Friday, June 18, 2010

Berita Kegiatan Edisi Juni - Juli 2010


PENCANANGAN TAHUN 2010 SEBAGAI TAHUN MARTURYA HKI

Semenjak tahun 2008, HKI telah menetapkan Thema Tahunan Pelayanan di tiap Tahunnya dengan tujuan memfokuskan pelayanan. Tahun 2010 sebagaimana di tetapkan pada Rapat Majelis Pusat HKI Bulan September 2009 ditetapkan menjadi tahun Marturia (Pekabaran Injil) di tiap aras pelayanan HKI. Hal ini telah disosialisasikan sebelumnya kepada seluruh warga HKI baik melalui Almanak, Majalah Bina Warga, Penerbitan Jutlak Tahun Marturya kepada tiap Praeses untuk di teruskan dan disosialisasikan ke tiap Resort dan Jemaat, Rapat Pendeta dan sosialisasi lainnya. Semua ini dilakukan dengan tujuan semakin bersinerginya program Marturya di tiap aras pelayanan HKI.

Dalam rangka Pencanangan Tahun Marturya ini, Pucuk Pimpinan HKI menghunjuk Panitia a.l Pdt. M.Saragi (Praeses Daerah I Sum.Timur I) sebagai Ketua Umum, Pdt. M. Lumban Gaol, STh (Ka.Dep Marturya) sebagai Ketua Pelaksana, Pdt. Happy Pakpahan (Sekretaris Eksekutif Pucuk Pimpinan) sebagai Sekretaris dibantu Panitia lainnya untuk mempersiapkan segala sesuatunya bagi Pelaksanaan Pencanangan Tahun Marturya.

Pada Tanggal 11 April 2010, bertempat di HKI Juma Saba Simpang Dua Resort Siantar II - Daerah I Sumatera Timur I, dilaksanakan Pencanangan Tahun 2010 sebagai Tahun Marturya HKI. Hadir dalam Kegiatan Pencanangan a.l Pucuk Pimpinan HKI Pdt. Dr. B. Purba (Ephorus) & Ibu, Pdt. R. Simanjuntak, BD (Sekretaris Jenderal) & Ibu, Pdt. Jansen Simanjuntak, STh (Majelis Pusat), Pdt. Marhasil Hutasoit, MTh (Majelis Pusat), Pdt. Naomi Simarmata, MTh (Majelis Pusat), Pdt. M.P Siregar, MTh (Majelis Pusat), St. Gayo Gultom, SH, MKes (Majelis Pusat), St. RPS Janter Aruan, SH, MH (Mejelis Pusat), Pdt. M. Saragi (Praeses Daerah I Sumatera Timur I), Pdt. Salome Br. Nainggolan, STh (Praeses Daerah III Tobasa), Pdt. C. Siahaan, Sm.Th (Praeses Daerah V Tapteng Tapsel), Pdt. M. Lumban Gaol, STh (Ka.dep Marturya), Pdt. Happy Pakpahan (Sekretaris Eksekutif Pucuk Pimpinan), Pdt. Edwin Simanullang, STh (Staff PP) , para Pendeta di wilayah pelayanan Daerah I Sumatera Timur I, warga Jemaat HKI di Kota Pematang Siantar sekitarnya dan Undangan lainnya.

Ibadah yang dihadiri + 700 warga Jemaat dilayani oleh Pdt. R. Simanjuntak, BD sebagai Paragenda dan Pdt. Dr. B. Purba sebagai Pengkhotbah dan diisi Paduan Suara dari HKI Melanthon Siregar, HKI Martoba, HKI Asuhan Stadion dan HKI Juma Saba. Dalam khotbah yang diambil dari Matius 28:19-20 yang merupakan thema tahun Marturia ini, Ephorus mengatakan bahwa pertempuran setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus adalah keluar. Gereja adalah markas sebagai tempat mempersiapkan segala sesuatunya untuk tugas pekabaran Injil. Karena itu fokus program utama jemaat bukanlah untuk membangun fisik gedung gereja, tetapi bagaimana mempersiapkan setiap warga jemaat dapat menjadi pelaku melaksanakan tugas pekabaran Injil. Untuk itu perlu di maksimalkan program Pekabaran Injil oleh setiap aras pelayanan HKI termasuk dalam hal pembinaan SDM dan Anggaran.

Pada saat Pencanangan Marturya dilaksanakan Pemukulan Gong Pencanangan Tahun Marturya HKI oleh Pucuk Pimpinan didampingi Majelis Pusat dan Praeses serta Penandatanganan dan pembagian Bibel sebagai Simbol Pengutusan Ber Pekabaran Injil yang dibagikan kepada perwakilan Pendeta, Guru Jemaat, Bibelvrow, Diakones dan Sintua.

Usai Ibadah dilanjutkan dengan Acara Kata Sambutan, yang masing-masing oleh :

  1. 1. Pdt. M. Saragi : Ketua Umum Panitia

2. Bernard Damanik (DPRD Kab. Simalungun) : Mewakili Jemaat

3. Pdt. C. Siahaan : Mewakili Praeses

4. St. Gayo Gultom, SH, MH : Mewakili Majelis Pusat

5. Pdt. R. Simanjuntak, BD : Pucuk Pimpinan



Dalam Acara Kata Sambutan ini juga Ketua Panitia memperkenalkan bahwa bukti Pekabaran Injil dan Pengembangan HKI, ada sebuah bakal Jemaat HKI di Kelurahan Gurilla – Kota Pematangsiantar yang akan melaksanakan kebaktian Perdana tanggal 18 April 2010. Jemaat persiapan tersebut telah beranggotakan 23 KK. Kemudian utusan Jemaat Persiapan dimaksud di daulat maju memperkenalkan diri mereka. Dan pada saat itu juga di tetapkan bahwa Jemaat Persiapan ini bernama HKI Marturia. Pucuk Pimpinan dalam sambutannya yang disampaikan oleh Pdt. R. Simanjuntak, BD (Sekretaris Jenderal HKI), mengatakan: dalam usaha pengembangan HKI telah berdiri jemaat penginjilan di Jawa Timur, Denpasar - Bali dan di Bontang-Kalimantan Timur. Tantangan yang dihadapi oleh saudara-saudara kita di tempat tersebut, khususnya di Jawa Timur dan Bali cukup besar. Di Jawa Timur tantangan terbesar saat ini adalah soal perijinan, sedangkan di Bali adalah soal harga tanah yang sangat tinggi. Diharapkan, kita yang berada di wilayah yang tantangannya tidak seberat yang dialami oleh saudara-saudara kita tersebut dapat memberi dukungan doa, spiritual dan materi. Juga diharapkan informasi dari setiap jemaat yang keluarganya berada di perantauan dapat memberi informasi tentang keberadaan gereja kita disana sehingga gereja kita di daerah-daerah lain juga dapat segera berkembang.

