Jamita Pesta II Ari Haheheon Tanggal, 24 Maret 2008
Oleh : Pdt. Rimhot Simamora, S.Th (Pendeta Tugas Belajar Program S2 di STT Abdi sabda Medan)
I. Pendahuluan.
Untuk perlu dipahami dan diketahui bahwa dalam tiga peristiwa Kristus menghidupkan kembali orang mati yaitu : Putri Yairus, Putra janda dan Naim dan Lazarus, itu tidak dianggap “Sebagai Kebangkitan”, melainkan “Hidup kembali”. Alasannya adalah bahwa tidak ada petunjuk seorangpun dari ke tiganya mengalami lain, kecuali kembali ke kehidupan yang telah mereka tinggalkan… Dalam I Korintus 15 ; 44, dikatakan bahwa; demikian pulalah halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditabur dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidak binasaan. Ditabur dalam kehinaan dibangkitkan dalam kemuliaan, ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan, yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh Rohaniah. Dan Paulus dengan tegas mengatakan bahwa : Kristus adalah yang sulung dari orang –orang yang telah meninggal yang bangkit dari kematian ( I Korintus 15 ; 20 ). Namun kembalinya ke tiga orang tadi dihidupkan kembali adalah untuk menyatakan bahwa Kristus adalah Tuan atas maut. Hal ini penting memperlihatkan bahwa Kristus adalah berdaulat dan berkuasa atas segala keadaaan.
II. Singkat Cerita
Untuk mengetahui alur cerita ini secara lebih detail, disarankan kepada kita untuk membacanya mulai dari ayat 1 – 44. Secara singkat dipaparkan bahwa, Lazarus saudara Marta dan Maria (yang pernah meminyaki kaki Yesus dengan minyak dan menyekanya dengan rambutnya), sedang sakit. Hal ini dikabarkan kepada Yesus. Namun ketika Yesus mendengar kabar tersebut, dalam ayat 4 Yesus berkata Penyakit ini tidak akan membawa kematian, tetapi menyatakan kemuliaan Allah sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan. Kemudian ayat 11 Yesus memberitahukan kepada murid-muridNya bahwa Lazarus adalah tertidur ( penjelasan ayat 13, tidur = mati ), Aku akan pergi kesana untuk membangunkan dia dari tidurnya, dan ketika Yesus berada ditempat Maria bahwa Lazarus telah mati 4 hari.
III. Penjelasan Perikop.
Ayat 21 – 22 adalah bahwa/ pendahuluan untuk memasuki penjelasan dari perikop (ayat 23 – 27). Dalam ayat 21 – 22 ini merupakan suatu statement Marta kepada Yesus yang menyatakan : Tuhan sekiranya Engkau ada disini saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarangpun aku tahu bahwa Allah akan memberikan kepadaMu segala sesuatu yang Engkau minta kepadaNya , ayat ini mau menjelaskan 2 hal :
1. Berada bersama Yesus pasti memperoleh hidup.
2. Atas kuasa Allah, Yesus dapat mengembalikan seseorang kepada kehidupan yang ditinggalkan sebelumnya karena kematian daging..
Ayat 23…. Suadaramu akan Bangkit inilah pernyataan Yesus ketika mendengar apa yang dikatakan Marta dalam ayat 21 – 22. Suatu peryataan yang luar biasa seorang yang telah mati 4 hari dan telah dikuburkan akan dibangunkan/ dibangkitkan / dihidupkan kembali.
Ayat 24 ini merupakan respon Marta atas pernyataan Yesus tersebut dimana ia mengatakan; Aku tahu bahwa dia akan bangkit pada waktu orang–orang bangkit pada akhir Zaman. Marta dalam menanggapi perkataan Yesus tersebut tidak menyangkal apa yang dikatakan oleh Yesus terbukti dari jawabannya. Dari perkataaan Marta ini jelas ia telah mengerti akan adanya kebangkitan manusia dari kematian pada akhir zaman, namun dia tidak berpikir tentang kuasa Yesus untuk mengembalikan seseorang dari kematian kepada kehidupan kembali. Hal ini dapat kita bandingkan dengan apa yang kita katakan oleh Nikodemus kepada Yesus, dimana Nikodemus mengatakan bagaimana mungkin manusia dapat dilahirkan kembali pikiran Marta pun demikian, mana mungkin seorang yang mati sudah 4 hari dan dikuburkan dapat dihidupkan kembali.
