen.
Marhite panindangion ni si Johannes di godang ni haholongon na binasabasahon ni Debata tu halak Kristen, ai gabe targoar "anak ni Debata" ( 1 Joh 3:1), patuduhon tu hita : " la halak Kristen ingkon tangkas mananda holong ni roha ni Debata di bagasan Jesus Kristus naung manjadihon hita gabe anakNa. Songon dia do hadirion ni anak ni Debata na ingkon patuduhonon di ngolu siapari, na gabe "sada identitas" ni halak Kristen na ingkon tangkas tarida maradophon portibion ?. Ingkon dihangoluhon halak Kristen do "Hata ni Debata" naung sian mulana di bege, na gabe tanda "hadirion" na anak ni Debata marhite hite "na manghaholongi dongan ".
Patik dohot uhum naung di bege sian mulana jala gabe ojahan ni ngolu ni halak si ihuthon Kristus na ingkon manghaholongi Tuhan Debata sian nasa ateate, sian nasa hosa, sian nasa roha dohot sian nasa gogo, jala ingkon haholongan dongan songon diriniba (Markus 12:30-31).
2. Holong ni roha nasintong na ingkon tarida di ngolu siapari, dipatuduhon si Johannes marhite gombaran ni ngolu di portibion na di bagasan hatiuron. Na holong roha di donganna ido na mian di natiur, alai sabalikna :"halak na mian di na holom, ima angka halak na manghosomi donganna.( I Joh 2: 9-11). Dang dihalomohon Dehata, halak Kristen na gabe si ihuthon Ibana, manimbil sian barita nauli na binegena, na gabe mian di bagasan "hosom ni roha maradophon donganna". Asa unang songon si Kain. ( ayat 12). Ala tarida tangkas di hadirion ni si Kain na mamunu anggina si Abel alahajahaton ni rohana. Hosom ni roha na tubu dibagasan si Kain maradophon anggina na tigor roha i, gabe holom parnidaanna, ndang adong holong jala tubu ma roha pamunuon di bagasan ibana . Ndang parduli be si Kain, hinorhon ni hosom ni rohana nagok hajahaton i, jala ndang porlu di roha dohot pingkiranna "sada pertimbangan" taringot tu manang ise na di bunu nai, anggina manang halak na asing. Na penting saut diulahon hosom ni rohanai jala tulus hagiot ni rohana. Jala nang Debata sandiri na paingothon ibana di pambahenan na najahat i, ndang di anturehon (Pat I Musa 4: 5-7). "Kebencian yang membara di dalam hati seseorang, dapat menggelapkan, mata, hati dan pikiran, sehingga muncul kejahatan untuk membunuh siapapun tanpa perasaan dan akal " : Untuk itu janganlah pelihara rasa benci di dalam hatimu, tetapi sebaliknya hancurkanlah dia dengan menumbuhkan Kasih yang dari Tuhan ". Onma ulaon ni portibion na so olo manjalo hatiuron ala holongan rohana di na holom, angka na mangula na jahat dohot na manghosomi donganna (Joh 3: 19-20), ima angka na so olo mananda Debata. Halak na so olo mananda Debata, ndang tandaonna nang "anak ni Debata". "Halak Kristen na porsea di Jesus Kristus, na satia mangulahon lomo ni roha ni Debata dibagasan "holong ni roha".
3. Songon ima jorbut ni ulaon na "manghosomi" dongan na mambahen tu hamatean. Jala ingkon adopan ni jolma na marholong ni roha tu Debata dohot tu donganna jolma doi di portibion, sian halak na so mananda Debata, na so mananda holong ni roha. Ai hosoman ni portibion ma saluhut hadirion ni halak Kristen na tutu mangolu dohot na mangihuthon hata ni Debata. Alai tung tangkas do dipaingot si Johannes : Unang longang rohamu, molo di hosomi portibion hamu. (ayat 13). Ndang lomo roha ni portibion denggan ngolu ni jolma dibagasan dame dohot las ni roha marhite holong ni roha i. Tung dihalomohon portibion do asa tu hamatean saluhutna jolmai, jala mangolu nian di bagasan haholomon, naeng nian jolmai hot di bagasan na masihosoman, ai ido sangkap ni portibion.