Usai Acara Sambutan, acara dilanjutkan Makan bersama dan Hiburan lagu-lagu Rohani. Demikian berita Pencanangan ini disampaikan dengan harapan semangat ber Pekabaran Injil (Marturya) tetap hidup, bersinergi dan semakin terarah di tiap aras pelayanan HKI demi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja. Salam MarturyA. Selamat ber Pekabaran Injil. (hp)


IBADAH PERDANA HKI BONTANG - KALIMANTAN TIMUR

Puji sukur kehadirat Tuhan atas segala penyertaan dan pertolongann Nya, bertepatan dengan Pencanangan tahun Marturia HKI di Juma Saba, Simpang Dua pada hari minggu tanggal 11 April 2010: di Bontang, Kebaktian Perdana juga tengah berlangsung. sehingga Ibadah Perdana Jemaat HKI Bontang. Hari tersebut dijadikan sebagai Tanggal berdirinya Gereja HKI di Bontang Kalimantan Timur

Kebaktian Perdana tersebut didukung oleh cuaca yang cerah dihadiri sekitar 100 orang, diantaranya: mewakili Pengurus Gereja tetangga, unsur Pemerintah setempat, Pengurus PGI Bontang, BKAG (Badan Kerja Sama Antar Gereja) se Bontang.

Semangat dan senyum penuh suka cita tampak diwajah warga jemaat yang adalah anak-anak perantau yang latarbelakangnya dari gereja HKI di Sumatera yang telah lama merindukan persekutan bersama ini. Dalam khotbahnya, Pdt. E.J.T.Simanjuntak, S.Th (yang ditugaskan Pucuk Pimpinan HKI melayani di Bontang) mengatakan: Semua ini tidak terlepas dari campur tangan Tuhan.Tuhanlah yang merencanakan dan menuntun bpk St. P. Tambunan bertemu dengan saudara-saudara sesama warga HKI dan yang punya kerinduan yang sama di Bontang.

St. J. Panjaitan selaku Panitia Pembangunan, merupakan mujijat Tuhan yang dirasakan semenjak perencanaan, pendirian bangunan yang pada awalnya hanya gudang sederhana dari bahan papan tetapi selalu saja yang mengantar berkat sehingga menjadi rumah yang berdinding dan lantai semen dan cukup layak dengan segala fasilitasnya. Antusias jemaat yang hampir setiap sore datang ke lokasi gereja untuk turut membantu mempersiapkan bangunan rumah yang ditempati Pendeta sekarang sungguh menjadi dorongan yang besar bagi para panitia yang dipercaya untuk menindaklanjuti keberadaan HKI Bontang.

C.R. Sihombing, mewakili warga jemaat mengharapkan dukungan doa, spirit dan materi dari semua kalangan untuk membantu segera berdirinya bangunan gereja yang permanen di lokasi tersebut. dan secara khusus bagi warga sekitar dan pemerintah setempat diharapkan keterbukaan dan kerjasamanya bagi pelaksanaan Kebaktian dan rencana Pembangunan Gererja HKI di tempat itu.

Pdt. Daud Nainggolan, sebagai ketua BKAG Kota Bontang menyambut baik kehadiran HKI di Bontang. Dalam sambutanya dikatakan: Pemko Bontang sangat koperatif dengan lembaga dan Gereja Kristen di Bontang. Saat ini, BKAG sedang mengupayakan tanah wakaf untuk pemakaman warga Kristen dan sudah diterima Pemerintah untuk ditindaklanjuti. Diharapkan agar HKI segera bergabung dengan wadah BKAG, sehingga BKAG dapat membantu memfasilitasi ke Pemko bagi Pembagunan Gedung Gereja HKI.

Semoga tonggak awal berdirinya HKI Bontang 11 April 2010 dalam IBADAH PERDANA, menjadi wujud nyata Perintah Agung Tuhan Yesus Kristus, “Pergilah ke penjuru dunia, Beritakanlah Injil...dan jadikanlah semua Bangsa MuridKu”. Hanya namaNyalah yang patut kita tinggikan, semua lutut akan bertelut dan semua lidah akan mengaku, Engkaulah Tuhan Juruselamatku... Horassss. Amin.... (Dorland)


IBADAH PERDANA HKI MARTURIA, KELURAHAN GURILLA-P.SIANTAR


Seperti telah dilaporkan Ketua Panitia Pencanagan Tahun Marturia, bahwa pada tanggal 18 Mei 2010 akan dilaksanakan Kebaktian Perdana di sebuah jemaat baru di kelurahan Gurilla, P.siantar.

Mengingat belum adanya bangunan gereja, utusan jemaat bersama pelaksana Guru Jemaat: St. P. Lubis dan Pdt. M. Lumban Gaol, menjumpai Korordinator FUTASI (Drs. Marihot Gultom) sebagai pihak yang menguasai lahan tersebut untuk meminjam Kantor mereka sebagai tempat peribadahan sementara. Drs. M. Gultom yang juga merupakan warga jemaat HKI di Simarimbun menyambut baik usulan tersebut dengan pesan: jangan terkesan kepada warga di lahan tersebut bahwa telah terjadi KKN, karena sebelumnya telah ada denominasi gereja lain yang merencanakan pendirian gereja di tempat tersebut tapi belum disetujui. Untuk itu, agar diadakan rapat seusai kebaktian Minggu Perdana dan permohonan ini disampaikan dihadapan warga yang merupakan anggota Futasi dan turut hadir pada acara tersebut.

Kebaktian Perdana dipimpim oleh Pdt. M. Lumban Gaol dan St. P. Lubis yang dihadiri sekitar 40 warga di lokasi tersebut. Seusai, Kebaktian dilanjutkan dengan rapat jemaat untuk memilih personil kelengkapan pelayanan dan menyampaikan permohonan penggunaan sementara kantor Futasi sebagai tempat peribadatan

Praeses M.Saragi telah meminta kesediaan para Pendeta HKI di kota Siantar agar setiap hari Minggu secara bergantian melayani di jemaat tersebut. Dan tidak lama berselang, Praeses HKI Daerah I segera membentuk Panitia Pembangunan sekaligus Peletakan batu pertama dan peresmian jemaat. Panitia yang ber skop Daerah ini diketuai: D. Saragi dengan Pelaksana St. M.D. Siregar (HKI Pantoan), Sekretaris:St. P.Tampubolon (HKI Simp.2), Bendahara: St. Drs. R. Tambunan (HKI Marihat).. Setelah beraudensi kepada Pucuk Pimpinan, acara tersebut disepakati dilaksanakan pada tgl. 30 mei 2010 untuk memanfaatkan momen pelaksanaan Pilkada Kota P.siantar. Salam Marturia ! (MLG)


