Minggu 13 April 2008
Nats : Lukas 16: 19-25
Nats : Lukas 16: 19-25
I. Pendahuluan
Hubungan yang harmonis antara sesama manusia akan terjadi apabila ada prinsip untuk saling mengasihi dan mau melayani. Contohnya: Yang kaya menggunakan hartanya untuk menolong yang miskin, yang berkuasa tidak mengunakan kekuasaannya untuk menindas yang lemah. Pelayanan kasih tidaklah dibatasi oleh umur. Anak-anak, remaja, pemuda maupun orang tua haruslah saling mengasihi. Perbuatan kasih juga tidak dibatasi oleh pekerjaan. Kasih itu berlaku untuk semua orang. Kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus adalah kasih yang nyata. Kasih itu tidak hanya sebatas kata-kata, tetapi harus diwujudkan di dalam perbuatan
II. Penjelasan Nats
1. Anak balita/Kecil
Di dalam hidup ini tentu kita pernah melihat orang kaya dan yang miskin. Bagaimanakah kehidupan orang kaya dan yang miskin itu? (Berilah kesempatan kepada anak-anak untuk menjawabnya). Antara si kaya dan si miskin tentu mempunyai perbedaan. Orang kaya tentu memiliki banyak uang, rumah yang besar dan bagus, seperti istana. Mobilnya banyak dan hartanya melimpah. Semua hartanya tentu dapat membuat hatinya senang. Sedangkan yang miskin, hidupnya susah, karena dia tidak mempunyai harta.
Di dalam pengajarannya,Tuhan Yesus menceritakan tentang orang yang kaya dan yang miskin. Orang kaya itu mempunyai rumah yang megah yang di dalamnya dilengkapi dengan perlengkapan yang indah dan cantik. Orang kaya itu sifatnya sombong, dan egois. Setiap hari ia selalu mempergunakan kekayaannya untuk bersenang-senang dengan sahabat-sahabatnya. Ketika orang kaya itu melakukan perjamuan makan dengan sahabat-sahabatnya, duduklah seorang pengemis yang miskin di depan rumahnya. Pengemis itu setiap harinya duduk di depan pintu orang kaya itu untuk mengharapkan belas-kasihan dari orang kaya itu. Orang kaya itu tidak kasihan kepadanya. Si miskin itu terbaring di muka pintu orang kaya itu dengan badan yang penuh dengan borok (luka yang sudah membusuk). Setiap orang yang melihat dia selalu menutup hidungnya.
Pengemis yang miskin itu adalah Lazarus (Bhs Ibrani El-Azar: Allah menolongnya). Untuk mengisi perutnya, ia pun mengharapkan sisa-sisa makanan yang jatuh dari meja yang kaya itu. Bersamaan dengan itu datanglah anjing menjilati boroknya. Ia tidak berkuasa untuk mengusirnya. Lalu orang miskin itupun mati. Tak lama kemudian orang kaya itupun mati. Setelah mereka mati, apakah yang terjadi kepada mereka? Lazaruspun dibawa oleh malaikat Allah ke Surga, keatas pangkuan Abraham (Bapa orang percaya). Disana ia merasa bahagia bersama-sama dengan orang percaya. Sedangkan Orang kaya itu sangat menderita. Kekayaannya tidak dapat melepaskannya dari api yang sangat panas.