Naeng do tangkas botoon jala antusan ni sude si ihuthon Jesus, hadirionna di portibion, na ingkon mangadopi "hosom ni roha ni portibion", asa unang mandele jala unang muba rohana laho mangulahon dohot patuduhon di ngoluna "holong ni roha na sintong" ai didok Jesus sandiri do "molo dihosomi portibion hamu, boto hamuma, naung jumolo Ahu di hosomi" (Joh 15:18). Ala ni i, ndang tagamon so hosoman ni portibion manang ise na mangihuthon Jesus, jala
manang ise na so manahan, jala gabe talu maradophon portibion, gabe portibion di haholongi, pasti do i gabe manghosomi donganna jala ndang tarjalosa "hata ni Jesus Kristus" laho masihaholongan.
Godang halak Kristen mangarajumi, ia "portibion" na manghosomi i, ima na diluar ni Kristen. Portibion dirajumi sai hira na pulik horongna sian horong ni halak Kristen. Alai molo tapamanat di ngolunta siapari, justru masuk di horong ni halak Kristen do angka roha na manghosomi dongan. Jotjot do dapot na "masihosoman di tonga-tonga ni parsaoran di ganup halak Kristen, di masyarakat umum, di keluarga/ rumah tangga, suang songon i nang di Huria pe. Ala ni i boi do dohonon "hita sandiri, jala dirinta sandiri do "portibion" na manghosomi dongan" na manghosomi sisolhot, dongan sa Huria, dongan sa ulaon, ala ni na so adong holong ni roha, ala lam so mananda di Debata parholong i, jala ala so satia mangulahon hata ni Debata. Molo lam dao parsaoranta dohot Debata, jala molo lam tapasomal-somal dirinta ndang tumangihon hataNa, di parmingguon, di partangiangan, lam so tatanda be holong ni roha ni Debata di hita, lam so taboto be manghaholongi dongan, ai dang taboto be mangulahon lomo ni roha ni Debata marhite hataNa, jala gabe lam tubu ma angka hosom ni roha maradophon dongan.
4. Ala ni aha do umbahen na so tolap halak mian di bagasan "holong ni roha". Sai di usahahon halak do mangulahon ulaon na denggan jala naeng mian nian di bagasan holong ni roha i. Alai jotjot jolmai di rohana ndang dapotan balos ni na denggan na binahenna, maradophon halak nang maradophon Debata. Molo di ulahon halak "holong ni roha tu donganna" pintor hatop do dihirim rohana balosna angka na uli jaloonna. Jala moso so pintor di jalo balosna, baliksa gabe na roa balosna di jalo, pintor olo do pangarimason, mardongan muruk ni roha huhut sai margogo laho mampartahanhon angka na dengan dibagasan holong ni roha na binahennai, jala hira na so patut do manjalo balosna na roai. Onma mambahen jotjot ro pandelean, ro hosom ni roha maradophon halak na asing jala gabe adong sipata roha pamaloson. Jotjot do di tariashon halak hatana mandok "Ndang adong hape labana na manghaholongi dongan songon parbue ni holong na sian Tuhan i", molo so dijalo nadenggan balos ni holong ni rohana tu donganna. Gabe laos ro ma hata: " Ndang tarbahen mangulahon "holong ni roha i", jala ise do na tolap mangulahonsa?. Molo mangasahon lomo ni roha ni jolma jala marojahan di roha dohot pingkiran ni jolmai sandiri, ndang na boi mangulahon holong ni roha nasintong.