PUCUK PIMPINAN MENERIMA STRATEGIC INITIAVES MANAGER WORLD VISION INDONESIA

Dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama dengan Lembaga-Lembaga yang fokus terhadap pengembangan pelayanan secara kontekstual, pada hari Senin, 29 Maret 2010, Pucuk Pimpinan menerima Haryati Khristianto, Strategic Initiaves Manager – World Vision Indonesia yang hadir bersama Pdt. Sumurung Samosir (inisiator Pertemuan dgn HKI). Diawal Pertemuan, Pdt. Dr. B. Purba memperkenalkan Profile HKI mulai dari Visi-Misi berdiri, sejarah, perkembangan dan program pelayanan yang dilakukan hingga saat ini. Kemudian, Ibu Haryati Khristianto menerangkan tentang keberadaan World Vision Indonesia, termasuk Visi – Misi dan cakupan program yang dilakukan WVI selama ini. Dipaparkan bahwa Visi WVI adalah agar setiap anak dapat hidup utuh sepenuhnya. Dalam pencapaian Visi dimaksud Haryati dan Pdt. Sumurung Samosir menerangkan, WVI melakukan 6 bidang pelayanan a.l :

1. Pengembangan Transformatif : World Vision percaya bahwa cara terbaik untuk meningkatkan kehidupan anak adalah melalui pengembangan masyarakat transformatif dan berfokus pada anak. WVI bekerja bersama keluarga, masyarakat dan anak-anak di berbagai daerah di Indonesia melalui sejumlah program yang mendorong terjadinya perubahan serta meningkatkan kesejahteraan mereka.

2. Tanggap Bencana : World Vision berjuang untuk mengurangi dampak kejadian darurat dalam kehidupan masyarakat, menjawab kebutuhan kemanusiaan dan keadaan rapuh sehingga pengembangan yang mengubahkan dapat terjadi. World Vision merespon meningkatnya bencana dengan membantu masyarakat untuk bertahan, pulih dan menghindari bencana alam di masa mendatang.

3. Promosi Keadilan : World Vision bekerja untuk memberdayakan masyarakat agar mengenal dan membela hak-hak mereka pada tingkat lokal, nasional dan internasional. Melalui pelaksanaan advokasi, WVI mengaktifkan suara masyarakat miskin dan tertekan untuk sampai kepada para pembuat keputusan yang memiliki kekuatan untuk mengubah kebijakan dan praktek-praktek yang tidak adil.

4. Inisiatif Strategis : WVI berusaha mendukung, mendorong dan memperkuat para pemimpin masyarakat, termasuk pemuka agama, melalui konferensi, konsultasi dan kesempatan edukasi dalam rangka mengatasi kemiskinan. Kegiatan ini memberikan kesempatan untuk mengembangkan kepemimpinan yang melayani orang lain serta memiliki pemahaman dan komitmen bagi mereka yang berada dalam kemiskinan.

5. Penyadaran Publik : WVI mendorong orang-orang untuk melihat jauh melebihi situasi dan minat pribadi mereka, dan untuk peduli akan kebutuhan orang lain. WVI meningkatkan kesadaran akan kebutuhan (sesama) manusia melalui sejumlah program dan kampanye, menciptakan kemitraan dan pemahaman di antara manusia dari berbagai belahan dunia yang memampukan WVI semua bekerja dalam kesatuan rasa untuk mencapai tujuan bersama.

6. Akuntabilitas : World Vision Indonesia bertanggung jawab kepada orang-orang yang WVI layani, kepada komunitas mereka, kepada donatur WVI, dan kepada staf WVI. Sebagai bentuk penerapan pada nilai-nilai dasar, WVI memastikan efektivitas dan pemanfaatan berbagai sumber daya yang bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan tujuan awal ketika diberikan, World Vision meninjau semua biaya dan program-program berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan berkenaan dengan manajemen keuangannya, sumber daya non-finansialnya, kualitas program, begitu juga dengan orang-orang yang terlibat di dalamnya

Dari pertemuan di sharingkan beberapa Program Kerjasama yang dapat dilakukan antara HKI dan WVI, secara khusus dalam program pengembangan SDM dan advokasi terhadap anak. Hadir dalam pertemuan a.l Pdt. Dr. B. Purba (Ephorus), Pdt. R. Simanjuntak, BD (Sekretaris Jenderal), Pdt. M. Lumban Gaol, STh (Ka.Dep. Marturya), Pdt. Happy Pakpahan (Sekretaris Eksekutif PP) dan Pdt. Edwin Simanullang, STh. Kita doakan dan harapkan kiranya kerjasama antara HKI dan WVI semakin baik, sehingga kemitraan ini menjadi berkat bukan hanya bagi warga HKI melainkan kepada masyarakat secara umum melalui Program Pengembangan SDM dan advokasi terhadap anak. (hp)

PERAYAAN PASKAH & PARHEHEON PERSATUAN WANITA (PW)

HKI RESORT HUTA TINGGI


HKI Resort Huta Tinggi merayakan Hari Paskah pada Tanggal 05 April 2010 (Paskah ke-2) dengan mengadakan kegiatan Ibadah Paskah dan sekaligus Pesta Parheheon Persatuan Wanita (PW). Thema Perayaan ini : “Aku Tahu Penebusku Hidup ! Sungguh, Tuhan Telah Bangkit ! “ (Lukas 24: 33 – 35) dan sub tema : Dengan Semangat Paskah, Mari Kita Wujudkan Persekutuan Yang Rukun Dan Damai di HKI se-Resort Huta Tinggi Serta Menjalin Hubungan Yang Harmonis Dengan Gereja Antar Denominasi dan Pemerintah.

Acara Ibadah berjalan dengan hikmat dan penuh sukacita. Para Kaum Ibu (PW) dengan antusias mengikuti Ibadah Perayaan Paskah se-Resort yang selama ini belum pernah diadakan, dan juga dengan adanya pembacaan ayat yang berkaitan dengan Paskah (yang sering disebut “liturgi” yang biasa dilaksanakan pada Perayaan Natal) semakin menambah semangat para Kaum Ibu (PW) dan warga Jemaat se-Resort Huta Tinggi serta para undangan.

Dalam perayaan ini Pdt. Rita Siregar, STh ( Pendeta Resort HKI Tarutung Timur II) sebagai Pengkhotbah, Liturgis: St. M. Br. Manalu (HKI Huta Julu), Doa Syafaat dibawakan Pdt. T. Sihombing, STh (Praeses Daerah II Silindung-Pangaribuan), dan Pemandu Acara: Pdt. C.M.E. Siregar, STh (Pendeta Resort HKI Huta Tinggi). Camat Parmonangan, Bapak Bontor Aripin Hutasoit, Mpi hadir sebagai yang mewakili Bapak Bupati Tapanuli Utara, dan dari gereja tetangga Pdt. Siregar, STh (Pendeta Resort HKBP Huta Tinggi).

Acara Pesta Parheheon PW HKI Resort Huta Tinggi diisi dengan acara Makan Bersama, Lelang, Perlombaan Paduan Suara (Festival Koor) PW. Tidak hanya Jemaat HKI se-Resort Huta Tinggi yang berperan dalam kegiatan tersebut. Panitia juga mengundang PW HKI Pagar Batu, Punguan Ina HKBP Huta Tinggi, Punguan Ina GKPI Ria Nauli untuk menambah semarak sekaligus memotivasi para peserta untuk bersungguh dalam festival koor tersebut.

