Thursday, April 03, 2008

Artikel MBW Edisi April Mei 2008


MAKNA ZIARAH KE JERUSALEM, TANAH SUCI UMAT KRISTEN
Ben Tobing

Saya sudah berkali-kali memimpin rombongan yang mengadakan tour rohani ke Tanah Suci Jerusalem. Saya sengaja memilih segmen ini sebagai bentuk pelayanan. Ada rasa kepuasan yang tidak tergambarkan, sewaktu saya memimpin rombongan ke tempat-tempat dimana dahulu Tuhan kita berjalan, berkhotbah dan berkarya. Sewaktu berdiri di kaki bukit, menghadap Laut Galilea, menginjak tanah yang kemungkinan besar dilalui Yesus, kita dapat membayangkan Yesus duduk di sebuat batu, menghadap sekian ribu orang, sambil berkhothah dan mengajar. Kita membayangkan ketika Yesus memberi makan lima ribu orang lebih.
Tapi apakah makna dari tour rohani tersebut? (sebagian mengatakan ‘Tour Ziarah’). Pada zaman modern, kawasan Israel dan Palestina menjadi tanah kudus bagi tiga agama monotheisme besar, yaitu Jahudi, Kristen dan Islam. Bagi kaum Jahudi, ini adalah tanah perjanjian yang terdapat dalam kitab suci dan kejayaan mesa lampau mereka. Disini berdiam nenek moyang dan nabi besar Jahudi seperti Abraham, Jakob, Musa dan Elia. Di tanah ini dahulu terdapat Bait Allah yang dibangun Raja Salomo.
Bagi umat Kristen, ini adalah tanah dimana Kristus dilahirkan, hidup, berkarya dan menderita. Tanah yang menjadi saksi dan mendengar kata-kataNya dan saksi mata mujizat yang agung dan ajaib, dengan ajaran dan hukum yang abadi.
Bagi kaum Islam, ini adalah tanah dimana nabi mereka terangkat ke surga dalam peristiwa Isra Mikraj, dimana di Yerusalem terdapat mesjid ketiga terpenting bagi mereka yaitu Al Aqsa.
Dari dulu sampai sekarang peziarah datang dari segala penjuru dunia untuk melihat tanah dengan sejarah dan kepercayaan yang luar biasa.
Namun demikian, kawasan yang melahirkan kepercayaan dan kasih ini juga merupakan kawasan yang melahirkan peperangan, pertumpahan darah dan kesengsaraan sejak zaman kuno hingga saat ini. Pada zaman modern, kawasan ini menjadi kawasan yang tidak pernah tenang, dimana selalu terjadi kekerasan-­kekerasan yang bisa kita lihat di media, sehingga selalu timbal pertanyaan calon peziarah; apakah aman pergi ke tanah kudus ini?
Saya selalu meyakinkan calon peziarah, bahwa tempat-tempat yang akan dikunjungi selalu aman; karena konflik yang terjadi sangat jauh dari lokasi kunjungan. Tentu kita tidak akan pergi ke jalur Gaza, Ramallah atau Hebron yang menjadi arena konflik. Yang menarik, kita mengetahui dari media bahwa konflik sekarang ini adalah konflik antara Jahudi dan Palestina, tetapi kalau kita mengadakan acara tour disana, kita punya sopir orang Palestine den pemandu lokal adalah orang Jahudi. Mereka bekerja sama dengan sangat baik dan akrab. Kita makan dan menginap di hotel yang dimiliki Jahudi yang mempunyai banyak pelayan orang Palestina.
Tapi apakah makna ziarah itu bagi kita? Perlukah kita mengadakan ziarah ke tempat­tempat kudus seperti Jerusalem, Behtlehem dll?

MAKNA
Tour atau ziarah bermakna mengadakan suatu kegiatan pergi ke suatu tempat khusus di tempat lain yang dekat maupun jauh. Tour ziarah/wisata rohani merupakan fenomena religius yang umum, Orang yang berziarah merupakan manusia yang pergi ke suatu tempat khusus di tempat lain yang dekat maupun jauh, misalnya : naik ke Salib Kasih, Yerusalem, Roma, dll. Dengan mengadakan wisata/ziarah rohani ke tanah suci, bermakna pergi ke suatu tempat yang khusus yang membangkitkan kehadiran Ilahi di tempat itu.
Pdt M. Pahala Hutabarat STh (praeses HKI Daerah VII), yang berkesempatan memimpin tour rohani ke Yerusalem beberapa tahun lalu mengatakan dalam satu kesempatan khotbah di Bukit Sabda Bahagia (tempat Yesus berkhotbah tentang 8 sabda bahagia; Mat 5); bahwa dengan kunjungan ke tempat kudus ini, semoga semakin mempertebal iman kepercayaan kita kepada Yesus Kristus, den memperoleh perubahan ke arah pertobatan yang total.