Tangkas di patolhas Ap.Paulus gombaran ni "holong ni roha na sintong" ima holong ni roha na : "lambas jala na sorta". Ndang mangiburu, ndang tenga jala ndang dipaburnang dirina. Ndang mangahut tu diri jala ndang pangarimason, ndang dipajujur-jujur na jahat. Maradat do holong i jala dihalashon do hasintongan huhut ndang olo salpu (1 Korin 13:4-8a). Molo mian "holong ni roha na songon on" di ganup jolma, mian ma di ibana "Hangoluan na imbaru", ima ngolu di bagasan Jesus Kristus naung patariparhon hita sian hamatean tu hangoluan, jala Laos diparbuehon ima "holong ni roha na sintong, jala gabe laos ojahan ni hangoluan saleleng ni lelengna. Sabalikna molo so mian "holong ni roha" di bagasan hita, gabe mian ma hosom , na patubuhon ragam ni hajahaton, ima si bunu jolma, na manghorhon hamatean nuaeng dohot na saleleng ni lelengna ayat 14-15).
5. Di ngolu ni halak Kristen ingkon tarida do ngolu na imbaru di bagasan Jesus Kristus, ima mamparbuehon "manghaholongi dongan", jala ingkon tangkas tarida di ngolu siapari. Ala ni aha umbahen na ingkon "masihaholongan hita"?. Ala ni holong ni roha ni Debata tu hita, jala ala di patikhon Debata tu saluhut halak si ihuthon Ibana :" on do patikKu : Naeng ma masihaholongan hamu, songon Ahu na manghaholongi hamu" Joh 15:12). Jala tanda ni halak Kristen na gabe sisean ni Jesus Kristus ingkon do di bagasan holong ni roha nasintong, songon na didok Jesus to angka siseanNa: " Apala sian on ma tandaon ni halak saluhutna, jala laos botoon huhut tandaon niportibion hamu siseanKu na tutu do hamu si ihuthon Ahu", na mangulahon lomo ni rohangKu na sintong marhaporseaon tu Ahu, molo masihaholongan hamu sama hamu".( Joh 13: 35). Ima identitas ni halak Kristen na sintong, na ingkon di peop jala di hangoluhon di sude panggulmiton ni ngulo siapari. "Manghaholongi dongan" marojahan doi di Holong ni roha ni Debata di bagasan hita, marhite haluaon na pinatupa ni Tuhan Jesus Kristus. "Nungga di haholongi Debata hita, jala ala ni ima ingkon gabe holong rohanta di donganta". Amen.
Artikel MBW Edisi Agustus - September 2008
Global Warming - Apa dan mengapa.
Sejak dikenalnya ilmu mengenai iklim, para ilmuwan telah mempelajari bahwa ternyata iklim di Bumi selalu berubah. Dari studi tentang jaman es di masa lalu menunjukkan bahwa iklim bisa berubah dengan sendirinya, dan berubah secara radikal. Apa penyebabnya? Meteor jatuh? Variasi panas Matahari? Gunung meletus yang menyebabkan awan asap? Perubahan arah angin akibat perubahan struktur muka Bumi dan arus laut? Atau karena komposisi udara yang berubah? Atau sebab yang lain?
Sampai baru pada abad 19, maka studi mengenai iklim mulai mengetahui tentang kandungan gas yang berada di atmosfer, disebut sebagai gas rumah kaca, yang bisa mempengaruhi iklim di Bumi. Apa itu gas rumah kaca?
Sebetulnya yang dikenal sebagai ‘gas rumah kaca’, adalah suatu efek, dimana molekul-molekul yang ada di atmosfer kita bersifat seperti memberi efek rumah kaca. Efek rumah kaca sendiri, seharusnya merupakan efek yang alamiah untuk menjaga temperatur permukaaan Bumi berada pada temperatur normal, sekitar 30°C, atau kalau tidak, maka tentu saja tidak akan ada kehidupan di muka Bumi ini.