Festival Koor PW diikuti 7 kontingen dari 8 kontingen yang diharapkan, yaituHKI Huta Tinggi, HKI Aek Raja, HKI Parmonangan, HKI Huta Julu, HKI Pagar Batu, HKBP Huta Tinggi, dan GKPI Ria Nauli. HKI Sampinur tidak dapat mengutus kontingennya Lagu wajib dalam Festival Koor tersebut berjudul “Partondion”, Cipt: Tagor Tampubolon, Arr: SHB Hutabarat.

Sesuai dengan keputusan Dewan Juri yang terdiri dari: SHB. Hutabarat (yang sering dipanggil sebagai juri di Kabupaten Tapanuli Utara), E. Situmorang, SE (anggota Jemaat HKI Perumnas Pagar Beringin Res. Tarutung Utara), dan Pdt. T. Sihombing, STh (Juri Kehormatan), para juara adalah sbb: (I) HKI Huta Tinggi, (II) HKBP Huta Tinggi, (III) HKI Pagar Batu, dan (IV) GKPI Ria Nauli. Masing-masing pemenang memperoleh Trophy tetap dan Dana Pembinaan.

Semua kegiatan di atas semata-mata untuk melengkapi ucapan syukur warga jemaat se-Resort Huta Tinggi atas karya keselamatan yang telah dikaruniakan Tuhan Yesus Kristus bagi orang percaya melalui Kebangkitan-Nya. Kiranya Perayaan Paskah dan Kegiatan Parheheon PW HKI Resort Huta Tinggi ini dapat lebih mempererat persekutuan dan menciptakan suasana yang akrab antara Jemaat/ Warga Jemaat se-Resort Huta Tinggi, dan juga menjalin hubungan oikumenis yang harmonis dengan Warga Jemaat di luar HKI dan sekaligus dengan Pemerintah.

Panitia Perayaan Paskah dan Pesta Parheheon PW HKI Resort Huta Tinggi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut mendokan dan mendukung terlaksananya seluruh rangkaian acara demi acara sehingga dapat berjalan dengan baik. Tuhan Yesus Kristus Memberkati !!! Syalom (cmes,ht-190410)

BANJIR BANDANG DAN TANAH LONGSOR MENIMPA WARGA JEMAAT

HKI HUTA JULU RESORT HUTA TINGGI

Pada hari Jumat, tanggal 09 April 2010 yang lalu, tepatnya pukul 19.00 WIB, telah terjadi bencana alam : banjir bandang dan tanah longsor di Desa Huta Julu, Kec. Parmonangan, Kab. Tapanuli Utara, yang menyebabkan kerusakan hebat pada lahan persawahan, kebun kopi dan kemenyan milik warga masyarakat Huta Julu, termasuk juga di dalamnya adalah anggota Warga Jemaat HKI Huta Julu Resort Huta Tinggi Daerah II Silindung – Pangaribuan.

Anggota Jemaat HKI Huta Julu yang terkena musibah banjir bandang dan tanah longsor tersebut berjumlah 25 KK. Bencana banjir bandang dan tanah longsor tersebut mengakibatkan mereka tidak dapat menikmati hasil dari
sawah mereka pada musim ini (gagal panen akibat rusak diterjang banjir dan tertimbun oleh bebatuan dan longsoran tanah, dan tidak maksimalnya hasil produksi kopi dan kemenyan akibat rusak), dan ada 2 KK yang rumahnya rusak akibat tanah longsor.

Kami mohon kepada Bapak/Ibu/Sdra/Sdri agar kiranya turut mendoakan para anggota masyarakat Huta Julu yang terkena musibah tersebut dan khususnya anggota Jemaat HKI Huta Julu agar dikuatkan dan tetap teguh dalam menghadapi bencana alam tersebut.

Dan apabila hati Saudara terketuk untuk membantu meringankan beban Anggota Jemaat kita tersebut dapat menghubungi : Pdt. C.M.E. Siregar, STh ( Hp. 08126377275), St. M. Silitonga – Guru Jemaat (Hp. 081375706400), St. Drs. J. Manalu - Sekretaris (Hp. 085296076128).


KUNJUNGAN PASTORAL SEKRETARIS JENDERAL KE HKI SARULLA YANG TERKENA GEMPA BUMI TANGGAL 09 APRIL 2010


Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa di daerah Kabupaten Tapanuli Utara, adalah salah satu wilayah yang rawan gempa. Antara lain kembali terjadi tanggal 09 April 2010. Gempa ini tidak hanya terjadi sekali, namun berulang-ulang dalam frekuensi yang berbeda-beda. Akibatnya, warga pun panik.

Akibat dari Gempa yang terjadi tanggal 09 April 2010, ada beberapa kerusakan yang terjadi di bangunan Gereja HKI Sarulla, al. Dinding yang retak dan terkelupas, rubuhnya plafon, sebagian dinding yang runtuh, retak dan terkelupasnya keramik, dll.

Di rumah dinas Pendeta, beberapa sisi dinding bangunan terlihat retak memanjang.

Sedangkan di Kompleks Sekolah SMP dan SMK Yayasan HKI Pahae Jae yang berlokasi di kompleks Gereja terlihat beberapa sisi dinding bangunan retak, asbes yang terbuka dan runtuh, dan beberapa kerusakan bangunan lainnya.

Untuk itulah dalam Kunjungan Pastoral Pucuk Pimpinan, pada tanggal 18 April 2010, Sekretaris Jenderal HKI, Pdt. R. Simanjuntak, BD & Ibu, bersama St. Erwin Napitupulu, Pdt. Tohap Sihombing, STh (Praeses HKI Daerah II Silindung Pangaribuan) & Ibu, mengunjungi salah satu Jemaat yang terkena Gempa Bumi yaitu HKI Sarulla – Resort Pahae Jae, Daerah II Silindung Pangaribuan.

Ibadah minggu dilayani oleh Pdt. R. Simanjuntak, BD (Sekretaris Jenderal) sebagai Pengkhotbah, Pdt. Surungan Situmorang, STh (Pendeta Resort Pahae Jae) sebagai Paragenda, dan Pdt. Tohap Sihombing membawakan Doa Syafaat. Dalam Khotbahnya yang di dasarkan Nats Lukas 17 : 11-19, Sekretaris Jenderal HKI menyampaikan bahwa tantangan didalam kehidupan ini terjadi secara silih berganti. Tantangan itu seringkali membuat manusia merasa tidak berdaya. Seperti bencana alam Gempa Bumi yang sudah berkali-kali terjadi di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara yang kembali terjadi di Medio Februari 2010. Untuk itu tiap anggota Jemaat dimintakan menyandarkan kehidupannya kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus adalah Maha Pengasih dan Maha Pelindung. Tuhan Allah mampu membebaskan setiap ciptaanNya dari segala belenggu persoalan dan tantangan hidup.

