Tuesday, June 16, 2009

Editorial Bina Warga Edisi Juni - Juli 2009

H1N1

Pandemi flu H1N1 (flu babi) kemungkinan besar bakal segera terjadi. Demikian diingatkan pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Margaret Chan dalam kongres tahunan WHO di Jenewa, Swiss.Menurut data terakhir WHO, 39 negara telah melaporkan kasus flu H1N1. Jumlah kasus di seluruh dunia telah mencapai hampir 9 ribu kasus termasuk 74 kematian.

Apakah flu babi?Flu babi (Inggris:Swine influenza) atau SIV adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang menjangkiti babi. Disebabkan oleh influenza tipe A, wabah penyakit ini pada babi rutin terjadi dengan tingkat kasus tinggi namun jarang menjadi fatal. Penyakit ini cenderung mewabah di musim semi dan musim dingin tetapi siklusnya adalah sepanjang tahun. Kepala Laboratorium Flu Unggas Universitas Airlangga CA Nidom mengatakan, flu babi sebenarnya sudah lazim. Penyakit dengan virus H1N1 di Indonesia sudah ada sejak dulu. Subtipe di Indonesia atau H1N1 klasik tidak berbahaya. "H1N1 tipe Meksiko yang dikenal sebagai flu babi sekarang inilah yang berbahaya," . Berdasarkan riset Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, H1N1 tipe Meksiko diduga kuat gabungan flu unggas, flu babi, dan flu manusia. Virus kemungkinan berubah di tubuh babi.

Saat ini Mexsiko sedang dijangkiti wabah virus baru, yang diduga jenis baru ini merupakan kombinasi virus flu babi, flu burung, dan flu manusia. Departemen Kesehatan Mexsiko menyatakan bahwa virus berjenis H1N1 memiliki sejumlah gejala, antara lain: demam di atas 39 derajat Celsius, sakit kepala, pegal linu, dan iritasi mata.

Wabah flu babi ini mengharuskan petugas kesehatan di setiap pintu masuk ke wilayah Indonesia lebih waspada. Sebagai upaya antisipasi, Pemerintah Indonesia telah memasang detektor panas di setiap bandara untuk mendeteksi penumpang yang memiliki gejala dengan suhu badan diatas 39 derajat celsius. Walau sebetulnya tipis kemungkinan Indonesia terjangkiti flu babi ini karena Indonesia tidak ada aktifitas eksport dan import dengan negara Mexsiko.

Hal serupa dilakukan tim karantina kesehatan di Pelabuhan Sri Bintan Pura, di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Tim ini memeriksa kesehatan setiap penumpang yang baru datang dari luar negeri.

Keluhan akan dampak flu babi dilontarkan para pedagang daging babi di Semarang, Jawa Tengah. Meski tidak menular dari daging, konsumen lebih memilih berhati-hati dengan tidak mengkonsumsi babi. Akibatnya penjualan pun menurun.

Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus H1N1, petugas Dinas Peternakan Wonosobo, Jateng, melakukan penyemprotan kandang babi yang berada dalam satu kompleks di Kecamatan Kretek, Wonosobo.

Bagaimana dengan warga jemaat kita yang banyak mengharapkan dan menumpukan pendapatan dari ternak babi ? Biar bagaimanapun, sebagai warga Kerajaan Allah yang bertanggungjawab kita harus turut ambil bagian dalam mengatasi persoalan yang sudah mendunia ini. Mari jaga kebersihan kandang dan ternak babi kita. Mari kita upayakan kebersihan udara dari sengitnya bau yang bersumber dari kandang dan ternak babi kita. Departemen Diakonia telah terbukti mampu menciptakan kandang dan ternak babi yang bebas dari polusi udara dan pencemaran lingkungan. Redaksi.