Ketika orang kaya itu kesakitan, iapun meminta belas kasihan kepada Abraham, supaya Lazarus meringankan beban penderitaannya. Abraham menjawab, itu tidak mungkin karena engkau telah menerima yang baik semasa hidupmu,sedangkan Lazarus menerima yang buruk semasa hidupnya. Melalui prikop ini anak-anak Tuhan diajari untuk tetap senantiasa berbuat kasih. Kita harus tetap melakukan yang baik semasa hidup kita. Karena ketika tiba “waktunya” tidak ada lagi kesempatan kita untuk bertobat. Kita harus saling mengasihi sesama kita. Apabila ada harta kita mari kita membantu orang-orang yang berkekurangan. Kita harus peduli terhadap sesama kita. Melalui kasih dari Allah, kita melayani semua orang, terutama kepada yang miskin. Supaya kita berbahagia seperti Lazarus, kita tidak boleh egosi yang hanya mementingkan kepentingan sendiri. Apapun yang ada pada kita, misalnya kepintaran, harta mari kita pergunakan untuk kemulian Allah
A.Tema : Mengasihi
B. Tujuan :
· Supaya anak dapat menyatakan arti tema
· Supaya anak dapat menyebutkan cara mengasihi sesama manusia
· Supaya anak dapat menyatakan tekad akan mengasihi orang lain melalui aksi
Hubungan yang harmonis antara sesama manusia akan terjadi apabila ada prinsip untuk saling mengasihi dan mau melayani. Contohnya: Yang kaya menggunakan hartanya untuk menolong yang miskin, yang berkuasa tidak mengunakan kekuasaannya untuk menindas yang lemah. Pelayanan kasih tidaklah dibatasi oleh umur. Anak-anak, remaja, pemuda maupun orang tua haruslah saling mengasihi. Perbuatan kasih juga tidak dibatasi oleh pekerjaan. Kasih itu berlaku untuk semua orang. Kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus adalah kasih yang nyata. Kasih itu tidak hanya sebatas kata-kata, tetapi harus diwujudkan di dalam perbuatan
II. Penjelasan Nats
1. Anak balita/Kecil
Di dalam hidup ini tentu kita pernah melihat orang kaya dan yang miskin. Bagaimanakah kehidupan orang kaya dan yang miskin itu? (Berilah kesempatan kepada anak-anak untuk menjawabnya). Antara si kaya dan si miskin tentu mempunyai perbedaan. Orang kaya tentu memiliki banyak uang, rumah yang besar dan bagus, seperti istana. Mobilnya banyak dan hartanya melimpah. Semua hartanya tentu dapat membuat hatinya senang. Sedangkan yang miskin, hidupnya susah, karena dia tidak mempunyai harta.
Di dalam pengajarannya,Tuhan Yesus menceritakan tentang orang yang kaya dan yang miskin. Orang kaya itu mempunyai rumah yang megah yang di dalamnya dilengkapi dengan perlengkapan yang indah dan cantik. Orang kaya itu sifatnya sombong, dan egois. Setiap hari ia selalu mempergunakan kekayaannya untuk bersenang-senang dengan sahabat-sahabatnya. Ketika orang kaya itu melakukan perjamuan makan dengan sahabat-sahabatnya, duduklah seorang pengemis yang miskin di depan rumahnya. Pengemis itu setiap harinya duduk di depan pintu orang kaya itu untuk mengharapkan belas-kasihan dari orang kaya itu. Orang kaya itu tidak kasihan kepadanya. Si miskin itu terbaring di muka pintu orang kaya itu dengan badan yang penuh dengan borok (luka yang sudah membusuk). Setiap orang yang melihat dia selalu menutup hidungnya.
Pengemis yang miskin itu adalah Lazarus (Bhs Ibrani El-Azar: Allah menolongnya). Untuk mengisi perutnya, ia pun mengharapkan sisa-sisa makanan yang jatuh dari meja yang kaya itu. Bersamaan dengan itu datanglah anjing menjilati boroknya. Ia tidak berkuasa untuk mengusirnya. Lalu orang miskin itupun mati. Tak lama kemudian orang kaya itupun mati. Setelah mereka mati, apakah yang terjadi kepada mereka? Lazaruspun dibawa oleh malaikat Allah ke Surga, keatas pangkuan Abraham (Bapa orang percaya). Disana ia merasa bahagia bersama-sama dengan orang percaya. Sedangkan Orang kaya itu sangat menderita. Kekayaannya tidak dapat melepaskannya dari api yang sangat panas.