Dalam kesempatan itu juga Sekretaris Jenderal HKI bersama Pdt. Tohap Sihombing (Praeses Daerah II Silindung) dan St. Ir. Erwin Napitupulu dan Pdt. Happy Pakpahan (Sekretaris Eksekutif Pucuk Pimpinan) juga memberikan pengganti ”Sipirnitondi” kepada Jemaat HKI Sarulla Resort Pahae Jae. Bantuan di sampaikan kepada Pdt. S. Situmorang, STh (Pendeta Resort Pahae Jae) dan St. M.M Pardede (Guru Jemaat HKI Sarulla) sebagai Perwakilan Jemaat.

Bagi warga HKI baik secara Pribadi, maupun Jemaat-Resort atau tingkat Daerah dan atau masyarakat umum yang hendak memberikan bantuan kepada Gereja-Gereja HKI termasuk warga Jemaat HKI yang ada di Daerah Silindung Pangaribuan dapat berkoordinasi kepada Pdt. Tohap Sihombing, STh (Praeses HKI Daerah II Silindung Pangaribuan) – HP. 081361615570, atau Kantor Pusat HKI Jl. Melanthon Siregar No. 111, Telp. 0622 23238. Salam Marturya. Tuhan Yesus memberkati. (hp)

JEMAAT HKI ESTOMIHI RESORT TEBING TINGGI MEMBANGUN


Salah satu Jemaat HKI di Resort Tebing Tinggi adalah jemaat HKI Estomihi. Lokasinya di Sei Berong – Serdang Bedagai. Jemaat ini telah berusia 56 tahun (berdiri tgl. 23 Juni 1954), namun sarana dan prasarana termasuk tempat Ibadah, masih sangat sederhana dan membutuhkan perhatian khusus. Untuk itu Jemaat HKI Estomihi dan Resort Tebing Tinggi mengadakan Acara Minggu Paskah dan Penggalangan Dana yang diperuntukkan bagi Pembangunan Sarana dan Prasarana HKI Estomihi.

Acara dilaksanakan pada Minggu, tgl 04 April 2010 dilayani oleh Pdt. R. Simanjuntak, BD (Sekretaris Jenderal HKI) sebagai Pengkhotbah dan Pdt. M. Lumban Gaol sebagai Paragenda. Usai Perayaan Paskah kemudian dilaksanakan penggalangan dana. Puji Syukur, atas berkat TUHAN, dana yang terkumpul sebesar Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Hadir pada Acara tersebut a.l Pdt. R. Simanjuntak, BD (Sekretaris Jenderal HKI) bersama Ibu, Pdt. M. Lumban Gaol, STh (Kadep Marturya), Pdt. JOH Siagian, STh (Pendeta Resort Tebing Tinggi), T. Situmorang (Ketua Umum Panitia), Jemaat perwakilan Resort Tebing Tinggi dan Undangan lainnya.

PERAYAAN PASKAH HKI PEMATANGSIANTAR

Sudah seharusnya umat Kristen merayakan Paskah, yaitu Perayaan Kemenangan/Kebangkitan Yesus dengan penuh sukacita dan kemeriahan seperti halnya dalam penyambutan KelahiranNya. Sebab kebangkitan Yesus merupakan langkah awal pertumbuhan gereja mula-mula sebagaimana tertulis dalam 1 Korintus 15:14 “Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu”.

Untuk memeriahkan Perayaan Kebangkitan ini, jemaat HKI Pematangsiantar melaksanakan kegiatan Paskah antara lain:

a. Pencarian Telur Paskah dalam Minggu Subuh (Buha-buha Ijuk).

b. Kunjungan Kasih ke Panti Asuhan Zarfat di Bah Sampuran.

A. PENCARIAN TELUR PASKAH

Pada minggu subuh kota Pematangsiantar dan sekitarnya dilanda hujan rintik-rintik yang membuat kita untuk mengundang tidur atau malas melakukan kegiatan. Namun, sungguh luar biasa hujan rintik-rintik itu tidak menjadi alasan bagi jemaat untuk datang ke gereja minggu subuh, antusias mereka sangat besar khususnya anak-anak Sekolah Minggu. Hal ini juga terbukti, setelah selesai Ibadah Subuh yang di Pimpin oleh Pendeta Resort Pdt.J.Simanjuntak, STh dan Guru jemaat, Gr.H.M.Manalu anak Sekolah minggu berserta dengan jemaat lainnya langsung terjun ke pekarangan gereja untuk mencari telur paskah. Walaupun hujan, mereka tetap mencari, mencari dan terus mencari hingga mereka menemukannya. Ketika sudah ditemukan sukacitanya nampak dari raut wajah mereka. Ada 10 Alkitab disediakan oleh Majelis Jemaat untuk diberikan kepada 10 orang yang menemukan telur Paskah tersebut.

B. KUNJUNGAN KASIH KE PA ZARFAT

Pada Paskah ke-2, Senin 5 April 2010 Jemaat HKI Pematangsiantar mengunjungi anak-anak HKI di PA Zarfat selesai Ibadah minggu. Mengunjungi anak-anak HKI di PA Zarfat adalah salah satu program kegiatan jemaat setiap tahunnya.

Dalam kunjungan ini dilakukan Ibadah singkat, Makan bersama-sama dan dilanjutkan dengan ramah tamah. Puji Tuhan, HKI Pardomuan ikut juga dalam kunjungan kasih ini, mudah-mudahan tahun depan HKI Kampung Saroha dapat ikut bersama-sama.

Pada perkunjungan kasih ini Jemaat HKI Pematangsiantar memberikan bantuan uang Rp 3.700.000, HKI Pardomuan Marihat Rp 300.000. Kel.Bapak Theresia Butar-butar (Beras satu Sak atau 30 Kg, Gula Pasir 4 Kg, Bubuk Teh 2 Kotak); Kel. Bapak Gultom (Supermie 3 kardus, Sabun 1 pak, M.Makan 5 Kg); Kel. Bapak J. Siahaan (Beras 10 Kg); di tambah sumbangan pada saat anak-anak bernyanyi di depan aula. Kiranya dengan Perayaan paskah ini Tuhan di permuliakan di tempat yang Mahatinggi, Damai Sejahtera di bumi, Syalom!

(Roni Kusno Siahaan, STh)


KOMITE HIV AIDS HKI MEMBERIKAN SOSIALISASI PENCEGAHAN HIV AIDS DI RESORT ASUHAN STADION DAN RESORT PARPAREAN, Senin 5 April 2010 & Kamis 8 April 2010


Penyakit HIV AIDS menyebar dan jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun termasuk hingga ke Kota-Kabupaten di Sumatera Utara. Tanpa pencegahan yang efektif maka epidemi AIDS akan menjadi bencana nasional sehingga perlu disadari upaya pencegahan menjadi tanggungjawab kita semua. Untuk itulah ditengah semakin berkembangnya Penyebaran HIV/AIDS, dan untuk membersihkan anggapan buruk/pandangan negative (STIGMATISASI) terhadap orang yang tertular HIV AIDS secara khusus bagi warga Jemaat HKI, Komite HIV AIDS HKI pada medio April 2010, kembali melaksanakan Program Pembinaan Tentang Bahaya & Pencegahan HIV AIDS. Kegiatan dimaksud ditujukan agar memberikan penjelasan yang benar tentang HIV/AIDS dan penularannya agar setiap warga Jemaat dapat membentengi diri dan keluarganya, serta membangun dan memperkuat rasa solidaritas dimasyarakat dalam mengatasi stigmatisasi HIV AIDS.