Pada sekitar tahun 1820, bapak Fourier menemukan bahwa atmosfer itu sangat bisa diterobos (permeable) oleh cahaya Matahari yang masuk ke permukaan Bumi, tetapi tidak semua cahaya yang dipancarkan ke permukaan Bumi itu bisa dipantulkan keluar, radiasi merah-infra yang seharusnya terpantul terjebak, dengan demikian maka atmosfer Bumi menjebak panas (prinsip rumah kaca).
Tiga puluh tahun kemudian, bapak Tyndall menemukan bahwa tipe-tipe gas yang menjebak panas tersebut terutama adalah karbon-dioksida dan uap air, dan molekul-molekul tersebut yang akhirnya dinamai sebagai gas rumah kaca, seperti yang kita kenal sekarang. Arrhenius kemudian memperlihatkan bahwa jika konsentrasi karbon-dioksida dilipatgandakan, maka peningkatan temperatur permukaan menjadi sangat signifikan.
Semenjak penemuan Fourier, Tyndall dan Arrhenius tersebut, ilmuwan semakin memahami bagaimana gas rumah kaca menyerap radiasi, memungkinkan membuat perhitungan yang lebih baik untuk menghubungkan konsentrasi gas rumah kaca dan peningkatan Temperatur. Jika konsentrasi karbon-dioksida dilipatduakan saja, maka temperatur bisa meningkat sampai 1°C.
Tetapi, atmosfer tidaklah sesederhana model perhitungan tersebut, kenyataannya peningkatan temperatur bisa lebih dari 1°C karena ada faktor-faktor seperti, sebut saja, perubahan jumlah awan, pemantulan panas yang berbeda antara daratan dan lautan, perubahan kandungan uap air di udara, perubahan permukaan Bumi, baik karena pembukaan lahan, perubahan permukaan, atau sebab-sebab yang lain, alami maupun karena perbuatan manusia. Bukti-bukti yang ada menunjukkan, atmosfer yang ada menjadi lebih panas, dengan atmosfer menyimpan lebih banyak uap air, dan menyimpan lebih banyak panas, memperkuat pemanasan dari perhitungan standar.
Sejak tahun 2001, studi-studi mengenai dinamika iklim global menunjukkan bahwa paling tidak, dunia telah mengalami pemanasan lebih dari 3°C semenjak jaman pra-industri, itu saja jika bisa menekan konsentrasi gas rumah kaca supaya stabil pada 430 ppm CO2e (ppm = part per million = per satu juta ekivalen CO2 - yang menyatakan rasio jumlah molekul gas CO2 per satu juta udara kering). Yang pasti, sejak 1900, maka Bumi telah mengalami pemanasan sebesar 0,7°C.
Lalu, jika memang terjadi pemanasan, sebagaimana disebut; yang kemudian dikenal sebagai pemanasan global, (atau dalam istilah populer bahasa Inggris, kita sebut sebagai Global Warming): Apakah merupakan fenomena alam yang tidak terhindarkan? Atau ada suatu sebab yang signfikan, sehingga menjadi ‘populer’ seperti sekarang ini? Apakah karena Al Gore dengan filmnya "An Inconvenient Truth" yang mempopulerkan global warming? Tentunya tidak sesederhana itu.
Perlu kerja-sama internasional untuk bisa mengatakan bahwa memang manusia-lah yang menjadi penyebab utama terjadinya pemanasan global. Laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) tahun 2007, menunjukkan bahwa secara rata-rata global aktivitas manusia semenjak 1750 menyebabkan adanya pemanasan. Perubahan kelimpahan gas rumah kaca dan aerosol akibat radiasi Matahari dan keseluruhan permukaan Bumi mempengaruhi keseimbangan energi sistem iklim. Dalam besaran yang dinyatakan sebagai Radiative Forcing sebagai alat ukur apakah iklim global menjadi panas atau dingin (warna merah menyatakan nilai positif atau menyebabkan menjadi lebih hangat, dan biru kebalikannya), maka ditemukan bahwa akibat kegiatan manusia-lah (antropogenik) yang menjadi pendorong utama terjadinya pemanasan global (Gb.1).