Ketika orang kaya itu kesakitan, iapun meminta belas kasihan kepada Abraham, supaya Lazarus meringankan beban penderitaannya. Abraham menjawab, itu tidak mungkin karena engkau telah menerima yang baik semasa hidupmu,sedangkan Lazarus menerima yang buruk semasa hidupnya. Melalui prikop ini anak-anak Tuhan diajari untuk tetap senantiasa berbuat kasih. Kita harus tetap melakukan yang baik semasa hidup kita. Karena ketika tiba “waktunya” tidak ada lagi kesempatan kita untuk bertobat. Kita harus saling mengasihi sesama kita. Apabila ada harta kita mari kita membantu orang-orang yang berkekurangan. Kita harus peduli terhadap sesama kita. Melalui kasih dari Allah, kita melayani semua orang, terutama kepada yang miskin. Supaya kita berbahagia seperti Lazarus, kita tidak boleh egosi yang hanya mementingkan kepentingan sendiri. Apapun yang ada pada kita, misalnya kepintaran, harta mari kita pergunakan untuk kemulian Allah
A.Tema : Mengasihi
B. Tujuan :
· Supaya anak dapat menyatakan arti tema
· Supaya anak dapat menyebutkan cara mengasihi sesama manusia
· Supaya anak dapat menyatakan tekad akan mengasihi orang lain melalui aksi
C.Metode : Roll Play + Aksi
Caranya : Bentuklah kelompok yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian seorang dari mereka bertindak sebagai orang kaya, dan seorang lagi bertindak sebagai orang miskin. Kemudian ambillah sebungkus roti sebagai bahan perjamuan. Selanjutnya suruhlah mereka memerankan tokoh orang kaya dan orang miskin sesuai dengan nats. Permainan ini selalu di dahului penjelasan nats. Peragakanlah permainan ini sampai anak-anak mengerti akan firman Tuhan yang di bahas.
Caranya : Bentuklah kelompok yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian seorang dari mereka bertindak sebagai orang kaya, dan seorang lagi bertindak sebagai orang miskin. Kemudian ambillah sebungkus roti sebagai bahan perjamuan. Selanjutnya suruhlah mereka memerankan tokoh orang kaya dan orang miskin sesuai dengan nats. Permainan ini selalu di dahului penjelasan nats. Peragakanlah permainan ini sampai anak-anak mengerti akan firman Tuhan yang di bahas.
D. Alat Peraga : Gambar Pengemis, orang buta
E. Nyanyian Tema : Ada orang Buta, Mengasihi lebih sungguh
F. Ayat Hafalan : 1 Yoh. 3:18
E. Nyanyian Tema : Ada orang Buta, Mengasihi lebih sungguh
F. Ayat Hafalan : 1 Yoh. 3:18
2. Anak tanggung
Perbuatan yang baik pada umumnya tentu akan menghasilkan yang baik. Tetapi perbuatan yang buruk tentu akan menerima sesuai dengan perbuatannya. Perkataan tersebut dapat kita lihat di dalam pengajaran Tuhan tentang orang kaya dan yang miskin. Hidup orang kaya itu tidak berkenan dihadapan Allah. Kekayaan yang ada padanya tidak dipergunakan untuk memuliakan Allah. Setiap harinya ia menyombongkan kekayaannya dengan berposta pora dengan sahabat-sahabatnya. Hati dan pikirannya hanya tertuju kepada kesenangan duniawi saja. Hatinya tidak lagi tergerak untuk mengasihi orang lain. Hidup yang berpoya-poya membuat dia lupa kepada orang lain. Mata hatinya tertutup bagi seorang pengemis yang miskin yang sedang berbaring di muka pintu rumahnya.
Si Miskin yang mengharapkan makanan itu adalah Lazarus (Artinya; Allah menolongnya). Setiap harinya ia berada di muka pintu orang kaya itu untuk mengharapkan belas kasihannya. Ia berbaring di muka pintu orang kaya itu karena dia tidak dapat lagi menggerakkan badannya. Ia sangat menderita, badannya dipenuhi dengan borok. Untuk mengisi perutnya simiskin itu mengharapkan sisa-sisa makanan yang jatuh dari meja orang kaya itu. Ketika ia sedang mengharapkan makanan, lalu datanglah anjing dan menjilati boroknya. Kemudian matilah Lazarus. Tak seberapa lama kemudian mati jugalah orang yang kaya itu.