Kedua Kegiatan yang dilakukan a.l :

I. Seminar Sehari Tentang Bahaya & Pencegahan HIV AIDS yang diikuti sekitar 120 Kaum Ibu HKI se-Resort Asuhan Stadion Pematang Siantar, Senin, 05 April 2010

Dengan Materi :

1. Ibadah

2. Kata Pengantar Kegiatan oleh Pdt. N. Br. Manalu, STh (Ketua Komite HIV AIDS HKI)

3. Sambutan oleh St. H. Br. Tobing (Ketua PW HKI Daerah I Sumatera Timur I)

4. Arahan dan Pembukaan oleh Pdt. R. Simanjuntak, BD (Sekretaris Jenderal HKI)

5. Sosialisasi dan Pencegahan HIV AIDS oleh Dr.S.L.Margaretha Gultom, Sp.A

6. Peranan kaum Ibu dalam Pencegahan HIV AIDS oleh Pdt. Herlina br. Gultom, S.Th

7. Kesimpulan kegiatan

8. Ibadah Penutupan

9. Penyerahan Sertifikat Kegiatan

II. Pembinaan Tentang Bahaya & Pencegahan HIV AIDS yang diikuti sekitar 115 Jemaat HKI se-Resort Parparean – Tobasa, Kamis, 08 April 2010

Dengan Materi :

1. Ibadah

2. Kata Pengantar Kegiatan oleh Pdt. N. Br. Manalu, STh (Ketua Komite HIV AIDS HKI)

3. Arahan dan Pembukaan oleh Pdt. R. Simanjuntak, BD (Sekretaris Jenderal HKI)

4. Sosialisasi dan Pencegahan HIV AIDS oleh Dr.S.L.Margaretha Gultom, Sp.A

5. Peranan Gereja dan Ketahanan Keluarga dalam Pencegahan HIV/AIDS (Pdt. Tony Hutagalung, MSc)

6. Kesimpulan kegiatan

7. Ibadah Penutupan Oleh Pdt. S. Br. Nainggolan, STh (Praeses HKI Daerah III Tobasa)

8. Penyerahan Sertifikat Kegiatan

Materi Ceramah pada kedua kegiatan itu a.l :

1. Sosialisasi dan Pencegahan HIV AIDS oleh Dr.S.L.Margaretha Gultom, Sp.A. Membahas a.l :

· Situasi & Kebijakan HIV AIDS di Sumatera Utara

· Pengenalan HIV AIDS

· Bagaimana HIV AIDS Menular (Lingkaran Resiko HIV)

· Pencegahan Penularan

· Stigma dan Diskriminasi

· Fenomena Gunung Es

· Kegiatan Pelayanan

· Upaya khusus yg dilakukan Dinkes Utk Pencegahan dan pelayanan HIV/AIDS

· Program Penanggulangan HIV AIDS

· Peran Masyarakat Dalam Pencegahan HIV

2. Peranan kaum Ibu dalam Pencegahan HIV AIDS (Pdt. Herlina br. Gultom, S.Th). Membahas a.l :

· Posisi Strategis Kaum Ibu dalam pencegahan HIV AIDS

· Upaya meningkatkan keluarga sebagai wadah pembinaan iman, dan karakter anggota keluarga untuk mencegah penyebaran HIV AIDS

· Melatih kaum ibu agar menjadi duta pemberian informasi yang benar ttg HIV AIDS.

3. Peranan Gereja dan Ketahanan Keluarga dalam Pencegahan HIV/AIDS (Pdt. Tony Hutagalung, MSc)

· Pengenalan konsep ketahanan keluarga dalam pencegahan HIV AIDS

· Pembekalan apa yang harus dilakukan di dalam keluarga dalam mencegah HIV AIDS Tiap Materi dilaksanakan dalam bentuk Presentase & Diskusi secara Interaktif.

Dari Pertanyaan peserta dan hasil diskusi di simpulkan beberapa hal, a.l :

1. HIV AIDS berpotensi terkena pada tiap orang, sehingga perlu kepedulian bersama.

2. Upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS senantiasa memperhatikan nilai-nilai luhur kemanusiaan, serta mencegah terjadinya stigmatisasi dan diskriminasi. Peserta menyepakati jika ada ODHA di keluarga atau lingkungannya untuk tidak mengucilkan, apalagi memusuhi orang-orang yang telah tertular HIV/AIDS

3. Upaya pencegahan infeksi dilakukan dengan memutuskan mata rantai penularan terutama pada populasi rawan tertular dan menularkan.

4. Upaya pelayanan dilakukan secara terpadu dalam rangka mengurangi dampak sosial dari HIV/AIDS

5. Pencegahan HIV AIDS harus didampingi program peningkatkan sumber daya manusia dan mengikut sertakan seluruh komponen masyarakat (partnership)

6. Perlunya sosialisasi peningkatan gaya hidup sehat melalui KIE, Life Skill Education, Pendidikan Kelompok Sebaya, konseling.

7. Kewaspadaan Universal pada setiap kegiatan medis. Bagi warga Jemaat yg kesehariannya berprofesi terkait pelayanan medis di tekankan agar memperhatikan betul prosedur kerja dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Antara lain untuk menghindari kontak darah dan cairan tubuh ODHA secara langsung.

8. Perlunya pembekalan bagi warga jemaat untuk mampu memberikan dukungan psikologis dan sosial kepada mereka yang tertular HIV/AIDS.

9. Dan bagi anggota jemaat yang hendak memeriksakan diri/anggota keluarganya dapat dibantu oleh Komite HIV AIDS HKI.

Pdt. N. Br. Manalu, STh (Ketua Komite HIV AIDS) dan Pdt. Happy Pakpahan (Sekretaris Komite HIV AIDS HKI) disela kegiatan menyampaikan kepada Redaksi bahwa ke depan Komite HIV AIDS HKI berencana akan melakukan Program peningkatan Pengetahuan dan kesadaran masyarakat ttg HIV AIDS dengan memfokuskan program pada Kelompok Risiko Tinggi a.l WPS, PPS, Waria, Petugas Kesehatan, Kepolisian, tukang cukur/salon, dan kaum Bapak warga HKI, karena siapa saja termasuk ANDA Sendiri bisa sengaja atau tidak disadari berhubungan/terinfeksi dengan spesimen pasien HIV/AIDS dapat terkena HIV AIDS.