Dari gambar terlihat bahwa karbon-dioksida adalah penyumbang utama gas kaca. Dari masa pra-industri yang sebesar 280 ppm menjadi 379 ppm pada tahun 2005. Angka ini melebihi angka alamiah dari studi perubahan iklim dari masa lalu (paleoklimatologi), dimana selama 650 ribu tahun hanya terjadi peningkatan dari 180-300 ppm. Terutama dalam dasawarsa terakhir (1995-2005), tercatat peningkatan konsentrasi karbon-dioksida terbesar pertahun (1,9 ppm per tahun), jauh lebih besar dari pengukuran benua tersebut untuk mendapatkan hasil yang atmosfer pada tahun 1960, (1.4 ppm per tahun), kendati masih terdapat variasi tahun per tahun.
Sumber terutama peningkatan konsentrasi karbon-dioksida adalah penggunaan bahan bakar fosil, ditambah pengaruh perubahan permukaan tanah (pembukaan lahan, penebangan hutan, pembakaran hutan, mencairnya es). Peningkatan konsentrasi metana (CH4), dari 715 ppb (part per billion= satu per milyar) di jaman pra-industri menjadi 1732 ppb di awal 1990-an, dan 1774 pada tahun 2005. Ini melebihi angka yang berubah secara alamiah selama 650 ribu tahun (320 - 790 ppb). Sumber utama peningkatan metana pertanian dan penggunaan bahan bakar fosil. Konsentrasi nitro-oksida (N2O) dari 270 ppb - 319 ppb pada 2005. Seperti juga penyumbang emisi yang lain, sumber utamanya adalah manusia dari agrikultural. Kombinasi ketiga komponen utama tersebut menjadi penyumbang terbesar pada pemanasan global.
Kontribusi antropogenik pada aerosol (sulfat, karbon organik, karbon hitam, nitrat and debu) memberikan efek mendinginkan, tetapi efeknya masih tidak dominan dibanding terjadinya pemanasan, disamping ketidakpastian perhitungan yang masih sangat besar. Demikian juga dengan perubahan ozon troposper akibat proses kimia pembentukan ozon (nitrogen oksida, karbon monoksida dan hidrokarbon) berkontribusi pada pemanasan global. Kemampuan pemantulan cahaya Matahari (albedo), akibat perubahan permukaan Bumi dan deposisi aerosol karbon hitam dari salju, mengakibatkan perubahan yang bervariasi, dari pendinginan sampai pemanasan. Perubahan dari pancaran sinar Matahari (solar irradiance) tidaklah memberi kontribusi yang besar pada pemanasan global.
Dengan demikian, maka dapat dipahami bahwa memang manusia yang berperanan bagi nasibnya sendiri, karena pemanasan global terjadi akibat perbuatan manusia sendiri. Lalu bagaimana dampak Global Warming bagi kehidupan? Alur waktu prediksi dan dampak dari perspektif sains dapat dibaca pada bagian kedua tulisan ini.
Ulah Manusia Mengubah Iklim Global
Perubahan iklim, global warming, memang jadi materi yang tak ada habisnya untuk dibahas. Lihat saja bagaimana tak menentunya iklim saat ini. Apakah ini pengaruh alam yang sedang bergolak atau adakah pengaruh manusia di dalamnya?
Hasil penelitian terbaru dari NASA menunjukan perbuatan manusia dalam kaitan dengan prubahan iklim telah memberi dampak yang sangat luas terhadap sistem alam, termasuk pencairan lapisan es, mekarnya tanaman lebih cepat di Eropa, dan turunnya produktivitas danau di Afrika. Penelitian yang dilakukan oleh Cynthia Rosenzweig dari NASA’s Goddard Institute for Space Science di New York beserta para peneliti dari 10 institusi yang berbeda ini mencoba membuat
hubungan dampak secara fisik maupun biologi yang terjadi sejak tahun 1970 bersamaan dengan maningkatnya temperatur sepanjang periode tersebut. Hasilnya, pemanasan yang terjadi secara luas memang berasal dari dampak ulah manusia di seluruh Bumi.