Apakah kesalahan orang kaya itu?Apakah kesalahannya terletak kepada kekayaannya? Kesalahannya tidaklah terletak kepada kekayaannya. Tetapi sifat orang yang kaya itulah yang salah. Keslahan yang pertama adalah Kekayaannya itu menjadi menentukan dan menguasai hidupnya. Ia beranggapan bahwa harta yang ada padanya mampu membawa kesenangan untuk selama-lamanya. Kedua, kesalahannya adalah membiarkan Lazarus di dalam kemiskinannya dan tidak mau membantunya. Dia mau memakai hartanya untuk menolong Lazarus. Ketiga, kekayaannya tidak dipakai untuk memuji dan memuliakan Allah melalui perbuatannya.
Apakah yang terjadi setelah keduanya meninggal? Orang kaya itu menerima sesuai dengan perbuatannya. Kesenangan duniawi telah membuat dia lupa kepada Allah. Oleh karena itu Allahpun menghukumnya. Ia sangat menderita dan tersiksa di api neraka. Kekayaan yang ada semasa hidupnya ternyata tidak dapat melepaskannya dari segala penderitaan yang dihadapinya. Lain halnya dengan Lazarus, iapun dibawa oleh malaekat-malaekat Allah “kepangkuan Abraham” Bapa orang yang percaya. Di tempat itu Lazarus merasa bahagia ia mendapat tempat yang terhormat dari Allah (bdn.Luk. 13: 28-29).
Hukuman yang terjadi kepada orang kaya itu menjadi suatu peringatan kepada kita. Allah menginginkan supaya kita mengasihi dan melayani orang lain. Bagaimanapun banyaknya harta kita, bagaimanapun kedudukan kita, kepintaran kita, haruslah kita syukuri bahwa semuanya itu adalah pemberian Allah. Dan yang harus kita pakaikan untuk kemuliannya. Memuji dan memuliakan Allah, harus kita wujudnyatakan di dalam kehidupan sehari untuk menolong sesama (Bdn. Gal. 6:1-10).
Waktu yang diberikan Tuhan harus kita pakaikan sebaik-baiknya untuk menyenangkan hati Bapa di Surga. Ketika akhir zaman sudah datang, tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat. Untuk itu, marilah kita pakai waktu yang ada untuk saling mengasihi dan melayani sesama terlebih-lebih melayani Allah agar kita memperoleh kebahagiaan. Dan diterima ditempatNya yang Maha Kudus sebagaimana yang di alami Lazarus.
A. Tema : Menunjukkan kasih
B. Tujuan :
· Supaya anak dapat menjelaskan arti tema
· Supaya anak dapat menyebutkan cara menunjukkan kasih kepada sesamanya
· Supaya anak dapat menyebutkan siapa-siapa yang layak dikasihi
· Supaya anak dapat menyatakan tekad dengan cara memberi
Perbuatan yang baik pada umumnya tentu akan menghasilkan yang baik. Tetapi perbuatan yang buruk tentu akan menerima sesuai dengan perbuatannya. Perkataan tersebut dapat kita lihat di dalam pengajaran Tuhan tentang orang kaya dan yang miskin. Hidup orang kaya itu tidak berkenan dihadapan Allah. Kekayaan yang ada padanya tidak dipergunakan untuk memuliakan Allah. Setiap harinya ia menyombongkan kekayaannya dengan berposta pora dengan sahabat-sahabatnya. Hati dan pikirannya hanya tertuju kepada kesenangan duniawi saja. Hatinya tidak lagi tergerak untuk mengasihi orang lain. Hidup yang berpoya-poya membuat dia lupa kepada orang lain. Mata hatinya tertutup bagi seorang pengemis yang miskin yang sedang berbaring di muka pintu rumahnya.