Kita doakan dan dukung kegiatan Komite HIV AIDS, sehingga seluruh warga Jemaat memiliki pengetahuan yang benar tentang HIV AIDS sehingga dapat berperan mencegah, membangun ketahanan diri dan keluarga serta menghapuskan stigmatisasi (anggapan buruk) berkaitan dnegan HIV AIDS, yang semuanya tetap dilandasi iman kepada TUHAN. Bagi warga Jemaat atau masyarakat umum yang ingin memiliki copy materi kegiatan dan hal terkait dengan HIV AIDS dapat menghubungi Komite HIV AIDS HKI melalui email komite_hivaids@hki-online.or.id atau Pdt. Noderia Br. Manalu (Ketua Komite HIV AIDS HKI) melalui no. 081362069499. Salam Tahun Marturya. (hp)

"UMAT KRISTEN YANG BERPROFESI DI PEGAWAI NEGERI SIPIL HARUS MELAYANI SECARA PROFESIONAL, DAN JANGAN TAKUT UNTUK BERBUAT YANG BAIK DAN BENAR "

KHOTBAH EPHORUS HKI PADA PERAYAAN PASKAH PNS KRISTIANI KOTA TEBING TINGGI, 22 APRIL 2010


Pada hari Kamis, tanggal 22 April 2010 bertempat di GOR (Gedung Olah Raga) Jl. Tamrin, Tebing Tinggi, Ephorus HKI: Pdt. Dr. B. Purba memimpin Ibadah Perayaan Paskah PNS Kristiani kota Tebing Tinggi dengan pewartaan Khotbah. Sebagai Liturgis adalah Pdt. Pasaribu (HKBP Tebing Tinggi) dan Pembawa Doa Syafaat adalah Pdt. Yoseph Manalu, STh (GPDI). Panitia Paskah menetapkan Thema : ”Muliakanlah Allah dengan Tubuhmu” (I Korintus 6: 20 B) dan Sub Thema : Dengan semangat Paskah, kita tingkatkan Sipritualitas Pengabdian dan Pelayanan PNS yang Profesional. Hadir di perayaan itu sekitar 1000 orang yang terdiri dari PNS Kristiani Kota Tebing Tinggi, group Koor dan undangan yang hadir mengisi acara dalam acara Paskah tersebut.

Ephorus HKI dalam khotbahnya yang mengacu dari 1 Korintus 6 : 20B menekankan: Kita harus benar-benar mengerti akan makna Paskah: ’Allah yang menyelamatkan’, supaya kita tidak terpaku pada hal yang seremonial saja. Kita terpanggil untuk menjauhkan diri dari praktek-praktek yang berlawanan dengan firman Tuhan, menghadirkan syalom Allah di dunia ini. Mari kita tingkatkan spiritualitas iman kita, kita tunjukkan pelayanan yang profesional kepada masyarakat (umat) yang kita layani. Tuhan lebih dahulu berbuat kepada kita, dengan kematianNya di kayu salib untuk menebus dosa kita umat manusia. Jangan takut untuk berbuat baik. Tuhan akan senantiasa bekerja dan menyertai kita dalam kehidupan kita sampai akhir zaman.

Selesai Acara Kebaktian Paskah dilanjutkan dengan Kata-kata Sambutan dari

· Ketua Panitia: Drs. Eliyas Tarigan

· BKAG Kota Tebing Tinggi : Pdt. VM. Silalahi, MTh

· Ketua DPC Korpri Kota Tebing Tinggi : H. Irham Taufik, SH, MAP

· Walikota Tebing Tinggi : Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan.

Diakhir kegiatan, Panitia Paskah a.l Ketua: Drs. Eliyas Tarigan, Sekretaris: Drs. Bernard Hutapea dan Wakil Sekretaris: Dias Ias Naro Saruksuk, SE, yang juga adalah Ketua PNB Pusat HKI, mengucapkan terima kasih kepada bapak Ephorus HKI atas pelayanannya dalam ibadah Paskah PNS Kristiani yang Sukses di kota Tebing Tinggi. Selamat Bermarturia, Tuhan Memberkati ! (Disarikan dari Berita Kegiatan Pucuk Pimpinan yang disusun oleh Pdt. Edwin Simanullang, STh) - hp


SIDANG RAYA KE 13 DEWAN GEREJA SE-ASIA (Christian Conference of Asia - CCA)

Sidang Raya Dewan Gereja se-Asia (Christian Conference of Asia - CCA ) ke-13 baru saja berlangsung dari tanggal 14-21 April 2010 di Grand Season Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia. Mewakili Huria Kristen Indonesia (HKI) hadir Pdt. R. Simanjuntak, BD (Sekretaris Jenderal). Berikut kami akan menyampaikan Informasi yang dapat kami himpun dari kehadiran beliau pada Sidang Raya tersebut.

Sidang Raya CCA (CCA ini beranggotakan kurang lebih 100 gereja-gereja/denominasi dari 19 negara yang ada di Asia) yang berlangsung satu kali lima tahun ini mengambil Thema “Called to prophesy, roconcile and heal”. Sidang Raya Dewan Gereja se-Asia dihadiri oleh 164 orang Utusan dari Gereja Anggota CCA, 25 orang dari General Committe, 20 orang sebagai CCA Staff, 33 orang Undangan, 27 orang Peninjau dan 17 orang selaku Pandu Sidang. Seluruhnya 293 orang berkumpul dari Australia, Bangladesh, Cambodia, Hongkong, India, Indonesia, Iran, Japan, Korea, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, New Zealand, Pakistan, Philippines, Singapore, Srilangka, Taiwan, Thailand, Timor Leste dan juga perwakilan dari World Churches Council atau WCC dan persekutuan oikumene setingkat PGI di Sidang raya CCA kali ini.

Selama Sidang telah di bahas dan evaluasi tentang pelaksanaan Program selama 5 Tahun (2005-2010) dan penetapan Program 5 Tahun ke depan (2010-2015) serta bagaimana Gereja-Gereja di Asia menggumuli panggilan gereja memperbaharui dan memulihkan dunia ditengah banyaknya gesekan sosial akibat perbedaan dan keragaman (agama, ekonomi, etnis-budaya, politik, jender) di masing-masing konteks dimana gereja-gereja berada di Asia. Untuk persidangan kali ini juga dilaksanakan penerimaan beberapa gereja sebagai anggota baru CCA, yaitu : GKO (Indonesia), Gereja Coptic Orthodox (Australia), National Council of Churches in Bhutan, Gereja Armenian Orthodox (Iran), dan Gereja Lutheran Philipina.

Disamping itu salah satu hasil penting lainnya adalah terpilihnya Rev. Dr. Henriette Tabita Hutabarat-Lebang (dari Gereja Toraja dan juga anggota MPH PGI periode 2009-2014) menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Asia Periode 2010-2015 menggantikan Dr. Prawate KHID-ARN dari Church of Christ in Thailand. Beliau adalah perempuan pertama yang menjabat posisi Sekretaris Jenderal CCA.

Selanjutnya telah terpilih Anggota Presidium Dewan Gereja se Asia y.i :

1. Ms Van Arun Rasmey ( Kampuchea Christian Council General Secretary)

2. Rev Rex RB Reyes (General Secretary of the National Council of Churches in the Philippines)

3. Rev Ms Retno Ngapon (perwakilan Pemuda dari Indonesia)

4. Dr K.B. Rokaya (General Secretary of the National Council of Churches in Nepal).

Dan General Committee ada 21 orang – salah satunya yaitu Pdt. Gomar Gultom – mewakili Indonesia (beliau adalah Sekretaris Umum PGI saat ini).. (hp)


Lokakarya Penulisan Jurnal Teologi

STT HKBP Nomensen dan Lutheran Church of Australia (LCA)

07 – 10 April 2010, Sopo Toba Hotel – Samosir

Menulislah Sekarang!