Penelitian ini merupakan yang pertama kali untuk mempelajari hubungan antara set data temperatur global yang ada, hasil model iklim, dan melakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi dalam skala luas terhadap sistem fisis dan biologi untuk menunjukan keterkaitannya antara aktivitas manusia, iklim dan dampaknya. Hasil pengamatan menunjukan, ada hubungan antara perbuatan manusia dengan perubahan iklim dan pengamatan terhadap dambak di Bumi juga menunjukan kebenaran yang sama dalam skalan kontinental, umumnya di Amerika Utara, Eropa dan Asia.
Perubahan iklim, global warming, memang jadi materi yang tak ada habisnya untuk dibahas. Lihat saja bagaimana tak menentunya iklim saat ini. Apakah ini pengaruh alam yang sedang bergolak atau adakah pengaruh manusia di dalamnya?
Hasil penelitian terbaru dari NASA menunjukan perbuatan manusia dalam kaitan dengan prubahan iklim telah memberi dampak yang sangat luas terhadap sistem alam, termasuk pencairan lapisan es, mekarnya tanaman lebih cepat di Eropa, dan turunnya produktivitas danau di Afrika. Penelitian yang dilakukan oleh Cynthia Rosenzweig dari NASA’s Goddard Institute for Space Science di New York beserta para peneliti dari 10 institusi yang berbeda ini mencoba membuat
hubungan dampak secara fisik maupun biologi yang terjadi sejak tahun 1970 bersamaan dengan maningkatnya temperatur sepanjang periode tersebut. Hasilnya, pemanasan yang terjadi secara luas memang berasal dari dampak ulah manusia di seluruh Bumi.
Penelitian ini merupakan yang pertama kali untuk mempelajari hubungan antara set data temperatur global yang ada, hasil model iklim, dan melakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi dalam skala luas terhadap sistem fisis dan biologi untuk menunjukan keterkaitannya antara aktivitas manusia, iklim dan dampaknya. Hasil pengamatan menunjukan, ada hubungan antara perbuatan manusia dengan perubahan iklim dan pengamatan terhadap dambak di Bumi juga menunjukan kebenaran yang sama dalam skalan kontinental, umumnya di Amerika Utara, Eropa dan Asia.
Migrasi burung.
Untuk sampai pada kesimpulan hubungan tersebut, dilakukan analisa database lebih dari 29 000 seri data yang didapat dari hasil pengamatan terhadap dampak yang terjadi di sistem alam di Bumi. Data tersebut dikumpulkan dari 80 studi dalam rentang 20 tahun dari 1970 -2004. Dampak yang diamati dalam penelitian ini adalah perubahan dalam sistem fisis sperti glacier yang makin menipis, pencairan dataran es, dan makin hangatnya danau dan sungai. Akibat lainnya juga terjadi pada sistem biologi, seperti daun yang kembali muncul dan bunga yang bermekaran lebih cepat, burung-burung tiba lebih cepat dalam periode migrasi, serta tumbuhan dan hewan yang berpindah dari kutub ke kutub dalam jumlah yang lebih besar. Dalam lingkungan yang kaya air seperti lautan, danau dan sungai, plankton dan ikan juga mulai bergeser dari kondisi adaptasi dingin kini harus bisa beradaptasi dengan air yang lebih hangat.