Si Miskin yang mengharapkan makanan itu adalah Lazarus (Artinya; Allah menolongnya). Setiap harinya ia berada di muka pintu orang kaya itu untuk mengharapkan belas kasihannya. Ia berbaring di muka pintu orang kaya itu karena dia tidak dapat lagi menggerakkan badannya. Ia sangat menderita, badannya dipenuhi dengan borok. Untuk mengisi perutnya simiskin itu mengharapkan sisa-sisa makanan yang jatuh dari meja orang kaya itu. Ketika ia sedang mengharapkan makanan, lalu datanglah anjing dan menjilati boroknya. Kemudian matilah Lazarus. Tak seberapa lama kemudian mati jugalah orang yang kaya itu.
Apakah kesalahan orang kaya itu?Apakah kesalahannya terletak kepada kekayaannya? Kesalahannya tidaklah terletak kepada kekayaannya. Tetapi sifat orang yang kaya itulah yang salah. Keslahan yang pertama adalah Kekayaannya itu menjadi menentukan dan menguasai hidupnya. Ia beranggapan bahwa harta yang ada padanya mampu membawa kesenangan untuk selama-lamanya. Kedua, kesalahannya adalah membiarkan Lazarus di dalam kemiskinannya dan tidak mau membantunya. Dia mau memakai hartanya untuk menolong Lazarus. Ketiga, kekayaannya tidak dipakai untuk memuji dan memuliakan Allah melalui perbuatannya.
Apakah yang terjadi setelah keduanya meninggal? Orang kaya itu menerima sesuai dengan perbuatannya. Kesenangan duniawi telah membuat dia lupa kepada Allah. Oleh karena itu Allahpun menghukumnya. Ia sangat menderita dan tersiksa di api neraka. Kekayaan yang ada semasa hidupnya ternyata tidak dapat melepaskannya dari segala penderitaan yang dihadapinya. Lain halnya dengan Lazarus, iapun dibawa oleh malaekat-malaekat Allah “kepangkuan Abraham” Bapa orang yang percaya. Di tempat itu Lazarus merasa bahagia ia mendapat tempat yang terhormat dari Allah (bdn.Luk. 13: 28-29).
Hukuman yang terjadi kepada orang kaya itu menjadi suatu peringatan kepada kita. Allah menginginkan supaya kita mengasihi dan melayani orang lain. Bagaimanapun banyaknya harta kita, bagaimanapun kedudukan kita, kepintaran kita, haruslah kita syukuri bahwa semuanya itu adalah pemberian Allah. Dan yang harus kita pakaikan untuk kemuliannya. Memuji dan memuliakan Allah, harus kita wujudnyatakan di dalam kehidupan sehari untuk menolong sesama (Bdn. Gal. 6:1-10).
Waktu yang diberikan Tuhan harus kita pakaikan sebaik-baiknya untuk menyenangkan hati Bapa di Surga. Ketika akhir zaman sudah datang, tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat. Untuk itu, marilah kita pakai waktu yang ada untuk saling mengasihi dan melayani sesama terlebih-lebih melayani Allah agar kita memperoleh kebahagiaan. Dan diterima ditempatNya yang Maha Kudus sebagaimana yang di alami Lazarus.
A. Tema : Menunjukkan kasih
B. Tujuan :
· Supaya anak dapat menjelaskan arti tema
· Supaya anak dapat menyebutkan cara menunjukkan kasih kepada sesamanya
· Supaya anak dapat menyebutkan siapa-siapa yang layak dikasihi
· Supaya anak dapat menyatakan tekad dengan cara memberi
C. Metode : Roll Play + Aksi
Caranya : (Sama seperti untuk anak kecil).
Caranya : (Sama seperti untuk anak kecil).
D. Alat Peraga : Sebungkus Roti
E. Nyanyian Tema : Mengasihi Lebih Sungguh, Bagaimana Aku Harus mengatakannya
F. Ayat Hafalan : 1 Yoh. 3:18