Ayat 25– 26, Merupakan penjelasan Yesus tentang ketidaktahuan Marta, Yesus tidak mau membiarkan seseorang yang belum jelas mengerti akan maksudnya, sebagaimana ketika Dia menyatakan kepada murid – muridNya bahwa Lazarus telah tidur, yang mana pengertian muridNya tidur dalam arti “beristirahat/ melepaskan segala kegiatan, sementara/ membaringkan tubuh”, pada hal maksud Yesus adalah mati. Maka demikian halnya dengan Marta yang pengertiannya tentang bangkit itu hanya terjadi pada akhir zaman. Penjelasan Yesus diungkapkan dalam ayat 25 – 26 , “ Akulah kebangkitan dan hidup, barang siapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya. Dari pernyataan Yesus ini ada 2 pokok yang harus dipahami, yaitu :
1. Pernyataan: Akulah kebangkitan dan hidup, barang siapa percaya kepadaKu dia akan hidup walaupun dia sudah mati. Menurut hemat kami disinilah nampak Kuasa Yesus yang mampu menghidupkan manusia yang sudah mati dalam arti Mengembalikan seseorang kepada kehidupannya yang semata. Dan inilah yang Yang tidak dapat dilakukan oleh siapapun kecuali Yesus. Memberikan napas = Hidup. Hidup kembali sebagaimana semula. Dan inilah yang mau diberikan Kepada Lazarus mengembalikan kehidupannya. Kenyataan ini menunjukkan bahwa Yesus berkuasa atas segalanya bahkan menghidupkan orang yang telah mati.
2. Pernyataan : Setiap orang yang hidup dan percaya kepadaKu, tidak akan mati selama lamanya; menurut hemat saya inilah yang mengarah kepada kehidupan yang kekal (eskatologis). Kepercayaan iman kepada Yesus tidak akan mengubah status seseorang didalam Yesus artinya dia akan mempunyai hidup yang kekal.
Kata kunci disini ialah “ PERCAYA “. Semua tanda-tanda mujizat yang terjadi kepada seseorang atau kolektif dalam berita Alkitab semuanya terjadi atas kepercayaan kepada Yesus Kristus, itu adalah fakta yang sesungguhnya. Percaya adalah ungkapan yang bertindak, berbuat dan berkeyakinan kepada Yesus Kristus. Dan inilah yang dinyatakan Marta ayat 27 ; ya Tuhan aku percaya bahwa Engkaulah Mesias Anak Allah Dia yang akan datang ke dunia. Ayat ini menerangkan bahwa Marta benar-benar mengerti dan percaya tentang apa yang dikatakan Yesus bahwa didalam kamu ada kehidupan kebangkitan kini dan kekal untuk selamanya.
IV. Untuk di Renungkan.
Kita semua telah tidur / mati oleh dosa dan pelanggaran kita akibatnya kita tidak dapat berbuat apa-apa demi kebahagiaan dan kehidupan kita. Bahwa masalah kekacauan, kebodohan, kemiskinan, bencana, malapetaka itulah yang senantiasa nyata dalam kehidupan kita, dan kita tidak punya kekuatan untuk menghadapi apalagi memenangkannya.
Terimakasih pada Yesus Kristus atas karyaNya yang telah mengalahkan kematian melalui kebangkitanNya kita telah dimenangkan untuk melawan kuasa maut. Maut tidak lagi berkuasa atas orang yang menghidupi kebangkitan Yesus itu yaitu dengan senantiasa mempercayainya dan itulah suka cita kita yang paling besar atas kebangkitannya, kita dibangunkan kembali/ dihidupkan untuk hidup, beraktivitas berbuat, merobah segala kebiasaan kita. Itulah tindakan Allah didalam Kristus suatu tindakan yang penuh konsekwensi bagi manusia (Lukas 20 : 36).
Iman kepercayaan kita kepada Yesus yang telah mengalahkan kematian dengan kebangkitanNya akan senantiasa memberikan peluang besar dalam kebahagiaan hidup kita kini dan sepanjang masa sampai kepada kekekalan. Amin.