Dalam skala global, 90% hasil pengamatan menunjukan adanya perubahan dalam sistem fisis dan biologi secara konsisten terhadap menghangatnya Bumi. Hal lainnya, perubahan tanah yang juga berubah dari penggunaan hutan ke pertanian ternyata membawa dampak lain. Pada akhirnya kesimpulan yang bisa diambil, manusia memang jadi salah satu faktor penting dalam perubahan iklim yang sedang terjadi di Bumi. Pengaruh itu terjadi lewat peningkatan emisi gas rumah kaca , dan itu terjadi secara global di Amerika, Eropa dan Aisa. Di beberapa benua termasuk Afrika, Amerika Selatan dan Australia, hasil dokumentasi dari pengamatan terhadap perubahan yang terjadi dalam hal fisik dan biologi masih jarang terhadap kaitan pemanasan global tersebut sebagai akibat dari ulah manusia. Apapun itu mari kita mulai dari diri kita setidaknya untuk mebuat lingkungan disekitar kita jadi lebih nyaman untuk dihuni.
Sumber : NASA
Untuk sampai pada kesimpulan hubungan tersebut, dilakukan analisa database lebih dari 29 000 seri data yang didapat dari hasil pengamatan terhadap dampak yang terjadi di sistem alam di Bumi. Data tersebut dikumpulkan dari 80 studi dalam rentang 20 tahun dari 1970 -2004. Dampak yang diamati dalam penelitian ini adalah perubahan dalam sistem fisis sperti glacier yang makin menipis, pencairan dataran es, dan makin hangatnya danau dan sungai. Akibat lainnya juga terjadi pada sistem biologi, seperti daun yang kembali muncul dan bunga yang bermekaran lebih cepat, burung-burung tiba lebih cepat dalam periode migrasi, serta tumbuhan dan hewan yang berpindah dari kutub ke kutub dalam jumlah yang lebih besar. Dalam lingkungan yang kaya air seperti lautan, danau dan sungai, plankton dan ikan juga mulai bergeser dari kondisi adaptasi dingin kini harus bisa beradaptasi dengan air yang lebih hangat.
Dalam skala global, 90% hasil pengamatan menunjukan adanya perubahan dalam sistem fisis dan biologi secara konsisten terhadap menghangatnya Bumi. Hal lainnya, perubahan tanah yang juga berubah dari penggunaan hutan ke pertanian ternyata membawa dampak lain. Pada akhirnya kesimpulan yang bisa diambil, manusia memang jadi salah satu faktor penting dalam perubahan iklim yang sedang terjadi di Bumi. Pengaruh itu terjadi lewat peningkatan emisi gas rumah kaca , dan itu terjadi secara global di Amerika, Eropa dan Aisa. Di beberapa benua termasuk Afrika, Amerika Selatan dan Australia, hasil dokumentasi dari pengamatan terhadap perubahan yang terjadi dalam hal fisik dan biologi masih jarang terhadap kaitan pemanasan global tersebut sebagai akibat dari ulah manusia. Apapun itu mari kita mulai dari diri kita setidaknya untuk mebuat lingkungan disekitar kita jadi lebih nyaman untuk dihuni.
Sumber : NASA
Solusi Untuk Mengurangi Pemanasan Global
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat manusia. Berbagai usaha orang-orang yang peduli akan kelangsungan hidup telah dilakukan, namun sampai saat ini belum ada hasil yang signifikan. Banyak hambatan menjadi penghalang dalam mengatasi pemanasan global. Bahkan yang jadi masalah, negara-negara maju yang seharusnya menjadi pelopor dalam mengatasi pemanasan global malah menjadi sumber utama pemanasan itu.
Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya. Jika ditinjau dari pemanasan global, sistem dibumi dapat dikelompokkan menjadi 2 daerah,yaitu daerah produksi panas dan daerah penetral panas. Daerah utama pemroduksi panas adalah negara-negara besar dan matang, jadi cukup sulit untuk mendesak mereka menghentikan aktifitas, terutama industri, yang menjadi penghasil panas bumi berlebih.
Daerah yang dapat menjadi penetral panas adalah daerah di khatulistiwa atau daerah yang masih banyak memiliki hutan hujan tropis. Ada tiga daerah utama di bumi yang dapat dikatakan sebagai "paru-paru dunia" karena potensinya untuk mengatur sirkulasi air dan udara, pengatur suhu bumi, penentu iklim, dan me-refresh bumi secara periodik. Ketiga daerah utama paru-paru bumi itu adalah Indonesia, Brazil, dan Afrika Tengah. Indonesia lebih berperan sebagai paru-paru dunia dibandingkan dua Negara lainnya karena memiliki kondisi laut yang luas dan dangkal serta sinar matahari berlimpah, sehingga konvensi air lebih aktif.