Latar Belakang
a. Ziarah merupakan suatu tradisi bagi orang Yahudi. Dalam Perjanjian Lama terdapat banyak kejadian berkaitan dengan ziarah. Sehingga kita dapat membaca dalam kitab Mazmur 84: 6 “Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah.”.
b. Orang Yahudi diwajibkan ‘naik’ ke Yerusalem tiga kali setahun yaitu pada pesta Paskah, Pentakosta dan Hari Raya Pondok Daun. Orang yang berziarah ini diberkati dengan berkat dan karunia khusus yang kita sebut `indulgensi’.
c. Dalam Kitab Mazmur terdapat 15 Mazmur (dari 120-134) sebagai buku pegangan bagi para peziarah.
d. Naik ke Jerusalem adalah untuk menemukan damai, pelepasan dari segala kesedihan, dan untuk bertemu dengan Yahwe atau Adonai (Tuhan)
e. Dalam Perjanjian Baru, Yerusalem, menjadi simbol peziarahan umat beriman.
Yesus sendiri sering naik dari Galilee ke Yerusalem den berdoa di Bait Allah.

Banyak Umat Kristen Rindu Ziarah ke Israel
Sekarang ini berbondong-bondong umat Kristen berziarah ke Tanah Suci Israel dan Palestine. Motivasinya berbeda-beda; misalnya ada yang memanfaatkannya untuk mencocokkan hal-hal yang tertulis di dalam Alkitab dengan kenyataan atau ingin melihat tempat tempat yang tertulis di dalam Kitab Suci Alkitab. Di Palestine dapat ditemukan banyak tempat ziarah yang digabungkan dengan mimpi den pesan Ilahi, misalnya Sikhem, Bethel, Hebron, dll.
Yerusalem (dalam Kej. 14:8 disebut “Salem’/ Shalom). Raja Salomo menjadikan Jerusalem menjadi kota suci karena kehadiran Bait Allah den pusat keagamaan Yahudi.
Kita mengamini bahwa Iman itu percaya tanpa melihat. Akan tetapi banyak yang mengakui bahwa keimanan mereka makin kuat setelah menyaksikan tempat-tempat bersejarah itu. Dari banyak kesaksian peziarah mengatakan bahwa mereka mendapat pengalaman spiritual yang luar biasa.
St D. Siahaan dan St TR Silaban (sintua di HKI Jakarta II) yang mengunjungi Tanah Suci tahun lalu mengatakan; “Berbeda dengan perjalanan wisata lain, pulang dari tour ke Yerusalem yang tadinya masih kabur sekarang menjadi lebih jelas. Kini pengetahuan kami secara geographical dan historical religius semakin mantap’.

Pengalaman Ziarah
“Pengalaman spiritual yang luar biasa,” kata beberapa orang peziarah.
Tak hanya pesiar memang, dalam tour seperti ini para peserta bukan sekadar melancong, tetapi juga diisi dengan kegiatan spiritual yang mendukung. Selama perjalanan seluruh waktu intensif digunakan untuk bersekutu dengan Tuhan, dimulai dengan ibadah pagi pukul 06.00-07.00, dan setelah itu dimulailah tour yang tidak lepas dari membuka Alkitab.
Disetiap tempat kudus, peziarah diwajibkan membaca Alkitab lalu berdoa. Jadi tidak heran kalau mereka yang jarang berdoa akan jadi sering berdoa, yang jarang membaca Alkitab, dipaksa membukannya. Kemudian, para peserta juga saling berbagi kesaksian mengenai berbagai kebaikan Tuhan di dalam hidup mereka. Kita bisa membayangkan ketika Yesus memanggul kayu salib sambil menaiki Bukit Golgatha. Dalam menapak tiles Via Dolorosa, peziarah juga memanggul salib (yang pasti jauh lebih ringan dari salib yang dipanggul Yesus), Jadi kita dapat membayangkan penderitaan Yesus, ketika Dia terjatuh beberapa kali sebelum tiba di puncak Golgatha. Jadi tidak ada salahnya mengadakan wisata ziarah ke Tanah suci Jerusalem, tanah air Yesus Kristus.