Oleh : Pdt. Rimhot Simamora, S.Th (Pendeta Tugas Belajar Program S2 di STT Abdi sabda Medan)
I. Pendahuluan.
Untuk perlu dipahami dan diketahui bahwa dalam tiga peristiwa Kristus menghidupkan kembali orang mati yaitu : Putri Yairus, Putra janda dan Naim dan Lazarus, itu tidak dianggap “Sebagai Kebangkitan”, melainkan “Hidup kembali”. Alasannya adalah bahwa tidak ada petunjuk seorangpun dari ke tiganya mengalami lain, kecuali kembali ke kehidupan yang telah mereka tinggalkan… Dalam I Korintus 15 ; 44, dikatakan bahwa; demikian pulalah halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditabur dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidak binasaan. Ditabur dalam kehinaan dibangkitkan dalam kemuliaan, ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan, yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh Rohaniah. Dan Paulus dengan tegas mengatakan bahwa : Kristus adalah yang sulung dari orang –orang yang telah meninggal yang bangkit dari kematian ( I Korintus 15 ; 20 ). Namun kembalinya ke tiga orang tadi dihidupkan kembali adalah untuk menyatakan bahwa Kristus adalah Tuan atas maut. Hal ini penting memperlihatkan bahwa Kristus adalah berdaulat dan berkuasa atas segala keadaaan.
II. Singkat Cerita
Untuk mengetahui alur cerita ini secara lebih detail, disarankan kepada kita untuk membacanya mulai dari ayat 1 – 44. Secara singkat dipaparkan bahwa, Lazarus saudara Marta dan Maria (yang pernah meminyaki kaki Yesus dengan minyak dan menyekanya dengan rambutnya), sedang sakit. Hal ini dikabarkan kepada Yesus. Namun ketika Yesus mendengar kabar tersebut, dalam ayat 4 Yesus berkata Penyakit ini tidak akan membawa kematian, tetapi menyatakan kemuliaan Allah sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan. Kemudian ayat 11 Yesus memberitahukan kepada murid-muridNya bahwa Lazarus adalah tertidur ( penjelasan ayat 13, tidur = mati ), Aku akan pergi kesana untuk membangunkan dia dari tidurnya, dan ketika Yesus berada ditempat Maria bahwa Lazarus telah mati 4 hari.
III. Penjelasan Perikop.
Ayat 21 – 22 adalah bahwa/ pendahuluan untuk memasuki penjelasan dari perikop (ayat 23 – 27). Dalam ayat 21 – 22 ini merupakan suatu statement Marta kepada Yesus yang menyatakan : Tuhan sekiranya Engkau ada disini saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarangpun aku tahu bahwa Allah akan memberikan kepadaMu segala sesuatu yang Engkau minta kepadaNya , ayat ini mau menjelaskan 2 hal :
1. Berada bersama Yesus pasti memperoleh hidup.
2. Atas kuasa Allah, Yesus dapat mengembalikan seseorang kepada kehidupan yang ditinggalkan sebelumnya karena kematian daging..
Ayat 23…. Suadaramu akan Bangkit inilah pernyataan Yesus ketika mendengar apa yang dikatakan Marta dalam ayat 21 – 22. Suatu peryataan yang luar biasa seorang yang telah mati 4 hari dan telah dikuburkan akan dibangunkan/ dibangkitkan / dihidupkan kembali.
Ayat 24 ini merupakan respon Marta atas pernyataan Yesus tersebut dimana ia mengatakan; Aku tahu bahwa dia akan bangkit pada waktu orang–orang bangkit pada akhir Zaman. Marta dalam menanggapi perkataan Yesus tersebut tidak menyangkal apa yang dikatakan oleh Yesus terbukti dari jawabannya. Dari perkataaan Marta ini jelas ia telah mengerti akan adanya kebangkitan manusia dari kematian pada akhir zaman, namun dia tidak berpikir tentang kuasa Yesus untuk mengembalikan seseorang dari kematian kepada kehidupan kembali. Hal ini dapat kita bandingkan dengan apa yang kita katakan oleh Nikodemus kepada Yesus, dimana Nikodemus mengatakan bagaimana mungkin manusia dapat dilahirkan kembali pikiran Marta pun demikian, mana mungkin seorang yang mati sudah 4 hari dan dikuburkan dapat dihidupkan kembali.
