Friday, December 18, 2009

Editorial Bina Warga Edisi Desember 2009 - Januari 2010

Peristiwa Kasih

Bulan Desember, bulan yang dinanti-nantikan semua orang Kristen, kenapa? Tentu alasannya karena sebentar lagi kita akan menyongsong hari Natal, hari peringatan kelahiran Tuhan kita, Yesus Kristus. Natal memang sudah menjadi peristiwa tahunan yang selalu dirayakan setiap menjelang akhir tahun, di mana orang-orang mulai mempersiapkan diri, ada yang mulai merencanakan perayaan Natal, ada yang sudah merencanakan untuk membeli barang-barang pernik-pernik Natal, atau bahkan ada yang sudah mulai belanja Natal. Natal tidak hanya dirayakan di gereja dan tidak hanya diprakarsai oleh pelayan gereja bahkan muda-mudi di kampung/ STM, Punguan Marga dan organisasi/ lembaga lebih bersemangat dan sibuk untuk mempersiapkan perayaan Natal.Namun, Apa sebenarnya makna dari Natal itu? Apakah Natal harus selalu disambut dengan semua perayaan yang meriah, semua yang baru, semua yang penuh gegap gempita?Apakah dengan banyaknya perayaan Natal yang di lakukan memberikan makna Natal bagi kita atau hanya sekedar perayaan atau supaya tidak ketinggalan dengan STM, Punguan Marga atau kampung lain ?
Sayangnya perayaan Natal yang selalu sibuk dirayakan dibanyak tempat dengan acara yang meriah, meski diringi lagu syahdu Natal, drama Natal yang bertujuan untuk menyentuh hati agar yang hadir semakin merasakan makna kelahiran Yesus tidak begitu membawa banyak dampak yang positip. Lihat saja perayaan-perayaan yang dilakukan diluar gereja dengan penuh sukacita berubah menjadi pesta semalam suntuk. Dan orang yang begitu banyak datang pada perayaan itu hanya beberapa saja yang datang ke gereja.
Arti Natal bagi umat Kristiani sejak kapanpun dan sampai kapanpun akan selalu berbeda dengan cara perayaan orang-orang dunia. Kita umat percaya memahami dan menghormati makna Natal karena Allah telah sudi lahir sebagai manusia, Allah Yang Maha-tinggi itu telah merendahkan diriNya, serendah-rendahnya menjadi manusia, lahir sebagai manusia biasa bahkan terhina mati di kayu salib. Natal bagi umat Kristiani bukan sekedar perayaan, kumpul-kumpul, atau mengadakan kegiatan-kegiatan, tetapi Natal adalah lebih kepada peringatan akan kasih karunia Allah yang dasyat.Kasih yang sudah diberikan Allah Bapa untuk kita, 2000 tahun yang lalu dengan kelahiran Putra-Nya sendiri, Yesus Kristus. Kelahiran Kristus menyediakan pemulihan bagi mereka yang di masa lalu "tercemar " oleh kelamnya dosa. Arti Natal juga meruntuhkan tembok pemisah antara "ras unggul" dan "rasa rendahan"; sekaligus meniadakan sekat penghalang antara suku bangsa. Karena, dihadapan Tuhan kita semua adalah orang-orang yang sudah diselamatkan. Inilah kabar baik yang dibawa Kristus ke dalam dunia.Kita harus dapat memaknai Natal dengan lebih jauh dan lebih rohani. Selain pernak-pernik Natal yang sedap dilihat mata, juga kita refleksikan ungkapan hati, bahwa suka cita Natal yang sesungguhnya berawal dari hati yang tulus menerima keselamatan yang dibawa oleh Yesus Juru selamat manusia, dan merefleksikannya lewat perbuatan dan cara berfikir.Orang yang dapat menerima keselamatan ialah orang yang merendahkan diri dihadapan Tuhan dan mau melayani sesama tanpa pamrih, sesuai kehendak Tuhan. Yesus telah memulai nya sejak ia lahir dan sampai hari Yesus terangkat naik ke sorga. Tugas kita sebagai umat kristiani adalah meneruskannya !Natal merupakan manifestasi cinta kasih yang harus kita syukuri. Dengan berbagi damai dan kasih kepada orang-orang di sekitar kita, saat itu lah makna Natal bisa terasa di hati setiap orang yang kita temui. Berbagi damai, berbagi kasih, bisa kita mulai dari hal yang sederhana, seperti di tengah keluarga kita, atau dengan teman-teman kita, atau boleh dengan setiap orang yang kita temui, di manapun kita berada. Semoga dengan berbagi damai dan kasih, kita bisa terus mengobarkan semangat Natal di hati orang-orang dan di hati kita masing-masing.Selamat Natal. Tuhan berkati.
Pemred