Di bawah ini sejarah singkat tanah suci,
1250 SM : Yoshua menyeberang sungai Jordan menguasai Tanah Kanaan dan membaginya kepada kedua belas suku.
1200 SM : Kaum Filistin dari Kreta menduduki kawasan tersebut dan Tanah Kanaan
diberi nama mereka “ Palestina “.
1025 SM : Saul dinobatkan sebagai Raja Israel yang pertama. 1004 - 962 SM : Daud diangkat sebagai Raja Israel. 965 - 962 SM Salomo diangkat den mendirikan Bait Allah.
953 - 930 SM Israel terbagi dua menjadi Israel clan Yuclea.
721 SM : Bangsa Asyur menguasai Samaria & membawa kesepuluh suku dari kerajaan Utara ke pengasingan sekaligus mengakhiri Israel.
587 SM : Nebukadnezar menghancurkan Yerusalem dan Bait Allah dan membawa suku Yehuda ke pengasingan di Babilon.
539 SM : Cyrus menjajah Babilon dan membolehkan kaum Yahudi untuk kembali ke Yerusalem. Bait Allah dibangun kembali oleh Zerubabel.
334 SM : Alexander yang Agung menjajah Palestina dan sampai dia meninggal kawasan tersebut dibawah kekuasaan Ptolemy dari Mesir.
198 SM : Antiochus ke III dari Siria mengalahkan Mesir & Palestina beralih dibawah kekuasaan Seleucid.
175 SM : Antiochus ke IV menjadi Raja. la mencemarkan persembahan kepada Yahweh dan menodai Bait Allah dengan mempersembahkan Babi pada Altar Bait Allah.
64 SM : Pompey menjajah Palestina.
39 SM : Herodes yang Agung berkuasa sampai abed 4 SM 4 -1 SM Yesus Lahir.
33 M : Yesus disalibkan.
330 - 634 : Palestina beralih dibawah kekuasaan Bynzantium. Setelah Konversi Konstabtian, ke-Kristenan menyebar luas. Banyak gereja didirikan.
614 : Bangsa Persia menguasai Palestina. Ribuan umat Kristen d1bunuh dan ratusan Gereja dihancurkan.
636 : Kaum muslim menguasai Palestina dan menjadikannya kota suci yang ketiga.
1009 : Fatimid Khalif Hakem menghancurkan Gereja Makam Suci serta bangunan Kristen lainnya yang menyulut perang dan dendam antara timur dan barat dalam perang salib selama 200 tahun.
1099 : Yerusalem dikuasai oleh Ksatria Perang Salib dan Kerajaan yang didirikan di Yerusalem.
1100 : Saladin, Pangeran muslim dari Mesir mengalahkan Ksatria Perang Salib di daerah Tanduk Hittin dan Mengakhiri kekuasaan mereka atas Yerusalem.
1263 : Mameluke, Sultan Beybars dari Mesir, menguasai daerah kekuasaan Ksatria Perang Salib yang tersisa dan menguasai kota-kota pesisir pantai selama 250 tahun.
1400 : Bangsa Mongol dibawah Timurleng menguasai Palestina.
1517 : Kekaisaran Ottoman dari Turki menguasai Palestina dan berkuasa disana selama 400 tahun.
1917 : Palestina beralih ke bawah kekuasaan sekutu pada perang Dunia I dibawah pimpinan Jendral Allen By pada tahun inilah dikeluarkan Deklarasi Balfour yang menyatakan Palestina sebagai Tanah Air bangsa Yahudi.
1922 : Mandat atas Palestina oleh Inggris disetujui oleh Liga bangsa-bangsa.
1947 : Persatuan Bangsa-bangsa mengadopsi rencana pemisahan Palestina dibagi antara Israel dan Yordania
1967, 5Jun : Peperangan pecah antara bangsa Arab dan Israel. Perang tersebut berakhir setelah 6 hari dan Israel menguasai Jazirah Sinai, Dataran tinggi Golan dan tepi barat sungai Yordan
1973, 6 0ct : Kembali pecah perang antara Bangsa Arab dan Israel. Setelah 16 hari bertempur diakhiri dengan gencatan senjata. Kita berharap damai akan lahir nanti. Bangsa Yahudi dan Arab yang sebelumnya hidup damai berabad-abad akan mencapai perdamaian setelah dendam berpuluh tahun dan akan bekerjasama kembali untuk kemakmuran dan masa depan kawasan ini.