Your browser may not support display of this image.

Menulis itu sulit!

Terkadang untuk menuliskan satu kata atau satu kalimat pun untuk memulai tulisan banyak orang menglami kesulitan dan akhirnya tidak jadi menulis. Ada juga yang bingung soal ide, tidak tahu harus menulis tentang apa, juga akhirnya berhenti menulis. Atau ada juga yang merasa tidak berbakat menulis, seolah-olah menulis itu adalah sebuah anugerah yang tidak dapat dilatih, sesuatu yang turun dari langit dan diberikan hanya kepada orang-orang tertentu.

Kendala-kendala seperti inilah yang membuat banyak orang tidak mau menulis, padahal punya potensi untuk menulis. Mereka lebih memilih untuk berkomunikasi lewat bahasa verbal saja dan menghindarkan diri dari kerepotan menulis. Padahal di tengah dunia yang semakin mengglobal ini, lewat tulisan, seseorang bisa melakukan banyak hal. Diantaranya: untuk mentransformasi isi pikiran dalam bentuk tulisan, supaya informasi yang diterima bisa didengar oleh orang banyak, dan mengingatkan suatu peristiwa yang dialami. Selain itu, dengan menulis kita mempunyai wadah untuk aktualisasi diri, mempromosikan diri (personal branding), mendokumentasikan pengetahuan dan pengalaman, dan juga berbagi pengetahuan dan pengalaman ( termasuk curhat )

Terlebih lagi di gereja, dalam pekerjaan Pekabaran Injil yang dilakukannya lewat media yang dimiliki (buletin, tabloid, majalah, dll.), menulis dan menghasilkan sebuah tulisan menjadi bagian penting “untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Tim. 3:16). Gereja perlu membangun kultur menulis dikalangan umat. Secara khusus lewat para pelayanNya (pendeta, penatua, bibelvrouw, diakones, evangelis, dll.), diharapkan gereja mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk menulis. Tulisan-tulisan itu di tulis untuk menjawab beragam pertanyaan yang muncul dari kaum awam soal imannya kepada Tuhan.

Hal inilah yang mendorong STT HKBP Nomensen – Pematang Siantar, bekerjasama dengan Lutheran Church of Australia (LCA), menyelenggarakan sebuah Lokakarya (workshop) Penulisan Jurnal Teologi bagi pemula pada tanggal 07 – 10 April 2010, di Sopo Toba Hotel – Samosir. Diharapkan melalui lokakarya penulisan ini akan lahir penulis-penulis baru yang, minimal, menjadi penulis-penulis handal di gereja masing-masing. Lewat media-media yang ada di masin-masing gereja, semacam Bina Warga (HKI), akan dihasilkan tulisan-tulisan yang semakin baik. Gereja-gereja yang tergabung dalam Sekretariat Bersama (sekber) UEM diundang untuk mengirimkan 3 (tiga) orang utusannya, baik pendeta maupun warga jemaat, yang mempunyai minat dan potensi untuk menulis.

Menulis itu tidak sulit!

Pembicara utama dalam lokakarya ini, Hasudungan Sirait dari Yakoma PGI, sejak awal telah memotivasi para peserta untuk mulai menulis dengan mengatakan:

“Menulis itu adalah sebuah keterampilan, sama sepeti kita belajar naik sepeda, menyetir, memanjat pohon, main bola, berenang. Intinya adalah berlatih. Tidak perlu menunggu mood yang baik untuk menulis. Manulis bisa kapan saja dan dimana saja, serta idenya bisa tentang apa saja.”

Your browser may not support display of this image.

Hasudungan Sirait

Jadi menulis itu tidak sulit. Yang diperlukan adalah latihan yang terus menerus dan harus dimulai sekarang juga, jangan ditunda! Karena itu, di hari kedua loka karya, para peserta langsung diperkenalkan dan diajarkan beberapa tehnik penulisan, yaitu tehnik deskripsi, tehnik adegan, dan tehnik narasi. Para peserta dilatih untuk dapat menggunakan ketiga tehnik ini dalam tulisannya. Tak lupa juga beberapa contoh tulisan ditunjukkan sebagai bahan evaluasi bagi para peserta.

Ada juga pembicara lain di hari ke-2, Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing (Ketua STT HKBP Nomensen), ysng memberikan ceramah tentang penulisan gaya naratif. Gaya penulisan narasi biasa ditemukan dalam biografi. Penulisan sebuah biografi seorang tokoh adalah dalam rangka menemukan teologi figuratif, sekaligus sebagai upaya untuk merelevansikan dan mengaktualisasikan pemahaman dan penghayatan teologi, tugas, panggilan dan pelayanan gereja ke dalam konteks kehidupan masa kini. Your browser may not support display of this image.

Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing dan Pdt. Dr. Bonar lumbantobing

Tidak hanya berhenti pada teori, pada hari ke-3 pelatihan kegiatan di isi dengan praktek penulisan leewat pengamatan langsung ke beberapa lokasi yang telah di pilih. Ada 4 lokasi yang dipilih, yakni: pasar souvenir Tomok, objek wisata Tomok, Museum Huta Bolon Simanindo, dan desa Simanindo. Secara berkelompok, para peserta ditugaskan untuk membuat tulisan dari hasil pengamatan tersebut. Hasil tulisan dari kelompok tersebut kemudian dipresentasikan di hari terakhir loka karya.

Antusiasme peserta

Kegiatan ini sendiri diikuti oleh 28 orang peserta utusan gereja-gereja anggota Sekber UEM yang diundang oleh panitia. Secara umum para peserta sangat antusias dan merasa gembira dengan pelatihan yang diadakan. Setiap sesi yang disajikan diikuti dengan serius dan setiap tugas dikerjakan dengan maksimal. Hal ini menunjukkan kerinduan dari para peserta, yang umumnya adalah para pendeta, untuk di “isi ulang” dengan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan yang baru. Di akhir loka karya, para peserta mempunyai permintaan kepada STT HKBP Nomensen agar loka karya ini dapat berlanjut pada waktu-waktu berikutnya.

Dari Huria Kristen Indonesia (HKI), Pucuk Pimpinan mengutus 3 orang utusannya untuk mengikuti loka karya tersebut, yakni: Pdt. Lamsihar Simamora, M.Th. (pendeta resort Medan III), Pdt. Godman Tampubolon, S.Th. (pendeta resort Pahae Julu), dan Pdt. Riston Eirene Sihotang, S.Si. (Teologi) (pendeta resort Lawedesky). Kiranya apa yang didapatkan lewat pelatihan ini dapat dipakai untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan di HKI, secara khusus dalam hal penulisan lewat media yang dimiliki oleh HKI.