Secara logika kesuluruhan tubuh akan rusak jika paru-parunya juga rusak. Begitu juga kasus Indonesia sebagai paru-paru dunia, kondisinya yang memprihatinkan membuat fungsinya sebagai paru-paru dunia tidak bekerja optimal. Daerah yang diharapkan bisa menjadi paru-paru dunia justru menjadi penyumbang emisi global sebanyak 25%. Persentasi sebanyak ini adalah emisi global yang dihasilkan dari pembakaran hutan yang marak terjadi di daerah-daerah yang memiliki hutan hujan tropis. Sedangkan 75% emisi global yang lain berasal dari emisi yang ditimbulkan industri, pertambangan dan energi, serta limbah rumah tangga.
Untuk mengurangi efek pemanasan global, secepat mungkin kita harus memperbaiki dan menjaga paru-paru bumi itu. Harus ada hukum yang jelas, tegas, dan digunakan dalam menjerat oknum-oknum yang melakukan pengrusakan terhadap paru-paru bumi, seperti penebangan liar, pembakaran, dan
pemusnahan hutan. Selain itu kita harus menciptakan suatu sistem preventif yang dapat mencegah pengrusakan hutan yang disebabkan oleh fenomena alam, seperti banjir, gempa, longsor, atau terbakarnya hutan secara natural.
Jika paru-paru bumi sudah bekerja sebagaimana mestinya, maka secara berangsur panas bumi dapat berkurang karena adanya daur sirkulasi, baik air maupun udara.
Majalah Newsweek terbitan 29 Januari Tahun 2007 menguraikan tujuh cara yang bisa memberikan dampak positif terbesar dalam menyelamatkan dunia dari pemanasan global melalui efisiensi energi, diantaranya:
1. Mengganti bola lampu pijar
Penerangan menghabiskan 20% listrik dunia, dimana 40%-nya digunakan untuk menyalakan lampu pijar, sementara lampu pijar memboroskan sebagian besar energi yang dikonsumsinya untuk menghasilkan panas yang tidak diperlukan. Dibanding dengan lampu pijar, lampu neon tidak hanya menggunakan listrik 75% hingga 80% lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah cahaya yang sama, tetapi lampu neon juga tahan 10 kali lebih lama.
2. Mengendarai kendaraan ramah lingkungan
25% energi dunia - termasuk dua pertiga produksi tahunan minyak bumi - digunakan untuk transportasi. Seseorang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar sebesar 6% hanya dengan menjaga agar ban mobilnya tidak kempes. Mobil hibrida bertenaga bensin-listrik dapat menambah jarak tempuh 20% lebih jauh daripada model konvensional. Teknologi diesel modern injeksi langsung yang bersih dan bertenaga juga dapat menambah jarak tempuh hingga 40% lebih jauh dibanding mobil bertenaga bensin.
3. Menggunakan peralatan rumah tangga yang hemat energi
Lebih dari separuh dari seluruh energi yang mengalir ke rumah digunakan untuk menggerakkan peralatan rumah tangga. Hal itu menghasilkan 20% emisi karbon dunia. Pabrik-pabrik alat rumah tangga telah meningkatkan efisiensi lemari es dan peralatan rumah tangga lainnya sebesar 70% sejak tahun 1980-an, tetapi masih ada peluang peningkatan. Dengan memakai peralatan yang hemat energi, rumah tangga dapat menghemat sebagian besar uang, karena peralatannya lebih tahan lama, dan mengurangi konsumsi listrik dunia untuk rumah tangga sebesar 43%.
Subscribe to:
Posts (Atom)