Thursday, April 03, 2008

Jamita 12 Mei 2008 - Pentakosta 2


Jamita tu Minggu Pentakosta 2
Tanggal, 12 Mei 2008
Nats : 2 Korintus 1 : 12 - 16
Pdt. Edwin JP. Manullang, S.Th
Parhobas di Kantor Pusat

Terimalah Roh Allah dan Laksanakan AmanatNya

I. Pendahuluan
Kota Korintus adalah suatu kota metropolitan yang terpenting di dalam Perjanjian Baru. Di dalamnya berkembang ilmu pengetahuan, seni terutama karunia-karunia lidah. Olah raga, dan agama yang beragam. Satu hal yang sangat disayangkan, terdapat juga tindakan-tindakan kejahatan disana yang meresahkan, secara khusus immoralitas pelayanan dewi. Korintus juga merupakan pusat perdagangan yang berkembang, Kota industri, khususnya industri Keramik (barang tembikar), terdapat 2 pelabuhan besar yakni. Lekheum(2,5 Km sebelah Barat teluk Korintus) dan Kengkrea (14 Km sebelah Timur Teluk Saron), dan merupakan Pusat Pemerintahan Akhaya. Tetapi sekarang telah dilepaskan dari Makedonia dan diperintah oleh seorang Gubernur yang berfungsi sebagai Wali negeri.
Dalam perjalanannya yang ke-2, Paulus mendirikan jemaat Korintus. Ia berada di Korintus selama 18 bulan(Kis. 18: 1-18), dan ini diberi tanggal oleh suatu prasasi dari Delfi, yang menunjukkan Galio datang di Korintus sebagai wali negeri pada tahun 51 atau 52 (Kis. 18: 12-17). Masyarakat yang ada di kota Korintus adalah terdiri atas masyarakat Yahudi dan non Yahudi. Kehidupan masyarakatnya dipengaruhi oleh aliran ‘gnostik’ (aliran yang menekankan akal budi)sehingga terjadi kelompok-kelompok yang cenderung mengakibatkan pertikaian bahkan sampai kepada perpecahan. Dari hal inilah maka timbullah kelompok/golongan disana, yaitu: Paulus, Apolos, Kefas, dan Kristus(kemesiasan Kristus). Ini jelas dalam pembagian perikop nas renungan kita ini, adalah bagian dari Pertentangan antara Paulus dengan golongan Apolos. (1: 10-4:21).

II. Penjelasan
Pertikaian dari kelompok ini dimulai dengan adanya satu kelompok yang menyatakan bahwa, apa yang dimiliki oleh kelompok mereka adalah lebih hebat daripada yang dimiliki oleh kelompok lain. Mereka merasa lebih berhikmat daripada kelompok lain. Paulus membela diri dengan menyatakan bahwa: apa yang dinilai berhikmat oleh manusia itu adalah suatu kebodohan bagi Allah. Bahkan sebaliknya, pemberitaan tentang Allah adalah hikmat dari Allah (1 Kor. 1: 18-26). Mustahil manusia dapat memahami hikmat Allah yang terkandung dalam ‘rahasia salib’(stauros misteryon). Oleh karena itu, iman kita tidak boleh bergantung kepada hikmat manusia melainkan harus bergantung kepada hikmat ilahi (Allah) (I Kor. 2:5).
Ayat 12: Orang Kristen mendapatkan anugerah khusus yaitu Roh Kudus yang daripada Allah saja. Sehingga dengan Roh ini mereka akan lebih tahu terntang hikmat dan karya penyelamatan Allah dalam misteri salib. Ini jelaslah, menunjukkan bahwa Roh dunia (hikmat dunia) dapat mengilhami para ahli dalam bidang perbuatan kemanusiaan tetapi tidak dapat mengilhami para rasul untuk menyebarluaskan penyataan Allah dan pengetahuan tentang Dia.
Ayat 13: Bagaimana mungkin orang dapat memahami dan meneruskan rahasia(perkara-perkara rohani) ini kepada orang lain. Jika ia tidak mempunyai Roh Allah dan hanya Roh Allah itu saja yang bekerja mempersiapkan jalan tentang kebenaran karya keselamatan yang diprakarsai oleh Allah.
Ayat 14-15: Sekali lagi Paulus mengatakan,: Manusia duniawi atau ‘kodrati’ adalah orang yang tidak memiliki Roh Allah dan tidak akan mungkin dapat mengerti tentang perkara-perkara rohani yang hanya diwahyukan oleh Allah saja (bdn. Ef. 2: 1; 4:17). Dan sebaliknya, Manusia rohani: yaitu, orang Kristen yang telah menerima Roh Kudus (Allah) dan yang dapat memahami, mengerti perkara-perkara rohani dan karya keselamatan Allah melalui salib. Nyatalah bagi kita bahwa hanya manusia rohanilah yang mampu melihat, meneliti, mengerti dan memahami serta berkemampuan untuk menerima pikiran Kristus di dalam hidupnya melalui penerimaan mereka akan Roh Kudus dan mengetahui segala perkara rohani dari sudut Kristus (bdn Filipi 2:5) (ayat 16).

III. Penutup
Dalam Perayaan Pesta Pentakosta yang ke-2 ini apakah yang menjadi pilihan kita? Berhikmat dari dunia atau berhikmat dari Allah? Manakah yang lebih besar mengarungi/menguasai hidup kita: Roh Allah/hikmat yang dari Atas (Allah) ataukah Roh Dunia/hikmat yang dari dunia ini? Satu hal lagi, Perkara manakah yang lebih kita utamakan di dalam kehidupan kita? Perkara jasmani atau perkara rohani kita? Setujukah kita dengan Matius mengatakan bahwa: Carilah dahulu……………….Akan ditambahkan kepadamu (Mat.6:33). Jika kita mengimaninya maka kita akan menerima Roh Allah itu dan melaksanakan segala yang baik yang berkenan di hadapan Tuhan dengan Roh-Nya. Selamat Pentakosta 2, Selamat HUT HKI ke-81, Tuhan Memberkati !

Usul tema : Terimalah Roh Allah dan Laksanakan Amanat-Nya
a. Penuhilah dirimu dengan Roh Kudus Allah.
b. Tunaikanlah tugas pelayananmu.