Ayat 25– 26, Merupakan penjelasan Yesus tentang ketidaktahuan Marta, Yesus tidak mau membiarkan seseorang yang belum jelas mengerti akan maksudnya, sebagaimana ketika Dia menyatakan kepada murid – muridNya bahwa Lazarus telah tidur, yang mana pengertian muridNya tidur dalam arti “beristirahat/ melepaskan segala kegiatan, sementara/ membaringkan tubuh”, pada hal maksud Yesus adalah mati. Maka demikian halnya dengan Marta yang pengertiannya tentang bangkit itu hanya terjadi pada akhir zaman. Penjelasan Yesus diungkapkan dalam ayat 25 – 26 , “ Akulah kebangkitan dan hidup, barang siapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya. Dari pernyataan Yesus ini ada 2 pokok yang harus dipahami, yaitu :
1. Pernyataan: Akulah kebangkitan dan hidup, barang siapa percaya kepadaKu dia akan hidup walaupun dia sudah mati. Menurut hemat kami disinilah nampak Kuasa Yesus yang mampu menghidupkan manusia yang sudah mati dalam arti Mengembalikan seseorang kepada kehidupannya yang semata. Dan inilah yang Yang tidak dapat dilakukan oleh siapapun kecuali Yesus. Memberikan napas = Hidup. Hidup kembali sebagaimana semula. Dan inilah yang mau diberikan Kepada Lazarus mengembalikan kehidupannya. Kenyataan ini menunjukkan bahwa Yesus berkuasa atas segalanya bahkan menghidupkan orang yang telah mati.
2. Pernyataan : Setiap orang yang hidup dan percaya kepadaKu, tidak akan mati selama lamanya; menurut hemat saya inilah yang mengarah kepada kehidupan yang kekal (eskatologis). Kepercayaan iman kepada Yesus tidak akan mengubah status seseorang didalam Yesus artinya dia akan mempunyai hidup yang kekal.
Kata kunci disini ialah “ PERCAYA “. Semua tanda-tanda mujizat yang terjadi kepada seseorang atau kolektif dalam berita Alkitab semuanya terjadi atas kepercayaan kepada Yesus Kristus, itu adalah fakta yang sesungguhnya. Percaya adalah ungkapan yang bertindak, berbuat dan berkeyakinan kepada Yesus Kristus. Dan inilah yang dinyatakan Marta ayat 27 ; ya Tuhan aku percaya bahwa Engkaulah Mesias Anak Allah Dia yang akan datang ke dunia. Ayat ini menerangkan bahwa Marta benar-benar mengerti dan percaya tentang apa yang dikatakan Yesus bahwa didalam kamu ada kehidupan kebangkitan kini dan kekal untuk selamanya.
IV. Untuk di Renungkan.
Kita semua telah tidur / mati oleh dosa dan pelanggaran kita akibatnya kita tidak dapat berbuat apa-apa demi kebahagiaan dan kehidupan kita. Bahwa masalah kekacauan, kebodohan, kemiskinan, bencana, malapetaka itulah yang senantiasa nyata dalam kehidupan kita, dan kita tidak punya kekuatan untuk menghadapi apalagi memenangkannya.
Terimakasih pada Yesus Kristus atas karyaNya yang telah mengalahkan kematian melalui kebangkitanNya kita telah dimenangkan untuk melawan kuasa maut. Maut tidak lagi berkuasa atas orang yang menghidupi kebangkitan Yesus itu yaitu dengan senantiasa mempercayainya dan itulah suka cita kita yang paling besar atas kebangkitannya, kita dibangunkan kembali/ dihidupkan untuk hidup, beraktivitas berbuat, merobah segala kebiasaan kita. Itulah tindakan Allah didalam Kristus suatu tindakan yang penuh konsekwensi bagi manusia (Lukas 20 : 36).
Iman kepercayaan kita kepada Yesus yang telah mengalahkan kematian dengan kebangkitanNya akan senantiasa memberikan peluang besar dalam kebahagiaan hidup kita kini dan sepanjang masa sampai kepada kekekalan. Amin.